Anda di halaman 1dari 2

Sinopsis Tarian Drama

Aceh :

Sumatera Utara :
1. Melayu
2. Batak Karo
3. Batak Simalungun
4. Batak Fak-Fak
5. Batak Mandailing
6. Batak Angkola
7. Nias
8. Batak Toba

Makassar :
Tarian ini merupakan tarian tiga etnis. Yang dimana tarian ini merupakan gabungan dari tiga
tarian, yaitu :
1. Tari Pakarena dari Etnik Makassar
2. Tari Pajoge dari Etnik Bugis dan
3. Tari Pagellu dari Etnik Toraja

Sulawesi Tenggara & Sulawesi Tengah :


Muhajir : Tari Modero dan Tari Molulo adalah tarian tradisional masyarakat Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara. Tarian ini tergolong tarian pergaulan yang ditarikan secara
masal oleh semua kalangan masyarakat, baik pria maupun wanita, baik tua maupun muda
bisa melakukan tarian ini.

Mia : Tarian ini merupakan salah satu tradisi lama masyarakat Sulteng dan Sultra yang masih
dipertahankan hingga sekarang dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti upacara
adat, pesta adat, penyambutan, dan berbagai acara yang bersifat hiburan dan budaya lainnya.

Gorontalo :
Muhajir : Tari Saronde merupakan tarian yang diangkat dari tradisi pernikahan adat
masyarakat Gorontalo. Dalam tradisi adat masyarakat Gorontalo pada zaman dahulu, tarian
ini dijadikan sebagai sarana Molihe Huali yaitu menengok atau mengintip calon istri.

Mia : Tarian ini biasanya dilakukan oleh mempelai pria bersama orang tua atau wali di
hadapan mempelai wanita. Sambil menari, mempelai pria bisa melirik ke arah mempelai
wanita untuk mengetahui seperti apa calon pendamping hidupnya. Sementara mempelai
wanita yang berada di dalam ruangan akan memperlihatkan sedikit dirinya agar mempelai
pria tahu bawa dia diperhatikan.
Papua & Maluku :
Mia : Tarian soya-soya adalah tarian yang menggambarkan bentuk perlawanan untuk
mengobarkan semangat terhadap penjajah di bumi Moloku Kieraha, Tarian soya-soya dapat
di maknai sebagai perang pembebasan dari protugis,

Muhajir : Dalam pertunjukan, para penari akan diiringi tabuhan alat musik mengiringi tarian
ini, Gerak lincah para penari dan hentakan senjata beradu, seakan bercerita betapa besar
rakyat ternate menginginkan kemerdekaan atas penjajahan protugis kala itu.

Mia : Gerak demi gerak tarian soya-soya seakan bercerita bahwa tiap hentakanya adalah
sinyal yang mematikan langkah tentara protugis.

Pantun Andi :
Muhajir : Pantun ini menggambarkan kegembiraan masyarakat melayu Riau dengan dialek
dari berbagai daerah berbeda yang sedang berkumpul sambil bercengkrama.

Mia : Sebagaimana layaknya kebiasaan masyarakat di kampung Melayu berkumpul selalu


menjadi momen keakraban dengan bercerita sambil berpantun dan berdendang bersama.
Alunan musik tradisional Melayu yang mengiringi juga menjadi ciri khas yang menunjukkan
sukacita.

Anda mungkin juga menyukai