Anda di halaman 1dari 2

Nama : Abdi Siddiq

Kelas : IX-1

Pelajaran : PPKN

SENGKETA PULAU SIPADAN DAN LIGITAN

Pulau Ligitan dan Pulau Sipadan berada di Laut Sulawesi, terletak di timur laut
dari Pulau Kalimantan. Pulau Sipadan luas: 50.000 meter² dan Pulau Ligitan luas: 18.000 meter2
Jarak antara kedua pulau tersebut berkisar sekitar 15,5 mil laut.Sengketa Pulau Sipadan dan
Ligitan terjadi antara Indonesia dan Malaysia terjadi pada tahun 1967.

Sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan disebabkan karena adanya ketidakjelasan garis
perbatasan yang dibuat oleh Belanda dan Inggris yang merupakan negara pendahulu dari
Indonesia dan Malaysia di perairan timur Pulau Borneo, sehingga pada saat Indonesia dan
Malaysia berunding untuk menentukan garis perbatasan kedua negara di Pulau Borneo, masalah
ini muncul karena kedua pihak saling mengklaim kedaulatan atas Pulau Sipadan dan Ligitan.

Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN
namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui jalur hukum Mahkamah
Internasional .Berdasarkan keputusan Mahkamah International Pulau Sipadan dan Ligitan milik
Malaysia.

Pihak Indonesia mengalami kekalan di dalam sengketa ini perebutan pulau ini di
karenakan beberapa hal:

- Malaysia yang secara efektif menempati dan melakukan pembangunan di kedua pulau
sehingga Mahkamah Internasional berdasarkan prinsip "pendudukan atau penguasaan
efektif" (effective occupation).
- Mayoritas penduduk merupakan masyarakat Suku Melayu yang berasa di Malaysia.
- Penggunaan mata uang yang digunakan merupakan mata uang Malaysia yaitu
Ringgit.

Kasus lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia membuat pemerintah
mengambil sejumlah langkah kongkrit untuk mencegah hal yang sama terjadi kembali. Langkah-
langkah kongkrit ini antara lain adalah melakukan pendataan ulang atas pulau-pulau terluar
Indonesia yang pada faktanya banyak yang belum bernama. Langkah lainnya adalah melakukan
kegiatan efektif di pulau-pulau terluar untuk menegaskan kedaulatan Indonesia secara mutlak di
wilayah tersebut.

- » Pembahasan
- Lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia membuat banyak pihak dalam
negeri kecewa meski pada faktanya memang Supadan dan Ligitan ini bukan warisan
pemerintah Belanda (yang berhak dimiliki Indonesia) melainkan warisan pemerintah
Inggris yang memang harus beralih kepada Malaysia sebagai suksesor Inggris.
- Meski begitu, lepasnya kedua pulau ini tetap menjadi pembelajaran yang berharga
agar Indonesia yang merupakan negara kepulauan harus memnunjukkan
kedaulatannya di pulau-pulau terluar utamanya yang ada di wilayah perbatasan untuk
menegaskan kedaulatan mutlak bangsa di wilayah tersebut.

Melihat fakta, bahwa pulau-pulau terluar Indonesia merupakan wilayah "rawan direbut"
negara lain, khusunya negara tetangga, maka perlu perhatian dan langkah-langkah konkrit yang
harus dilakukan Pemerintah Pusat. Langkah-langkah itu diantaranya :

1. Membangun "frontyard" atau halaman depan itu dengan serius, khususnya dibuat
sebagai kawasan khusus pariwisata laut yang dikelola BUMD/BUMN secara profesional
agar hasil (yield) nya juga maksimal

2. Menjadikan propinsi/kawasan perbatasan itu sebagai daerah khusus

3. cepat tanggap akan opini perbatasan negara, terkhusus kepulauan.

4. Penempatan personil TNI yang lebih banyak di daerah perbatasan. Banyaknya masalah
perbatasan dengan negara tetangga, maka keberdaaan lebih banyak personil TNI adalah
untuk secara nyata menjaga kedaulatan negara, dengan kata lain jumlah personil anggota
TNI perlu ditambah dan perwira tinggi bintang satu lah ( bukan Kolonel TNI AD) yang
layak mengepalai Komando Resort Militer (Korem) diwilayah perbatasan, khusus untuk
menjaga setiap wilayah perbatasan NKRI.

Anda mungkin juga menyukai