NIM : 210402062
Latar Belakang :
dalam saluran transmisi antara lain, ketika terjadi arus bolak - balik (AC) mengaliri
konduktor dalam transmisi dengan jarak antar konduktor sampai konduktor lain
lebih besar bila dibandingkan dengan diameter konduktor itu, udara disekitar
konduktor yang terdiri dari ion-ion akan menjadi stress dielektrik [5]. Jarak kawat
antar fasa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai rugi korona.
Meningkatnya jarak konduktor antar fasa berbanding terbalik dengan gradien
tegangan permukaan konduktor sehingga mengurangi resiko terjadi korona.
Semakin kecil rugi korona yang terjadi maka nilai AN dan RI juga dapat diperkecil.
Dari permasalahan tersebut, maka dalam tulisan ini akan dilakukan analisa
terbentuknya korona pada jaringan kubikel 20 kV serta rugi-rugi daya korona.
Analisa ini sangat penting bagi pengguna jaringan transmisi tegangan tinggi 20 kV,
sehingga bisa meminimalisir kerugian yang desebakan oleh gejala korona tersebut.
Selain rugi-rugi daya, korona juga dapat menyebabkan kerusakan pada panel
kubikle 20 kV. Tentunya hal ini jika dibiarkan terlalu lama akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar lagi bagi pengguna jaringan tersebut.
`
REFERENSI