Anda di halaman 1dari 3

FILM

NAJWA PUTRI(25)
XI IPA 3
Identitas

Judul Film : Hafalan Shalat Delisa


Sutradara : Sony Gaokasak
Penulis Naskah : Armantono, Tere Liye
Produser : Chand Parwez Servia
Penyunting : Cesa David Luckmansyah, Ryan Purwoko
Tanggal Rilis : 22 Desember 2011
Durasi : 150 menit
Produksi : Kharisma Starvision Plus (2011)

Resensi
Film yang berjudul Hafalan Shalat Delisa ini merupakan sebuah film yang diadaptasi
dari novel terlaris karya “Tere-Liye”. Film yang bergenre drama Indonesia ini dirilis pada
tanggal 22 Desember 2011 dengan durasi 150 menit yang disutradarai oleh Sony
Gaokasak serta dibintangi oleh Nirina Zubir dan Reza Rahadian. Film ini menceritakan
tentang keikhlasan dan kesabaran dalam menjalani setiap ujian dan musibah yang diberikan
oleh Sang Pencipta.

Film ini bercerita tentang seorang gadis periang dan baik hati bernama Delisa yang
tinggal di sebuah desa, didekat pinggiran pantai aceh. Delisa dari kecil sering ditinggal abi
nya berlayar dan hanya ditemani ummi dan ketiga kakaknya yaitu Kak Fatimah, Kak Aisyah,
dan Kak Zahra. Delisa dan kakak-kakaknya sudah diperkenalkan ilmu agama oleh ummi dan
abi nya dirumah maupun di sekolahnya.

Beberapa hari kedepan Delisa akan menjalankan praktek hafalan shalat di sekolahnya,
dan oleh karena itu, ummi memberi semangat kepada Delisa dengan menghadiahkan sebuah
kalung yang sangat delisa inginkan dengan berhurufkan inisial D yang nanti akan diberikan
kepada Delisa ketika telah selesai dan lulus dalam ujian praktek sholat. Pada saat Delisa
sedang menjalankan praktek hafalannya dengan khusyuk, dan tanpa ia sadari pada saat itulah
tsunami terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 dan menghantam semua orang yang berada
di daerah tersebut hingga Delisa terlempar jauh dan berpisah dengan ketiga kakaknya dan
umminya. Karna adanya kejadian tersebut, Delisa kehilangan salah satu kakinya dikarenakan
telah membusuk akibat bencana tersebut.

Setelah beberapa hari dan banyaknya tim pencarian, Delisa akhirnya ditemukan dan
diselamatkan oleh relawan yang membawanya ke rumah sakit. Pada saat itu pula abi delisa
mencari Keluarganya setelah mendapatkan kabar dari teman pelayarnya. Abi menemukan
delisa di Rumah Sakit dalam keadaan kaki sebelah kananya diamputasi. Namun, ummi dan
kakak kakaknya sudah dikabarkan meninggal dunia pada saat kejadian tersebut.

Kemudian Delisa Mencoba Untuk berjuang menjalani hidup hanya bersama abi nya,
dengan keadaan senang tanpa adanya kesedihan karena dia kehilangan keluarganya dan juga
salah satu kakinya, tetapi delisa tetap senang, riang, gembira dan masih bisa bermain dengan
teman-teman baru di sekelilingnya dan selalu menghibur temannya yang sedang kesusahan.

Walaupun dalam keadaan tersebut akhinya delisa mampu menyelesaikannya dan lulus
dalam praktek sholat meskipun hanya didampingi oleh abi nya saja. Seiring berjalannya
waktu, Delisa ikhlas atas kepergian ummi dan kakak-kakanya. Selain itu, ia juga tidak lagi
melakukan hafalan karena ingin mendapatkan hadiah, tetapi ikhlas karena Allah dan ingin
mendoakan keluarga dan orang terdekatnya yang telah tiada.

Kelebihan dari Film ini pesan yang disampaikannya mampu sampai kepada para
audience yang menontonnya yaitu bagaimana mengajarkan kita bersikap ikhlas dan tegar
dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh sang pencipta. Selain itu, film ini juga
menampilkan visual effect yang cukup baik seperti dalam menampilkan kondisi saat adanya
peristiwa gempa dan tsunami.

Lalu, suasana di dalam film ini juga sangat mencirikan kota Aceh yang sejuk dan
tentram. Tidak hanya itu, film ini juga dibintangi olah aktor dan aktris yang sangat luar biasa
sehingga rasa yang diberikan bisa sampai kepada audience. Lalu kelebihan yang terakhir
yaitu pada film ini tedapat musik-musik yang sangat enak didengar yang menjadikan ciri
khas dari film ini.

Kelemahan dari film ini yaitu kurangnya memperlihatkan budaya Aceh seperti
Bahasa, Adat- Adat, suku dll. Padahal, film ini menceritakan keadaan di Aceh itu sendiri.
Lalu, terlihat pada saat adegan delisa mendapatkan kalung ditangan umminya yang
ditemukannya di pingir pantai. Sedikit membingungkan disitu, apakah delisa mendapatkan
kalungnya beneran atau hanya mimpi, atau hanya khayalan delisa saja. Kelemahan yang
terakhir pada film ini yaitu, di film ini menampilkan adanya helicopter setelah kejadian
tsunami masih tampak jelas bahwa itu hanya editan.

Film ini banyak mengandung nilai inspiratif dan banyak pesan moral yang
disampaikan seperti nilai-nilai keagamaan, sosial yang dapat kita teladani/ terapkan di dalam
kehidupan sehari-hari. Pesan yang bisa saya ambil dari film ini adalah bahwa kita harus
bersabar atas segala cobaan yang menimpa pada diri kita, dan berserah diri pada Sang
Pencipta. Kita juga kita harus melakukan apapun dengan niat ikhlas karena Allah, bukan
karena mengharapkan hadiah dari Orang lain. Saya sarankan bagi yang belum menonton film
ini untuk menontonnya, karena akan banyak nilai yang bisa didapat dari film yang
berjudul Hafalan Shalat Delisa ini.

FILM
bIOGRAFI PENULIS

Darwis / Tere Liye

Lahir Darwis
21 Mei 1979 (umur 41)
Lahat, Indonesia

Pekerjaan Penulis novel, akuntan

Kebangsaan Indonesia

• SDN 2 Kikim Timur, Kabupaten Lahat


Pendidikan
• SMPN 2 Kikim, Kabupaten Lahat
• SMAN 9 Bandar Lampung, Lampung
• Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Periode menulis 2005–sekarang
Karya terkenal Hafalan Shalat Delisa
Pasangan Riski Amelia
Anak Abdullah Pasai, Faizah Azkia

Berikut beberapa karya Tere Liye:


 Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,2010)
 Pukat (Penerbit Republika, 2010)
 Burlian (Penerbit Republika, 2009)
 Hafalan Shalat Delisa (Penerbit Republika, 2005)
 Moga Bunda Disayang Alloh (Penerbit Republika, 2005)
 The Gogons Series : James & Incridible Incodents (Gramedia Pustaka Umum, 2006)
 Bidadari – Bidadari Surga (Penerbit Republika, 2008)
 Sang Penandai (Penerbit Serambi, 2007)
 Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Grafindo 2006 & Republika 2009)
 Mimpi-Mimpi Si Patah Hati (Penerbit AddPrint, 2005)
 Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (Penerbit AddPrint, 2006)
 Senja Bersama Rosie (Penerbit Grafindo, 2008)
 Eliana, Serial Anak-Anak Mamak

Dari karya-karyanya Tere Liye ingin membagi pemahaman bahwa sebetulnya hidup ini
tidaklah rumit seperti yang sering terpikir oleh kabanyakan orang. Hidup adalah anugerah
yang Kuasa dan karena anugerah berarti harus di syukuri.

“bekerja keras dan selalu merasa cukup, mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi,
senantiasa bersyukur serta berterima kasih, maka Ia percaya bahwa kebahagiaan itu sudah
berada di genggaman kita”.

Anda mungkin juga menyukai