Anda di halaman 1dari 7

Journal of Nursing and Health Science ISSN : 1234-5678

DOI:www.ejournal.stikes-pertamedika.ac.id/index.php/jnhs Volume 2 Nomor 2, Edisi Februari 2023

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN DENGAN VIDEO ANIMASI TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP WARGA RT 05 RW 01 KELURAHAN CIPULIR JAKARTA
SELATAN

The Effect of Health Promotion With Animated Videos on Knowledge About Clean and Healthy Life
Behavior in Residents of RT 05 RW 01 Cipulir Village, South Jakarta

Juwita, Tati Suryati *


Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika, Jakarta, Indonesia
*Email Penulis Korespondensi: juwitasitiarum89@gmail.com

Abstrak
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi
sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan. Kurangnya pengetahuan tentang PHBS
dapat menekan tingginya angka penularan penyakit seperti infeksi mata, demam berdarah, cacar air, campak, rubela, dan diare. Maka
pengetahuan yang ada di lingkungan masyarakat perlu ditingkatkan melalui promosi kesehatan dengan video animasi karena lebih
menarik serta gampang dimengerti. Tujuan mengetahui pengaruh promosi kesehatan dengan video animasi terhadap pengetahuan
tentang PHBS. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah warga usia dewasa
21-60 tahun di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan dengan jumlah sampel yaitu 16 orang. Teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi orang dewasa usia 21-60 tahun, dapat membaca dan mengakes internet yang beredia
menjadi reponden. Uji statistic yang digunakan yaitu paired T-test dengan hasil ada pengaruh promosi kesehatan dengan video animasi
terhadap pengetahuan tentang PHBS di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan dengan hasil (p value=0,000). Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan.
Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Promosi Kesehatan, Video Animasi

Abstrak
Clean and Healthy Life Behavior or PHBS are all health behaviors that are carried out because of personal awareness so that
families and all members are able to help themselves in the health sector. Lack of knowledge about PHBS can reduce the high rate of
transmission of diseases such as eye infections, dengue fever, chicken pox, measles, rubella, and diarrhea. So the knowledge that
exists in the community needs to be improved through health promotion with animated videos because it is more interesting and easy
to understand. The purpose of knowing the effect of health promotion with animated videos on knowledge about PHBS. This study uses
a quasi-experimental research design. The population in this study were adults aged 21-60 years in RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir,
South Jakarta with a total sample of 16 people. The sampling technique used is purposive sampling with the inclusion criteria of adults
aged 21-60 years, able to read and access the internet who are willing to be respondents. The statistical test used is a paired T-test
with the result that there is an effect of health promotion with animated videos on knowledge about PHBS in RT 05 RW 01, Cipulir
Village, South Jakarta with the result (p Value=0.000). The results of this study are expected to be taken into consideration as one way
to increase knowledge about clean and healthy living behavior in RT 05 RW 01, Cipulir Village, South Jakarta.
Keywords: Clean and Healthy Lifestyle, Health Promotion, Animated Video

PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau biasa juga disebut sebagai PHBS adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat [1]. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Hal ini terlihat
dari ditempatkannya PHBS sebagai salah satu indikator capaian peningkatan kesehatan dalam program Sustainable

54
Pengaruh Promosi Kesehatan Video Animasi terhadap Pengetahuan tentang PHBS…..(Juwita et al)

Development Goals (SDGs) 2015-2030. Dalam SDGs, PHBS merupakan strategi pencegahan dengan dampak jangka pendek
bagi peningkatan kesehatan dalam 3 tataran wilayah yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat [2].
Menurut riset kesehatan dasar Riskesdas [3] proporsi rumah tangga yang memenuhi kriteria PHBS sebesar
32,3%. Hasil Riskesdas 2018 menyatakan proporsi rumah tangga melakukan PHBS menurut 10 indikator adalah sebagai
berikut : 1) pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 79,3%, 2) sumber air bersih baik 2,2%, 3) BAB di jamban 88,2%,
4) tidak merokok di dalam rumah 28,8%, 5) perilaku cegah jentik 31,2%, 6) menimbang balita 37,9%, 7) aktivitas fisik
setiap hari 33,5%, 8) cuci tangan dengan benar 47,2%, 9) pemberian asi eksklusif 58,2%, 10) konsumsi sayur dan buah
setiap hari 95,5%.
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat agar masyarakat dapat menolong diri sendiri dari terjadinya sebuah permasalahan
kesehatan. Adapun manfaat dari promosi kesehatan, yaitu dapat mengubah perilaku individu atau masyarakat di bidang
kesehatan, menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan
hidup sehat, serta mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan seperti mengikuti
penyuluhan promosi kesehatan [4]
Media dalam proses komunikasi merupakan salah satu komponen yang harus ada yaitu komunikator, pesan
(informasi), komunikan dan media serta adanya umpan balik. Jika satu dari komponen proses komunikasi tidak ada maka
proses tidak akan terjadi sehingga posisi media dalam proses komunikasi sangatlah penting. Proses komunikasi
menyampaikan pesan tentang kesehatan harus memperhatikan media. Media harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga
dapat menjadi penghubung pesan antara komunikator (penyampai pesan) dan komunikan (penerima pesan) sehingga
materi tentang kesehatan dapat tersampaikan dengan baik.[5]
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 5 April 2022 di RT 05 RW 01 kelurahan Cipulir Jakarta
Selatan dengan cara observasi terdapat terdapat 12 dari 30 warga (40%) jarang melakukan cuci tangan menggunakan
sabun maupun cairan antiseptic. 17 dari 30 warga (56,7%) yang lebih sering merokok akibat work from home, merokok
meningkatkan resiko penyakit paru-paru kronis maupun akut. 8 dari 30 warga (26,7%) warga masih suka membuang
sampah dan meludah sembarangan. 2 dari 30 warga (6,7%) warga masih menggunakan jamban secara bersamaan dengan
tingkat kebersihan masih sangat kurang.
Kemudian hasil wawancara 10 dari 30 warga (33%) melakukan aktivitas fisik berat jarang dilakukan dengan alasan
work from home dan tidak melakukan olahraga secara teratur hal ini bisa berdampak pada obesitas. Selain itu 4 dari 7
(57%) ibu yang memiliki bayi memberikan asi eksklusif kepada bayinya hanya sehari sekali dengan alasan sibuk bekerja
dan ada yang tidak keluar asinya. Hal tersebut menyebabkan bila bayi tidak diberi asi eksklusif memiliki dampak yang tidak
baik bagi bayi. Bayi yang diberi asi akan lebih sehat dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Setelah dilakukan
wawancara kepada 20 dari 30 warga (67%) peneliti memberikan kuessioner secara tertutup kepada warga dengan hasil 5
warga (16,7%) yang menimbang balita setiap bulan, 5 warga (16,7%) memberantas jentik di rumah sekali seminggu, 4
warga (40%) makan buah saja, 3 warga (30%) hanya sayur saja, 3 warga (30%) bahkan tidak sama sekali mengkonsumsi
buah maupun sayur.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Promosi
Kesehatan Dengan Video Animasi Terhadap Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada RT 05 RW 01
Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan” Karena penelitian ini berpengaruh dalam normalisasi perubahan selama pandemic
covid-19. Sehingga penulis ingin meneliti apakah ada Pengaruh Promosi Kesehatan Dengan Video Animasi Terhadap
Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan.

METODE DAN SAMPEL


Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi eksperiment dengan rancangan one group pretest and posttest
without control. penelitian ini dilakukan di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan. Populasi dalam penelitian ini
adalah masyarakat RT 05 RW 01 berjumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling yaitu teknik penarikan sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti.

55
Pengaruh Promosi Kesehatan Video Animasi terhadap Pengetahuan tentang PHBS…..(Juwita et al)

Berdasarkan perhitungan dari rumus sempel, total sampel dalam penelitian ini adalah 18 sampel namun dikarenakan 2
orang mengalami dropout yang disebabkan karena media yang digunakan terjadi kesalahan serta satu lagi mengalami
kendala jaringan internet maka peneliti menggunakan 16 responden yang tidak mengalami kendala sesuai dengan kriteria,
yaitu warga Rt 05 Rw 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan yang berusia 21-60 tahun (Dewasa) berjumlah 16 orang.
Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini adalah lembar kuesioner karakteristik
demografi yang ditanyakan pertama meliputi jenis kelamin yang terbagi pada dua pilihan jawaban yaitu “perempuan” atau
“laki-laki”. Karakteristik demografi yang ditanyakan kedua meliputi umur yang terbagi pada beberapa pilihan jawaban yaitu
“21– 40 tahun” atau “ 40– 60 tahun”. Karakteristik demografi yang ditanyakan ketiga meliputi pekerjaan terbagi dua pilihab
jawaban yaitu “bekerja” atau “tidak bekerja”. Selanjutnya diberikan kueioner pertanyaan kuesioner terdiri dari 19
pertanyaan dengan indikator pengetahuan responden menggunakan skala guttman yaitu “Benar dan Salah” jawaban benar
diberikan skor 1, dan jawaban salah diberi skor 0, dengan skala ordinal dan bertujuan mengidentifikasi pengetahuan
tentang phbs. Video dan poster sebagai media promosi kesehatan yang digunakan dalam penelitian ini untuk membantu
memberikan informasi mengenai materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan
durasi 2 sampai 3 menit sebanyak 3 video dan 3 poster. Penyajian video dan poster ini melalui ponsel masing-masing
responden, yang diberikan melalui link yang telah di sebarkan melalui social media group pada hari ke satu, hari ke tiga
dan hari ke tujuh. SAP adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran,
pemateri, dan konsep acara.
Analisis univariat pada penelitian ini meliputi karakteristik responden seperti rata-rata umur, distibusi frekuensi
jenis kelamin, dan pekerjaan, rata-rata pengetahuan masyarakat sebelum intervensi dan rata-rata pengetahuan
mayarakat sesudah intervensi. Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh intervensi promoi
kesehatan dengan video animasi terhadap pengetahuan tetang perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) pada warga RT 05
RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan.

HASIL
Hasil penelitian menjelaskan tentang penelitian yang telah dilakukan pada sampel penelitian sejumlah 16 orang di
RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan
Umur Frekuensi Presentase (%)
Dewasa Awal (Young Adult) 10 62,5
Dewasa Madya (Middle Adulthood) 6 37,5
Total 16 100,0

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa responden berumur 21-40 tahun sebanyak 10 responden (62,5%) dan
responden berumur 40-60 tahun sebanyak 6 responden (37,5%).

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
Laki-Laki 9 56,3
Perempuan 7 43,8
Total 16 100,0

Berdasarkan tabel 5.2 terlihat bahwa responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9 responden (56,3%) dan
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 responden (43,8%).

56
Pengaruh Promosi Kesehatan Video Animasi terhadap Pengetahuan tentang PHBS…..(Juwita et al)

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan
Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
Bekerja 15 93,8
Tidak Bekerja 1 6,3
Total 16 100,0

Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa responden yang bekerja sebanyak 15 responden (93,8%) dan yang tidak
bekerja 1 responden (6,3%).

Tabel 4 Pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan promosi kesehatan dengan video animasi terhadap
pengetahuan tentang PHBS pada warga Rt 05 Rw 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan
Sebelum Sesudah n P Value
Mean Standar Deviasi Mean Standar Deviasi
7,75 1,238 17,75 1,000 16 0,0005

Berdasarkan hasil uji Promosi Pendidikan Kesehatan dengan video animasi terhadap pengetahuan tentang PHBS
pada warga RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan dikatakan baik. Hasil analisa tersebut memperlihatkan bahwa
dari 16 responden mempunyai rata-rata skor pengetahuan tentang PHBS sebelum diberikan intervensi sebesar 7,75
dengan standar deviasi 1,238. Setelah diberikan intervensi skor pengetahuan tentang PHBS yakni rata-rata 17,75 dengan
standar deviasi 1,000. Hasil uji statistic diperoleh p value =0,0005 artinya ada perbedaan yang signifikan nilai rata-rata
antara sebelum dan sesudah pemberian intervensi Promosi Pendidikan Kesehatan dengan video animasi terhadap
pengetahuan tentang PHBS, maka Ha diterima yang artinya ada pengaruh promosi kesehatan dengan video animasi
terhadap pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) pada warga RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta
Selatan.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil univariat dari penelitian, responden dalam penelitian ini adalah orang dewasa, dengan sampel 16
responden didapatkan bahwa usia termuda yaitu 21 tahun dan usia tertua yaitu 60 tahun. Hal ini tidak sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh M. Isra dengan judul Efektivitas Pendidikan Kesehatan dengan Media Video
Terhadap Tingkat Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, rentang usia 10 tahun 71.4 % menjadi responden
terbanyak dalam penelitian ini. Rentang usia dalam penelitian ini masuk dalam ketegori usia remaja.[6]
Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling
tinggi [7]. Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki masalahnya. Ia mampu mencoba
beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan
masalah tersebut. Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya (baik fisik maupun kognitif)
maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya. Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga
memikirkannya terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang
mungkin ada. Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal.
Menurut analisa peneliti, rentang usia dalam penelitian ini masuk dalam ketegori usia dewasa. usia dewasa
memiliki pengetahuan yang lebih luas dalam menjaga dirinya terhadap penyakit dengan menerapkan PHBS. Semakin tinggi
usia seseorang maka akan semakin matang daya berpikirnya dan banyak pengetahuan yang didapat untuk menjaga
kesehatan. Pada saat seperti ini dibutuhkan perilaku dan pengetahuan yang baik untuk bisa menghadapi situasi yang kritis
dan tetap waspada dengan menerapkan PHBS yang telah ditentukan untuk menghindari penularan penyakit.

57
Pengaruh Promosi Kesehatan Video Animasi terhadap Pengetahuan tentang PHBS…..(Juwita et al)

Berdasarkan analisa univariat yang telah dilakukan, didapatkan bahwa masyarakat di RT 05 RW 01 Kelurahan
Cipulir Jakarta Selatan responden lebih banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9 responden (53,3%). Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh yang berjudul Efektivitas Pendidikan Kesehatan dengan Media Video
Terhadap Tingkat Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, responden laki-laki sebanyak 50% dan responden
perempuan 50%, dalam penelitian ini, atara responden laki-laki dan perempuan seimbang.
Teori Green mengatakan bahwa jenis kelamin termasuk faktor predisposisi atau faktor pemungkin yang memberi
kontribusi terhadap perilaku kesehatan seseorang. Jenis kelamin perempuan cenderung lebih peduli terhadap kondisi
lingkungan dan kesehatannya. Perempuan mempunyai kecenderungan berperilaku baik dibandingkan dengan laki-laki.
Fenomena tersebut menghasilkan perempuan yang lebih peduli terhadap kondisi lingkungan dan kesehatannya.
Menurut analisa peneliti, dapat disimpulkan presentase kelompok jenis kelamin di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir
Jakarta Selatan responden terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki, responden berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dapat
disebabkan jumlah penduduk di Kelurahan Cipulir sebanyak 29.041 jiwa yang terdiri dari penduduk perempuan yaitu 12.021
jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 17.020 jiwa [9].
Berdasarkan hasil univariat dari penelitian, menujukkan masyarakat di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta
Selatan responden yang bekerja lebih banyak 15 responden (93,8%). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh [10] yang berjudul Efektivitas Pendidikan Kesehatan dengan Media Video Terhadap Tingkat Pengetahuan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, menunjukkan bahwa responden masih berusia remaja dan anak sekolah, jadi measih
belum memiliki pekerjaan.
Status pekerjaan mempengaruhi lingkungan sosial seperti dukungan keluarga dan dukungan teman yang
memberikan pengaruh positif pada individu untuk melakukan perilaku positif. Mereka dapat membantu untuk menyadari
pentingnya berperilaku positif mengenai pencegahan penyakit, dorongan untuk lebih bertanggung jawab atas perilaku
kesehatannya, dan mencegah tertular dari [11].
Menurut analisa peneliti dapat disimpulkan pekerjaan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang pekerja yang
memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai PHBS memiliki kecenderungan untuk menerapkan ilmu yang dimiliki dalam
tatanan kehiduupan sehari-hari dalam rumah tangga, tempat umum maupun tempat kerja. Orang dewasa memiliki peran
yang penting dalam pengawasan anak dalam perilaku hidup bersih dan sehat. PHBS yang tidak diterapkan dalam keluarga,
tempat umum maupun tempat kerja akan cenderung memiliki perilaku dengan kesehatan yang kurang baik, seperti
kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan mengurangi mrbiditas berkali lipat.
Berdasarkan hasil univariat dari penelitian, sebelum di berikan promosi kesehatan dengan video animasi kepada 16
responden didapatkan rata 7,75 dengan nilai tertinggi 9 dan terendah 5 artinya semua responden dalam penelitian ini
memiliki pengetahuan tentang phbs kurang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Eka Kurnia Astuti (2014) [12].
Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa pretest phbs memiliki skor tertinggi 84, skor terendah 56, nilai rata-rata
70,58 dan standar deviasi 5,778.
Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris, terutama pada mata dan telinga
terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open
behavior. Pengetahuan atau knowledge adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek
melalui pancaindra yang dimilikinya [13].
Menurut analisa peneliti hal ini terjadi karena pengetahuan masyarakat terhadap kesehatannya masih kurang
dikarenakan responden lebih mengutamakan mencari kebutuhan sehari-hari di bandingkan dengan mencari sumber
informasi. Tetapi pada kenyataannya, peneliti menemukan keluarga yang berpengetahuan baik namun tidak memiliki sarana
yang memudahkan responden untuk mencari informasi seperti media video edukasi.
Berdasarkan hasil univariat dari penelitian, sesudah di berikan promosi kesehatan dengan video animasi kepada 16
responden didapatkan rata 17,75 dengan nilai tertinggi 19 dan terendah 16 artinya semua responden dalam penelitian ini
memiliki pengetahuan tentang PHBS baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Eka Kurnia Astuti (2014)
Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa postest tentang phbs skor tertinggi 84, skor terendah 72, nilai rata-rata
79,47 dan standar deviasi 3,057.

58
Pengaruh Promosi Kesehatan Video Animasi terhadap Pengetahuan tentang PHBS…..(Juwita et al)

Menurut Mujiburrahman dkk (2020) [14] mengatakan semakin baik pengetahuan yang dimiliki seseorang
disebabkan karena kemampuan untuk menanggapi sesuatu juga disebabkan oleh berkembangnya cara berpikir yang dimiliki
dalam hal ini khususnya pengetahuan tentang PHBS. Pengetahuan masyarakat tentang PHBS merupakan aspek yang
sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Menurut analisa peneliti, dapat disimpulkan rata-rata tingkat pengetahuan di RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir
Jakarta Selatan rata-rata tingkat pengetahuan responden tentang PHBS sesudah diberikan promosi kesehatan dengan
video animasi menunjukkan peningkatan yang baik karena responden telah memiliki pengetahuan yang diperoleh melalui
video edukasi yang telah diberikan oleh peneliti sehingga warga sudah mulai dan mau merubah sikap dan perilakunya untuk
lebih taat terhadap phbs dan mau mencari tau lebih dalam mengenai phbs.
Setelah dilakkan uji statistik menggunakan Paired T-test didapatkan nilai (P=0,000) dengan peningkatan rata-rata
nilai sebelum dan sesudah diberikan intervensi sebesar 10, dengan nilai rata-rata sebelum intervensi sebesar 7,75 dan
sesudah intervensi sebesar 17,75, artinya ada pengaruh pengaruh promosi kesehatan dengan video animasi terhadap
pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada warga RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Eka Kurnia Astuti (2014) dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan
dengan Media Audio Visual Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Kelas III Di SD Wanurojo. Berdasarkan
analisis data didapatkan nilai (P=0,000), bahwa pretest phbs memiliki skor tertinggi 84, skor terendah 56, nilai rata-rata
70,58. Postest tentang phbs skor tertinggi 84, skor terendah 72, nilai rata-rata 79,47. Nilai signifikasi pada wilcoxon test
menunjukkan 0,000. Semakin tinggi tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang maka semakin baik pula penganalisaanya
terhadap suatu materi atau objek [6]. Pengetahuan itulah yang selanjutnya menjadi landasan seseorang untuk bertindak
sesuai pengetahuan yang dimilikinya.
Menurut analisa peneliti promosi kesehatan dengan video animasi berpengaruh terhadap pengetahuan tentang
phbs karena dengan pemberian promosi kesehatan dengan video animasi dapat menambah pengetahuan warga sehingga
dapat diterapkan dalam upaya berperilaku hidup bersih dan sehat, dengan adanya promosi kesehatan yang tepat warga
dapat merasakan dampak yang baik bagi lingkungan rumah masyarakat maupun ditempat umum, saat sebelum diberikan
promosi kesehatan dengan video animasi warga mengeluhkan belum banyak mengetahui bagaimana harus berperilaku
hidup bersih dan sehat, setelah diberikan promosi kesehatan dengan video animasi warga merasa tertarik karena prosen
edukasi yang tidak membosankan dan tidak memakan waktu yang banyak. Pengetahuan warga tentang phbs meningkat
seiring dengan berjalannya waktu dilakukan intervensi.

KESIMPULAN
Berdaarkan hasil penelitian ada pengaruh yang signifikan pemberian pengaruh promosi kesehatan dengan video
animasi terhadap pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) pada warga RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir
Jakarta Selatan sesudah dilakukan intervensi dengan hasil p value = 0,0005 (α<0,05).

UCAPAN TERIMA KASIH


Peneliti mengucapkan terimakasih kepada warga RT 05 RW 01 Kelurahan Cipulir Jakarta Selatan yang membantu
peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

KONFLIK KEPENTINGAN
Peneliti menyatakan tidak ada konflik dalam publikasi artikel ini

DAFTAR PUSTAKA
[1] Kemeks, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,” Peratur. Menteri Kesehat. No. 2406 TAHUN 2011
tentang Pedoman Umum Pengguna. Antibiot. , pp. 1–69, 2011, [Online]. Available:
https://promkes.kemkes.go.id/phbs
[2] K. Kesehatan and R. Indonesia, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. JAKARTA, 2016.

59
Pengaruh Promosi Kesehatan Video Animasi terhadap Pengetahuan tentang PHBS…..(Juwita et al)

[3] Kemenkes RI, “Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018,” Kementrian Kesehat. RI, vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699,
2018.
[4] D. Mahendra, I. M. M. Jaya, and A. M. R. Lumban, “Buku Ajar Promosi Kesehatan,” Progr. Stud. Diploma Tiga
Keperawatan Fak. Vokasi UKI, pp. 1–107, 2019.
[5] I. Ardian, “Langkah-langkah Merencanakan Penggunaan Media Promosi Kesehatan Dalam Lingkup Kesehatan
Reproduksi,” J. Keperawatan Trop. Papia, pp. 1–16, 2014.
[6] T. M. Afifah Johariyah, “Effectiveness Of Adolescent Reproductive Health Education By Giving Module To The Change
Of Youth Knowledge,” J. Manaj. Kesehat. Yayasan RS.Dr.Soetomo, vol. 4, no. 1, pp. 38–46, 2018.
[7] F. R. Ayu Riana Sari et al. , “Perilaku Pencegahan Covid-19 Ditinjau dari Karakteristik Individu dan Sikap
Masyarakat,” J. Penelit. dan Pengemb. Kesehat. Masy. Indones., vol. 1, no. 128, pp. 32–37, 2020.
[8] M. Isra and P. Kesehatan, “Efektivitas Pendidikan Kesehatan Dengan Media Video Terhadap Tingkat Pengetahuan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat,” vol. 001.
[9] BPS, “Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan Kota Jakarta Timur (Jiwa), 2019,” Badan Pusat Statistik
Kota Jakarta Timur, 2019.
[10] Nurlely, “Pengaruh Promosi Kesehatan dengan Video Edukasi terhadap Pengetahuan Selama Pandemi Covid-19.”
2020.
[11] N. F. Kundari, W. Hanifah, G. A. Azzahra, N. R. Q. Islam, and H. Nisa, “Hubungan Dukungan Sosial dan Keterpaparan
Media Sosial terhadap Perilaku Pencegahan COVID-19 pada Komunitas Wilayah Jabodetabek Tahun 2020,” Media
Penelit. dan Pengemb. Kesehat. , vol. 30, no. 4, pp. 281–294, 2020, doi: 10.22435/mpk.v30i4.3463.
[12] A. E. Kurnia, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada Siswa Kelas III-V di SD Negeri Wanurojo Kemiri Purworejo,” Sekol. Tinggi Ilmu Kesehat. ’Aisyiyah, pp.
23–25, 2014.
[13] J. D. T. Donsu, Psikologi Keperawatan : Aspek-Aspek Psikologi, Konsep Dasar Psikologi, Teori Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017.
[14] Mujiburrahman, M. E. Riyadi, and M. U. Ningsih, “Pengetahuan Berhubungan dengan Peningkatan Perilaku
Pencegahan COVID-19 di Masyarakat,” J. Keperawatan Terpadu, vol. 2, no. 2, pp. 130–140, 2021, [Online]. Available:
http://www.elsevier.com/locate/scp%0Ahttp://arxiv.org/abs/1011.1669%0Ahttp://dx.doi.org/10.1088/1751-
8113/44/8/085201

60

Anda mungkin juga menyukai