Anda di halaman 1dari 36

ANALISIS PERFORMA ALGORITMA ROUND ROBIN

DALAM LOAD BALANCING PADA PUSAT DATA NASIONAL

PEMERINTAH PROVINSI BALI

PROPOSAL TESIS

OLEH

I KADEK WAHYU SUDIATMIKA


NIM : 1929101029

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2023
ABSTRAK

Pemerintah Provinsi Bali mengelola beberapa aplikasi layanan publik yang


digunakan oleh masyarakat, desa adat, dan perangkat daerah. Namun, dengan
jumlah penggunaan traffic yang tinggi dan jumlah permintaan yang tidak merata,
beban kerja pada server menjadi berat. Load-balancing menjadi penting untuk
dilakukan untuk menjamin kinerja aplikasi yang stabil dan mengurangi downtime.
Salah satu metode yang sering digunakan untuk load-balancing adalah algoritma
Round Robin. Namun, belum ada studi yang mengevaluasi performa algoritma
Round Robin dalam konteks pusat data nasional pemerintah Provinsi Bali.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa algoritma Round Robin
dalam load-balancing pada pusat data nasional pemerintah Provinsi Bali, dan
mengevaluasi kecocokannya untuk digunakan dalam lingkungan ini. Dengan
menggunakan metode pengujian Load-Balancing, studi ini akan memberikan
rekomendasi kepada pemerintah Provinsi Bali tentang algoritma load-balancing
yang paling cocok untuk digunakan dalam lingkungan pusat data nasional.
Diharapkan hasil studi ini dapat membantu meningkatkan kinerja sistem dan
mengurangi downtime pada aplikasi layanan publik yang digunakan oleh
masyarakat, desa adat, dan perangkat daerah di Provinsi Bali.

Kata kunci: Load-balancing, Algoritma Round Robin, Pusat Data Nasional,


Performa, Aplikasi layanan publik.
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
DAFTAR TABEL....................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6
1.1 Latar Belakang.........................................................................................6
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................7
1.3 Pembatasan Masalah................................................................................8
1.4 Rumusan Masalah....................................................................................9
1.5 Tujuan Penelitian.....................................................................................9
1.6 Manfaat Penelitian...................................................................................9
1.6.1 Manfaat Teoritis.................................................................................10
1.6.2 Manfaat Praktis..................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................11
2.1 Landasan Teori dan Perumusan Hipotesis.............................................11
2.1.1 Algoritma Round Robin.....................................................................11
2.1.2 Load Balancing..................................................................................16
2.2 Metode Pengujian..................................................................................17
2.3 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan....................................................18
2.4 Peta Konsep...........................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................23
3.1 Jenis dan Tempat Penelitian...................................................................23
3.1.1 Jenis Penelitian...................................................................................23
3.1.2 Tempat Penelitian..............................................................................24
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................24
3.2.1 Populasi..............................................................................................25
3.2.2 Sampel................................................................................................25
3.2.3 Waktu Penelitian................................................................................25
3.3 Variable Penelitian.................................................................................26
3.4 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................27
3.5 Instrument Penelitian.............................................................................29
3.6 Pengujian Test Case...............................................................................30
3.7 Analisis Hasil Uji...................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Variable........................................................................................26
Tabel 3.2 Tabel Instrument Penelitian...................................................................29
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cara Kerja Algoritma Round Robin dalam Load Balancing.............14
Gambar 2.2 Peta Konsep........................................................................................21
Gambar 3.1 Smoke testing......................................................................................31
Gambar 3.2 Average-load testing..........................................................................31
Gambar 3.3 Stress testing......................................................................................32
Gambar 3.4 Soak testing........................................................................................32
Gambar 3.5 Spkie testing.......................................................................................33
Gambar 3.6 Breakpoint testing..............................................................................34
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Provinsi Bali saat ini mengelola berbagai aplikasi layanan

publik yang bersifat penting digunakan oleh kalangan masyarakat, desa adat dan

perangkat daerah di lingkungan Provinsi Bali. Seperti Sistem Pengelolaan

Keuangan Desa Adat (SIKUAT), Sistem Kepegawaian (SIMPEG), Kantor Virtual

(e-Office) dan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Menjalankan banyak

sistem pada pusat data nasional dapat menjadi masalah karena server memiliki

keterbatasan pada sumber daya seperti CPU, RAM, storage, dan bandwidth. Jika

terlalu banyak sistem yang berjalan pada satu server, maka akan mengakibatkan

beban kerja yang terlalu tinggi pada server tersebut, dan menyebabkan penurunan

performa atau bahkan crash pada server tersebut. Selain itu, keamanan juga

menjadi masalah karena jika satu sistem terkena serangan, maka semua sistem

pada server tersebut dapat terpengaruh. Hal ini berbeda dengan menjalankan

sistem pada server terpisah, dimana sistem satu tidak akan terpengaruh jika sistem

lain terkena serangan atau mengalami masalah. Oleh karena itu, perlu dilakukan

manajemen server yang baik dan efektif untuk menghindari masalah tersebut,

seperti penggunaan load-balancing dan virtualisasi. Namun, dengan jumlah

penggunaan traffic yang cukup tinggi dan jumlah permintaan yang datang ke

server yang tidak merata, beban kerja pada server menjadi cukup berat. Untuk

menjamin kinerja aplikasi yang stabil dan mengurangi downtime, load-balancing

sangat penting untuk dilakukan.


Load-balancing adalah proses pembagian beban kerja secara merata ke

beberapa server atau sumber daya agar tidak ada satu sumber daya yang terlalu

terbebani (Ahmad, 2023). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja sistem

dengan memastikan bahwa tidak ada satu server atau sumber daya yang harus

menangani beban yang terlalu berat, sementara sumber daya lainnya tidak

digunakan secara maksimal. Salah satu metode yang sering digunakan untuk

load-balancing adalah algoritma Round Robin. Algoritma Round Robin adalah

salah satu metode load-balancing yang digunakan untuk mendistribusikan

permintaan ke beberapa server secara bergantian (Abubakar, 2023). Algoritma ini

menggunakan sebuah daftar server dan setiap permintaan yang masuk akan

diteruskan ke server berikutnya dalam daftar tersebut. Namun, belum ada studi

yang mengevaluasi performa algoritma Round Robin dalam konteks pusat data

nasional pada pemerintah Provinsi Bali.

Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi performa algoritma Round Robin

dalam load-balancing pada pusat data nasional pada pemerintah Provinsi Bali,

dan mengevaluasi kecocokannya untuk digunakan dalam lingkungan ini. Dengan

studi ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah Provinsi

Bali tentang algoritma load-balancing yang paling cocok untuk digunakan dalam

lingkungan pusat data nasional.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada latar belakang masalah di

atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan bagaimana performa algoritma


Round Robin jika diterapkan dalam proses load-balancing server di linkgkuangan

Pemerintah Provinsi Bali.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

diperlukan pembatasan masalah agar penelitian ini memiliki arah yang jelas,

fokus, dan tidak menyimpang dari tujuan utama penelitian. Oleh karena itu,

penulis memfokuskan pada pembahasan masalah-masalah pokok yang dibatasi

sebagai berikut:

a. Penerapan algoritma Round Robin dalam load-balancing akan dilakukan

pada server Pusat Data Provinsi Bali.

b. Indikator penilian performa algoritma akan diukur dengan dengan

indikator berikut:

1) Waktu respons: Waktu yang dibutuhkan untuk menangani

permintaan dan mengirimkan respons.

2) Beban server: Tingkat penggunaan sumber daya oleh server, seperti

CPU utilization, memory usage, dan disk usage.

3) Skalabilitas: Kemampuan algoritma untuk menangani peningkatan

beban kerja tanpa menurunkan kinerja sistem.

4) Toleransi kesalahan: Kemampuan algoritma untuk tetap berfungsi

dengan baik meskipun ada kesalahan pada salah satu server.

5) Error rate: Tingkat error yang terjadi pada sistem dalam menangani

permintaan
6) Throughput: Jumlah permintaan yang dapat ditangani oleh sistem

dalam satuan waktu tertentu.

1.4 Rumusan Masalah

Dari paparan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat dinyatakan

beberapa permasalahan yang akan dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimana implementasi algoritma Round Robin dalam load-balancing

pada server Pusat Data Provinsi Bali?

Bagaimana performa algoritma Round Robin dalam load-balancing ketika

diterapkan pada server Pusat Data Provinsi Bali?

1.5 Tujuan Penelitian

Dengan berpedoman pada rumusan masalah penelitian sebelumnya,

secara keseluruhan tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki performa

algoritma Round Robin dalam load-balancing ketika diimplementasikan pada

server Pusat Data Provinsi Bali. Secara lebih rinci, tujuan penelitian ini terdiri dari

hal-hal berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisa cara kerja algoritma Round Robin

dalam load-balancing pada server Pusat Data Provinsi Bali.

b. Untuk menganalisa dan mengevaluasi performa algoritma Round Robin

dalam load-balancing pada server Pusat Data Provinsi Bali.

1.6 Manfaat Penelitian

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan kontribusi berarti

bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan terkait cara kerja algoritma Round
Robin dalam load-balancing, serta analisis performanya pada server Pusat Data

Provinsi Bali. Signifikansi penelitian ini dapat dipandang dari dua perspektif,

yaitu aspek teoritis dan praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini memiliki potensi untuk memberikan

kontribusi yang berharga bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan, khususnya

dalam bidang algoritma Round Robin. Temuan ini juga dapat menjadi sumber

inspirasi bagi para peneliti yang tertarik untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut

terhadap objek serupa atau aspek-aspek yang belum tercakup dalam penelitian ini.

Dengan demikian, penelitian ini memiliki nilai referensi yang penting dalam

upaya memajukan ilmu pengetahuan dan meningkatkan pemahaman tentang

algoritma load-balancing dalam lingkungan pusat data nasional.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis yang berkaitan dengan hasil penelitian ini akan dapat

memberikan sumbangan kepada pihak Pemerintah Provinsi Bali yakni sebagai

berikut:

1) Hasil dari implementasi dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi Bali

untuk menyelesaikan masalah server yang tidak stabil akibat dari traffic

dan permintaan pengguna yang besar dan tidak menentu.

2) Hasil analisa dari penelitian ini dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi

Bali untuk pengenmbangan load-balancing yang lebih baik.


2 BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan Perumusan Hipotesis

Landasan teori bertujuan untuk memberikan konteks dan membuat

hubungan antara berbagai faktor yang berpengaruh pada permasalahan yang

diteliti. Berikut merupakan landasan teori dari penelitian ini:

2.1.1 Algoritma Round Robin

Round Robin adalah algoritma scheduling (penjadwalan) yang digunakan

dalam sistem operasi untuk mengatur eksekusi tugas pada multi-prosesor atau

multi-core system. Algoritma ini bekerja dengan memberikan waktu eksekusi

yang sama untuk setiap proses yang ada dalam antrian (queue) yang sama, dan

mengalokasikan waktu eksekusi yang sama secara berulang-ulang (round-robin)

ke setiap proses. Setelah satu ronde selesai, proses yang sebelumnya selesai akan

dikembalikan ke antrian dan proses selanjutnya akan dijadwalkan untuk

dieksekusi. Algoritma Round Robin dikenal sebagai algoritma yang fair karena

setiap proses mendapatkan waktu eksekusi yang sama (Afrianto et al., 2018).

Menurut para ahli, algoritma Round Robin adalah salah satu algoritma

scheduling yang paling efektif dan efisien dalam mengatur eksekusi tugas pada

sistem operasi multi-prosesor atau multi-core. Ini karena algoritma ini mampu

mengatur eksekusi tugas dengan cara yang fair, sehingga setiap proses

mendapatkan waktu eksekusi yang sama. Algoritma ini juga efektif dalam

mengatasi masalah starvation (kelaparan) yang mungkin terjadi pada algoritma

scheduling lainnya (Sahana et al., 2020).


Selain itu, algoritma Round Robin dapat digunakan untuk mengatur

eksekusi tugas yang memiliki prioritas yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan

dengan memberikan time slice yang berbeda untuk setiap proses sesuai dengan

prioritas yang ditentukan (Noman & Jasim, 2021).

Beberapa ahli juga menyatakan bahwa algoritma Round Robin cocok

digunakan pada sistem operasi real-time karena dapat memenuhi kriteria real-time

seperti responsif, deterministik, dan deadline yang ketat, serta menjaga agar

semua proses dapat dijalankan dengan waktu yang sama. Namun, algoritma ini

mungkin tidak efisien digunakan pada sistem operasi yang tidak memerlukan real-

time, karena dapat menyebabkan overhead pada sistem (Smith & Membrey,

2022).

a. Cara Kerja Algoritma Round Robin


Algoritma Round Robin merupakan algoritma yang paling sederhana dan

paling banyak digunakan oleh perangkat load-balancing. Algoritma Round Robin

bekerja dengan cara membagi beban secara bergiliran dan berurutan dari satu

server ke server lainnya (Putra & Purnomo, 2023). Konsep dasar dari algoritma

Round Robin ini adalah dengan menggunakan time sharing, pada intinya

algoritma ini memproses antrian secara bergiliran (Purnomo & Putra, 2022).

Gambar berikut memperlihatkan cara kerja Algoritma Round Robin secara umum:
Gambar 2.1 Cara Kerja Algoritma Round Robin dalam Load Balancing

Dari gambar diatas, berikut adalah tahap-tahap cara kerja Algoritma

Round Robin:

1) Setiap proses dimasukkan ke dalam antrian proses yang kosong.

2) Antrian proses diperiksa untuk mengecek apakah ada proses yang siap

dieksekusi.

3) Jika ada proses yang siap dieksekusi, maka proses tersebut diberikan

waktu eksekusi yang sama dengan proses lain dalam antrian, yaitu time

quantum.

4) Setelah waktu eksekusi habis, proses tersebut dihentikan dan dimasukkan

kembali ke antrian proses jika proses masih belum selesai.

5) Jika proses telah selesai, proses tersebut dikeluarkan dari antrian proses

dan proses selanjutnya diberikan kesempatan untuk dieksekusi.

b. Kelebihan Algoritma Round Robin


Algoritma Round Robin memiliki kelebihan dalam menjaga keadilan dan

menghindari proses yang terlalu lama menunggu, karena setiap proses

mendapatkan waktu eksekusi yang sama (Putra & Purnomo, 2022). Algoritma

Round Robin adalah salah satu algoritma scheduling yang paling populer dan

sering digunakan dalam sistem operasi karena memiliki beberapa kelebihan, di

antaranya:

1) Keadilan dalam pemberian waktu eksekusi: Algoritma Round Robin

memberikan waktu eksekusi yang sama untuk setiap proses dalam antrian.

Hal ini dapat meningkatkan keadilan dalam pemberian waktu eksekusi

untuk setiap proses, sehingga tidak ada satu proses pun yang mendominasi

waktu eksekusi.

2) Menghindari proses yang terlalu lama menunggu: Dengan memberikan

waktu eksekusi yang sama, algoritma Round Robin dapat menghindari

proses yang terlalu lama menunggu untuk dieksekusi. Hal ini dapat

meminimalkan waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi sistem.

3) Meningkatkan responsivitas sistem: Dengan memberikan waktu eksekusi

yang tetap atau disebut time quantum, algoritma Round Robin dapat

meningkatkan responsivitas sistem terhadap permintaan pengguna. Setiap

proses mendapatkan waktu eksekusi yang sama, sehingga pengguna dapat

merasa sistem merespons permintaannya dengan cepat.

4) Mengurangi risiko deadlock: Algoritma Round Robin dapat membantu

mengurangi risiko deadlock, yaitu kondisi di mana dua atau lebih proses

saling menunggu dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Algoritma


ini dapat membantu memecahkan deadlock dengan menghentikan proses

yang membutuhkan sumber daya yang tidak tersedia saat ini dan

memberikan waktu eksekusi kepada proses lainnya.

Dalam situasi tertentu, algoritma Round Robin dapat menjadi pilihan yang tepat

untuk mengoptimalkan kinerja sistem operasi.

c. Kekurangan Algoritma Round Robin

Meskipun Algoritma Round Robin memiliki beberapa kelebihan dalam

pengaturan urutan eksekusi proses, namun algoritma ini juga memiliki beberapa

kelemahan, di antaranya:

1) Waktu eksekusi proses yang panjang: Jika terdapat proses dengan waktu

eksekusi yang sangat panjang, algoritma Round Robin mungkin tidak

efektif dalam menjalankan proses lain dalam antrian. Hal ini terjadi karena

proses yang panjang tersebut memerlukan banyak waktu eksekusi,

sehingga proses lain harus menunggu lebih lama.

2) Overhead pada sistem: Algoritma Round Robin memerlukan waktu

eksekusi yang tetap atau dikenal dengan nama time quantum. Jika time

quantum terlalu kecil, maka jumlah konteks switching yang terjadi dalam

sistem akan meningkat dan mengakibatkan overhead yang tinggi. Namun,

jika time quantum terlalu besar, maka proses yang singkat akan menunggu

lebih lama untuk dieksekusi.

3) Keterlambatan proses: Jika terdapat proses yang memerlukan waktu

eksekusi yang lebih lama daripada time quantum, maka proses tersebut

akan diinterupsi dan dimasukkan ke dalam antrian proses kembali. Hal ini
dapat menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian proses, yang dapat

mengganggu kinerja sistem secara keseluruhan.

4) Prioritas proses: Algoritma Round Robin tidak mempertimbangkan

prioritas proses. Dalam beberapa kasus, proses yang lebih penting harus

dieksekusi terlebih dahulu daripada proses yang kurang penting. Namun,

dengan algoritma Round Robin, prioritas proses tidak diperhitungkan,

sehingga dapat mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian proses

yang lebih penting.

Dalam rangka mengoptimalkan kinerja sistem, perlu dipertimbangkan

kelemahan-kelemahan tersebut dan memilih algoritma scheduling yang tepat

untuk kondisi sistem yang ada.

2.1.2 Load Balancing

Load balancing atau pengimbangan beban adalah suatu teknik yang

digunakan untuk membagi beban kerja atau pengolahan data pada beberapa sistem

komputer atau server. Tujuan utama dari load balancing adalah untuk

meningkatkan kinerja, keandalan, dan skalabilitas sistem. Dalam sebuah sistem

yang memiliki beberapa server, load balancing akan membagi beban kerja ke

seluruh server yang tersedia. Proses ini dilakukan untuk mencegah overload pada

server tertentu dan memastikan bahwa setiap server dalam sistem melakukan

pengolahan data secara seimbang. Load balancing juga dapat meningkatkan

ketersediaan sistem karena jika salah satu server mengalami masalah, beban kerja

akan dialihkan ke server lainnya sehingga sistem tetap dapat berjalan tanpa henti.
Load balancing dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak atau

perangkat keras khusus yang disebut load balancer. Load balancer akan

memonitor beban kerja pada setiap server dan memutuskan bagaimana cara

terbaik untuk membagi beban kerja di antara mereka. Algoritma load balancing

dapat berbeda-beda tergantung pada kebutuhan sistem, seperti Round Robin,

Least Connections, atau IP Hashing.Dalam beberapa kasus, load balancing juga

dapat dilakukan pada tingkat aplikasi untuk membagi beban kerja pada beberapa

proses atau instance aplikasi yang berjalan di satu server. Teknik ini dikenal

sebagai Application Load Balancing.

2.2 Metode Pengujian

Untuk memastikan bahwa load-balancer berfungsi dengan baik dan

dapat menyeimbangkan beban kerja dengan efektif, dibutuhkan pengujian yang

baik dan teliti. Berikut ini adalah beberapa metode pengujian load-balancer yang

dapat digunakan:

a. Pengujian Beban (Load Testing): Metode ini digunakan untuk menguji

performa load-balancer dengan memperkenalkan beban kerja atau

penggunaan yang tinggi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana load-balancer bereaksi terhadap tingkat beban kerja yang

tinggi, apakah load-balancer masih dapat menyeimbangkan beban kerja

dengan efektif, atau apakah ada server yang tidak mampu menangani

beban kerja yang besar.

b. Pengujian Failover: Metode ini digunakan untuk menguji bagaimana load-

balancer merespons ketika salah satu server mengalami kegagalan atau


crash. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah load-balancer

dapat secara otomatis mengalihkan beban kerja ke server lainnya dan

memastikan bahwa aplikasi tetap tersedia dan berjalan stabil.

c. Pengujian Ketahanan (Endurance Testing): Metode ini digunakan untuk

menguji performa load-balancer dalam jangka waktu yang lama, biasanya

dalam beberapa jam atau bahkan hari. Pengujian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana load-balancer menangani beban kerja yang

konstan dan menjaga stabilitas sistem selama periode waktu yang lama.

Pengujian Keamanan: Metode ini digunakan untuk menguji apakah load-balancer

memiliki celah keamanan atau rentan terhadap serangan. Pengujian ini bertujuan

untuk mengetahui apakah load-balancer dapat mengidentifikasi dan menolak

serangan DDoS atau serangan lainnya.

2.3 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam kajian hasil penelitian yang relevan, akan dianalisis penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan terkait dengan evaluasi performa algoritma

load-balancing pada lingkungan server on premise dan penggunaan algoritma

Round Robin dalam load-balancing. Berikut adalah beberapa penelitian yang

digunakan sebagai kajian hasil penelitian yang relevan:

a. Implementasi Penjadwalan Round Robin pada Task Scheduler untuk

Pembaruan Aplikasi Otomatis.

Penelitian yang dilakukan oleh (Iqbal et al., 2019) ini bertujuan untuk

menyelesaikan permasalahan ketidakteraturan pembaruan aplikasi pada


komputer dengan menggunakan algoritma Round Robin dalam proses

penjadwalan pembaruan. Penelitian ini menggunakan aplikasi penjadwalan

bawaan Windows yaitu Task Scheduler sebagai platform untuk

menjalankan algoritma Round Robin. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penggunaan algoritma Round Robin dapat meningkatkan efisiensi

waktu dalam melakukan pembaruan secara otomatis. Dengan demikian,

algoritma Round Robin dapat dijadikan sebagai solusi untuk

meningkatkan efisiensi waktu dan mengatasi ketidakteraturan pembaruan

aplikasi pada komputer.

b. Penerapan Metode Round Robin Pada Jaringan Multihoming Di Computer

Cluster.

Penelitian ini dilakukan oleh (Yudhi, 2019) dalam penelitian menunjukkan

bahwa penggunaan load balance dapat memberikan manfaat dalam

meningkatkan kinerja sistem. Load balance dengan metode round robin

dapat diterapkan pada jaringan multihoming untuk menyeimbangkan

traffic penggunaan internet. Selain itu, dengan algoritma penjadwalan

weighted round robin, beban webserver dapat didistribusikan dengan baik

kepada masing-masing server dengan ketentuan bobot yang diberikan.

Namun, pada pengujian webserver harus diberikan waktu proses pengujian

(timeout) agar hasil pengujian tidak terlalu lama dan hasilnya dapat

dijadikan perbandingan. Selain itu, penggunaan load balance dapat

membantu dalam mempercepat kinerja proses terhadap penyediaan

layanan webserver dan memberikan ketersediaan informasi yang tinggi


terhadap website. Dengan adanya load-balance server, beban sistem dapat

dibagi ke masing-masing node dengan menggunakan algoritma

penjadwalan weighted round robin dan penggunaan load balance dengan

penerapan NAT dapat menghemat jumlah IP yang diberikan oleh provider

untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk perangkat yang lain.

Penggunaan load balance juga dapat diterapkan pada berbagai hal seperti

pelayanan terhadap website, learning management system, mail, dan

pembagian beban bandwidth.

c. Implementasi Load Balancing Dengan Algoritma Penjadwalan Weighted

Round Robin Dalam Mengatasi Beban Webserver.

Penelitian yang dilakukan oleh (Hanafiah, 2021) menunjukkan bahwa penerapan

load-balance cluster dapat meningkatkan performa website dengan

mendistribusikan beban kerja ke beberapa node cluster. Hal ini dibuktikan dengan

nilai respon time yang lebih sedikit dan nilai throughput yang lebih besar

dibandingkan dengan menggunakan arsitektur single server. Selain itu, penelitian

ini juga menunjukkan bahwa sistem load balance dengan metode round robin

dapat diterapkan pada jaringan multihoming untuk menyeimbangkan traffic

penggunaan internet. Algoritma penjadwalan weighted round robin juga dapat

digunakan untuk mendistribusikan beban kerja server dengan baik. Adanya load

balance cluster juga dapat membantu dalam meningkatkan ketersediaan informasi

(high availability) dan mempercepat kinerja proses terhadap penyediaan layanan

webserver. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para pengembang website

untuk meningkatkan performa website dengan menggunakan load balance cluster.


2.4 Peta Konsep

Gambar 2.2 Peta Konsep

Pada peta konsep ini, algoritma Round Robin menjadi titik fokus

penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengujian Load-

balancing untuk mengevaluasi kinerja algoritma dalam lingkungan sistem

tertentu. Pada tahap awal, informasi tentang lingkungan sistem dan infrastruktur

dikumpulkan untuk mengidentifikasi objektif dan kebutuhan pengujian.

Selanjutnya, test case dikembangkan untuk mencakup semua aspek kritis dari

aplikasi dan lingkungan sistem. Kemudian, testing dilakukan dengan

mempertimbangkan skenario pengujian yang telah ditentukan, dan hasilnya

dicatat. Hasil pengujian kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tujuan dan
kebutuhan pengujian. Langkah terakhir adalah mengidentifikasi masalah atau

kecacatan dalam aplikasi atau lingkungan sistem dan melakukan perbaikan atau

pengoptimalan yang diperlukan. Dengan menggunakan peta konsep ini, penelitian

tentang algoritma Round Robin dapat dilakukan secara sistematis dan terstruktur.
3 BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Tempat Penelitian

Penelitian memiliki peranan penting dalam bidang ilmiah karena

melibatkan pendekatan-pendekatan beragam dan dilakukan di berbagai lokasi

untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai berbagai fenomena dan

permasalahan yang ada. Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai jenis dan tempat

penelitian yang akan dilakukan.

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam tesis ini adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada pengumpulan dan

analisis data berupa angka-angka atau data numerik untuk menjawab pertanyaan

penelitian dan menguji hipotesis. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan

akan dianalisis secara statistik untuk mencari hubungan antara variabel-variabel

yang diteliti.

Dalam konteks penelitian tentang "Analisis Performa Algoritma Round

Robin dalam Load-balancing pada Pusat Data Nasional Pemerintah Provinsi

Bali," pendekatan kuantitatif akan digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai performa algoritma Round Robin dalam melakukan load-balancing

pada pusat data nasional. Data yang dikumpulkan mungkin berupa angka-angka

seperti waktu respons server, tingkat beban kerja pada setiap server, waktu proses,

dan lain sebagainya.


Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, peneliti akan dapat

mengukur dan menganalisis secara objektif performa algoritma Round Robin

dalam mengatasi masalah beban kerja pada pusat data. Analisis statistik akan

digunakan untuk menarik kesimpulan dan menguji hipotesis yang telah diajukan.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih

mendalam tentang kecocokan algoritma Round Robin dalam lingkungan pusat

data nasional pemerintah Provinsi Bali, sehingga dapat memberikan rekomendasi

yang relevan untuk pengembangan dan perbaikan sistem load-balancing pada

pusat data tersebut.

3.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali

yang mencakup pusat data nasional. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi

performa algoritma Round Robin dalam load-balancing. Hasilnya diharapkan

memberikan rekomendasi tentang metode load-balancing yang tepat untuk

meningkatkan kinerja sistem dan layanan publik di wilayah Provinsi Bali.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa algoritma Round

Robin dalam load-balancing pada pusat data nasional yang dikelola oleh

Pemerintah Provinsi Bali. Populasi penelitian meliputi berbagai sistem yang vital

bagi masyarakat, desa adat, dan perangkat daerah di lingkungan Provinsi Bali,

seperti Sistem Pengelolaan Keuangan Desa Adat (SIKUAT), Sistem Kepegawaian

(SIMPEG), Kantor Virtual (e-Office), dan Sistem Pengadaan Secara Elektronik


(SPSE). Selanjutnya, sampel penelitian akan dipilih secara cermat dari sejumlah

server yang terlibat dalam pengelolaan sistem-sistem tersebut. Pemilihan sampel

akan mempertimbangkan karakteristik server yang mencerminkan keberagaman

dan representativitas untuk memastikan hasil penelitian ini dapat memberikan

pemahaman yang mendalam terkait performa algoritma Round Robin dalam

lingkungan pusat data nasional Pemerintah Provinsi Bali.

3.2.1 Populasi

Populasi penelitian adalah semua sistem yang dikelola oleh Pemerintah

Provinsi Bali pada pusat data nasional, termasuk Sistem Pengelolaan Keuangan

Desa Adat (SIKUAT), Sistem Kepegawaian (SIMPEG), Kantor Virtual (e-

Office), dan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).

3.2.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil untuk

dijadikan subjek penelitian. Dalam konteks ini, sampel penelitian dapat terdiri dari

beberapa server yang digunakan untuk mengelola sistem-sistem tersebut di pusat

data nasional Pemerintah Provinsi Bali. Jumlah dan jenis server yang diambil

sebagai sampel dapat ditentukan berdasarkan pertimbangan kebutuhan penelitian,

misalnya berdasarkan kemampuan teknis, ketersediaan, dan representativitas dari

sampel yang diambil.

3.2.3 Waktu Penelitian

Waktu penelitian terdiri dari:


1. Persiapan penelitian terdiri dari studi pendahuluan, penyusunan proposal

dan seminar proposal dilaksanakan bulan Juni hingga Juli 2023.

2. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan September 2023.

3. Pngolahan data dan analisa data dilaksanakan pada bulan Oktober sampai

November 2023.

3.3 Variable Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis performa algoritma

Round Robin dalam load-balancing pada pusat data nasional Pemerintah Provinsi

Bali. Variabel penelitian yang menjadi perhatian utama adalah penggunaan

algoritma Round Robin sebagai variabel independen dan performa sistem sebagai

variabel dependen. Selain itu, variabel kontrol yang dipertimbangkan adalah jenis

aplikasi layanan publik yang dikelola di dalam pusat data nasional, sedangkan

variabel pengaruh eksternal adalah sumber daya server yang dapat mempengaruhi

performa sistem secara keseluruhan. Dengan memperhatikan variabel-variabel ini,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam

tentang kecocokan algoritma Round Robin dalam mengatasi masalah load-

balancing pada lingkungan pusat data nasional Pemerintah Provinsi Bali.

Tabel 3.1 Tabel Variable

Variabel Independen Algoritma Round Robin dalam Load

Balancing

Variabel ini merupakan variabel yang menjadi

fokus penelitian dan akan dijadikan sebagai

metode load-balancing pada pusat data nasional


Pemerintah Provinsi Bali.

Variabel Dependen Performa Sistem

Variabel ini mengukur performa atau kinerja

sistem dalam melakukan load-balancing pada

pusat data nasional. Performa sistem dapat

diukur berdasarkan waktu respons server, tingkat

beban kerja pada setiap server, waktu proses,

dan lain sebagainya.

Variabel Kontrol Jenis Aplikasi Layanan Publik

Variabel ini mengacu pada berbagai aplikasi

layanan publik yang dikelola oleh pemerintah

Provinsi Bali di dalam pusat data nasional.

Variabel Pengaruh Sumber Daya Server

Eksternal Variabel ini merujuk pada ketersediaan dan

kapasitas sumber daya pada setiap server dalam

pusat data nasional, seperti CPU, RAM, storage,

dan bandwidth.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang

dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan terkait performa

algoritma Round Robin dalam load-balancing pada pusat data nasional


Pemerintah Provinsi Bali. Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Observasi: Melakukan pengamatan langsung terhadap sistem-sistem yang

berjalan pada server-server yang ada di pusat data. Observasi dapat

memberikan gambaran langsung tentang bagaimana algoritma Round

Robin bekerja dalam membagi beban kerja di antara server-server

tersebut.

2. Wawancara: Melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait, seperti

administrator sistem, manajer pusat data, atau pengguna aplikasi, untuk

mendapatkan pandangan dan penilaian mereka tentang performa algoritma

Round Robin. Wawancara dapat memberikan wawasan mendalam tentang

pengalaman dan pandangan praktis terhadap penggunaan algoritma ini.

3. Pengumpulan Data Log: Mengumpulkan data log dari setiap server yang

terlibat dalam load-balancing. Data log dapat memberikan informasi

tentang waktu respons, penggunaan sumber daya server (CPU, RAM, dan

storage), tingkat error, dan kinerja secara keseluruhan.

4. Survei: Melakukan survei kepada pengguna aplikasi atau sistem yang

terlibat dalam penelitian ini. Survei dapat digunakan untuk mendapatkan

umpan balik tentang pengalaman pengguna terkait keandalan dan kinerja

sistem.

5. Uji Coba: Melakukan uji coba secara eksperimental dengan

mengimplementasikan algoritma Round Robin pada server-server yang


dipilih sebagai sampel. Selanjutnya, memonitor kinerja server selama

periode uji coba untuk mengevaluasi performa algoritma tersebut.

6. Studi Literatur: Melakukan studi literatur untuk mengumpulkan informasi

dari penelitian sebelumnya atau sumber-sumber terpercaya yang

membahas tentang performa algoritma Round Robin dalam konteks load-

balancing atau lingkungan pusat data nasional.

Penggunaan kombinasi beberapa teknik di atas dapat memberikan

gambaran yang lebih komprehensif dan mendalam tentang performa algoritma

Round Robin dalam lingkungan pusat data nasional Pemerintah Provinsi Bali.

3.5 Instrument Penelitian

Berikut ini adalah instrumen penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data terkait penelitian performa algoritma Round Robin dalam

load-balancing pada pusat data nasional Pemerintah Provinsi Bali:

Tabel 3.2 Tabel Instrument Penelitian

Kuesioner Survei  Pertanyaan mengenai pengalaman pengguna terkait


keandalan dan kinerja sistem yang diakses.
Pengguna
 Pertanyaan mengenai kepuasan pengguna terhadap
respons sistem dan waktu akses.
 Pertanyaan mengenai tingkat kesulitan atau error yang
dialami saat menggunakan sistem.
Data Log Server Pengumpulan data log dari masing-masing server yang

terlibat dalam load-balancing, termasuk waktu respons,

penggunaan CPU, RAM, dan storage, serta tingkat error

yang tercatat.
Observasi Pengamatan langsung terhadap sistem-sistem yang berjalan

pada server untuk memantau bagaimana algoritma Round

Robin mendistribusikan permintaan di antara server-

server.

Wawancara Daftar pertanyaan yang ditujukan kepada administrator

sistem atau manajer pusat data terkait performa algoritma

Round Robin, tantangan yang dihadapi, dan rekomendasi

untuk meningkatkan kinerja sistem.

Uji Coba  Daftar skenario uji coba yang akan dilakukan, termasuk
konfigurasi algoritma Round Robin yang digunakan.
Eksperimental
 Catatan hasil uji coba, mencakup waktu respons,
penggunaan sumber daya server, dan tingkat error.
Studi Literatur Rangkuman hasil dari studi literatur yang relevan dengan

performa algoritma Round Robin dalam lingkungan load-

balancing dan pusat data nasional.

3.6 Pengujian Test Case

Untuk pengujian Test Case akan menggunakan standar pengujian dari

Grafana Labs K6. Berdasarkan dari dokumentasi Grafana Labs, K6 merupakan

alat uji load-balancer bersifat open source yang memudahkan dan meningkatkan

produktivitas pengujian kinerja bagi teknisi cloud engineer. Berikut adalah

pengujian yang akan dilakukan berdasarkan standar Grafana Labs K6:

1. Smoke testing
Smoke testing memiliki load beban yang paling minimal. Smoke testing

berfungsi untuk memverifikasi bahwa sistem berfungsi dengan baik di

bawah beban minimal dan untuk mengumpulkan nilai kinerja dasar.

Gambar 3.3 Smoke testing

Dari grafik diatas terlihat smoke testing memiliki load beban rendah dan

durasi yang pendek.

2. Average-load testing

Average-load testing menilai kinerja load-balancer saat diakses dengan

beban rata-rata yang biasa dihadapi oleh load-balancer di hari kerja.

Average-load testing membantu memahami apakah suatu load-balancer

memenuhi sasaran kinerja pada hari-hari biasa.

Gambar 3.4 Average-load testing

Dari grafik diatas terlihat Average-load testing memiliki beban kerja

Average dan durasi kerja Medium.


3. Stress testing

Stress testing menilai kinerja load-balancer saat beban lebih berat dari

biasanya. Stress testing memverifikasi stabilitas dan keandalan sistem

dalam kondisi penggunaan berat.

Gambar 3.5 Stress testing

Stress testing memverifikasi stabilitas dan keandalan sistem dalam kondisi

penggunaan berat.

4. Soak testing

Soak testing adalah variasi lain dari Average-load testing yang berfokus

pada periode pengujian yang diperpanjang untuk menganalisis degradasi

kinerja load-balancer dan konsumsi sumber daya selama periode yang

lama serta ketersediaan dan stabilitas load-balancer selama periode yang

diperpanjang.

Gambar 3.6 Soak testing


Sebagian besar load-balancer harus tetap menyala dan terus bekerja

selama berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan tanpa

intervensi. Tes ini memverifikasi stabilitas dan keandalan load-balancer

selama periode penggunaan yang lama.

5. Spike testing

Spkie testing memverifikasi apakah load-balancer bertahan dan bekerja di

bawah penggunaan yang tiba-tiba dan masif.

Gambar 3.7 Spkie testing

Spike testing membantu mengidentifikasi bagaimana load-balancer akan

berperilaku dan apakah akan bertahan dari serbuan beban yang tiba-tiba.

Beban jauh di atas rata-rata dan mungkin berfokus pada serangkaian

proses yang berbeda dari jenis pengujian lainnya.

6. Breakpoint testing

Breakkpoint testing bertujuan untuk menemukan batasan sistem. Ada

beberapa alasan kenapa harus dilakukan breakpoint testing yaitu untuk

merencanakan langkah-langkah remediasi dalam kasus load-balancer

down dan mempersiapkan protocol untuk mengatasi masalah tersebut.


Gambar 3.8 Breakpoint testing

Tes ini dilakukan dengan memberikan beban sebesar mungkin kepada

load-balancer hingga mencapai titik breakpoint dari sebuah load-balancer.

Ketika sebuah load-balancer sudah mencapai titik breakpoint maka test

akan dihentikan secara manual untuk menghindari kerusakan server.

3.7 Analisis Hasil Uji

Tahap Analisis Hasil Uji merupakan tahap penting dalam penelitian

load-balancing menggunakan algoritma Round Robin. Pada tahap ini, hasil dari

pengujian test case yang telah dilakukan sebelumnya akan dianalisis secara

mendalam untuk mengetahui performa algoritma Round Robin dalam load-

balancing pada pusat data nasional Pemerintah Provinsi Bali.


4 DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, S. (2023). Modified Round Robin with Highest Response Ratio Next CPU

Scheduling Algorithm using Dynamic Time Quantum. SLU Journal of Science

and Technology, 87–99. https://doi.org/10.56471/slujst.v6i.363

Afrianto, Y., Sukoco, H., & Wahjuni, S. (2018). Weighted Round Robin Load

Balancer to Enhance Web Server Cluster in OpenFlow Networks. Telkomnika

(Telecommunication Computing Electronics and Control), 16, 1402–1408.

https://doi.org/10.12928/TELKOMNIKA.v16i3.5601

Ahmad, A. (2023). An Attempt to Set Standards for Studying and Comparing the

Efficiency of Round Robin Algorithms. Journal of Education and Science, 32,

11–20. https://doi.org/10.33899/edusj.2023.137735.1317

Hanafiah, A. (2021). Implementasi Load Balancing Dengan Algoritma Penjadwalan

Weighted Round Robin Dalam Mengatasi Beban Webserver. IT Journal Research

and Development, 5(2), 226–233. https://doi.org/10.25299/itjrd.2021.vol5(2).5795

Iqbal, F., Safrinadi, I., Choirunnufatul, C., & Charis, F. (2019). Implementasi

Penjadwalan Round Robin pada Task Scheduler untuk Pembaruan Aplikasi

Otomatis. ILKOMNIKA: Journal of Computer Science and Applied Informatics,

1(1).

Noman, H., & Jasim, M. (2021). A Comparative Performance Analysis for Static and

Dynamic Load Balancing Techniques in Software Defined Network Environment.

Journal of Physics: Conference Series, 1773, 012010.

https://doi.org/10.1088/1742-6596/1773/1/012010
Purnomo, R., & Putra, T. (2022). Comparison Between Simple Round Robin and

Improved Round Robin Algorithms. JATISI (Jurnal Teknik Informatika Dan

Sistem Informasi), 9, 2205–2221. https://doi.org/10.35957/jatisi.v9i3.2547

Putra, T., & Purnomo, R. (2022). Simulation of Priority Round Robin Scheduling

Algorithm. Sinkron, 7, 2170–2181. https://doi.org/10.33395/sinkron.v7i4.11665

Putra, T., & Purnomo, R. (2023). Average Max Round Robin Algorithm: A Case

Study. Sinkron, 8, 1230–1237. https://doi.org/10.33395/sinkron.v8i3.12051

Sahana, S., Mukherjee, T., & Sarddar, D. (2020). A Conceptual Framework Towards

Implementing a Cloud-Based Dynamic Load Balancer Using a Weighted Round-

Robin Algorithm. International Journal of Cloud Applications and Computing,

10, 22–35. https://doi.org/10.4018/IJCAC.2020040102

Smith, S., & Membrey, P. (2022). Building a Load Balancer: Controlling Flow (pp.

207–227). https://doi.org/10.1007/978-1-4842-8173-4_10

Yudhi, A. (2019). Penerapan Metode Round Robin Pada Jaringan Multihoming Di

Computer Cluster. IT Journal Research and Development, 1(2).

Anda mungkin juga menyukai