Disusun Oleh :
1. Anggraini A S Germanus(2023755786)
2. Fransiska Vanesa K Koten (2023755798)
3. Rosilta Huru Rehe (2023755818)
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Organisasi
Manajemen Koperasi”.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Koperasi. Makalah
ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Jasintha Dessy Tapatfeto, SE.,M.SA.
selaku dosen pengampuh mata kuliah Akuntansi Koperasi yang sudah mempercayakan tugas ini
kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis untuk memperdalam pengetahuan pada
bidang studi yang sedang ditekuni.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi
kesempurnaan dari makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh seseorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan. Melalui koperasi ini masyarakat bisa memulai usaha dengan
cara meminjam modal ke koperasi yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Peranan koperasi dalam
kehidupan perekonomian yang penuh persaingan diharapkan akan semakin meningkat. Dengan
berkembangnya kegiatan usaha koperasi, tuntutan agar pengelolaan dilaksanakan secara
profesional semakin besar. Hal ini memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik serta
informasi yang relevan dan dapat diandalkan guna pengambilan keputusan, perencanaan maupun
pengendalian koperasi.
Menurut UU No 25 tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai sebuah badan usaha yang
beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi kerakyatan yang berasas kekeluargaan. Sementara itu, menurut bapak
proklamator kita, Mohammad Hatta, yang sekaligus menjadi bapak Koperasi, koperasi adalah suatu
jenis badan usaha bersama yang menggunakan asas kekeluargaan dan gotong royong.
Dengan demikian, tidak heran jika pengelolaan koperasi mengarah pada kegiatan tolong-
menolong untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Itulah salah
satu sebab mengapa koperasi sangat bermanfaat untuk banyak orang.
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang diatas maka dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan perangkat organisasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen koperasi ?
3. Mengapa ada sumber pendanaan koperasi ?
4. Bagaimana proses pendirian koperasi ?
5. Apa saja syarat-syarat pendirian koperasi ?
c. Tujuan Masalah
Dilihat dari rumusan masalah diatas maka dapat di simpulkan beberapa tujuannya yaitu :
1. Untuk mengetahui perangkat organisasi
2. Untuk mengetahui pengertian manajemen koperasi
3. Untuk mengetahui adanya sumber pendanaan koperasi
4. Untuk mengetahui proses pendirian koperasi
5. Untuk mengetahui syarat-syarat pendirian koperasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perangkat Organisasi
Dalam suatu koperasi harus memiliki perangkat organisasi. Karena dalam system ini sangat
menentukan tingkat keberhasilan usaha mencapai suatu tujuan yang ditetapkan. Dalam kegiatan
manajemen koperasi dicapai dengan menggunakan seperangkat organisasi yang meliputi:
a. Rapat anggota
b. Pengurus
c. Pengawas
Berikut penjelasannya:
1. Rapat Anggota
Sama seperti organisasi pada umumnya, rapat anggota merupakan kunci dari keberhasilan
koperasi yang memegang kekuasaan tertinggi. Oleh karena itu, rapat anggota harus dilaksanakan
paling sedikit sekali dalam setahun dan dihadiri minimal setengah ditambah satu dari jumlah anggota.
Rapat Anggota menetapkan:
(1) Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
(2) Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
(3) Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.
(4) Hak suara dalam Koperasi Sekunder dapat diatur dalam Anggaran Dasar dengan
mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha Koperasi-anggota secara berimbang.
2. Pengurus
Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi. Pengurus koperasi adalah siswa-siswi
anggota koperasi yang dipilih dalam rapat anggota.
Pengurus yang telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota itu mewakili anggota-anggota
dalam pengelolaan koperasi tersebut. Oleh karera itu, pengurus harus mampu menjabarkan kebijakan
dan keputusan yang telah diambil dalam rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan rencana
atau langkah-langkah operasionalnya.
(1) Pengurus bertugas:
a. mengelola Koperasi dan usahanya;
b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja
Koperasi;
c. menyelenggarakan Rapat Anggota;
d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
b) Henry Fayol.
Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengawasan/ kontrol terhadap sumber daya yang
ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Pengertian Koperasi
Menurut UU No 25 tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai sebuah badan usaha
yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berasas kekeluargaan.
Sementara itu, menurut bapak proklamator kita, Mohammad Hatta, yang sekaligus
menjadi bapak Koperasi, koperasi adalah suatu jenis badan usaha bersama yang menggunakan
asas kekeluargaan dan gotong royong.
b) Munker
Menurut Munkner, pengertian koperasi adalah organisasi tolong-menolong yang
menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong.
Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang
dikandung gotong-royong.
c) P. J. V. Dooren
Menurut P. J. V. Dooren, serikat koperasi adalah sebuah asosiasi anggota, baik pribadi
atau perusahaan, yang telah secara sukarela datang bersama-sama dalam mengejar tujuan
ekonomi umum.
1) Perencanaan (Planing)
Proses yang paling penting adalah fungsi perencanaan, yang merupakan fungsi paling
utama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi. Pengurus dan manajer di
koperasi harus menyusun perencanaan penggunaan sumber daya manusia, modal, sarana
fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yang telah
disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan menyangkut masa depan. Bagaimana dengan
kemampuan, masalah, dan potensi yang dimiliki koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai
target-target koperasi kearah yang lebih baik. Karenanya sebelum menyusun perencanaan
pengurus dan manejer koperasi harus melakukan identifikasi dan evaluasi terlebih dahulu
apa target atau sasaran apa saja yang sudah tercapai, kebutuhan pelayanan apa yang
diinginkan oleh anggota dan belum dipenuhi oleh koperasi, bagaimana kemampuan
permodalan koperasi, termasuk juga situasi persaingan usaha di lingkungan koperasi juga
harus diperhitungkan.
Adapun langkah-langkah proses perencanaan yang dapat dilakukan oleh pengurus dan
manajer koperasi, diantaranya:
1. Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan taktis baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek.
2. Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program operasional, selanjutnya
dibahas bersama dengan pengurus dan pengawas.
3. Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang dikehendaki, tanpa
mengabaikan struktur keuangan yang ada.
4. Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman seluruh pelaksanaan.
5. Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan usaha keuangan dan anggota
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi (RAPBK). Rencana yang
telah disusun dan RAPBK disampaikan dalam rapat anggota untuk dibahas dan
mendapatkan pengesahan.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) merupakan Perancangan dan pemeliharaan system peran,
atau Proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang dan sumber daya di kalangan
anggota organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Faktor Penting dalam Proses Pengorganisasian di Koperasi
1. Pembagian tugas (division of work)
2. Departementasi
3. Rentan manajemen/kendali (span of control), yang terdiri dari: a)kompetensi dari
pengurus, pengawas dan pengelola, b)kompetensi dari bawahan (staff), c)derajat
variasi pekerjaan, d)teknologi yang digunakan dalam organisasi
4. Pendelegasian wewengan (delegation of authority).
3) Actuating dan Leadership
Actuating dan leadership merupakan suatu proses menggerakkan dan menjalankan
organisasi agar orang-orang yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab dapat bekerja
menjalankan tugas untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
4) Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya dan mengoreksinya dengan maksud agar pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.”
Jenis - Jenis Pengawasan:
1. Pengawasan preventif : pengawasan yang bersifat pencegahan yang dilaksanakan melalui
suatu sistem pembinaan SDM pada semua eselon dalam organisasi dan menentukan
prosedur, pembagian tugas dan wewenang, termasuk di dalamnya perencanaan dan
pelaporan
2. Pengawasan korektif : pengawasan untuk memperbaiki bias, penyimpangan atau
kebocoran dari rencana, standar dan prosedur yang sudah ada ditentukan dalam suatu
organisasi.