Sarkowi
STKIP-PGRI Lubuklinggau
Email: sarkowisulaiman@gmail.com
147
148 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 10, AGUSTUS 2016
bentuk narasi dengan rancangan penelitian Fatih melalui berbagai disiplin ilmu-ilmu
melalui pendekatan kualitatif. asasi yang ada dizaman itu, mulai dari ilmu
Alqur’an, sunnah Nabawiyah, fikih, ilmu-
PEMBAHASAN ilmu keislaman, seni berperang dan bahasa-
1. Profil Muhammad Al-Fatih bahasa (Arab, Persia, Latin, Italia, dan
Muhammad Al-Fatih adalah Sultan Turki). Dia juga mengajarkan ilmu-ilmu lain
ketujuh Daulah Utsmaniyah. Nama aslinya seperti berhitung, falak, sejarah, dan seni
adalah Muhammad II bin Murad bin perang (Ash-Shalabi, 2003: 139; Mursi, 2008
Muhammad bin Bayazid, kemudian dikenal : 217), hal ini sangat berguna untuk
dengan nama Muhammad Al-Fatih karena memudahkannya dalam bergaul dan
keberhasilannya menaklukkan berkomunikasi politik dengan berbagai
Konstantinopel (Ash-Shalabi 2003: 103; macam bangsa.
Mursi, 2008: 217). Amin (2009:198) juga Pada tahun 885 H, Muhammad Al-
mengemukakan bahwa pasukan Islam di Fatih diangkat menjadi Sultan setelah
bawah Turki Utsmani pada masa kematian ayahnya. Usianya saat itu baru 22
pemerintahan Sultan Muhammad II yang tahun Mursi (2008: 218). Al-Fatih adalah
bergelar Al-Fatih, artinya sang penakluk sultan ketujuh dalam silsilah bani
karena keberhasilannya menaklukkan ibu Utsmaniyah yang berhasil membawa
kota Byzantium. Muhammad Al-Fatih pemerintahan mencapai kegemilangan serta
(Muhammad II atau Mehmed II) lahir 29 mewarnai kaum muslimin dengan kebaikan
Maret 1432 di Edirne yang dikenal juga dan kemuliaan (Ash-Shalabi, 2003: 103).
dengan kota Adrianopel atau Adronah Walaupun masih berusia relatif muda,
(Siauw, 2012: 43), sedangkan menurut Mursi Muhammad Al-Fatih berhasil membawa
(2008 : 217) Al-Fatih lahir pada tahun 833 pemerintahan Utsmani mencapai kejayaan
H”. atau masa keemasan, sehingga Al-Fatih
Sejak kecil Muhammad Al-Fatih sering disebut sebagai bapak kebaikan atau
terkenal sebagai seorang yang tekun abu khairat oleh rakyat.
mempelajari ilmu agama dari ulama-ulama Setelah diangkat menjadi Sultan,
yang terkemuka ketika itu. Mursi (2008:217) Muhammad Al-Fatih berusaha
yang menyebutkan bahwa “dia belajar merealisasikan cita-citanya untuk dapat
kepada ulama yang bernama Syaikh Ahmad menaklukkan Konstantinopel (Ash-Shalabi,
bin Ismail Al-Kurani, seorang ulama yang 2003: 107). Pada masa pemerintahannya,
hidup di masanya. Syaikh tersebut berhasil futuhat atau perluasan wilayah Daulah
mengantarnya mampu menghapal Alqur’an Utsmani kembali dilakukan secara intensif,
dan mengajarkan ilmu fiqih serta hadits hal ini sejalan dengan pendapat Ilaihi (2007:
kepadanya”. 124) bahwa “Daulah Utsmaniyah mencapai
Muhammad Al-Fatih juga banyak puncak kejayaannya ketika Muhammad Al-
berguru kepada ulama-ulama besar ketika itu, Fatih berkuasa menggantikan ayahnya Murad
diantaranya adalah Syaikh Aag Syamsuddin, II tahun 855 H/1451 M. Beliau memerintah
seorang ulama yang sangat termasyur pada dari tahun 1451 hingga tahun 1481 M.
zamannya, yang nasab keturunan ulama ini Perluasan wilayah Islam bergairah kembali.
bersambung dengan khalifah Abu Bakar Ash- Hasilnya Konstantinopel jatuh tahun
Siddiq (Ash-Shalabi, 2003 : 139). 857H/1453 M”. Prestasi yang paling
Syaikh Aag Syamsuddin sangat gemilang bagi kaum Muslimin pada masa
berjasa terhadap perkembangan dan pemerintahan Muhammad Al-Fatih adalah
pembentukan kepribadian Muhammad Al- takluknya kota Konstantinpel (Byzantium)
150 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 10, AGUSTUS 2016
pada tahun 1453 M. Al-Fatih berhasil menuliskan ”tentara yang mengepung kota
menaklukkan pusat pertahanan dan dari darat terdiri dari dua sampai tiga ratus
peradaban agama Nasrani yang terakhir ribu prajurit”. Artinya pasukan Utsmani yang
(Arnold, 1981: 130). disiapkan oleh Al-Fatih untuk menggempur
Muhammad Al-Fatih memerintah Konstantinopel merupakan jumlah yang
selama 30 tahun dan wafat saat sangat besar.
merencanakan penaklukan ke Italia pada Muhammad Al-Fatih juga memperkuat
tahun 1481 M. Kematiannya mewariskan armada angkatan laut, karena laut adalah
prestasi yang besar dalam sejarah penaklukan jalan satu-satunya untuk dapat menaklukkan
wilayah. Ia di makamkan di Istanbul Konstantinopel. Beragam kapal telah
(Buchori, 2009: 234). siapkan, bahkan jumlahnya mencapai sekitar
2. Peranan Muhammad Al-Fatih dalam 400 kapal (Ash-Shalabi, 2003: 110-111). Al-
Penaklukan Konstantinopel Fatih melakukan gebrakan besar-besaran
Muhammad Al-Fatih merupakan kunci dalam membenahi angkatan lautnya, baik
utama keberhasilan penaklukan terhadap dari segi personil maupun jumlah kapal
Konstantinopel pada tahun 1453 Masehi. perangnya. Berg dkk (1952: 309)
Adapun usaha-usaha atau peranan mengemukakan bahwa ”supaya negara Barat
Muhammad Al-Fatih dalam pembebasan makin takut mengirimkan bala bantuan
Konstantinopel adalah menambah personil melalui laut, dibentuknyalah angkatan laut
militer dan memperkuat armada laut, yang amat kuat. Kalau kapal tentaranya tidak
membangun benteng Romali Hishar, turut di hitung, maka angkatan laut Turki itu
menghimpun persenjataan, mengadakan masih terdjadi dari 250 kapal petempur”.
perjanjian damai dengan beberapa negara Jumlah kapal perang telah disiapkan
rival, memimpin pengepungan mencapai 250 kapal, bahkan ada yang
Konstantinopel atau sebagai panglima berpendapat 400 kapal perang (Siauw, 2012:
perang, menyebarkan dakwah Islam ke 112) bukan jumlah yang kecil untuk ukuran
seluruh Konstantinopel dan sekitarnya. ketika itu.
3. Menambah Personil Militer dan 4. Membangun Benteng Romali Hishar
Memperkuat Armada Laut Dalam memperkuat pertahananan
Daulah Bani Utsmaniyah sangat pasukan Utsmani, Muhammad Al-Fatih
terkenal akan kebesaran dan kekuatan membangun beberapa benteng pertahanan,
militernya, baik dari segi jumlah personil salah satunya adalah benteng Romali Hishar.
maupun dari segi kualitas dan semangat Benteng ini dibangun di permulaan selat
tempurnya yang sangat tinggi dan mencapai Bosporus dan memiliki arti yang sangat
puncaknya pada masa Sultan Muhammad Al- strategis menurut pertimbangan Al-Fatih,
Fatih. Sultan Al-Fatih sangat memperhatikan karena dari benteng ini sejumlah pasukan di
personil perangnya hingga berhasil tempatkan, guna untuk menghalau pasukan
menghimpun dan mengorganisir lebih bantuan dari Eropa yang akan membantu
250.000 personil tentara yang terdidik dan Konstantinopel (Berg dkk, 1952: 309).
terlatih secara matang. Benteng Romali Hishar sangat
Untuk menaklukkan Konstantinopel strategis, terletak di permulaan selat
Muhammad Al-Fatih benar-benar telah Bosporus. Jangkauan dari benteng ini dapat
menyiapkan pasukan atau tentara dalam mengendalikan armada laut Utsmaniyah yang
jumlah yang sangat besar, agar cita-citanya sedang melakukan penyeberangan dari Timur
untuk menaklukkan Konstantinopel benar- ke sebelah Barat, sebagaimana yang
benar terwujud. Berg dkk (1952: 309)
Peranan Muhammad Al-Fatih, Sarkowi 151
tentara saya tidak akan April 1453, yang terkenal dengan The Siege
melakukan tindakan jahat of Constantinople.
apapun pada kalian, atas jiwa Setelah berminggu-minggu berperang
dan harta kalian. Barang namun benteng kota Konstantinopel belum
juga dapat ditembus, walaupun menggunakan
siapa yang ingin tetap tinggal
meriam-meriam yang sangat canggih,
di kota ini, maka tetaplah dia
kemudian Al-Fatih mengganti komandan
tinggal dengan damai dan armada pasukan laut, Balta Oghlmi dengan
aman. Dan barang siapa yang Hamzah Pasya, karena dianggap tidak
ingin meningggalkannya, mampu mencegah kapal-kapal Eropa yang
maka tinggalkanlah dengan mendarat di teluk Tanduk Emas (Ash-
aman dan damai pula. Shalabi, 2003 : 116-117).
Setelah melihat kebulatan tekad Khawatir kapal-kapalnya mendapat
Muhammad Al-Fatih untuk menaklukan serangan dari selatan, maka kemudian
Konstantinopel Kaisar Konstantine lebih Muhammad Al-Fatih memerintahkan
memilih untuk mempertahankan kota itu dari pasukannya untuk menarik kapal-kapalnya
pada menyerahkan kota tersebut kepada dari selat Bosporus ke daratan melalui celah
pasukan Islam, sehingga pasukan salah satu gerbang sebelah Barat kemudian
Utsmaniyah terus menggempur dilabuhkan di Tanduk Emas. Karena salah
Konstantinopel (Mursi (2008:219). satu pertahanan yang agak lemah adalah
Pengepungan terhadap Konstantinopel melalui selat Golden Horn yang sudah
berlangsung cukup lama, hal ini dikarenakan dirantai hanya dalam waktu semalam 70
Konstantinopel merupakan kota benteng lebih kapal bisa memasuki wilayah selat
yang sangat kokoh dan aman dari jangkauan Golden Horn.
musuh, serta bantuan dari Eropa yang selalu Pekerjaan ini dilakukan di tengah-
mengalir ke Konstantinopel lewat Tanduk tengah kelengahan tentara Byzantium dan
Emas menyebabkan bertambah lamanya merupakan cara yang tidak lazim. Pekerjaan
pengepungan kota tersebut. Bahkan ketika ini diawasi langsung oleh Al-Fatih dari jarak
kapal-kapal Al-Fatih akan memasuki teluk, yang aman dan tidak terjangkau oleh pasukan
orang-orang Romawi langsung menutupnya Byzantium. Pekerjaan ini selesai dilakukan
dengan sebuah rantai yang sangat besar yang dengan waktu hanya satu malam. Pagi hari
tidak dapat dilewati (Mursi, 2008:218). tanggal 23 Mei 1453, penduduk kota
Muhammad Al-Fatih membagi terbangun oleh teriakan takbir dan dentuman
pasukannya menjadi tiga lapis dari 250.000. meriam pasukan Utsmaniyah dari Tanduk
Siauw (2012) menjelaskan setelah Emas. Dan kini tidak ada lagi penghalang
mempersiapkan meriam raksasa yang antara pasukan Byzantium yang
melontarkan peluru seberat 700 kg, Al-Fatih mempertahan kota dengan dengan pasukan
lalu mempersiapkan 250.000 total Ustmaniyah. Dalam hal ini Fahmi (dalam
pasukannya yang terbagi menjadi 3, yaitu Ash-Shalabi, 2003:119) menyebutkan,
pasukan laut dengan 400 kapal perang “Konstantinopel akan jatuh tatkala dia
penyerang melalui laut Marmara, kapal-kapal melihat kapal-kapal menyeberangi daratan
kecil untuk menembus selat Tanduk, dan yang kering”.
sisanya melalui jalan darat menyerang dari Setelah berhasil memasuki kota
sebelah barat Konstantinopel, awal benteng tersebut, Muhammad Al-Fatih
penyerangan ini dilakukan pada tanggal 6 membagi pasukan menjadi tiga lapis
pasukan, yaitu Irregular di lapisan pertama,
154 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 5, NOMOR 10, AGUSTUS 2016
Anatolian Army di lapisan kedua dan serangan umum, jaitu pada tanggal 29 Mei
pasukan ketiga yaitu pasukan 1453, dapatlah lima puluh orang pradjurit
khusus,Yenisseri. 29 Mei 1453, setelah sehari Jenisseri merebut satu pintu gerbang kota,
istirahat perang, Al-Fatih kembali melakukan yang kurang kuat pertahanannya”. Sehingga
serangan umum, dengan tiga lapis pasukan, pada tanggal 29 Mei itu juga pasukan
iregular di lapis pertama, Anatolian Army di Muhammad Al-Fatih berhasil menguasai
lapis kedua dan terakhir pasukan Yenisseri. kota Konstantinopel.
Pasukan Yanisseri merupakan pasukan Keberhasilan Muhammad Al-Fatih
yang sangat diperhitungkan dan pasukan ini dalam menaklukan Konstantinopel
banyak meraih kesuksesan dalam berbagai merupakan suatu hal yang sangat istimewa,
medan perang dan pertempuran pada masa bahkan dikatakan sebagai kemenangan
Muhammad Al-Fatih menjadi Sultan. Karena terbesar bagi bani Utsmaniyah, sebagaimana
pasukan ini memiliki semangat tempur yang yang dikemukakan oleh Al-Usairy (2003:
tinggi dan mandiri, sebagaimana yang 362) sebagai berikut.
digambarkan Armstrong (2002:177) sebagai Keberhasilan utamanya adalah
berikut. menaklukan Konstantinopel
Kekuasaan Mahmud sang (ibu kota Kekaisaran
Penakluk didasarkan pada Byzantium) pada tahun 857
dukungan bangsawan Balkan, H/1453 M, setelah
yang banyak diantaranya mengepungnya dari berbagai
sekarang memeluk Islam, dan penjuru. Sungguh di telah
infanteri ’serdadu baru’(yani- memperoleh kemenangan yang
Cheri)-yang menjadi begitu nyata dengan menjadikan kota
penting sejak munculnya bubuk itu tunduk di bawah
mensiu. Orang-orang Janissari, kekuasaannya. Dia berhasil
yang merupakan orang luar membunuh Kaisar Byzantium
yang tidak memiliki dalam perang itu. Kemenangan
kepentingan besar, menjadi ini merupakan kemenangan
sebuah angkatan mandiri terbesar bagi Utsmaniyah, lalu
dibelakang Sultan. dia memberikan nama Istanbul
Pada tanggal 29 Mei 1453, hari (kota kesejahteraan) dan
selasa jam satu pagi, serangan umum mulai menjadikannya sebagai ibu
di lancarkan secara intensif. Serangan di kota.
lakukan segala penjuru dengan tiga pasukan Keberhasilan pasukan Islam di bawah
yang bergantian. Pada saat yang bersamaan Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukan
panglima Byzantium Giovanni Guistiniani Konstantinopel merupakan suatu hal yang
melarikan diri akibat luka yang sangat parah, luar biasa bagi pasukan Islam, karena usaha
sementara Kaisar Konstantine IX Paleologus untuk menaklukan kota ini sudah di mulai
mati terbunuh dalam pertempuran tersebut sejak berabad-abad, bahkan menurut Mughni
oleh Sultan Muhammad Al-Fatih. Pada hari (dalam Amin, 2009: 196) usaha penaklukan
itu juga kota Konstantinpel jatuh ke tangan Konstantinopel dimulai sejak masa
pasukan umat Islam di bawah Sultan Umayyah, sebagaimana pendapatnya
Muhammad Al-Fatih. Mengenai kejatuhan “...Telah berulang kali pasukan Muslim sejak
Konstantinopel pada saat serangan umum ini masa Umayyah berusaha menaklukan
sesuai dengan pendapat Berg dkk (1952: Konstantinopel, tetapi selalu gagal karena
312), menyebutkan “Ketika diadakan kokohnya benteng di kota tua itu”.
Peranan Muhammad Al-Fatih, Sarkowi 155
Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Syalabi, Ahmad. 1998. Sejarah dan
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kebudayaan Islam: Imperiun Turki
Usmani. Jakarta: Kalam Mulia.
Hitti, Philip K. 2008. History of The
Arabs. Jakarta: Serambi. Thohir, Ajid. 2009. Perkembangan
Peradaban di Kawasan Dunia Islam.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Jakarta: Rajawali Press.
Penelitian dan Penyusunan Skripsi.
Jakarta.: PT Rineka Cipta. Yatim, Badri. 1999. Sejarah Perdaban Islam.
Yakarta: Rajawali Pers.
Ilaihi, Wahyu dan Harjani Hefni. 2007.
Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta:
Kencana.