Anda di halaman 1dari 13

PERANG 100

TAHUN
KELOMPOK 1
Anggota Kelompok

Ahmad Miftha (01)


Arka Ramadhani (05)
Bulan Ayu (09)
Fathun Naja (15)
Faurisa Riski (16)
Najma Salsabila (24)
Pengertian
The Hundred Years' War adalah sebuah konflik bersenjata
sepanjang 116 tahun antara kerajaan Inggris dan Prancis,
yang berawal dari pada 1337 dan berakhir pada 1453.

Meski perang ini berlangsung sepanjang masa


kekuasaan lima raja Inggris dan lima raja Prancis
(Valois), masa ini bukanlah peperangan yang terjadi
terus-menerus, melainkan rangkaian kampanye yang
dipisahkan kadang oleh masa gencatan senjata yang
panjang atau konflik bertekanan tinggi, baik di luar negeri
maupun di dalam negeri.
Latar Belakang
Perebutan Gascogne (wilayah di sebelah barat daya Prancis) yang dikuasai Inggris
oleh Philip VI (1337-1350) dari Perancis.
Klaim Raja Inggris, Edward III (1337–1377), sebagai Raja Prancis yang sah melalui ibunya.
Ekspedisi Edward III untuk merebut wilayah di Prancis, melindungi perdagangan
internasional, serta memenangkan barang rampasan dan perkebunan untuk para
bangsawannya.
Ambisi Charles V (1364–1380) dari Prancis untuk menyingkirkan Inggris dari wilayahnya
Kegilaan Charles VI (1380–1422) dari Prancis dan pertikaian di antara bangsawan
Prancis
Ambisi Henry V (1413–1422) dari Inggris untuk melegitimasi pemerintahannya dan
menjadikan dirinya Raja Prancis melalui penaklukan.
Tekad Dauphin, calon Raja Charles VII (1422–1453), dari Prancis untuk mendapatkan
kembali hak lahirnya dan menyatukan seluruh Prancis.
Jalannya Pertempuran
1.Periode pertama (1337-1360)
Edward III, yang ingin mengklaim takhta Prancis, mulai melakukan serangan militer kepada
Perancis dari utara. Pada Juni 1340, angkatan laut Inggris pun berhasil mengalahkan
angkatan laut Prancis di perairan Belanda dan menguasai Selat Channel. Perang periode
pertama diakhiri denagn perjanjian damai yang ditandatangani oleh pihak Inggris dan
Prancis pada 8 Mei 1360 di Bretigny, Prancis. Lewat perjanjian tersebut, Edward III menguasai
Limousin, Gascogne, Calais, dan beberapa wilayah Prancis lainnya. Sebagai imbalannya,
Edward III tidak lagi berusaha mengklaim takhta Prancis.
2.Periode kedua (1369-1389)

Perjanjian damai Inggris dan Prancis tidak lagi berlaku setelah Charles V dari
Prancis mulai mengejar ambisinya untuk menyingkirkan Inggris. Charles V memilih
menghindari pertempuran terbuka, dan lebih fokus mengandalkan keamanan
istananya. Selain itu, ia memilih melakukan serangan di daerah pantai selatan
Inggris, karena angkatan lautnya yang lebih unggul.

Sebagian besar Aquitaine pun berhasil direbut pada 1372, armada Inggris
dikalahkan dari La Rochelle pada tahun yang sama, dan pada 1375, satu-satunya
tanah Inggris yang tersisa di Perancis adalah Calais. Ketegangan baru mereda
setelah dilakukan gencatan senjata pada 1389.
Jalannya Pertempuran
3.Periode ketiga (1389-1428)
Periode ketiga Perang Seratus Tahun berlangsung antara 1389-1428, ketika pemerintahan Inggris tidak lagi
dipegang oleh Edward III, melainkan Henry V. Henry V berniat untuk menaklukkan Perancis dan membangun
kekaisarannya. Harapannya pun terpenuhi, ketika Inggris kembali memenangkan pertempuran dan
menguasai Agincourt. Dengan kemenangan ini, maka Inggris secara teknis telah berkuasa atas wilayah
Perancis bagian barat dan utara. Setelah Henry V turun takhta, putranya, Henry VI, memerintah Kerajaan
Inggris. Sedangkan di pihak Perancis, yang sebelumnya dipimpin oleh Charles VI, juga digantikan oleh
Charles VII. Namun, banyak panglima perang Perancis yang merasa kecewa dengan kepemimpinan
Charles VII, yang dianggap terlalu lemah dan tidak berambisi untuk merebut kembali wilayah Perancis dari
Kerajaan Inggris. Semangat Perancis baru kembali saat muncul tokoh bernama Joan of Arc, yang mampu
membawa negaranya memenangkan pertempuran di Orleans dan memaksa pasukan Inggris untuk
mundur. Selanjutnya, Perancis merebut Reims setelah pertempuran panjang. Sejak itu, satu per satu wilayah
yang tadinya dikuasai oleh Inggris berhasil direbut kembali oleh Perancis.
pertempuran yang dimenangkan
oleh prancis

A. Siege of Orleans/Pengepungan Orleans


B. Penyerangan di Saint Loup
C. Penyerangan di Saint Augustines
D. Penyerangan di Tourelles
E. Loire Valley Campaign
F. Pertempuran Patay
dampak perang 100
tahun
Adanya penurunan jumlah penduduk baik dari pihak Inggris
atau Perancis karena terdapat banyak korban jiwa.
Kerajaan Inggris kehilangan wilayahnya di Eropa Barat.
Inggris dan Perancis mulai terlihat bahwa mereka merupakan
dua negara yang berbeda. Selain itu, keduanya tidak lagi
berada di bawah kekuasaan feodal yang sama.
Perancis kembali menempati kedudukannya sebagai negara
dominan di Eropa Barat.
Teknologi militer semakin berkembang pesat.
fakta perang 100 tahun
1. Joan of Arc yang berhasil memenangkan peperangan di
periode kedua merupakan gadis petani yang tinggal di
Perancis.
2. Meskipun hanya gadis petani biasa, Joan meyakini bahwa
Tuhan sudah memilihnya untuk memimpin Perancis untuk
menuju kemenangan dalam perang tersebut. Sehingga ia
terpilih oleh Raja Perancis sebagai pemimpin perang tersebut.
3. Perang Seratus Tahun dimenangkan oleh Perancis yang
diakhiri dengan keberhasilannya merebut Guyenne dari Inggris.
4. Sebelumnya, Perancis dan Inggris juga terlibat dalam Perang
Tujuh Tahun dan Perang Napoleon.
kesimpulan
Perang Seratus Tahun merupakan perang yang terjadi selama 116 tahun
antara Kerajaan Perancis dan Kerajaan Inggris. Perang ini berlangsung
selama tiga periode.
Periode pertama dimenangkan oleh Kerajaan Inggris. Periode kedua
dimenangkan oleh Prancis. Dan pada periode ketiga, perang berakhir dengan
kemenangan Perancis merebut kembali wilayah kekuasaan yang sebelumnya
dikuasai oleh Inggris.
Inilah salah satu perang terbesar dan perang paling bersejarah di dunia. Hal
ini dikarenakan telah menimbulkan banyak korban jiwa selama perang
tersebut berlangsung.
https://youtu.be/pFAbneNnKNQ
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai