PENELITIAN TINDAKAN
KELAS LISMIARTI, S.Pd
NIP 19891010 201903 2 007
Siklus I
Tanggal 09 Agustus 2022
Tanggal 12 Agustus 2022
Siklus II
Tanggal 2 3 Agustus 2022
Tanggal 26 Agustus 2022
Kelas/ Semester : II / I
Masalah yang menjadi fokus perbaikan
:
Mengetahui
Menyetujui
Kepala Sekolah Belinyu, 30 November 2022
Pendidik Kelas 2
SUDARSIH, S.Pd
NIP 19690503 199512 2
LISMIARTI, S.Pd
001 NIP. 119891010 201903 2 007
ii
Perihal : Mohon Izin Penelitian Belinyu, 20 Juli
2022 Kepada
Yth. Ka.SD Negeri 26 Belinyu
Di – tempat
Dengan ini mengajukan izin kepada Ibu Selaku Kepala Sekolah SD Negeri 26
Belinyu, untuk dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas
II (Dua). Adapun jadwal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas tersebut
adalah 09, 12, 23, 26 Agustus 2022.
Hormat Kami
LISMIARTI, S.Pd
NIP. 19891010 201903 2 007
iii
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA
SURAT KETERANGAN
Nomor : 422/067/DINDIKPORA/UPTDSDN26/02/2022
SUDARSIH, S.Pd
NIP 19690503 199512 2 001
iv
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
UPTD SEKOLAH DASAR NEGERI 26 BELINYU
Desa Riding Panjang, Jl. Raya Belinyu Sungailiat Kodepos 33254
Email: 26belinyu@gmail.com
SURAT KETERANGAN
Nomor : 422/068/DINDIKPORA/UPTDSDN26/03/2022
Nama : Darmawanita
Dengan ini menerangkan bahwa memang benar hasil karya tulis yang disusun
oleh :
v
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PTK ini
bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Lismiarti, S.Pd
NIP 19891010 201903 2 007
vi
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT
TEMA 2 BERMAIN DI LINGKUNGANKU MENGGUNAKAN MEDIA
SEDOTAN DAN GELAS BILANGAN PADA PESERTADIDIK KELAS 2 UPTD
SD NEGERI 26 BELINYU
TAHUN AJARAN 2022/2022
Oleh :
LISMIARTI,
S.Pd
==========================================================
ABSTRAK
Kata Kunci : Nilai tempat, sedotan dan gelas bilangan, hasil belajar, naik
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tak lupa penulis panjatkan khadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Laporan ini berisi laporan
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (action research) yang penulis lakukan
sebagai salah satu upaya meningkatkan profesionalsisme pendidik, khusus dalam
bidang penulisan karya ilmiah.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
BERITA ACARA SEMINAR..........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
SURAT IZIN PENELITIAN.............................................................................iii
SURAT IZIN PENELITIAN DARI SEKOLAH................................................iv
SURAT KETERANGAN DARI PERPUSTAKAAN.......................................x
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................x
ABSTRAK........................................................................................................xi
KATA PENGANTAR......................................................................................xii
DAFTAR ISI.....................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xv
DAFTAR TABEL.............................................................................................xvi
DAFTAR DIAGRAM......................................................................................xvii
1. BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................4
C. Pembatasan Masalah.............................................................................4
D. Rumusan Masalah.................................................................................5
E. Tujuan Penelitian..................................................................................5
F. Manfaat Penelitian................................................................................6
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................8
A. Pembelajaran Matematika di SD...........................................................8
B. Pemahaman Konsep Matematis............................................................10
C. Nilai Tempat.........................................................................................17
D. Media Pembelajaran..............................................................................17
ix
E. Sedotan (Drinking Straw) dan gelas bilangan ................................ 19
F. Penelitian yang Relevan ................................................................. 23
G. Hipotesisi Tindakan........................................................................ 24
H. Media Konkret ............................................................................... 7
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................ 25
A. Jenis Penelitian............................................................................... 25
B. Subjek Penelitian............................................................................ 25
C. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 26
D. Defenisi Operasional ...................................................................... 26
E. Prosedur Penelitian......................................................................... 27
F. TeknikPengumpulan Data ………………………………………..... 32
G. Instrumen Penelitian....................................................................... 33
H. Teknik Analisa Data ……………………………………………....... 33
I. Indikator Keberhasilan ………………………………………........... 35
J. Rencana Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 35
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 37
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 37
B. Pembahasan ................................................................................... 40
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 45
A. Kesimpulan .................................................................................... 45
B. Saran dan Tindak Lanjut................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 47
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR DIAGRAM
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan
Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan
tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang sedang belajar itu). Pendidik
tidak dapat melihat aktivitas fikiran dan perasaan peserta didik, sedangkan yang
dapat diamati oleh pendidik ialah manifestasinya, yaitu kegiatan peserta didik
sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan pada diri peserta didik
tersebut.❑1
mampu melakukan penelitian. Hal ini karena pekerjaan pendidik adalah sebuah
tercipta generasi yang kreatif dan produktif dalam kemandirian. Setiap bidang
tantangan- tantangan di bidang pendidikan tidak akan hilang begitu saja karena
dipertanggungjawabkan.
dilihat dari sejauh mana materi pembelajaran dikuasai oleh peserta didik dengan
baik. Tingkat penguasaan peserta didik dapat dilihat dari hasil penilaian baik
akurat data yang diperoleh dari peserta didik dituangkan dalam bentuk nilai.
Hasil nilai inilah yang kemudian oleh pendidik dianalisis untuk menijau perlunya
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses
pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi pendidik dan tidak
memberikan akses bagi peserta didik untuk berkembang secara mandiri melalui
oleh sebagian besar peserta didik. Pembelajaran matematika seperti yang kita
langsung yang pada umumnya didominasi oleh pendidik, peserta didik masih
secara pasif menerima apa yang diberikan pendidik, umumnya hanya satu arah.
Matematika perlu
2
dipelajari seorang individu yang pengetahuan dan ketrampilan matematika ini
tentang pemahaman peserta didik pada konsep nilai tempat karena dikelas 2
tersebut pemahaman peserta didik tentang konsep nilai tempat masih rendah. Para
peserta didik masih belum mampu menempatkan nilai puluhan dan nilai satuan.
peserta didik kesulitan memahami materi pembelajaran dan peserta didik merasa
karena media dapat menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar. Peserta
media pembelajaran karena dapat berdampak pada ingatan peserta didik tentang
materi yang telah diajarkan. Setiap konsep akan lebih mudah dipahami dan diingat
dan dapat menunjang proses pembelajaran nilai tempat yaitu media Sedotan
Media Sedotan (Drinking Straws) dan gelas bilangan adalah suatu media
pembelajaran sederhana yang berisi sedotan dan gelas – gelas plastik yang dapat
digunakan untuk mengetahui nilai tempat suatu bilangan. Melalui media sedotan
ini maka akan tercipta pemahaman konsep yang mendalam bagi peserta didik
3
tentang materi yang dipelajarinya yaitu nilai tempat. Suasana belajar yang
ditimbulkan akan lebih menyenangkan karena peserta didik belajar dibantu suatu
alat yang bisa membantu mereka menunjukkan nilai tempat suatu bilangan,
sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep tentang materi dan juga dapat
masalah tersebut dilakukan peneliti dengan cara menerapkan media sedotan dan
gelas bilangan dalam pembelajaran. Media tersebut sangat sederhana dan mudah
menggunakan media sedotan dan gelas bilangan pada peserta didik kelas 2 di
masa pandemi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan keadaan nyata yang ada di sekolah, dapat
4
C. Pembatasan Masalah
sedotan dan gelas bilangan dengan subyek penelitian yaitu peserta didik kelas 2
dipilih oleh peneliti adalah nilai tempat puluhan dan satuan pada semester gasal
Tahun pelajaran 2022/2022. Dalam hal ini peneliti akan melakukan tindakan
D. Rumusan Masalah
”Apakah penggunaan media sedotan dan gelas bilangan dapat meningkatkan hasil
belajar matematika peserta didik tentang materi nilai tempat pada peserta didik
E. Tujuan Penelitian
1. Secara umum yang menjadi tujuan dalam PTK ini adalah untuk meningkatkan
5
2. Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui
penerapan media pembelajaran sedotan dan gelas plastik tentang materi nilai
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
peserta didik tentang materi nilai tempat dengan media sedotan dan gelas
bilangan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
sekolah
b. Bagi Peneliti
Membiasakan peserta didik untuk belajar aktif dan juga peserta didik
6
otomatis akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran matematika.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika di SD
dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks. Setiap konsep
matematika dapat dipahami dengan baik jika yang pertama kali disajikan
sehingga materi pelajaran yang disajikan mudah dipahami oleh peserta didik”.
8
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
tepat dalam pemecahan masalah, (2) Menggunakan penalaran pada pola dan
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, (5)
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika
yaitu:
lanjut, (4) membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.
9
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar
dan angka, perhitungan, dan perkiraan. Cakupan geometri antara lain bangun
dua dimensi, tiga dimensi, transformasi dan simetri, lokasi dan susunan
Pemahaman konsep peserta didik merupakan salah satu aspek yang harus
(NCTM, 2000 : 11) bahwa, “student must learn mathematics with understanding,
actively building new knowledge from experience and prior knowledge” yang
berarti dalam belajar matematika peserta didik harus belajar dengan pemahaman
dan secara aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan
sebelumnya.
Konsep sendiri merupakan nilai yang melekat dan ada pada suatu benda atau
materi. Selain itu, konsep juga dapat diartikan sebagai subjek yang paling dasar,
10
Sejalan dengan hal itu Hamalik (2006:162) menyatakan bahwa suatu konsep
adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum.Stimuli
adalah objek-objek atau orang. Konsep juga diartikan ide atau pengertian umum
yang disusun dengan kata, simbol, dan tanda (Thobroni & Mustofa, 2013: 26).
Dengan adanya konsep dapat menunjukkan ciri-ciri umum tentang objek yang
merupakan salah satu objek langsung pengetahuan, selain fakta, prinsip, dan
kejadian dan menentukan apakah suatu objek merupakan contoh atau bukan
berfikir yang diperoleh dari hasil membuat tafsiran terhadap fakta atau realita, dan
a) Mengambil kesimpulan
b) Mengklasifikasikan objek-objek
c) Memperluas pengetahuan
d) Melakukan komunikasi
1. Atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara konsep satu
11
2. Atribut nilai-nilai, adanya variasi-variasi yang terdapat pada atribut.
3. Jumlah atribut juga bermacam-macam antara satu konsep dengan konsep yang
dan semakin sulit untuk mempelajarinya. Untuk kemudahan jumlah atribut itu
termasuk ke dalam idea abstrak tersebut (Hujodo, 2005: 104). Sejalan dengan
Silver, Strong, & Perin (2012: 102) yang menyatakan bahwa mempelajari sebuah
peserta didik harus mampu mengenali perbedaan antara contoh dan noncontoh.
ada pada objek atau kejadian yang digunakan untuk mengelompokkan objek atau
mengenali kategori contoh dan bukan contoh. Konsep merupakan aspek yang
12
yang dibaca atau
13
didengar, mencari contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan
bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan sebab untuk memahami perlu terlebih
adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya.
beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang
bukan pokok. Dan pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah
pemahaman ekstrapolasi.
ditulis dan dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas
menyerap dan memahami ide - ide matematika (Lestari & Yudhanegara, 2015:
81).
adalah keadaan seseorang memahami suatu nilai yang ada pada objek atau
kejadian tersebut, sehingga dapat diambil sebuah pengertian serta dapat mengenali
kategori contoh dan bukan contoh. Dampak utama dari pembelajaran untuk
mencapai sebuah konsep adalah peserta didik memperoleh konsep sebagai salah
satu bagian dari objek pengetahuan (Ratumanan, 2015: 135). Selain peserta didik
14
mencapai sebuah konsep, peserta didik juga memperoleh penguasaan akademik
15
dengan baik, karena di dalam pembelajaran terjadi proses pengkontrasan,
membandingkan antara contoh dan bukan contoh. Hal ini berdampak selain
peserta didik dapat menjelaskan makna konsep yang dibahas juga dapat
membedakan secara jelas mana contoh konsep dan mana yang bukan contoh
konsep.
menjelaskan bahwa terdapat dua cara mengajarkan konsep yakni yang pertama
dalam cara kedua, pendidik lebih aktif menerangkan, sedangkan peserta didik
dimiliki peserta didik terbatas hanya pada kemampuan akademik. Sedangkan pada
cara pertama, peran peserta didik lebih luas. Peserta didik terlibat aktif dalam
dibahas.
dalam proses pembelajaran. Joice, Weil, & Calhoun (dalam Ratumanan, 2015:
Mengamati (Observing)
16
dianugrahkan Tuhan YME untuk mengamati objek belajarsecara bermakna
17
kegiatan pembelajaran penting untuk mendemonstrasikan objek belajar yang
menarik dan bermanfaat, tentu dipiluh objek belajar yang relevan dengan tema
belajar. Objek itu tidak harus mewah atau mahal, sederhana asalkan mudah
dengan konsep-konsep yang harus dipahami oleh peserta didik sesuai KI dan
peserta didik. Jika suatu gambar atau obyek diperkirakan akan menimbulkan
Menanya (Questioning)
untuk berpikir ulang, dan sekaligus belajar bagaimana sopan santun dalam
bertanya atau
masih bersifat umum diberi tanggapan baik oleh peserta didik yang lain
18
Mencoba (Experimenting) dan Menalar (associating)
19
Mencoba merupakan kegiatan pembelajaran yang memmberi kesempatan
Mengkomunikasikan (Communicating)
secara lisan atau tulisan, atau bentuk karya lain sehingga mendapat respon
yang lebih luas. Dalam ruang terbatas, peserta didik cukup menyajikan
pendidik.
atau kelompok dengan memberikan masalah baru dan menyuruh peserta didik
20
menyelesaikannya dengan menerapkan konsep.
21
C. Nilai Tempat
Nilai tempat adalah suatu sistem numerisasi. Sistem numerasi adalah sistem
tempatnya, sehingga lambang yang sama mempunyai nilai yang tidak sama karena
tempatnya berbeda.
yang penting dalam sistem pengangkaan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk
memberi nama bilangan dan menuliskan angka. Nilai tempat memberikan makna
terhadap suatu angka dalam suatu bilangan tertentu tergantung pada kedudukan
Contoh : 23 dan 32, angka 2 pada bilangan 23 memiliki nilai berbeda dengan
bernilai 3 satuan dan angka 3 pada bilangan 32 bernilai 3 puluhan. Hal ini
membuktikan bahwa tempat atau posisi suatu angka dalam lambang bilangan
D. Media Pembelajaran
informasi kepada peserta didik. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu
Kata media dalam bahasa Arab adalah wasaai yang berarti perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad 2002: 4).
22
Sedangkan
23
kata media dalam “media pembelajaran” secara harfiah adalah perantara atau
5). Jadi media pembelajaran diartikan sebagai wahana penyalur pesan atau
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005: 726) media pendidikan
adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau
pembelajaran.
peserta didik memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang dapat
memperjelas apa yang disampaikan oleh pendidik sehingga lebih cepat dipahami
1) Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan
3) Untuk mempermudah bagi peserta didik dalam menyerap atau menerima serta
banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh
pendidik/pendidik.
5) Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara peserta didik
yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh
24
pendidik/ pendidik.
25
Sejalan dengan Achsin, Sudjana (2002: 2) menyatakan bahwa tujuan dan
menimbulkan motivasi.
2) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
1) Pengertian
didik dalam memahami materi operasi hitung dalam matematika. Media ini
terbuat dari gelas plastik berjumlah empat buah yang menempel atau disebut
dengan gelas bilangan. Gelas bilangan tersebut berfungsi sebagai penentu nilai
suatu bilangan, yaitu satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan. Dengan adanya
untuk memahami konsep nilai tempat. Sedotan pada media ini digunakan
sebagai penentu jumlah suatu bilangan. Apabila satu sedotan diletakkan pada
26
gelas yang bernilai tempat puluhan, maka nilai satu sedotan tersebut adalah
sepuluh. Begitu juga bila sedotan tersebut diletakkan pada kantong nilai
tempat ratusan maka satu sedotan tersebut bernilai seratus dan seterusnya.
2) Desain
dibuat dari gelas plastik bekas sebanyak empat buah yang menempel dibagian
Bahan dan alat yang digunakan untuk membuat media pembelajaran Sedotan
(Drinking Straws) dan Gelas Bilangan adalah benda-benda yang mudah kita
27
c) Kertas warna-warni.
e) Spidol.
f) Gunting
4) Cara Membuat
sangatlah mudah, yaitu hanya dengan memasukkan sedotan sesuai dengan nilai angka
yang akan di pelajari. Agar lebih jelas lagi, berikut prosedur penggunaan media
c) Sedotan yang masih ada dalam gelas merupakan hasil nilai tempat
Bilangan
a) Kelebihan
b) Kekurangan
yaitu media ini tidak bisa digunakan dalam pembelajaran operasi hitung yang
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian tindakan kelas ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Ika Dwiyanti tentang ”Peningkatan hasil belajar
matematika materi nilai tempat melalui metode bermain dengan media kantong
materi nilai tempat melalui metode bermain dengan media kantong bilangan dapat
kantong bilangan yang menekankan pada proses pembelajaran yang tidak terfokus
atau monoton kepada pendidik tetapi peserta didik bisa bereksplorasi dengan
bermain kantong bilangan tersebut. Jadi peserta didik tidak merasa cepat bosan
hasil belajar tema pengalaman di kelas III SDS Dumas Surabaya. Didalam
didik kelas III SDS DUMAS, Sudah berjalan dengan baik sesuai dengan indikator
keberhasilan yang telah di tentukan. Hal ini di tunjukan dengan aktivitas pendidik
pada siklus I sebesar 65% dan pada siklus II 96% dari kedua siklus tersebut
model pembelajaran langsung maka hasil belajar peserta didik kelas III SDS
DUMAS sudah berjalan dengan baik sesuai dengan indikator keberhasilan yang
telah di tentukan. Hal ini di tunjukan dengan aktivitas peserta didik pada siklus I
sebesar 60% dan pada siklus II sebesar 96% dari kedua siklus tersebut
didik kelas III SDS DUMAS Surabaya mengalami peningkatan, Di lihat dari hasil
tes yang telah di lakukan pada siklus I memperoleh persentase 75% dan persentase
pada siklus II sebesar 97% dari kedua siklus tersebut membuktikan adanya
30
peningkatan persentase sebesar 25%.
G. HIPOTESIS TINDAKAN
penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan media sedotan dan gelas bilangan
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini
suatu hal di mana pendidik telah menentukan fokus permasalahan, tindakan yang
Prinsip utama dalam PTK adalah pemberian tindakan dalam siklus yang bertahap
dan berkelanjutan sampai memperoleh hasil yang ditetapkan atau sesuai dengan
indikator keberhasilan.
B. Subjek Penelitian
pendidik sebagai peneliti dan subjek penerima tindakan adalah peserta didik kelas
peserta didik 30 yang terdiri dari 17 peserta didik laki-laki dan 13 peserta didik
perempuan.
32
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tabel 2.1
D. Defenisi Operasional
nilai yang ada pada objek atau kejadian matematika yang dapat digunakan untuk
Media sedotan dan gelas bilangan adalah sebuah media sederhana yang
digunakan untuk pembelajaran nilai tempat dikelas. Media ini terbuat dari sedotan
33
plastik warna warni dan gelas air mineral. Media ini sangat banyak ditemui peserta
didik dilingkungannya.
E. Prosedur Penelitian
setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan
prestasi belajar peserta didik berdasarkan perencanaan yang telah dibuat peneliti
PERENCANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
? 27
1. Siklus I
a) Perencanaan Tindakan
awal, dan segala hal yang perlu dilakukan pada tahap tindakan. Pada tahap
b) Pelaksanaan Tindakan
28
Kegiatan Pendahuluan:
3) Kegiatan literasi
4) Kegiatan apersepsi
5) Menyampaikan tujuan
nilai tempatnya.
29
10) Pendidik menyiapkan beberapa sedotan dan kantong plastik bilangan
11) Peserta didik memperhatikan saat pendidik mengambil 213 buah sedotan.
tempatnya.
13) Peserta didik ditanya mengenai kegiatan yang telah dilakukan pendidik.
15) Peserta didik memperhatikan penjelasan pendidik bahwa 213 itu terdiri
Kegiatan Penutup:
30
c) Pengamatan
d) Refleksi
yang tidak terjadi. Dan apa yang telah dihasilkan atau yang belum
2. Siklus II
a) Perencanaan Tindakan
Perencanaan solusi masalah pada siklus kedua ini ditulis pada RPP untuk
b) Pelaksanaan Tindakan
31
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada pertemuan
c) Pengamatan
d) Refleksi
penelitian cukup sampai siklus II. Tetapi jika pada siklus II indikator
keberhasilan belum tercapai maka dilanjutkan siklus III dengan tahap yang
sama
1. Observasi
hal- hal yang nyata. Observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara
32
dilakukan oleh peserta didik Kelas 2 semester 1 pada waktu proses
33
pembelajaran di SD Negeri 26 Belinyu sehingga akan menghasilkan data, baik
yang bersifat tertulis maupun yang tidak tertulis. Dengan teknik ini, peneliti
2. Dokumentasi
hal- hal yang nyata. Observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara
yang bersifat tertulis maupun yang tidak tertulis. Dengan teknik ini, peneliti
3. Tes
diberikan kepada peserta didik untuk mendapat jawaban dari peserta didik
dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam
pembelajaran.
penilaian unjuk kerja ini bermacam-macam antara lain berupa daftar cek dan
34
skala penilaian.
35
G. Instrumen Penelitian
konsep materi nilai tempat melalui tes pada tiap akhir siklus pembelajaran.
pembelajaran.
3. Lembar unjuk kerja, digunakan untuk menilai minat belajar pada peserta didik
Milles dan Huberman. Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 337)
mengemukakan aktifitas atau kegiatan pokok dalam analisis data model interaktif
meliputi:
1. Reduksi Data
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu”.
Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
2. Penyajian Data
36
Penyajian data dalam penelitian kualitatif paling sering menggunakan
bentuk teks yang bersifat naratif. Karena penelitian ini adalah penelitian
tindakan maka selain penyajian data dengan teks dilengkapi pula dengan
grafik, tabel, dan bagan. Hal ini akan memudahkan peneliti untuk memahami
3. Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/Verifikasi
atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data
I. Indikator Keberhasilan
bilangan sehingga pemahaman peserta didik tentang konsep materi nilai tempat
peserta didik kelas 2 SD Negeri 26 Belinyu akan meningkat diatas KKM yakni 70
mencapai 90% dari jumlah peserta didik 30 yang terdiri dari 17 laki – laki dan 13
perempuan.
Tabel 3.1
37
Juli Agustus Septem Oktober Nov
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan proposal
2 Penyusunan
Instrumen
3 Pelaksanaan
Siklus I
4 Pelaksanaan Siklus
II
5 Analisis Data
6 Penyusunan
Laporan
7 Seminar PTK
38
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Belinyu pada materi Nilai Tempat. Penelitian pembelajaran tentang nilai tempat
ini dilakukan sebanyak 2 siklus. Waktu yang digunakan untuk setiap siklus
selama 7 hari. Dalam penelitian ini, sebagai ukuran keberhasilan belajar peserta
1. Terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi nilai tempat
100%.
3. Rata-rata peningkatan hasil belajar peserta didik materi nilai tempat telah
mencapai 80,00.
1. Pembelajaran Siklus I
39
belajar peserta didik. Hasil penelitian
40
menunjukkan bahwa dari 30 peserta didik hanya 18 peserta didik yang tuntas
Adapun hasil yang dicapai dari penelitian Siklus I ini dapat dilihat pada
Tabel 4.1
I 50 80 66 18 60 12 40
Dari tabel hasil belajar peserta didik di atas, dapat dilihat sebanyak 18
peserta didik dari 30 peserta didik yang tuntas dalam perbaikan pembelajaran
materi nilai tempat dengan persentase 60%. Sedangkan peserta didik yang
tidak tuntas sebanyak 12 peserta didik dengan persentase 40%. Nilai tertinggi
yang dicapai peserta didik dalam perbaikan pembelajaran dengan angka 80,
nilai terendah pada siklus ini dengan angka 50. Rata-rata kelas dalam
perbaikan pembelajaran siklus I adalah 66. Jadi secara klasikal, kelas ini
tempat.
2. Pembelajaran Siklus II
41
peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan pesentase 40%
42
dari 30 peserta didik di kelas 2 SD Negeri 26 Belinyu. Untuk mengatasi
memaksimalkan hasil belajar peserta didik dalam materi nilai tempat yang
telah diberikan sebagai penyempurnaan pada Siklus I agar hasil belajar peserta
Adapun hasil yang dicapai dari penelitian Siklus II ini secara rinci dapat
Tabel 4.2
Dari tabel hasil belajar peserta didik siklus II dapat dilihat nilai tertinggi
yang diperoleh peserta didik dengan angka 100, nilai terendah sebesar 70, dan
nilai rata-rata sebesar 82,33. Sebanyak 30 peserta didik dari 30 peserta didik
dengan persentase 100% dalam satu kelas yang sudah tuntas belajarnya, atau
43
sedotan
44
(drinking straw) dan gelas bilangan dihentikan dengan tercapainya indikator
B. Pembahasan
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan mulai dari
Siklus I, sampai siklus II, nilai terendah, tertinggi dan nilai rata-rata kelas dapat
Tabel 4.3
Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Nilai Rata-rata Kelas dalam Dua Siklus
Nilai
Siklus Rata-rata Kelas
Terendah Tertinggi
I 50 75 66,59
II 70 100 82,33
belajar peserta didik dari Siklus I sampai dengan Siklus II. Selain itu nilai
terendah dan tertinggi juga mengalami peningkatan. Pada Siklus I, nilai terendah
adalah 50, dan nilai tertinggi mencapai angka 75, sedangkan pada Siklus II nilai
Diagram 4.1
45
Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Nilai Rata-rata dalam Dua Siklus
100
100
80 82
80 66 70
60 50
40
20
0
Terendah Tertinggi
Siklus I Rata-rata Siklus II
Dalam penelitian ini, perkembangan hasil belajar peserta didik atau nilai
rata- rata peserta didik pada Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada diagram dan
sedottan (drinking straw) dan gelas bilangan dengan kelompok kecil yang
heterogen dalam melakukan percobaan tentang nilai tempat. Pada Siklus I, rata-
rata peserta didik mencapai 66 (belum mencapai ukuran keberhasilan belajar yang
ditetapkan), pada dan pada Siklus II mengalami peningkatan yang sangat baik
straw) dan gelas bilangan dalam materi nilai tempat serta memberikan bimbingan
yang heterogen sehingga peserta didik mengalami perubahan tingkah laku dari
tidak tahu menjadi tahu. Penggunaan media sedotan (drinking straw) dan gelas
bilangan merupakan salah satu teknik pembelajaran yang efektif kerena membuat
peserta didik aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih lama
diingat oleh peserta didik dan lebih bermakna karena peserta didik melakukan
sendiri percobaan untuk membuktikan hipotesis peserta didik. Hal ini dapat
dilihat dari
46
meningkatknya perkembangan hasil belajar peserta didik serta menuntaskan hasil
Tabel 4.4
Tingkat Ketuntasan
I 18 60 12 40
II 30 100 0 0
Diagram 4.2
70
60
60
50
40
40
30
30
20 18
12
10
0 0 0
0
Siklus I Siklus II
Negeri 26 Belinyu didapat ketuntasan belajar peserta didik tentang nilai tempat
47
secara signifikan. Peneliti menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Sebelumnya pada evaluasi ulangan harian peserta didik diperoleh nilai rata hasil
belajar dari 30 peserta didik ada 10 peserta didik atau 33% yang sudah memahami
materi, sedangkan peserta didik yang mendapat nilai dibawah KKM ada 20
peserta didik atau 67% yang belum mampu memahami materi yang telah
diberikan. Ketuntasan belajar peserta didik pada evaluasi ini pun masih sangat
rendah di mana baru 10 orang peserta didik atau sebesar 33% yang tuntas
sedangkan yang belum tuntas sebesar 67% atau sebanyak 20 orang peserta didik
dari jumlah 30 orang peserta didik dalam satu kelas. Berdasarkan analisis data
pada evaluasi tersebut yang dinilai masih sangat rendah, maka peneliti melakukan
Pada Siklus I masih terdapat 12 peserta didik atau sebesar 40% yang
mendapat nilai di bawah KKM atau belum tuntas. Dengan demikian peserta didik
yang tuntas sebesar 60 % atau sebanyak 18 peserta didik. Rata-rata hasil belajar
peserta didik pada siklus I sebesar 60 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 50.
Pada siklus I, hasil belajar peserta didik belum maksimal, dikarenakan peserta
didik belum terbiasa dengan cara mengajar pendidik dalam memberikan materi
Pada siklus II terdapat hasil yang cukup memuaskan dengan nilai rata-rata
100% dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70. Peserta didik kelas 2 SD
Negeri 26 Belinyu telah menuntaskan materi nilai tempat dengan baik melalui
48
penggunaan media sedotan (drinking straw) dan gelas bilangan. Secara klasikal,
peserta didik dalam kelompok kecil yang heterogen, sama seperti kelompok kecil
pada siklus I. Peserta didik melakukan percobaan nilai tempat dengan bimbingan
yang optimal dari pendidik. Sehingga peserta didik lebih memahami penggunaan
media sedotan (drinking straw) dan gelas bilangan dalam pembelajaran dan
membuat hasil belajar peserta didik meningkat. Peserta didik pun lebih termotivasi
kegiatan sedotan (drinking straw) dan gelas bilangan dalam menentukan nilai
tempat. Peningkatan nilai hasil belajar peserta didik tak lepas dari usaha-usaha
media sedotan (drinking straw) dan gelas bilangan, memberikan bimbingan dan
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan media sedotan (drinking straw) dan gelas bilangan pada materi
nilai tempat, dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Awal pertemuan peserta didik menjawab salam yang diucapkan oleh
pendidik.
b) Peserta didik mendengarkan materi yang disampaikan oleh pendidik.
c) Peserta didik mengamati medi ayng digunakan dan salah satu peserta didik
menbantu pendidik dalam melakukan demonstrasi nilai tempat
menggunakan media sedotan (drinking straw) dan gelas bilangan.
d) Peserta didik bertanya jawab tentang materi nilai tempat kepada pendidik.
e) Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil yang heterogen, terdiri dari 4-
5 peserta didik.
f) Peserta didik melakukan percobaan tentang nilai tempat menngunakan
media sedotan (drinking straw) dan gelas bilangan untuk membuktikan
hipotesis mereka.
g) Peserta didik mendapat bimbingan, arahan dari pendidik.
h) Peserta didik mengisi hasil percobaan lalu salah satu wakil dari
kelompoknya mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas.
i) Peserta didik mengisi evaluasi lalu mengumpulkannya kepada pendidik.
j) Peserta didik bersama pendidik membahas hasil percobaan dan LKPD lalu
membuat kesimpulan perbaikan pembelajaran tentang nilai tempat.
k) Peserta dibab iiidik mendapat tindak lanjut yang diberikan oleh pendidik
untuk menguatkan materi pembelajaran.
2. Penerapan discovery learning pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri 26
Belinyu dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini ditunjukkan
pada terjadinya peningkatan:
50
a) Nilai rata-rata peserta didik pada Siklus II menjadi 82,33 sedangkan
sebelumnya pada Siklus I hanya 66.
b) Nilai tertinggi dicapai oleh peserta didik meningkat menjadi 100.
c) Meningkatnya persentase ketuntasan belajar peserta didik diatas indikator
yang telah ditetapkan yaitu mencapai ketuntasan sebesar 100%
d) Meningkatnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika.
e) Pemahaman peserta didik dalam pembelajaran kerena menerapkan model
discovery learning yang dilakukan sendiri oleh peserta didik sehingga
pembelajaran akan lebih bermaknan dan akan lama diingat oleh peserta
didik.
B. Saran dan Tindak Lanjut
51
DAFTAR PUSTAKA
BNSP. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI,
dan SLBSD.
Jakarta:BNSP
Indonesia PR, 2006 .Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id diakses oleh Khusnul Khotimah tanggal 20 Juli
2019 Wikipedia bahasa indonesia, 2018.Pendidikan dasar
.https://id.m.wikipedia.org.
diakses oleh Khusnul Khotimah tanggal 20 Juli 2019
52
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005.Media Pendidikan. Online diakses tanggal 21
Juli 2019
53
Lampiran 1
SIKLUS I
A. Kompetensi Dasar
4.1 Membaca dan menyajikan bilangan cacah dan lambangnya berdasarkan nilai
3.1.1 Menentukan nilai tempat pada bilangan dua angka dan tiga angka.
C. Tujuan Pembelajaran
dapat menentukan nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dengan tepat.
54
D. Karakter pesertadidik yang diharapkan
E. Materi Pembelajaran
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1(35 menit)
1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Inti
55
b) Peserta didik diminta oleh pendidik untuk membantu pendidik
mendemonstrasikan sedotan (drinking straw) dan gelas bilangan untuk
menentukan nilai tempat.
c) Peserta didik bertanya kepada pendidik tentang materi nilai tempat.
d) Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dan
berdiskusi tentang materi nilai tempat menggunakan sedotan dan gelas
bilangan.
e) Peserta didik melakukan percobaan sedotan (drinking straw) dan gelas
bilangan yang dibimbing oleh pendidik.
f) Peserta didik membuat laporan hasil percobaan yang dilakukan dan salah
satu wakil dari kelompok mempresentasikannya di depan kelas.
g) Peserta didik mengisi evaluasi yang dibagikan oleh pendidik lalu
mengumpulkannya kepada pendidik.
h) Peserta didik mengetahui hasil belajar yang disampaikan oleh pendidik.
3. Kegiatan Penutup
Sumber Pembelajaran :
13 Media Pembelajaran
56
I. Alat Penilaian Perbaikan Pembelajaran
57
1) Prosedur Penilaian
o Tes awal : dilaksanakan secara lisan.
o Tes proses : dilaksanakan dalam proses.
o Tes akhir : dilaksanakan secara tertulis.
2) Jenis penilaian : tertulis, praktik.
3) Bentuk penilaian : uraian terbatas
4) Alat penilaian :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. 164
Nilai tempat angka 1 adalah… nilainya..
Nilai tempat angka 6 adalah…
nilainya… Nilai tempat angka 4
adalah… nilainya…
2. 251
Nilai tempat angka 2 adalah… nilainya…
Nilai tempat angka 5 adalah …
nilainya… Nilai tempat angka 1 adalah…
nilainya…
3. 456 = ….. ratusan + ….. puluhan + ….. satuan
4.= 2 ratusan + 0 puluhan + 9 satuan
5.
384
Ratusan Puluhan Satuan
… … …
Kunci Jawaban:
Puluhan, nilainya 60
Satuan, nilainya 40
Puluhan, nilainya 50
58
Satuan, nilainya 10
59
4. 209
5.
3 8 4
Mengetahui,
Belinyu, 15 Agustus 2020
Kepala SD Negeri 26 Belinyu
Wali Kelas 2
SUDARSIH, S.Pd
NIP 19690503 199512 2 001 LISMIARTI, S.Pd
NIP 19891010 201903 2 007
60
Lampiran 2
(LKPD)
1.
2.
3.
4.
5.
61
Lampiran 3
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SD NEGERI 26 BELINYU
EVALUASI
Muatan Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 2/ 1
Materi Pokok : Nilai tempat
62
Lampiran 4
DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK
SIKLUS I
63
27 WILLYANKHA ANDRISTI 70 Tuntas
28 YOSUA KRISDIANTO 70 Tuntas
29 ZIHAN AULIA 60 Tidak Tuntas
30 ZIVILIA 50 Tidak Tuntas
Jumlah 1980
Rata-rata 66
Tuntas 18
Persentase % 60
Tidak Tuntas 12
Persentase % 40
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 50
64
Lampiran 5
SISTEMATIKA LAPORAN
SIKLUS I
Sekolah : SD Negeri 26
Belinyu Muatan Pelajaran: Matematika
Kelas/Semester : 2/ 1
Materi Pokok : Nilai tempat
Waktu : 1 x 35
menit
Cara mengatasinya:
1. Menerapkan media sedotan dan gelas bilangan dalam pembelajaran tentang
nilai tempat.
2. Peserta didik melakukan percobaan sendiri agar pembelajaran lebih bermakna
dan lebih lama diingat oleh peserta didik.
Hasil:
1. Ketuntasan belajar peserta didik secara individu belum memuaskan dan belum
mencapai ukuran keberhasilan belajar.
2. Peserta didik termotivasi dalam mengikuti pembelajaran karena peserta didik
bisa melakukan percobaan sendiri.
65
Hal-hal yang positif:
Ketika pembelajaran sedang berlangsung peserta didik lebih memperhatikan
sebab pendidik menngunakan media sedotan dan gelas bilangan dalam menentukan
nilai tempat bilangan ratusan puluhan dan satuan.
66
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI
PENDIDIK SIKLUS I
Sekolah : SD Negeri 26
Belinyu Muatan Pelajaran: Matematika
Kelas/Semester : 2/ 1
Materi Pokok : Nilai tempat
Waktu : 1 x 35
menit
Hasil Observasi
No Aspek yang diobservasi
Baik Cukup Kurang
1 Memulai pelajaran √
2 Memotivasi peserta didik √
Menyajikan bahan pelajaran sesuai dengan
3 √
tujuan dan urutan yang logis
4 Menggunakan media pembelajaran √
5 Menggunakan tehnik bertanya, diskusi √
Memberikan petunjuk yang rinci dan jelas
6 √
untuk tugas-tugas
Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam
7 √
proses pembelajaran
8 Menguasai bahan materi nilai tempat √
9 Mengelola waktu secara efisien √
YULIA, S.Pd
67
NIP 197500711 201001 2005
68
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK
SIKLUS I
Sekolah : SD Negeri 26
Belinyu Muatan Pelajaran: Matematika
Kelas/Semester : 2/ 1
Materi Pokok : Nilai tempat
Waktu : 1 x 35
menit
Hasil Observasi
No. Aspek yang diobservasi
Ya Tidak
1 Peserta didik dapat memecahkan masalah √
2 Antusias dalam menerima pelajaran √
3 Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan √
4 Tidak menjawab pertanyaan √
YULIA, S.Pd
NIP 197500711 201001 2005
69
Lampiran 8
HASIL PEKERJAAN PESERTA DIDIK
SIKLUS I
70
71
Lampiran 9
FOTO PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
72
Lampiran 10
SIKLUS II
A. Kompetensi Dasar
4.2 Membaca dan menyajikan bilangan cacah dan lambangnya berdasarkan nilai
3.2.1 Menentukan nilai tempat pada bilangan dua angka dan tiga angka.
C. Tujuan Pembelajaran
dapat menentukan nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dengan tepat.
73
D. Karakter pesertadidik yang diharapkan
E. Materi Pembelajaran
G. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan Awal
b) Peserta didik menjawab sapaan dan keadaan yang ditanyakan oleh pendidik.
2) Kegiatan Inti
74
a) Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang materi nilai tempat.
d) Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dan
bilangan.
f) Peserta didik membuat laporan hasil percobaan yang dilakukan dan salah
3) Kegiatan Penutup
Sumber Pembelajaran :
1) Prosedur Penilaian
o Tes awal : dilaksanakan secara lisan.
o Tes proses : dilaksanakan dalam proses.
o Tes akhir : dilaksanakan secara tertulis.
2) Jenis penilaian : tertulis, praktik.
3) Bentuk penilaian : uraian terbatas
4) Alat penilaian :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. 396
Nilai tempat angka 3 adalah… nilainya..
Nilai tempat angka 9 adalah…
nilainya… Nilai tempat angka 6
adalah… nilainya…
2. 423
Nilai tempat angka 4 adalah… nilainya…
Nilai tempat angka 2 adalah …
nilainya… Nilai tempat angka 3 adalah…
nilainya…
3. 240 = ….. ratusan + ….. puluhan + ….. satuan
4.= 1 ratusan + 3 puluhan + 7satuan
5.
259
Ratusan Puluhan Satuan
… … …
Kunci Jawaban:
76
Puluhan, nilainya 90
Satuan, nilainya 6
77
2. Ratusan, nilainya 400
Puluhan, nilainya 20
Satuan, nilainya 3
4. 137
5.
2 5 9
78
Lampiran 11
(LKPD)
1.
2.
3.
4.
5.
79
Lampiran 12
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SD NEGERI 26 BELINYU
EVALUASI
Muatan Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 2/ 1
Materi Pokok : Nilai tempat
80
Lampiran 13
DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK
SIKLUS II
81
27 WILLYANKHA ANDRISTI 80 Tuntas
28 YOSUA KRISDIANTO 90 Tuntas
29 ZIHAN AULIA 80 Tuntas
30 ZIVILIA 70 Tuntas
Jumlah 2470
Rata-rata 82,33
Tuntas 30
Persentase % 100
Tidak Tuntas 0
Persentase % 0
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 70
82
Lampiran 14
SISTEMATIKA LAPORAN
SIKLUS II
Sekolah : SD Negeri 26
Belinyu Muatan Pelajaran: Matematika
Kelas/Semester : 2/ 1
Materi Pokok : Nilai tempat
Waktu : 1 x 35
menit
Cara mengatasinya:
1. Lebih memaksimalkan penggunaan media sedotan dan gelas bilangan dalam
pembelajaran.
2. Memberi perhatian, bimbingan dan motivasi kepada peserta didik dalam
melakukan percobaan dengan menngunakan media sedotan dan gelas bilangan
untuk menentukan nilai tempat.
Hasil:
1. Kemampuan peserta didik dalam memahami materi dan melakukan percobaan
semakin menigkat.
2. Ketuntasan belajar peserta didik telah mencapai ukuran keberhasilan belajar
(indikator).
3. Motivasi peserta didik dalam pembelajaran menigkat,
83
Peserta didik lebih memahami materi tentang nilai tempat, pada perbaikan
pembelajaran siklus II ini. Ketuntasan yang dicapai peserta didik secara individu telah
tuntas 100%.
84
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK
SIKLUS II
Sekolah : SD Negeri 26
Belinyu Muatan Pelajaran: Matematika
Kelas/Semester : 2/ 1
Materi Pokok : Nilai tempat
Waktu : 1 x 35
menit
Hasil Observasi
No. Aspek yang diobservasi
Ya Tidak
1 Peserta didik dapat memecahkan masalah √
2 Antusias dalam menerima pelajaran √
3 Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan √
4 Tidak menjawab pertanyaan √
YULIA, S.Pd
NIP 197500711 201001 2005
85
Lampiran 16
LEMBAR OBSERVASI
PENDIDIK SIKLUS II
Sekolah : SD Negeri 26
Belinyu Muatan Pelajaran: Matematika
Kelas/Semester : 2/ 1
Materi Pokok : Nilai tempat
Waktu : 1 x 35
menit
Hasil Observasi
No Aspek yang diobservasi
Baik Cukup Kurang
1 Memulai pelajaran √
2 Memotivasi peserta didik √
Menyajikan bahan pelajaran sesuai dengan
3 √
tujuan dan urutan yang logis
4 Menggunakan media pembelajaran √
5 Menggunakan tehnik bertanya, diskusi √
Memberikan petunjuk yang rinci dan jelas
6 √
untuk tugas-tugas
Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam
7 √
proses pembelajaran
8 Menguasai bahan materi nilai tempat √
9 Mengelola waktu secara efisien √
YULIA, S.Pd
NIP 197500711 201001 2005
86
Lampiran 17
HASIL PEKERJAAN PESERTA DIDIK
SIKLUS II
87
88
Lampiran 18
SURAT PERNYATAAN TEMAN SEJAWAT
Menyatakan bahwa:
89