Anda di halaman 1dari 11

PERANAN MUHAMMAD AL-FATIH DALAM PENAKLUKAN

KONSTANTINOPEL TAHUN 1453 MASEHI

Sarkowi
STKIP-PGRI Lubuklinggau
Email: sarkowisulaiman@gmail.com

Abstrak: Penelitian berjudul “Peranan Muhammad Al-Fatih dalam Penaklukan Konstantinopel


Tahun 1453 Masehi” ini adalah sebuah hasil penelitian dengan menggunakan metode
kepustakaan dengan pendekatan kualitatif atas sumber-sumber yang relevan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengungkapkan berbagai fakta sejarah seputar peranan Muhammad Al-Fatih
dalam Penaklukan Konstantinopel. Konstantinopel merupakan pusat pemerintahan Romawi
Timur yang sangat strategis bagi dunia, namun lebih dari itu dalam pandangan Muhammad Al-
Fatih penaklukan atas Konstantinopel juga terinspirasi oleh janji ajaran Islam, sehingga Al-
Fatih mempelajari semua penyebab kegagalan penaklukan yang dilakukan para pemimpin
Islam maupun sultan-sultan Utsmani sebelumnya untuk keberhasilan penaklukan atas
Konstantinopel. Al-Fatih melakukan persiapan dan menjalankan peranannya sebagai penakluk
yang ulung, baik secara militer maupun diplomatik telah mengunci faktor-faktor yang dapat
menggagalkan usaha penaklukan atas Konstantinopel. Walhasil tahun 1453 Muhammad Al-
Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel yang berabad-abad sebelumnya tidak pernah
berhasil ditundukkan.

Kata Kunci: Muhammad Al-Fatih, Penaklukan, Konstantinopel

147
148 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 10, AGUSTUS 2016

PENDAHULUAN Keberhasilan Muhammad Al-Fatih


Muhammad Al-Fatih adalah Sultan menaklukkan Konstantinopel, bagi
ketujuh Daulah Utsmaniyah. Muhammad Al- kaumMuslim merupakan suatu hal yang
Fatih lahir 30 Maret 1432 M di Edirne istimewa dan sangat mengagumkan, karena
(Adrianopel) dan wafat pada tanggal 3 Mei takluknya kota ini bagi umat Islam
1481 M di Takpur Cayiri. Muhammad Al- merupakan salah satu bukti kebenaran janji
Fatih menjadi salah satu penguasa yang Nabi Muhammad kepada Islam. Said Asyur
diperhitungkan sepanjang sejarah karena (dalam Ash-Shalabi, 2003:105) menyebutkan
keberhasilannya dalam menaklukkan pusat “...Rasulullah memberikan kabar gembira
kekaisaran Romawi Timur (Byzantium). dalam beberapa kali sabdanya, bahwa kota
Di kalangan orang-orang Eropa, itu akan bisa ditaklukan. Diantaranya adalah
Muhammad II lebih dikenal dengan sebutan saat terjadi perang Khandaq”. Kabar dari
Tuan Yang Agung. Mursi (2008: 217) Nabi Muhammad saw tentang akan
menyatakan “Muhammad Al-Fatih lebih ditaklukkannya Konstantinopel menjadi
dikenal dengan julukan Al-Fatih (penakluk) motivasi kaum Muslim dari generasi ke
karena dia berhasil menaklukkan kota generasi untuk menaklukkan kota tersebut
Konstantinopel. Sedangkan orang-orang hingga akhirnya terwujud pada masa
Eropa menjulukinya dengan Tuan Yang Muhammad II.
Agung”. Dengan demikian jelaslah bahwa Muhammad Al-Fatih telah banyak
Muhammad II dikenal dengan sebutan Al- belajar dari kegagalan para pendahulunya
Fatih karena keberhasilannya menaklukkan dalam usaha menaklukkan Konstantinopel,
Konstantinopel. sehingga ketika berkuasa pada tahun 1451
Pembahasan penaklukan Masehi Muhammad Al-Fatih langsung
Konstantinopel menjadi sesuatu yang sangat mengarahkan pandangannya dan bersungguh-
penting dalam perjalanan sejarah umat Islam, sungguh untuk menaklukan Konstantinopel,
karena usaha penaklukan Konstantinopel hingga berhasil ditaklukkan pada tahun 1453
merupakan suatu peristiwa yang panjang Masehi (Ash-Shalabi, 2003:107).
dalam sejarah penaklukan Islam. Selama Berdasarkan uraian di atas, penulis
berabad-abad kekuasaan umat Islam tertarik untuk menelaah bagaimana usaha-
sebelumnya, sejak masa Khulafaur Rasyidin usaha yang dilakukan oleh Muhammad Al-
hingga khilafah Bani Abbasiyah usaha Fatih sehingga mampu mewujud impian para
penaklukan Konstantinopel terus dilakukan, penguasa Islam dari generasi ke generasi
namun belum ada yang berhasil mewujudkan untuk menaklukkan atau membebaskan
cita-cita penaklukan terhadap wilayah Konstantinopel. Oleh sebab itu penulis
tersebut. Meskipun kekuasaan Islam jauh melakukan penelitian dengan judul "Peranan
melampaui dari jazirah Arab, yakni sudah Muhammad Al-Fatih dalam Penaklukan
sampai ke Afrika dan Spanyol di Eropa, Konstantinopel Tahun 1453 Masehi” dengan
namun dari futuhat-futuhat (pembebasan) menggunakan metode kepustakaan melalui
yang dilakukan oleh pasukan Islam tersebut pendekatan kualitatif atas penelitian-
belum ada yang membuahkan hasil. penelitian relevan yang sudah pernah
Konstantinopel baru berhasil ditaklukkan dilakukan peneliti lainnya. Penelitian ini
atau dibebaskan ketika pemerintahan berusaha mengungkapkan gejala secara
Utsmaniyah dipimpin oleh Muhammad II menyeluruh dan sesuai dengan konteks
yang kemudian dikenal dengan nama (holistik-konstekstual) melalui pengumpulan
Muhammad Al-Fatih karena keberhasilannya data yang bersifat deskriftif dengan
menaklukkan Konstantinopel. pendekatan induktif serta disusun dalam
Peranan Muhammad Al-Fatih, Sarkowi 149

bentuk narasi dengan rancangan penelitian Fatih melalui berbagai disiplin ilmu-ilmu
melalui pendekatan kualitatif. asasi yang ada dizaman itu, mulai dari ilmu
Alqur’an, sunnah Nabawiyah, fikih, ilmu-
PEMBAHASAN ilmu keislaman, seni berperang dan bahasa-
1. Profil Muhammad Al-Fatih bahasa (Arab, Persia, Latin, Italia, dan
Muhammad Al-Fatih adalah Sultan Turki). Dia juga mengajarkan ilmu-ilmu lain
ketujuh Daulah Utsmaniyah. Nama aslinya seperti berhitung, falak, sejarah, dan seni
adalah Muhammad II bin Murad bin perang (Ash-Shalabi, 2003: 139; Mursi, 2008
Muhammad bin Bayazid, kemudian dikenal : 217), hal ini sangat berguna untuk
dengan nama Muhammad Al-Fatih karena memudahkannya dalam bergaul dan
keberhasilannya menaklukkan berkomunikasi politik dengan berbagai
Konstantinopel (Ash-Shalabi 2003: 103; macam bangsa.
Mursi, 2008: 217). Amin (2009:198) juga Pada tahun 885 H, Muhammad Al-
mengemukakan bahwa pasukan Islam di Fatih diangkat menjadi Sultan setelah
bawah Turki Utsmani pada masa kematian ayahnya. Usianya saat itu baru 22
pemerintahan Sultan Muhammad II yang tahun Mursi (2008: 218). Al-Fatih adalah
bergelar Al-Fatih, artinya sang penakluk sultan ketujuh dalam silsilah bani
karena keberhasilannya menaklukkan ibu Utsmaniyah yang berhasil membawa
kota Byzantium. Muhammad Al-Fatih pemerintahan mencapai kegemilangan serta
(Muhammad II atau Mehmed II) lahir 29 mewarnai kaum muslimin dengan kebaikan
Maret 1432 di Edirne yang dikenal juga dan kemuliaan (Ash-Shalabi, 2003: 103).
dengan kota Adrianopel atau Adronah Walaupun masih berusia relatif muda,
(Siauw, 2012: 43), sedangkan menurut Mursi Muhammad Al-Fatih berhasil membawa
(2008 : 217) Al-Fatih lahir pada tahun 833 pemerintahan Utsmani mencapai kejayaan
H”. atau masa keemasan, sehingga Al-Fatih
Sejak kecil Muhammad Al-Fatih sering disebut sebagai bapak kebaikan atau
terkenal sebagai seorang yang tekun abu khairat oleh rakyat.
mempelajari ilmu agama dari ulama-ulama Setelah diangkat menjadi Sultan,
yang terkemuka ketika itu. Mursi (2008:217) Muhammad Al-Fatih berusaha
yang menyebutkan bahwa “dia belajar merealisasikan cita-citanya untuk dapat
kepada ulama yang bernama Syaikh Ahmad menaklukkan Konstantinopel (Ash-Shalabi,
bin Ismail Al-Kurani, seorang ulama yang 2003: 107). Pada masa pemerintahannya,
hidup di masanya. Syaikh tersebut berhasil futuhat atau perluasan wilayah Daulah
mengantarnya mampu menghapal Alqur’an Utsmani kembali dilakukan secara intensif,
dan mengajarkan ilmu fiqih serta hadits hal ini sejalan dengan pendapat Ilaihi (2007:
kepadanya”. 124) bahwa “Daulah Utsmaniyah mencapai
Muhammad Al-Fatih juga banyak puncak kejayaannya ketika Muhammad Al-
berguru kepada ulama-ulama besar ketika itu, Fatih berkuasa menggantikan ayahnya Murad
diantaranya adalah Syaikh Aag Syamsuddin, II tahun 855 H/1451 M. Beliau memerintah
seorang ulama yang sangat termasyur pada dari tahun 1451 hingga tahun 1481 M.
zamannya, yang nasab keturunan ulama ini Perluasan wilayah Islam bergairah kembali.
bersambung dengan khalifah Abu Bakar Ash- Hasilnya Konstantinopel jatuh tahun
Siddiq (Ash-Shalabi, 2003 : 139). 857H/1453 M”. Prestasi yang paling
Syaikh Aag Syamsuddin sangat gemilang bagi kaum Muslimin pada masa
berjasa terhadap perkembangan dan pemerintahan Muhammad Al-Fatih adalah
pembentukan kepribadian Muhammad Al- takluknya kota Konstantinpel (Byzantium)
150 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 10, AGUSTUS 2016

pada tahun 1453 M. Al-Fatih berhasil menuliskan ”tentara yang mengepung kota
menaklukkan pusat pertahanan dan dari darat terdiri dari dua sampai tiga ratus
peradaban agama Nasrani yang terakhir ribu prajurit”. Artinya pasukan Utsmani yang
(Arnold, 1981: 130). disiapkan oleh Al-Fatih untuk menggempur
Muhammad Al-Fatih memerintah Konstantinopel merupakan jumlah yang
selama 30 tahun dan wafat saat sangat besar.
merencanakan penaklukan ke Italia pada Muhammad Al-Fatih juga memperkuat
tahun 1481 M. Kematiannya mewariskan armada angkatan laut, karena laut adalah
prestasi yang besar dalam sejarah penaklukan jalan satu-satunya untuk dapat menaklukkan
wilayah. Ia di makamkan di Istanbul Konstantinopel. Beragam kapal telah
(Buchori, 2009: 234). siapkan, bahkan jumlahnya mencapai sekitar
2. Peranan Muhammad Al-Fatih dalam 400 kapal (Ash-Shalabi, 2003: 110-111). Al-
Penaklukan Konstantinopel Fatih melakukan gebrakan besar-besaran
Muhammad Al-Fatih merupakan kunci dalam membenahi angkatan lautnya, baik
utama keberhasilan penaklukan terhadap dari segi personil maupun jumlah kapal
Konstantinopel pada tahun 1453 Masehi. perangnya. Berg dkk (1952: 309)
Adapun usaha-usaha atau peranan mengemukakan bahwa ”supaya negara Barat
Muhammad Al-Fatih dalam pembebasan makin takut mengirimkan bala bantuan
Konstantinopel adalah menambah personil melalui laut, dibentuknyalah angkatan laut
militer dan memperkuat armada laut, yang amat kuat. Kalau kapal tentaranya tidak
membangun benteng Romali Hishar, turut di hitung, maka angkatan laut Turki itu
menghimpun persenjataan, mengadakan masih terdjadi dari 250 kapal petempur”.
perjanjian damai dengan beberapa negara Jumlah kapal perang telah disiapkan
rival, memimpin pengepungan mencapai 250 kapal, bahkan ada yang
Konstantinopel atau sebagai panglima berpendapat 400 kapal perang (Siauw, 2012:
perang, menyebarkan dakwah Islam ke 112) bukan jumlah yang kecil untuk ukuran
seluruh Konstantinopel dan sekitarnya. ketika itu.
3. Menambah Personil Militer dan 4. Membangun Benteng Romali Hishar
Memperkuat Armada Laut Dalam memperkuat pertahananan
Daulah Bani Utsmaniyah sangat pasukan Utsmani, Muhammad Al-Fatih
terkenal akan kebesaran dan kekuatan membangun beberapa benteng pertahanan,
militernya, baik dari segi jumlah personil salah satunya adalah benteng Romali Hishar.
maupun dari segi kualitas dan semangat Benteng ini dibangun di permulaan selat
tempurnya yang sangat tinggi dan mencapai Bosporus dan memiliki arti yang sangat
puncaknya pada masa Sultan Muhammad Al- strategis menurut pertimbangan Al-Fatih,
Fatih. Sultan Al-Fatih sangat memperhatikan karena dari benteng ini sejumlah pasukan di
personil perangnya hingga berhasil tempatkan, guna untuk menghalau pasukan
menghimpun dan mengorganisir lebih bantuan dari Eropa yang akan membantu
250.000 personil tentara yang terdidik dan Konstantinopel (Berg dkk, 1952: 309).
terlatih secara matang. Benteng Romali Hishar sangat
Untuk menaklukkan Konstantinopel strategis, terletak di permulaan selat
Muhammad Al-Fatih benar-benar telah Bosporus. Jangkauan dari benteng ini dapat
menyiapkan pasukan atau tentara dalam mengendalikan armada laut Utsmaniyah yang
jumlah yang sangat besar, agar cita-citanya sedang melakukan penyeberangan dari Timur
untuk menaklukkan Konstantinopel benar- ke sebelah Barat, sebagaimana yang
benar terwujud. Berg dkk (1952: 309)
Peranan Muhammad Al-Fatih, Sarkowi 151

dijelaskan Ash-Shalabi (2003 : 109-110) Dari penjelasan tersebut tergambar


sebagai berikut. dengan jelas alasan Al-Fatih membangun
Semangat moril diperkuat benteng Romali Hishar untuk menempatkan
dengan infrastruktur angkatan sebagian pasukannya dan mencegah adanya
perang yang mutakhir dan pasukan bantuan terhadap Konstantinopel
strategi canggih. Dimana, ketika pengepungan Konstantinopel
Sultan Muhammad membangun dilakukan.
benteng Romali Hishar di 5. Menghimpun Persenjataan
wilayah selatan Eropa di selat Belajar dari kegagalan penguasa-
Bosphorus pada sebuah titik penguasa Islam sebelumnya, Muhammad Al-
yang paling strategis yang Fatih menaruh perhatian khusus untuk
berhadapan dengan benteng mempercanggih persenjataan pasukan
yang pernah dibangun di masa Utsmani. Senjata terpenting dan paling
pemerintahan Bayazid di canggih pada masa itu adalah meriam, namun
daratan Asia. Kaisar Romawi, belum pernah ada meriah raksasa untuk
berusaha membujuk Sultan menghancurkan tembok benteng
Muhammad Al-Fatih untuk Konstantinopel. Oleh karena itu, untuk
tidak membangun benteng merancang meriam raksasa yang canggih
dengan ganti uang yang akan Muhammad Al-Fatih mendatangkan insinyur
dia bayarkan pada Sultan. ahli pembuatan meriam bernama Orban. Al-
Namun Sultan Muhammad Fatih memberi semua fasilitas yang di
tetap tidak bergeming dari butuhkan baik kebutuhan materi maupun
rencana awalnya, sebab dia pekerja. Insinyur mampu merakit sebuah
tahu pembangunan ini memiliki meriam raksasa yang memiliki bobot hingga
arti yang demikian strategis. ratusan ton dan membutuhkan ratusan lembu
Hingga akhirya rampunglah untuk menariknya. Al-Fatih juga melakukan
satu benteng yang demikian pengawasan langsung pembuatan meriam ini,
tinggi dan sangat aman. serta ia sendiri yang melihat uji cobanya.
Tingginya sekitar 82 meter. Untuk menarik meriam ini diperlukan 60
Maka jadilah dua benteng itu ekor lembu jantan dan dua ratus orang
berhadapan yang dipisahkan prajurit (Berg dkk (1952: 309-310; Ash-
jarak hanya 660 meter yang Shalabi, 2003:110).
mampu mengendalikan Muhammad Al-Fatih menyadari
penyeberangan armada laut dari pentingnya persenjataan yang unggul untuk
arah timur Bosphorus ke arah menghadapi Byzantium, sehingga pada
sebelah barat. Sedangkan nyala zamannya Utsmaniyah merupakan negara
api meriam akan mampu paling unggul di dunia dalam bidang
mencegah semua armada laut persenjataan, bahkan Muhammad Al-Fatih
sampai ke Konstantinopel dari telah membangun pabrik senjata yang dapat
wilayah-wilayah yang berada dipidahkan dari satu tempat lain dengan
disebelah timurnya, seperti menggunakan dua belas ribu unta, bergerak
kerajaan Trabzon dan wilayah- dari Istanbul sampai ke Albania. (Ilaihi dan
wilayah lain yang Hefni, 2007:124).
memungkinkan untuk Dengan demikian dapat disimpulkan
memberikan bantuan saat bahwa Muhammad Al-Fatih mempersiapkan
dibutuhkan. persenjataan yang lebih unggul dan modern
152 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 10, AGUSTUS 2016

dengan dengan ukuran yang belum pernah melakukan penyerangan ia mempersiapkan


ada pada zamannya, sehingga senjata ini peta dan menyusun strategi yang matang
sangat diandalkan untuk menggempur untuk keberhasilan pengepungan ini. Ar-
benteng Konstantinopel. Rasyidi (dalam Ash-Shalabi, 2003:113)
6. Mengadakan Perjanjian Damai menyatakan bahwa dia bahkan melakukan
dengan Beberapa Negara Rival pengintaian sendiri kekokohan kota
Untuk memuluskan rencana Konstantinopel dan pagar-pagarnya. Amin
pengepungan terhadap Konstantinopel, Al- (2009:198) menyebutkan ”Sultan
Fatih mengadakan kesepakatan terhadap mempersiapkan penaklukan terhadap kota
negara-negara tetangga yang dianggap dapat Konstantinopel dengan penuh keseriusan. Di
membantu Konstantinopel agar pengepungan pelajari penyebab kegagalan dalam
dapat berjalan sesuai rencana. Diantaranya penaklukan-penaklukan sebelumnya. Sultan
dengan negara Galata disebelah Timur, tidak mau lagi kalah sebagaimana para
negara Majd dan Venesia, dua negara yang pendahulunya. Ia lebih dahulu membereskan
berbatasan dengan negara-negara Eropa. wilayah-wilayah yang membangkang di Asia
Meskipun kemudian perjanjian ini diabaikan Kecil”.
oleh mereka (Ash-Shalabi, 2003:111). Setelah menghilangkan rintangan-
Dari penjelasan di atas dapat dipahami rintangan yang dapat mengganggu
bahwa Muhammad Al-Fatih melakukan pengepungan dan menyiapkan segala sesuatu
perjanjian damai atau kesepakatan untuk dengan matang, maka dimulailah
tidak saling menyerang dengan negara- pemberangkatkan pasukan dan
negara yang berdekatan dengan persenjataannya dari Adrianopel menuju
Konstantinopel, seperti Galata, Majd dan Konstantinopel. Setelah dua bulan
Venesia agar dalam pengepungan tidak perjalanan mereka sampai di dekat
menghadapi musuh selain Konstantinopel. Konstantinopel pada tanggal 6 Afril 1453
7. Memimpin Pengepungan (Berg dkk (1952: 309).
Konstantinopel Sebelum menggempur Konstantinopel
Dalam usaha penaklukan Muhammad Al-Fatih mengirim utusan
Konstantinopel Muhammad Al-Fatih kepada Kaisar Byzantium agar tunduk di
langsung memimpin dan mengorganisir bawah kekuasaan Islam secara damai . Mursi
pasukannya sebagai panglima militer (2008 : 219) menyebutkan “Al-Fatih
tertinggi meskipun demikian ia mengangkat mengirimkan utusan kepada Kaisar Romawi
panglima perang atau jenderal-jenderal dalam agar mau menyerah, tetapi dia menolak. Dia
memimpin peperangan disetiap pasukan. menyerang kota Konstantinopel dan berhasil
Dalam pengepungan ini, Al-Fatih menaklukkan kota tersebut pada tahun 857
mengorganisir dan memantau langsung H”.
pasukan Utsmani tersebut, bahkan ia sangat Seruan Muhammad Al-Fatih agar
memperhatikan perbekalan tentaranya, baik Kaisar Byzantium menyerahkan kota
persenjataan maupun logistik (Buchori, 2009: Konstantinopel secara damai ini
234). ditegaskan Fahmi (dalam Ash-Shalabi,
Konstantinopel merupakan kota yang 2003: 115) sebagai berikut:
sangat kokoh, dikelilingi oleh benteng. Hendaklah kaisar kalian
Dilihat dari kekokohannya, kecil sekali
menyerahkan kota
kemungkinan untuk bisa menembus benteng
Konstantinopel kepada saya.
tersebut, namun Al-Fatih benar-benar
seorang panglima yang ulung, sebelum
Dan saya bersumpah, bahwa
Peranan Muhammad Al-Fatih, Sarkowi 153

tentara saya tidak akan April 1453, yang terkenal dengan The Siege
melakukan tindakan jahat of Constantinople.
apapun pada kalian, atas jiwa Setelah berminggu-minggu berperang
dan harta kalian. Barang namun benteng kota Konstantinopel belum
juga dapat ditembus, walaupun menggunakan
siapa yang ingin tetap tinggal
meriam-meriam yang sangat canggih,
di kota ini, maka tetaplah dia
kemudian Al-Fatih mengganti komandan
tinggal dengan damai dan armada pasukan laut, Balta Oghlmi dengan
aman. Dan barang siapa yang Hamzah Pasya, karena dianggap tidak
ingin meningggalkannya, mampu mencegah kapal-kapal Eropa yang
maka tinggalkanlah dengan mendarat di teluk Tanduk Emas (Ash-
aman dan damai pula. Shalabi, 2003 : 116-117).
Setelah melihat kebulatan tekad Khawatir kapal-kapalnya mendapat
Muhammad Al-Fatih untuk menaklukan serangan dari selatan, maka kemudian
Konstantinopel Kaisar Konstantine lebih Muhammad Al-Fatih memerintahkan
memilih untuk mempertahankan kota itu dari pasukannya untuk menarik kapal-kapalnya
pada menyerahkan kota tersebut kepada dari selat Bosporus ke daratan melalui celah
pasukan Islam, sehingga pasukan salah satu gerbang sebelah Barat kemudian
Utsmaniyah terus menggempur dilabuhkan di Tanduk Emas. Karena salah
Konstantinopel (Mursi (2008:219). satu pertahanan yang agak lemah adalah
Pengepungan terhadap Konstantinopel melalui selat Golden Horn yang sudah
berlangsung cukup lama, hal ini dikarenakan dirantai hanya dalam waktu semalam 70
Konstantinopel merupakan kota benteng lebih kapal bisa memasuki wilayah selat
yang sangat kokoh dan aman dari jangkauan Golden Horn.
musuh, serta bantuan dari Eropa yang selalu Pekerjaan ini dilakukan di tengah-
mengalir ke Konstantinopel lewat Tanduk tengah kelengahan tentara Byzantium dan
Emas menyebabkan bertambah lamanya merupakan cara yang tidak lazim. Pekerjaan
pengepungan kota tersebut. Bahkan ketika ini diawasi langsung oleh Al-Fatih dari jarak
kapal-kapal Al-Fatih akan memasuki teluk, yang aman dan tidak terjangkau oleh pasukan
orang-orang Romawi langsung menutupnya Byzantium. Pekerjaan ini selesai dilakukan
dengan sebuah rantai yang sangat besar yang dengan waktu hanya satu malam. Pagi hari
tidak dapat dilewati (Mursi, 2008:218). tanggal 23 Mei 1453, penduduk kota
Muhammad Al-Fatih membagi terbangun oleh teriakan takbir dan dentuman
pasukannya menjadi tiga lapis dari 250.000. meriam pasukan Utsmaniyah dari Tanduk
Siauw (2012) menjelaskan setelah Emas. Dan kini tidak ada lagi penghalang
mempersiapkan meriam raksasa yang antara pasukan Byzantium yang
melontarkan peluru seberat 700 kg, Al-Fatih mempertahan kota dengan dengan pasukan
lalu mempersiapkan 250.000 total Ustmaniyah. Dalam hal ini Fahmi (dalam
pasukannya yang terbagi menjadi 3, yaitu Ash-Shalabi, 2003:119) menyebutkan,
pasukan laut dengan 400 kapal perang “Konstantinopel akan jatuh tatkala dia
penyerang melalui laut Marmara, kapal-kapal melihat kapal-kapal menyeberangi daratan
kecil untuk menembus selat Tanduk, dan yang kering”.
sisanya melalui jalan darat menyerang dari Setelah berhasil memasuki kota
sebelah barat Konstantinopel, awal benteng tersebut, Muhammad Al-Fatih
penyerangan ini dilakukan pada tanggal 6 membagi pasukan menjadi tiga lapis
pasukan, yaitu Irregular di lapisan pertama,
154 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 10, AGUSTUS 2016

Anatolian Army di lapisan kedua dan serangan umum, jaitu pada tanggal 29 Mei
pasukan ketiga yaitu pasukan 1453, dapatlah lima puluh orang pradjurit
khusus,Yenisseri. 29 Mei 1453, setelah sehari Jenisseri merebut satu pintu gerbang kota,
istirahat perang, Al-Fatih kembali melakukan yang kurang kuat pertahanannya”. Sehingga
serangan umum, dengan tiga lapis pasukan, pada tanggal 29 Mei itu juga pasukan
iregular di lapis pertama, Anatolian Army di Muhammad Al-Fatih berhasil menguasai
lapis kedua dan terakhir pasukan Yenisseri. kota Konstantinopel.
Pasukan Yanisseri merupakan pasukan Keberhasilan Muhammad Al-Fatih
yang sangat diperhitungkan dan pasukan ini dalam menaklukan Konstantinopel
banyak meraih kesuksesan dalam berbagai merupakan suatu hal yang sangat istimewa,
medan perang dan pertempuran pada masa bahkan dikatakan sebagai kemenangan
Muhammad Al-Fatih menjadi Sultan. Karena terbesar bagi bani Utsmaniyah, sebagaimana
pasukan ini memiliki semangat tempur yang yang dikemukakan oleh Al-Usairy (2003:
tinggi dan mandiri, sebagaimana yang 362) sebagai berikut.
digambarkan Armstrong (2002:177) sebagai Keberhasilan utamanya adalah
berikut. menaklukan Konstantinopel
Kekuasaan Mahmud sang (ibu kota Kekaisaran
Penakluk didasarkan pada Byzantium) pada tahun 857
dukungan bangsawan Balkan, H/1453 M, setelah
yang banyak diantaranya mengepungnya dari berbagai
sekarang memeluk Islam, dan penjuru. Sungguh di telah
infanteri ’serdadu baru’(yani- memperoleh kemenangan yang
Cheri)-yang menjadi begitu nyata dengan menjadikan kota
penting sejak munculnya bubuk itu tunduk di bawah
mensiu. Orang-orang Janissari, kekuasaannya. Dia berhasil
yang merupakan orang luar membunuh Kaisar Byzantium
yang tidak memiliki dalam perang itu. Kemenangan
kepentingan besar, menjadi ini merupakan kemenangan
sebuah angkatan mandiri terbesar bagi Utsmaniyah, lalu
dibelakang Sultan. dia memberikan nama Istanbul
Pada tanggal 29 Mei 1453, hari (kota kesejahteraan) dan
selasa jam satu pagi, serangan umum mulai menjadikannya sebagai ibu
di lancarkan secara intensif. Serangan di kota.
lakukan segala penjuru dengan tiga pasukan Keberhasilan pasukan Islam di bawah
yang bergantian. Pada saat yang bersamaan Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukan
panglima Byzantium Giovanni Guistiniani Konstantinopel merupakan suatu hal yang
melarikan diri akibat luka yang sangat parah, luar biasa bagi pasukan Islam, karena usaha
sementara Kaisar Konstantine IX Paleologus untuk menaklukan kota ini sudah di mulai
mati terbunuh dalam pertempuran tersebut sejak berabad-abad, bahkan menurut Mughni
oleh Sultan Muhammad Al-Fatih. Pada hari (dalam Amin, 2009: 196) usaha penaklukan
itu juga kota Konstantinpel jatuh ke tangan Konstantinopel dimulai sejak masa
pasukan umat Islam di bawah Sultan Umayyah, sebagaimana pendapatnya
Muhammad Al-Fatih. Mengenai kejatuhan “...Telah berulang kali pasukan Muslim sejak
Konstantinopel pada saat serangan umum ini masa Umayyah berusaha menaklukan
sesuai dengan pendapat Berg dkk (1952: Konstantinopel, tetapi selalu gagal karena
312), menyebutkan “Ketika diadakan kokohnya benteng di kota tua itu”.
Peranan Muhammad Al-Fatih, Sarkowi 155

Dengan mengalahkan Byzantium dan bersemangat dalam menyebarkan Islam ke


menaklukkan Konstantinopel Muhammad segala penjuru dunia”. Dengan demikian
Al-Fatih telah mengantarkan kesultanan dapat dipahami bahwa tujuan utama
Utsmani mencapai masa keemasan dan penaklukan Muhammad Al-Fatih adalah
kejayaan. Arnold (1981: 130) menyebutnya mendakwahkan Islam kepada wilayah-
sebagai berikut. wilayah yang telah berhasil dibebaskannya.
Turki Usmani mencapai Misi dakwah yang dilakukan
kegemilangannya pada saat Muhammad Al-Fatih tergambar saat jatuhnya
daulah ini dapat menaklukkan Konstantinopel, ia langsung mengubah
pusat peradaban dan agama gereja megah Aya Shofia untuk
Nasrani di Byzantium, yaitu dialihfungsikan menjadi masjid dan
Konstantinopel. Sultan mengganti nama kota menjadi Islam Bul
Muhammad II yang di kenal yang bearti kota Islam (Mursi, 2008: 219).
dengan Sultan Muhammad Al- Tujuan utama pembebasan Konstantinopel
Fatih (1451-1484) dapat adalah untuk menyeru manusia kepada Islam,
mengalahkan Byzantium dan tentu Muhammad Al-Fatih selalu berpegang
menaklukkan Konstantinopel teguh terhadap etika atau adab yang
pada tahun 1453”. ditentukan oleh syariat Islam dalam
Keberhasilan Muhammad Al-Fatih memperlakukan wilayah yang telah
dalam menaklukkan Konstantinopel telah dibebaskan. Ash Shalabi (2003:136)
meletakkan fondasi yang kokoh bagi Daulah menjelaskan:
Utsmaniyah untuk kemudian hari dan mampu Realitas hitoris yang
bertahan paling lama dibandingkan dengan sesungguhnya menyebutkan,
kekuasaan Islam sebelumnya sebagaimana bahwa Sultan Muhammad Al-
Karen Armstrong (2002: 177) Fatih memperlakukan penduduk
menggambarkannya sebagai berikut. Konstantinopel dengan cara
Ketika orang-orang Utsmani yang ramah dan penuh rahmat.
menaklukan Konstantinopel (yang Sultan memerintahkan
sekarang dikenal dengan Istanbul) pada tentaranya untuk berlaku baik
1453, mereka telah mampu membangun dan toleran pada para tawanan
sebuah imperium, yang karena dapat perang. Bahkan dia telah
berkembang secara perlahan-lahan, ia menebus sejumlah tawanan
lebih kuat landasannya dari pada dengan mempergunakan
imperium lainnya,dan menjadi paling hartanya sendiri. Khususnya
berhasil dan awet). para pangeran yang berasal dari
Yunani dan para pemuka agama
Dari uraian di atas dapat disim
8. Menyebarkan Agama Islam ke Seluruh Kristen.
Konstantinopel dan Wilayah Eropa Keberhasilan dalam penaklukan
Penaklukan Konstantinopel yang Konstantinopel merupakan pembuka bagi
dilakukan oleh Muhammad Al-Fatih dan perkembangan Islam di Eropa, Ozoyuna
pasukannya, tidak hanya untuk menjadikan (dalam Ash Shalabi, 2003:146)
takluk di bawah kekuasaan Utsmaniyah saja, menjelaskannya bahwa “Sebelum
melainkan sebagai titik tolak dakwah Islam ditaklukkan, Konstantinopel menjadi
ke seluruh Eropa, khususnya semenanjung hambatan besar bagi tersebarnya Islam di
Balkan. Mursi (2008: 218) menyebutkan benua Eropa. Dengan demikian,
bahwa “Dia (Muhammad Al-Fatih) sangat penaklukannya bearti jalan pembuka bagi
156 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 10, AGUSTUS 2016

Islam untuk masuk ke benua Eropa dengan Muhammad Al-Fatih dalam


kekuatan dan kedamaian lebih dari masa- penaklukan Konstantinopel tahun 1453
masa sebelumnya”. Pasca pembebasan Masehi telah mengantarkan kesultanan
Konstantinopel agama Islam lebih tersebar Utsmani mencapai puncak kejayaannya dan
luas di benua Eropa dengan kekuatan (jihad) tersebarnya Islam ke berbagai bumi Eropa.
dan kedamaian (dakwah) khususnya wilayah
semenanjung Balkan, Eropa Timur dan PENUTUP
Eropa Tengah (Usairy, 2007: 553).. Muhammad II yang lebih dikenal
Karena pembebasan Konstantinopel dengan nama Muhammad Al-Fatih
sebagai titik tolak untuk menyebarkan agama merupakan sultan ketujuh pemerintahan
Islam ke seluruh Eropa, sudah tentu Utsmaniyah yang berhasil merealisasikan
pembebasan Konstantinopel yang dilakukan penaklukan atas Konstantinopel. Peranan
oleh Muhammad Al-Fatih tersebut bukanlah yang dijalankan oleh Muhammad Al-Fatih
akhir dari pembebasan yang dilakukannya, dalam penaklukan terhadap Konstantinopel
melainkan sebagai batu loncatan untuk adalah : 1). menambah personil militer dan
membebaskan wilayah-wilayah lain di benua memperkuat armada angkatan laut; 2).
Eropa bagian Timur tersebut, hal ini terlihat membangun benteng Romali Hishar; 3).
jelas sebagaimana yang dikemukakan oleh menghimpun persenjataan; 4). mengadakan
Berg dkk (1952:313) berikut: perjanjian damai dengan beberapa negara
Penaklukan Byzantium rival; 5). memimpin pengepungan
bukanlah akhir gerakan sultan Konstantinopel atau sebagai panglima
Turki itu, melainkan permulaan perang; 6). Menyebarkan agama Islam ke
dari pada rangkaian penaklukan, seluruh wilayah bekas Byzantium tersebut
yang dilakukannya diseluruh dan wilayah Eropa yang lainnya.
Balkan. Boleh dikatakan bahwa Penelitian tentang peranan Muhammad
seluruh jazirah Balkan dapat Al-Fatih dalam penaklukan Konsantinopel
ditaklukkan oleh Sultan yang tahun 1453 M ini tentu masih terdapat
masih muda itu...Bosnia, kekurangan, diharapkan ada peneliti lain
Walachia, Moldavia, Albania yang melakukan penelitian lebih lanjut ruang
dimasukkan ke dalam wilayah lingkup yang lebih luas dan waktu memadai.
Utsmani.
Setelah keberhasilannya menaklukkan DAFTAR PUSTAKA
Konstantinopel Muhammad Al-Fatih Al-Usairy, Ahmad. 2007. Sejarah Islam
melanjutkan serangkaian penaklukan untuk Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad
membebaskan seluruh jazirah Balkan. K. Ali XX. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.
(dalam Thohir 2009: 184) menjelaskan
bahwa Muhammad Al-Fatih pasca Amin, Samsul Munir. 2009. Sejarah
menaklukkan Konstantinopel melanjutkan Peradaban Islam.Jakarta: Amzah.
penaklukan ke semenanjung Maura, Serbia,
Albania hingga ke perbatasan Bundukia. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Bahkan Hitti (2008: 906) menyebutkan Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
penaklukan Konstantinopel yang di pimpin Jakarta : Rineka Cipta.
oleh Muhammad II (1451-1481), Sang
Penakluk secara formal mengantar negara ini Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen
pada satu era baru. Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Peranan Muhammad Al-Fatih, Sarkowi 157

Armstrong, Karen. 2002. Islam: Sejarah


Singkat. Terjemahan oleh Fungky Lawang, Robert, M.Z. 1985. Pengantar
Kusnaendy Timur.Yogyakarta: Sosiologi. Jakarta: Balai Pustaka.
Jendela.
Margono,S. 2004. Metodologi Penelitian
Arnold, Thomas W. tanpa tahun. Sejarah Pendidikan. Jakara: Rineka Cipta.
Dakwah Islam. Terjemahan oleh tanpa
nama. 1981. Jakarta: Wijaya. Mage, Ruslan Ismail dan Gatut Priyowidodo.
2005. Kiat Sukses Menghadapi
Ash-Shalabi, Ali Muhammad. tanpa tahun. Pembimbing Skripsi dan Tesis. Jakarta:
Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Citra Harta Prima.
Utsmaniyah. Terjemahan oleh Samson
Rahman. 2003. Jakarta: Pustaka Al- Mughni, Syafiq A. 1997. Sejarah
Kautsar. Kebudayaan Islam di Turki. Jakarta:
Logos.
Berg, H.J.Van Den dkk. 1952. Sejarah Mursi, Muhammad Said. 2008. Tokoh-Tokoh
Dunia, Jilid II; Sejarah Negeri-negeri Besar Islam Sepanjang Sejarah.
Sekitar Laut Tengah dan Sejarah Jakarta:Pustaka Al-Kautsar.
Eropah Sampai Tahun 1500 Tarik
Masehi. Jakarta. Hilversum. Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau Dari
Berbagai Aspek, Jilid I. Jakarta: UI
Buchori, Didin Saefuddin. 2009. Sejarah Press.
Politik Islam. Jakarta:Pustaka
Intermasa. Siauw, Felix Y. 2012. Muhammad Al-Fatih
1453. Jakarta: Khilafah Press.
Cohen, Bruce J. Sosiologi Suatu Pengantar.
Terjemhan oleh Sahat Simamora. Surakhmat, Winarno. 1990. Pengantar
1983. Jakarta: PT. Bina Aksara. Pendidikan Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Syalabi, Ahmad. 1998. Sejarah dan
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kebudayaan Islam: Imperiun Turki
Usmani. Jakarta: Kalam Mulia.
Hitti, Philip K. 2008. History of The
Arabs. Jakarta: Serambi. Thohir, Ajid. 2009. Perkembangan
Peradaban di Kawasan Dunia Islam.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Jakarta: Rajawali Press.
Penelitian dan Penyusunan Skripsi.
Jakarta.: PT Rineka Cipta. Yatim, Badri. 1999. Sejarah Perdaban Islam.
Yakarta: Rajawali Pers.
Ilaihi, Wahyu dan Harjani Hefni. 2007.
Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta:
Kencana.

Anda mungkin juga menyukai