Skripsi Yantonius Tafonao
Skripsi Yantonius Tafonao
SKRIPSI
Oleh
Yantonius Tafonao
71190517004
Program Studi Pendidikan Kimia
Jenjang Strat-1(S1)
MEDAN
2023
ABSTRAK
PENERAPAN PENGGUNAAN Al2(SO4)3
TERHADAP PEWARNAAN KAIN PADA MATERI KOLOID UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
DI SMA SWASTA MULIA MEDAN
YANTONIUS TAFONA’O
Email : yantonius29@gmail.com
Penelitian ini adalah penelitian perlakuan demostrasi yang dilakukan di SMA
Swasta Mulia Medan yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
kognitif siswa melalui demostrasi penggunaan Al 2(SO4)3 terhadap pewarnaan kain
pada materi koloid. Metode pada penelitian ini one group design yakni penelitian
hanya dilakukan pada satu kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi lapangan, wawancara, pritest dan posttest serta angket respon. Hasil
penelitian ini diperoleh nilai rata-rata pretest sebelum perlakuan sebesar 53.68%
sedangkan sesudah perlakuan memiliki peningkatan dengan nilai rata-rata posttest
sebesar 81,04% dengan indek N-Gain pretest dan posttest 0,5 dangan kategori
sedang dan presentase 58%. Berdasarkan hasil penelitian ini penerapan
penggunaan Al2(SO4)3 terhadap pewarnaan kain efektif dapat meningkat hasil
belajar kognitif siswa.
Kata Kunci : Demonstrasi Al2(SO4)3, Hasil belajar
ABSTRACT
APPLICATION OF USING Al2 (SO4)3
ON FABRIC DYEING ON COLOID MATERIALS FOR
IMPROVING STUDENT COGNITIVE LEARNING OUTCOME
IN MULIA MEDAN PRIVATE HIGH SCHOOL
YANTONIUS TAFONA’O
Email : yantonius29@gmail.com
This research is a demonstration treatment study conducted at Mulia Private High School
in Medan which aims to determine the increase in students' cognitive learning outcomes
through demonstrations of the use of Al2(SO4)3 on fabric coloring in colloidal materials.
The method in this study was one group design, namely the research was only carried out
in one class. Data collection techniques used field observations, interviews, pritest and
posttest as well as response questionnaires. The results of this study obtained an average
pretest before treatment of 53.68% while after treatment it had an increase with a posttest
average value of 81.04% with an N-Gain pretest and posttest index of 0.5 in the medium
category and a percentage of 58%. Based on the results of this study the application of the
use of Al2(SO4)3 to dyeing cloth can effectively increase students' cognitive learning
outcomes.
Keywords : Demonstration Al2(SO4)3, Learning Outcomes
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
kimia merupakan salah satu pelajaran IPA yang kurang dipahami oleh peserta
didik, ini di karena materi kimia masih berupa konsep yang teoritis.
Salah satu materi kimia yang masih berupa konsep adalah koloid.
Koloid adalah sistem dispersi atau campuran heterogen yang terdiri dari
mempelajari koloid masih banyak peserta didik yang masih kesulitan. Seperti
yang dikemukakan oleh (Lia Pradilasari, dkk 2019) menjelaskan bahwa materi
koloid dianggap sebagai materi menghafal, sehingga siswa kurang tertarik dan
1
2
cottrel, pemutihan gula dan pengolahan karet dari lateks. Sistem koloid ini
alam misalnya pada penghamburan sinar oleh kabut berupa efek tyndal, dan
dengan tawas di dalam kehidupan sehari seperti yang dijelaskan oleh (Nelius
Harefa Dkk, 2019:65) bahwa tawas atau aluminium sulfat [Al 2 (SO4)3]
kotoran pada air sehingga air menjadi jernih. Sementara itu dijelaskan bahwa
aluminium sulfat [Al2 (SO4)3] dipakai dalam berbagai industri sebagai bahan
baku utama dan sebagai bahan baku pembantu, yaitu digunakan sebagai bahan
Purwanti, 2017:53).
Mulia Medan, dimana masih banyak peserta didik dengan hasil belajar kimia
masih dibawah KKM, dengan data nilai ketuntasan 15 dari 25 siswa. Untuk itu
hasil belajar kimia siswa tidak terlepas dari cara guru mengelolah
pembelajaran.
yang dikemukakan oleh (lk Lia Pradilasari 2019) Materi kimia terdiri atas
2
3
perpaduan perhitungan dan bersifat konsep sehingga kimia dianggap sulit dan
siswa serta memberikan contoh nyata ke siswa pada proses belajar mengajar.
pada materi koloid dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil yang diperoleh dari
penelitian pada siklus I memiliki skor nilai rata-rata 6,20 dan pada siklus II
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
batasan masalah dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar materi
koloid lebih kepada mengaitkan materi dengan contoh nyata langsung yang
dilakukan peserta didik supaya peserta didik menjadi lebih aktif dan
D. Perumusan Masalah
materi koloid?
kognitif siswa?
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
peserta didik.
kain
A. Kajian Teoritis
1. Hasil Belajar
telah disampaikan.
menjadi tiga aspek yaitu; aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik
1) Aspek Kognitif
7
8
2) Aspek Afektif
pada aspek afektif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yang
3) Aspek Psikomotor
peserta didik dapat dilihat dengan memberikan tes ujian harian ataupun
mingguan.
rumus kimia [Al2 (SO4)3] Tawas dapat digunakan untuk penjernihan air,
.
pembersihan air sumur, sebagai bahan kosmetik, zat warna tertentu dan zat
sulfat banyak digunakan secara luas seperti dalam industri kimia, dalam
proses penjernihan air bersih, pengolahan air limbah dan juga digunakan
tinta.
tawas merupakan salah satu bahan kimia yang sangat diperlukan dalam
industri seperti industri kertas, industri kuli, industri batik, industri tekstil,
industri kosmetik, dan industri bahan pemadam api (Nurul Fitri, 2017:17).
10
Oleh karena itu aluminium sulfat [Al2 (SO4)3] atau yang sering disebut
ionik yang terdiri dari ion aluminium (Al 3+) dan ion sulfat (SO4-).
3. Koloid
karena ukuran partikelnya relatif kecil, sistem koloid tidak dapat diamati
mikroskop ultra. Contoh: sabun, susu, jelly, mentega, selai, santan, dan
mayones.
adanya dispersi suatu zat ke dalam zat lain. Di Dalam koloid terdapat fase
merata.
Cara pemisahan Filtrasi (disaring) Tidak bisa di saring Tidak bisa disaring
1) Koloid yang fase terdispersinya padat disebut sol. Ada tiga jenis sol
yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat dalam cair), dan sol
2) Koloid yang fase terdispersinya cair disebut emulsi. Ada tiga jenis
emulsi yaitu emulsi padat (cair dalam padat), emulsi cair (cair dalam
3) Koloid yang fase terdispersinya gas buih. Hanya ada dua jenis buih
yaitu buih padat dan cair. Campuran antara gas dengan gas selalu
kedalam koloid.
a. Sifat-sifat koloid
1) Efek Tyndal
terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka
antara lain:
2) Gerak Brown
3) Adsorpsi
atau senyawa lain pada partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya
dalam zat cair atau gas, maka partikel-partikel zat cair atau gas tersebut
positif, maka otomatis koloid itu bermuatan positif, dan begitu juga
sebaliknya.
4) Koagulasi
contoh:
15
c) Elektroforesis
bermuatan listrik.
5) Koloid pelindung
liofil dan liofob. Sol Liofil adalah sol yang fase terdispersinya suka
Contoh, gelatin dalam air, dan putih telur dalam air. Sol Liofob adalah
Contoh : belerang dalam air, sulfida dalam air, dan As 2S3 dalam air.
Biasanya sol liofil disebut sol hidrofil dan sol liofob disebut sol
16
hidrofob. Perbedaan sol liofil dengan sol liofob dapat dilihat pada tabel
berikut :
1) Industri kosmetika
2) Industri tekstil
4) Kelestarian lingkungan
B. Kerangka Konseptual
Hasil belajar peserta didik tidak terlepas dari cara guru menyampaikan
didik yang rendah. Adapun masalah yang lain muncul siswa tidak dapat
mengerti makna dan manfaat dari apa yang telah dipelajari sebab siswa hanya
kehidupan sehari.
kain merupakan aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari dari fase adsorbsi
lebih paham dengan materi yang disampaikan. Sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
C. Perumusan Hipotesis
diterima atau tidak. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian
2. Sampel penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan satu kelas saja
19
20
C. Variabel Penelitian
digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas
untuk mencari pengaruh perlakuan, terhadap yang lain dalam bentuk yang
yang digunakan adalah pre-test dan post-test one group design yang
pada mata pelajaran koloid. Dengan design yang digunakan adalah one group
design yakni penelitian hanya dilakukan pada satu sampel penelitian yang
Eksperimen O1 X O2
Keterangan
O1 : Tes Awal
O2 : Tes Akhi
perlakuan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa,
kain pada materi koloid. Hubungan dua variabel tersebut dapat dilihat pada skema
sebagai berikut :
SKEMA
X Y
Keterangan
E. Prosedur Penelitian
Awal Penelitian
Revisi Studi
Studi Literatur
Literatur
Penelitian
Kelas Demonstrasi
Pemberian Pretest
Perlakuan Demonstrasi
Pemberian Postest
Selesai
1. Instrumen Penelitian
sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
b. Lembar wawancara
(Siti Hadijah, 2018). Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa
belajar mengajar.
d. Lembar Tes
pengetahuan awal.
perlakuan.
a. Observasi lapangan
observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu guru mata pelajaran kimia
dan siswa.
b. Wawancara
𝐹
𝑃= × 100%
𝑁
Keterangan
61-90 Tertarik
sebagai berikut :
𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠𝑡% − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 %
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛
100 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡%
28
Keterangan
sebagai berikut :
bahwa spss digunakan sebagai uji t, kriteria pengujian yaitu jika p-value
(nilai sig pada output SPSS) <0,05 (taraf nyata), terdapat perbedaan hasil
value ≥0,05, maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik
2022/2023 di kelas XI-MIA. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
1. Hasil belajar
science). Pada penelitian ini diperoleh hasil belajar rata-rata pretest dan
Pretest 53,68
Posttest 81,40
nilai rata-rata 53,68 dan nilai posttest merupakan nilai setelah diberikan
perlakuan sebesar 81,40. Untuk itu data diatas dapat dianalisis dengan
tujuan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data
29
30
𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠𝑡% − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 %
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛
100 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡%
berikut:
56-78 Efektif
SPSS (statistical program for social science). Berikut adalah tabel data
hasil belajar siswa pretest, posttest dan hasil N-Gain skor serta persentase
belajar siswa dengan nilai rata-rata pretest sebesar 53,68 dan nilai rata
31
2. Respon Siswa
metode pembelajaran demonstrasi pada materi koloid. Adapun data hasil angket
Series1 Series2
kurang tertarik 12% sebanyak 3 responden, tidak tertarik 0% dan sangat tidak
tertarik 0%. Dari data diatas menunjukan siswa tertarik dengan metode
pembelajaran demonstrasi.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret hingga agustus 2023 di kelas
XI-MIA SMA Swasta Mulia Medan. Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas
(one design group). Penelitian ini untuk melihat peningkatan hasil belajar sebelum
dan sesudah perlakuan dengan menggunakan pretest dan posttest. Pretest diberikan
kepada siswa sebelum perlakuan untuk melihat kemampuan awal peserta didik
mengenai materi koloid. Setelah itu posttest diberikan setelah perlakuan untuk
memperoleh hasil belajar. Perlakuan yang dimaksud adalah proses pewarnaan kain
contoh nyata manfaat peranan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari. Sistem
sebagai agen flokulasi dimana Al 2(SO4)3 digunakan untuk membentuk flok atau
gumpalan partikel-partikel koloid yang terdispersi dalam larutan pewarna. Hal ini
adsorbsi dan absorbsi. Adsorpsi berperan pada saat partikel-partikel pewarna melekat
pada permukaan serat kain melalui gaya tarik dan interaksi permukaan, sementara
pada absorbsi berperan dalam menyerap pewarna dalam serat kain serta memastikan
XI-MIA memberikan pengaruh yang signifikan terhadap siswa. Dimana saat kegiatan
33
berlangsung dengan demonstrasi menjadikan siswa lebih aktif serta lebih giat untuk
perlakuan ini berhasil membuat siswa tertarik serta dapat meningkatkan hasil belajar
khusus nya pada pelajaran kimia pada materi koloid. Ini bisa dilihat dari hasil belajar
1. Hasil belajar
sebelum perlakuan nilai rata-rata pretest sebesar 53.68% setelah perlakuan nilai
rata-rata posttest sebesar 81,04%. Dengan N-Gain skor pretest dan posttest
analisis data tersebut dapat dinyatakan bahwa pembelajaran yang disertai dengan
efektifitas N-Gain Skor metode pembelajaran ini efektif diterapkan kepada siswa.
belajar kognitif siswa dimana sebelum perlakuan demonstrasi memiliki nilai rata-
sebesar 81,04%. Dengan perhitungan N-Gain skor memiliki peningkatan 0,5 ini
belajar siswa.
34
2. Respon Siswa
bantuan Excel persentase sangat tertarik 36% sebanyak 9 responden, tertarik 52%
0% dan sangat tidak tertarik 0%. Data respon siswa diatas menunjukan
A. Kesimpulan
3. Berdasarkan data analisis Angket respon siswa banyak siswa yang tertarik
35
36
B. Saran
yang signifikan. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi dengan model
signifikan