1. TUJUAN
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengatur review Kebijakan Health, Safety,
Security and Environment (HSSE) PT. Inovasi Proteksi Energi.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup kegiatan mengenai Kebijakan HSSE, Penyusunan Prosedur
Kebijakan HSSE dan cara mengkomunikasikan kepada seluruh pekerja di PT. Inovasi
Proteksi Energi sesuai dengan peraturan perundang-undangan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
3. REFERENSI
3.1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.2 PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
3.3 OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management System
4. DEFINISI
4.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu semua kondisi dan faktor yang
mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja dan pekerja lainnya
(kontraktor), pemasok, tamu, pengunjung dan orang lain yang berada di tempat kerja.
4.2 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari
sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, proses sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan efektif.
4.3 Kebijakan adalah arah yang ditentukan untuk dipatuhi dalam proses kerja dan
organisasi perusahaan. Kebijakan yang ditetapkan manajemen menuntut semua
partisipasi dan kerja sama dari semua pihak.
4.4 Kebijakan K3 merupakan perwujudan dari komitmen pucuk pimpinan yang memuat
visi dan tujuan organisasi, komitmen dan tekad untuk melaksanakan keselamatan dan
kesehatan kerja serta program kerja.
5. TANGGUNG JAWAB
5.1 Direktur Utama bertanggung jawab atas pembinaan program atau sosialisasi
pencegahan kecelakaan dan bahaya yang ada di lingkungan perusahaan atau di lokasi
project.
5.2 Manager bertanggung jawab atas pemeliharaan kondisi kerja yang aman diseluruh
anggotanya.
5.3 Pekerja bertanggung jawab atas tindakan tidak aman yang mungkin akan terjadi.
6. PETUNJUK PELAKSANAAN
6.1 Secara Umum
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan alur yang
menghubungkan manajemen dan pekerja dalam rangka pelaksanaan program
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) secara efektif.
b. Merupakan komponen dasar kebijakan manajemen yang akan memberi arahan
bagi setiap pertimbangan yang menyangkut aspek operasional dari mutu,
volume, hubungan kerja dan aspek lainnya dari kebijakan manajemen.
c. Setiap program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dilaksanakan oleh
Direktur sebagai pengemban fungsi. Tugas utamanya yaitu menggalakkan
kesadaran akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di kalangan
fungsionaris dengan mengadakan promosi, perencanaan program, rapat,
inspeksi dan lain sebagainya.
6.2 Penyusunan.
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dibuat oleh top manajemen
dan diimplementasikan oleh seluruh elemen yang tergabung dalam perusahaan.
b. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus tertulis secara formal
untuk digunakan sebagai pedoman kerja sehari-hari.
c. Review kebijakan HSSE harus didasarkan pada poin berikut :
- Review Kinerja tahun berjalan
- Tidak adanya perubahan organisasi perusahaan, jika terdapat perubahan
organisasi secara keseluruhan maka perlu dirumuskan kembali bersama Tim
Manajemen
- Pimpinan tertinggi (Direktur Utama) tidak ada masukan atau usulan. Jika
memberikan usulan terhadap perubahan kebijakan K3 akan di Review
bersama Tim manajemen
- Inputan dari customer, jika didalam kebijakan HSE customer membuat kita
merubah kebijakan HSE maka kita akan mendiskusikannya dengan Tim
Manajemen
- Hasil temuan audit / Inspeksi, Hasil temuan audit / Inspeksi, akan menjadi
bahan oleh Tim HSSE hanya bersama dengan manajemen untuk melakukan
Review terkait kebijakan HSSE
- Record Insiden, hasil Record Insiden hanya ditemukan insiden kecil
sehingga tidak perlu dilakukan perubahan kebijakan HSSE.
d. Menegaskan akan tugas, peran dan tanggung jawab pimpinan departemen atau
tim K3 sebagai penggerak utama dalam kebijakan.
e. Dicetak dalam bahasa atau kalimat dan media yang mudah dimengerti dan
dipahami oleh pekerja.
f. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus disampaikan ke
seluruh pekerja yang berada di lingkungan perusahaan ataupun yang berada di
lokasi project.
7. LAMPIRAN
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Inovasi Proteksi Energi bertekad
menjadi perusahaan konstruksi terdepan di Indonesia dengan selalu mengutamakan
tingkat kepuasan pelanggan. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara :
M. MIFTACHUL HUDA
KINERJA HSSE
N TAHUN
KRITERIA
O 2022 2023
1 Fatal 0 0
2 Kerusakan pada Peralatan 0 0
- Ringan 0 0
- Sedang 0 0
- Berat 0 0
- Kebakaran 0 0
3 Cidera Personal 0 0
- Luka Ringan 0 0
- Pertolongan Pertama 0 0
- Cidera Perawatan Medis 0 0
- Kehilangan Hari Kerja 0 0
4 Lingkungan (Tumpahan Bahan 0 0
Kimia)
- Ringan 0 0
- Sedang 0 0
- Berat 0 0
5 Nearmiss 0 0
6 Unsafe Condition 13 3
Tuban, 05 Juli 2022
PT. INOVASI PROTEKSI ENERGI
BAGUS WIJANARTO
Direktur Utama
…..
Cara menghitung jam kerja aman jumlah proyek yang diikuti inpro (di list) waktu pelaksanaan
hari kalender, dikalikan 24 hasilnya itu merupakan jam kerja aman
LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN
026/HSE-SPn/VI/2022
Dengan ini menyatakan bahwa Kebijakan Health, Safety, Security and Environment (HSSE)
PT. Inovasi Proteksi Energi yang telah ditetapkan pada tanggal 04 Januari 2022 sesuai
kebijakan HSSE tahun 2022 yang masih berlaku dengan baik dan menjadi pedoman terkait
Kebijakan Health, Safety, Security and Environment (HSSE) yang ada di Perusahaan PT.
Inovasi Proteksi Energi.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
BAGUS WIJANARTO
Direktur Utama