Anda di halaman 1dari 9

BAB X - HARGA POKOK PROSES (3)

PRODUK CACAT DAN TAMBAHAN BAHAN


Contoh 8. : Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk cacat di
dalam pengolahan.

PT Merdeka mengolah produk melalui dua departemen, yaitu Departemen A dan


Departemen B, dalam kedua tahap pengolahan produk tersebut sebagian produk
mengalami cacat dan langsung diperbaiki menjadi produk selesai.
Data produksi dan biaya untuk bulan Januari 200c adalah sebagai berikut :
1. Produk masuk proses pada Departemen A sebanyak 14.000 liter dari jumlah tersebut
10.000 liter telah selesai dan langsung baik, sebanyak 2.500 liter telah selesai tetapi
cacat dan memerlukan biaya perbaikan, 1.500 liter masih dalam proses, dengan
tingkat penyelesaian 100% bahan dan 2/3 konversi. Semua produk selesai
yaitu sebanyak 12.500 liter dipindahkan ke Departemen B untuk diolah lebih
lanjut. Pada Departemen B produk yang diolah telah selesai sebanyak 8.000
liter langsung baik dan 2.000 liter telah selesai tetapi cacat dan rhemerlukan biaya
perbaikan, produk sebanyak 2.500 liter masih dalam proses pada akhir bulan
dengan tingkat penyelesaian 80% biaya konversi.
1. Biaya produksi yang terjadi dalam bulan Januari 1982 belum termasuk biaya
perbaikan produk cacat adalah sebagai berikut :
Elemen Biaya Departemen A Departemen B Jumlah
Bahan Rp 42.000,00 - Rp 42.000,00
Tenaga Kerja 54.000,00 Rp 24.000,00 78.000,00
Overhead Pabrik 13.500,00 24.000,00 37.500,00
2.Biaya perbaikan produk cacat sebagai berikut :
Elemen Biaya Departemen A Departemen B Jumlah
Bahan Rp 1.400,00 - Rp 1.400,00
Tenaga Kerja 675,00 Rp 2.400,00 3.075,00
Overhead Pabrik 675,00 1.200,00 1.875,00
Diminta laporan harga pokok produksi yang diperlukan apabila :
1) Produk cacat sifatnya normal terjadi dalam pengolahan produk.
2) Produk cacat disebabkan kesalahan atau kurangnya pengawasan dalam
pengolahan produk.
Penyelesaian :
1) Produk cacat sifatnya normal terjadi dalam pengolahan produk.
Laporan harga pokok produksi apabila produk cacat sifatnya normal untuk
Departemen A dan departemen B, sebagai berikut:

Bab X – Harga Pokok Proses (3) Barang Cacat dan Tambahan Bahan 51
PT Melati
Laporan Harga Pokok Produksi
Departemen A
Bulan : Januari 200c

Laporan Produksi Jumlah (liter)


Produk masuk proses 14.000
Produk selesai langsung baik 10.000
Produk selesai yang cacat dan diperbaiki 2.500

Produk selesai dipindahkan ke departemen B 12.500


Produk dalam proses, 100% bahan dan 2/3 konversi 1.500
14.000
Biaya Dibebankan
Harga Pokok
Elemen Biaya Jumlah Produksi Ekuivalen (1) per kg

Bahan Rp 43.400,00 12.500 + 1.500(100%) = 14.000 Rp 3,10


TenagaKerja 54.675,00 12.500 + 1.500(2/3) = 13.500 4,05
Overhead Pabrik 14.175,00 12.500 + 1.500(2/3) = 13.500 1,05
Jumlah Dibebankan Rp 112.250,00 Rp 8,20

Perhitungan Harga Pokok :


Harga pokok produk selesai = 12.500 x Rp 8,20 = Rp 102.500,00
Harga pokok produk dalam proses 1.500 liter:
Biaya Bahan = 1.500 x 100% x Rp3,10 = Rp 4.650,00
Biaya Tenaga kerja = 1.500 x 2/3 x Rp 4,05 = Rp 4.050,00
Biaya Overhead Pabrik = 1.500 x 2/3 x Rp 1,05 = Rp 1.050,00
= Rp 9.750,00
Jumlah harga pokok diperhitungkan = Rp 112.250,00

(1) Produksi ekuivalen = Produk selesai + Produk daiam proses akhir (Tingkat penyelesaian).

Bab X – Harga Pokok Proses (3) Barang Cacat dan Tambahan Bahan 52
PT Melati
Laporan Harga Pokok Produksi
Departemen B
Bulan : Januari 200c

Laporan Produksi Jumlah (liter)


Produk diterima dari Departemen I 12.500
Produk selesai langsung baik 8.000
Produk selesai yang cacat dan diperbaiki 2.000

Produk selesai dipindahkan ke gudang 12.500


Produk dalam proses, penyelesaian 80% konversi 2.500
12.500
Biaya Dibebankan
Harga Pokok
Elemen Biaya Jumlah Produksi Ekuivalen (1) per kg

Harga Pokok Dept.I Rp 102.500,00 12.500 Rp 8,20


Tambahan Biaya:
Tenaga Kerja 26.400,00 10.000 + 2.500 (80%) = 12.000 2,20
Overhead Pabrik 25.200,00 10.000 + 2.500 (80%) = 12.000 2,10
Jumlah Tambahan Rp 51.600,00 Rp 4,30
Jumlah Dibebankan Rp 154.100,00 Rp 12,50

Perhitungan Harga Pokok :


Harga pokok produk selesai = 10.000 x Rp 12,5 = Rp 125.000,00
Harga pokok produk dalam proses 2.500 liter:
Harga Pokok Dept.I = 2.500 x Rp 8,20 = Rp 20.500,00
Biaya Tenaga kerja = 2.500 x 80% x Rp 2,20 = Rp 4.040,00
Biaya Overhead Pabrik = 2.500 x 80% x Rp 2,10 = Rp 4.200,00
= Rp 29.100,00
Jumlah harga pokok diperhitungkan = Rp 154.100,00

(1) Produksi ekuivalen = Produk selesai + Produk dalam proses akhir (Tingkat penyelesaian).

2. Laporan harga pokok produksi apabila produk cacat karena kesalahan, untuk
Departemen A dan Departemen B, berikut:
Bab X – Harga Pokok Proses (3) Barang Cacat dan Tambahan Bahan 53
PT Melati
Laporan Harga Pokok Produksi
Departemen A
Bulan : Januari 200c

Laporan Produksi Jumlah (liter)


Produk masuk proses 14.000
Produk selesai langsung baik 10.000
Produk selesai yang cacat dan diperbaiki 2.500

Produk selesai dipindahkan ke departemen B 12.500


Produk dalam proses, 100% bahan dan 2/3 konversi 1.500
14.000
Biaya Dibebankan
Harga Pokok
Elemen Biaya Jumlah Produksi Ekuivalen (1) per kg

Bahan Rp 42.000,00 12.500 + 1.500(100%) = 14.000 Rp 3,00


TenagaKerja 54.000,00 12.500 + 1.500(2/3) = 13.500 4,00
Overhead Pabrik 13.500,00 12.500 + 1.500(2/3) = 13.500 1,00
Jumlah Dibebankan Rp 109.500,00 Rp 8,00

Perhitungan Harga Pokok :


Harga pokok produk selesai = 12.500 x Rp 8,00 = Rp 100.000,00
Harga pokok produk dalam proses 1.500 liter:
Biaya Bahan = 1.500 x 100% x Rp3,00 = Rp 4.500,00
Biaya Tenaga kerja = 1.500 x 2/3 x Rp 4,00 = Rp 4.000,00
Biaya Overhead Pabrik = 1.500 x 2/3 x Rp 1,00 = Rp 1.000,00
= Rp 9.500,00
Jumlah harga pokok diperhitungkan = Rp 109.500,00

(1) Produksi ekuivalen = Produk selesai + Produk daiam proses akhir (Tingkat penyelesaian).

Bab X – Harga Pokok Proses (3) Barang Cacat dan Tambahan Bahan 54
PT Melati
Laporan Harga Pokok Produksi
Departemen B
Bulan : Januari 200c

Laporan Produksi Jumlah (liter)


Produk diterima dari Departemen I 12.500
Produk selesai langsung baik 8.000
Produk selesai yang cacat dan diperbaiki 2.000

Produk selesai dipindahkan ke gudang 12.500


Produk dalam proses, penyelesaian 80% konversi 2.500
12.500
Biaya Dibebankan
Harga Pokok
Elemen Biaya Jumlah Produksi Ekuivalen (1) per kg

Harga Pokok Dept.I Rp 100.000,00 12.500 Rp 8,00


Tambahan Biaya:
Tenaga Kerja 24.000,00 10.000 + 2.500 (80%) = 12.000 2,00
Overhead Pabrik 24.000,00 10.000 + 2.500 (80%) = 12.000 2,00
Jumlah Tambahan Rp 48.000,00 Rp 4,00
Jumlah Dibebankan Rp 148.000,00 Rp 12,00

Perhitungan Harga Pokok :


Harga pokok produk selesai = 10.000 x Rp 12,00 = Rp 120.000,00
Harga pokok produk dalam proses 2.500 liter:
Harga Pokok Dept.I = 2.500 x Rp 8,00 = Rp 20.000,00
Biaya Tenaga kerja = 2.500 x 80% x Rp 2,00 = Rp 4.000,00
Biaya Overhead Pabrik = 2.500 x 80% x Rp 2,00 = Rp 4.000,00
= Rp 28.000,00
Jumlah harga pokok diperhitungkan = Rp 148.000,00

(1) Produksi ekuivalen = Produk selesai + Produk dalam proses akhir (Tingkat penyelesaian).

2. Bahan pada Departemen Lanjutan yang dapat Menambah Jumlah Produk


yang Dihasilkan
Bab X – Harga Pokok Proses (3) Barang Cacat dan Tambahan Bahan 55
Contoh 9.: Tambahan bahan pada departemen lanjutan yang dapat menambah
jumlah produk yang dihasilkan.
PT Merdeka mengolah produk melalui dua departemen, produk yang selesai dari
Departemen D dipindahkan ke Departemen C untuk diolah menjadi produk selesai
yang siap dijual. Di Departemen C ditambah bahan yang dapat menambah jumlah
produk yang dihasilkan. Data produksi dan biaya Departemen C untuk bulan Januari
1982 adalah sebagai berikut :
1. Produk yang diterima oleh Departemen C dari Departemen D sebanyak
12.500 liter dengan harga pokok Rp 8,00 per liter. Pada Departemen C
ditambahkan bahan sebanyak 40.000 liter.
Dari produk yang diolah pada Departemen C sebanyak 45.000 liter telah selesai
dan 5.000 liter masih dalam proses pada akhir bulan dengan tingkat
penyelesaian 100% biaya bahan, dan 80% biaya konversi. Sebanyak 2.500 liter
produk telah hilang daiam pengolahan dan dianggap terjadi pada awal proses
Departemen C.
2. Biaya produksi yang terjadi dalam Departemen C yaitu : biaya bahan
Rp 200.000,00 biaya tenaga kerja Rp 147.000,00. biaya overhead pabrik Rp 49.000,00.
Dari data tersebut diminta untuk menyusun jurnal dan laporan harga pokok
produksi Departemen C.
Penyelesaian:
b) Laporan harga pokok produksi Departemen C, sebagai berikut:

Bab X – Harga Pokok Proses (3) Barang Cacat dan Tambahan Bahan 56
PT Merdeka
Laporan Harga Pokok Produksi
Departemen C
Bulan : Januari 1982
Laporan Produksi Jumlah (liter)

Produk diterima dari Departemen D 12.500


Tambahan produk adanya tambahan bahan 40.000

52.500
Produk selesai yang dimasukkan ke gudang 45.000
Produk dalam proses, 100%bahan dan 80%
konversi 5.000
Produk hilang awai proses. 2.500

52.500
Biaya Dibebankan :
Harga Pokok
Elemen Biaya Jumiah Produk Ekuivalen (1) per liter

Harga Pokok Dept.D Rp 100.000,00 12.500 Rp 8,00


Penyesuaian (2) — 37.500 ( 6,00)

Setelah Disesuaikan Rp 100.000,00 50.000 Rp 2,00

Tambahan Biaya :
Bahan Rp 200.000,00 45.000+5.000(100%) = 50.000 Rp 4,00
Tenaga Kerja 147.000,00 45.000+5.000( 80%) = 49.000 3,00
Overhead Pabrik 49.000,00 45.000+5.000( 80%) = 49.000 1,00

Jumiah Tambahan Rp 396.000,00 Rp 8,00

Jumiah Dibebankan Rp 496.000,00 Rp 10,00

Perhitungan Harga Pokok :


Harga pokok produk selesai = 45.000 x Rp 10,00 = Rp 450.000,00
Harga Pokok Produk dalam proses 5.000 liter :
Harga pokok Dept. D = 5.000 xRp 2,00 = Rp 10.000,00
Biaya Bahan = 5.000 x 100% x Rp4,00 = 20.000,00
Biaya Tenaga Kerja = 5.000 x 80% x Rp3,00 = 12.000,00
Biaya Overhead Pabrik = 5.000 x 80% x Rpl,00 = 4.000,00
= Rp 46.000,00

Jumlah harga pokok diperhitungkan = Rp 496.000,00

(1) Produksi ekuivalen = Produk selesai + Produk daiam proses akhir (Tingkat
penyelesaian)

Bab X – Harga Pokok Proses (3) Barang Cacat dan Tambahan Bahan 57
PT Merdeka
Laporan Harga Pokok Produksi
Departemen C
Bulan : Januari 200d

Laporan Produksi Jumlah (liter)


Produk diterima dari Departemen D 12.500
Tambahan produk adanya tambahan bahan 40.000
52.500
Produk selesai yang dimasukkan ke gudang 45.000
Produk dalam proses, 100%bahan dan 80%konversi 5.000
Produk hilang awal proses. 2.500
52.500
Biaya Dibebankan
Harga Pokok
Elemen Biaya Jumlah Produksi Ekuivalen (1) per kg

Harga Pokok Dept.D Rp 100.000,00 12.500 Rp 8,20


Penyesuaian (2) - 37.500 ( 6,00 )
Setelah Disesuaikan Rp 100.000,00 50.000 Rp 2,00
Tambahan Biaya:
Bahan Rp 200.000,00 45.000 + 5.000 (100%)= 50.000 Rp 4,00
Tenaga Kerja 147.000,00 45.000 + 5.000 (80%) = 12.000 2,20
Overhead Pabrik 49.000,00 45.000 + 5.000 (80%) = 12.000 2,10
Jumlah Tambahan Rp 396.000,00 Rp 8,00
Jumlah Dibebankan Rp 496.000,00 Rp 10,00

Perhitungan Harga Pokok :


Harga pokok produk selesai = 45.000 x Rp 10,00 = Rp 450.000,00
Harga pokok produk dalam proses 5.000 liter:
Harga Pokok Dept.I = 5.000 x Rp 2,00 = Rp 10.000,00
Biaya Bahan = 5.000 x 100% x Rp 4,00 = Rp 20.000,00
Biaya Tenaga kerja = 5.000 x 80% x Rp 2,20 = Rp 12.000,00
Biaya Overhead Pabrik = 5.000 x 80% x Rp 2,10 = Rp 4.000,00
= Rp 46.000,00
Jumlah harga pokok diperhitungkan = Rp 496.000,00

(1) Produksi ekuivalen = Produk selesai + Produk dalam proses akhir (Tingkat penyelesaian).

Bab X – Harga Pokok Proses (3) Barang Cacat dan Tambahan Bahan 58
2) = Penyesuaian harga pokok satuan dari Departemen C dapat pula dilakukan
secara bertahap sebagai berikut :

Produksi Harga Pokok


Jumlah Ekuivalen per liter
Harga Pokok Dari Departemen D Rp 100.000,00 12.500 Rp 8,000
Penyesuaian tambahan produk 40.000 (Rp 6,095)
Rp 100.000,00 52.500 Rp 1,905
Penyesuaian produk hilang awal ( 2.500) Rp 0,095
Setelah Disesuaikan Rp 100.000,00 50.000 Rp 2,000

Atau dapat dihitung sebagai berikut :


Jumlah Produksi Harga Pokok
Ekuivalen per liter

Harga Pokok Dari Departemen D Rp 100.000,00 12.500 Rp 8,00


Penyesuaian produk hilang awal ( 2.500) Rp 2,00
P enyesuaian tambahan produk Rp 100.000,00 10.000 Rp 10,00
40.000 (Rp 8,00)
Setelah Disesuaikan Rp 100.000,00 50.000 Rp 2,00

Bab X – Harga Pokok Proses (3) Barang Cacat dan Tambahan Bahan 59

Anda mungkin juga menyukai