Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PERTEMUAN I

( MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN KEPERAWATAN DALAM


TINJAUAN AL QURAN DAN HADIST )

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen pengampu: Mokhammad Arifin, M.kep

Disusun oleh kelompok3 :

1. Vina Aulia Putri (201902030002)


2. Fadzilatul Syifa (201902030009)
3. Nur Indah Ramadani (201902030014)
4. Rohmawati (201902030015)
5. Gita Novaliana (201902030058)
6. Salisa Tara Wahani (201902030070)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2022 / 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala
sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu
dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok
tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia.
Selain itu, manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen
berarti sebagai seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis
kuno. Manajemen juga dapat diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi,
serta pengaturan sumber daya yang ada demi mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.
Para ahli memandang ilmu manajemen dengan pengertian beragam. Mary
Parker Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui
perantara. Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain
dalam menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan.
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah proses perencanaan, organisasi,
koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan
efisien. Efektif di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien
berarti bahwa manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu.
Manajemen keperawatan ialah suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-
sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai
tujuan dan juga obyektifitas asuhan keperawatan serta pelayanan keperawatan.
Selain itu, pengelola keperawatan juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan juga pengawasan dalam
mencapai suatu tujuan.
Manajemen Keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk dapat memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
(Nursalam, 2007).
Manajemen Keperawatan adalah salah satu manajemen pelayanan kesehatan
dan manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan adalah
suatu pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga
tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak (kepala bidang keperawatan),
manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau supervisor), dan juga
manajemen bawah (kepala ruang perawatan).(Suyanto, 2009).

B. PrinsipPrinsipManajemenKeperawatan

1. Perencanaan (Planning). Perencanaan adalah fungsi dasar dan pertama dalam


manajemen (the first function of management). Semua fungsi manajemen
tergantung dari perencanaan. perencanaan. Perencanaan Perencanaan adalah
suatu proses berpikir atau proses mental untuk membuat keputusan dan
peramalan (forecasting). Perencanaan harus berorientasi ke masa depan dan
memastikan kemungkinan hasil yang diharapkan (Swansburg & Swansburg,
1999). Dalam perencanaan, perencanaan, salah satu hal penting penting
yang menjadi pusat perhatian adalah rencana pengaturan sumber daya
manusia (SDM) dan sumber daya yang lain yang relevan. Perencanaan yang
baik akan meningkatkan capaian tujuan dan pembiayaan yang efektif. yang
efektif.
2. Penggunaan Waktu Efektif (Effective utilization of time). Penggunaan waktu
efektif berhubungan dengan pola pengaturan dan pemanfaatan waktu yang
tepat dan memungkinkan berjalannya roda organisasi dan tercapaianya tujuan
organisasi. Waktu pelayanan dihitung, dan kegiatan perawat dikendalikan.
3. Pengambilan keputusan (Decision making). Pengambilan keputusan adalah
suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa
pada pemilihan di antara beberapa beberapa alternatif yang tersedia yang
dilakukan oleh seorang pembuat keputusan. Keputusan di buat untuk
mencapai tujuan melalui pelaksanaan/ implementasi dari pilihan keputusan
yang diambil.
4. Pengelola/Pemimpin (Manager/leader). Manajer yang bertugas mengatur
manajemen memerlukan keahlian dan tindakan nyata agar para anggota
menjalankan tugas dan wewenang dengan baik. Adanya manajer yang
mampu memberikan semangat, mengontrol dan mengajak mencapai tujuan
merupakan sumber daya yang sangat menentukan.
5. Tujuan sosial (Social goal). Manajemen yang baik harus memiliki tujuan
yang jelas dan ditetapkan dalam bentuk visi, misi dan ditetapkan dalam
bentuk visi, misi dan tujuan organ tujuan organisasi.
6. Pengorganisasian (Organizing). Pengorganisasian adalah pengelompokan
sejumlah aktivitas untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penugasan pada
masing-masing kelompok dilakukan berdasarkan supervisi, ada koordinasi
dengan unit lain baiksecara horizontal maupun secara vertikal (Swansburg &
Swansburg, 1999).
7. Perubahan (Change) adalah proses penggantian dari suatu hal dengan yang
lainnya yang berbeda berbeda dari sebelumnya (Douglas, (Douglas, 1988).
Perubahan, di dalam manajemen keperawatan perubahan dijadikan prinsip
karena sifat layanan yang dinamis mengikuti karakteristik pasien yang akan
kita layani.

C. Tujuan Manajemen Keperawatan

1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan


2. Mencegah / mengatasi permasalahan manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan
seluruh komponen yang ada
4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja
lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi
duplikasi tenaga dan upaya.

Hasil akhir (outcome) yang diharapkan dari manajemen keperawatan adalah:

1. Terselenggaranya pelayanan
2. Asuhan keperawatan yang berkualitas.
3. Pengembangan staf
4. Budaya riset bidang keperawatan

Manajemen Keperawatan lebih ditekankan pada bagaimana manajer keperawatan


(secara struktural) mengatur anggota staf keperawatan dan sumber daya yang lain
untuk dapat menyelesaikan tugas, sedangkan manajemen asuhan keperawatan
digunakan oleh perawat dalam menyelesaikan masalah pasien. Atau bisa
dikatakan bahwa perawat adalah manajer asuhan keperawatan.

D. Lingkup Manajemen Keperawatan


1. Manajemen Layanan/Operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang perawatan
yang terdiri dari tiga tingkatan menajerial dan setiap tingkatan dipimpin oleh
seseorang yang mempunyai kompetensi yang relevan. Tingkat manajerial
tersebut yaitu :
Agar mencapai hasil yang baik, ada beberapa faktor yang perlu
dimiliki oleh orang yang memimpin dalam tiap level manajerial tersebut.
Faktor-faktor tersebut adalah: kemampuan menerapkan pengetahuan,
keterampilan kepemimpinan, kemampuan menjalankan peran sebagai
pemimpin, dan kemampuan melaksanakan fungsi manajemen.

2. Manajemen Asuhan Keperawatan


Manajemen Asuhan Keperawatan adalah suatu proses keperawatan
yang menggunakan konsep-konsep manajemen di dalamnya
seperti :perencanaan, pengorganisasan, implementasi, pengendalian dan ,
evaluasi.Manajemen asuhan keperawatan ini menekankan pada penggunaan
proses keperawatan dan hal ini melekat pada diri seorang perawat. Setiap
perawat dalam melaksanakan tugasnya harus menggunakan proses
keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan pasien.
Proses Keperawatan merupakan proses pemecahan masalah yang
menekankan pada pengambilan keputusan tentang keterlibatan perawat
sesuai yang dibutuhkan pasien. Proses keperawatan terdiri dari 5 tahapan
yaitu :pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi dan evaluasi.

E. PengertianKepemimpinan
Kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam
mempengaruhi orang lain atau mengarahkan pihak tertentu untuk mencapai
tujuan suatu kelompok, organisasi, maupun perusahaan.
Menurut Sondang P. Siagian Kepemimpinan dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam menjabat suatu posisi sebagai pimpinan organisasi
atau perusahaan tertentu dalam mempengaruhi orang lain, khususnya bawahan
atau tim kerja lainnya demi tercapainya tujuan dengan mudah.
Menurut Cook & Holt (2006 dalam Nassar, 2017) kepemimpinan
keperawatan adalah tentang memiliki sebuah visi dan pemberdayaan staf.
Mereka juga menambahkan bahwa pemimpin perawat harus memiliki
keterampilan, seperti kepercayaan diri, menghargai orang lain, dan mampu
membangun tim secara efektif.
BAB II

PEMBAHASAN

Islam telah mengajarkan tentang pelayanan kesehatan yang memberikan


pelayanan komprehensif baik bio-psiko-sosio-kultural maupun spritual yang
ditujukan kepada individu maupun masyarakat. Permasalahan klien (pasien) dengan
segala keunikannya tersebut harus dihadapi dengan pendekatan silaturrahmi
(interpersonal) dengan sebaik-baiknya didasari dengan iman, ilmu dan amal. Untuk
dapat memberikan asuhan medik dan asuhan keperawatan kepada pasien, dokter dan
perawat dituntut memiliki ketrampilan intelektual, interpersonal, tehnikal serta
memiliki kemampuan berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar.

Melaksanakan pelayanan kesehatan profesional yang Islami terhadap


individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dengan berpedoman kepada
kaidah-kaidah Islam, medik dan keperawatan yang menerapkan konsep, teori dan
prinsip dalam keilmuan yang terkait dengan asuhan medik dan asuhan keperawatan
dengan mengutamakan pedoman pada Al-Qur’an dan Hadits, seperti :

A. Professional yang di dalamnya terkandung pesan bahwa Keperawatan islami


mengutamakan bekerja dengan cerdas, dan dilandasi ilmu sesuai dengan Al-
Quran Surat Al _mujadllah: 11 “ Niscaya allah akan meninggikan orang-orang
diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”.
B. Ramah menuntun bekerja dengan muka cerah, senyum, komunikasi yang baik,
sikap yang menyejukkan. “ sesungguhnya jika kamu tidak menolong mereka
dengan hartamu,maka (dapat juga) kamu menolong mereka dengan muka berseri
dan pekerti yang baik”. ( HR.abuYa’la)
C. Amanah mengembangkan sifat :jujur, bertanggung jawab, terpecaya “
sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian untuk menunauikan anamat
kepada Ahlinya”. (QS. An-Nisa :58)
D. Istiqomah mengajarkan bekerja dengan sungguh sungguh, konsisten, komitmen
tinggi, bekerja keras, ulet, tidak menegenal lelah, yang sesuai dengan salah satu
sifat Rasul Allah SAW.
E. Sabar mengajarkan bekerja dengan tenang, tidak tergesa gesa, tetapi cepat dan
tepat, terus berupaya saat tawakal, sabar tidak berarti lamban, innallaha ma’a
shobirin (sesungguhnya Allah menyukai orang yang sabar)

Firmanallah : Hai orang- orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al
Baqarah ayat 153).

Dalam surat lain, Allah dengan indah menggambarkan bahwasanya orang-orang


yang kelak mendapatkan keberkatan yang sempurna yaitu mereka yang masuk
kedalam kategori ayat ini : Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah- buahan. dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna Lillaahi WaInnaaIlaihi
Raaji’uun”

Pujian Allah bagi orang- orang yang sabar Sebagaimana yang terdapat dalam Al-
Baqarah akhir ayat 177: “...Dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya
dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”

Ikhlas Bekerja harus ihklas, jangan terpaksa, Al ‘amalu bi niyah (setiap pekerjaan
dinilai sesuai niatnya ) (al hadist). Bekerja dengan niat ihklas akan mendapatkan
pahala dan bila tidak ikhlas tidak berpahala“ Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali
supaya menyembah Allah dengan mengkhilaskan kataatan kepadaNya dalam
menjalankan Agama dengan lurus” (QS al Bayyinah : 5) “Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama”. (QS. Al Bayyinah : 5)
HR Ahmad: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya
sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syrik kecil”, para sahabat
bertanya : “WahaiRasulullah, apa itu syirik kecil? Rasulullah menjawab : “Riya”.

HR Bukhari : “Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap


orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barang siapa yang
hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada
Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara
dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya)
mendapatkan apa yang dia inginkan.”

Nilai nilai yang terkandung dalam keperawatan islam membuat individu


bahwasanya bekerja harus dengan hati yang mengorientasikan apa yang dilakukan
hanya untuk ibadah tunduk rukuk sujud hanya kepada allah, dengan pemahaman yang
begitu maka setiap individu menpunyai tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan
dan dilaksanakan karena segala apa yang dilakukan di awasi oleh Allah dan akan
diminta pertanggung jawaban.
BAB III

PENUTUP

Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan


melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan
dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. Proses dalam manajemen
keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi
sampai keperawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan
perencanaan, perngorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, M. (2017). Tafsir Ayat-Ayat Tentang Kepemimpinan dalam Manajemen


Pendidikan Is. Almufida: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 2(1).

Rahmat, R. (2018). Implementasi Keperawatan Islami Perawat Pelaksana Terhadap


Pasien Safety di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Tahun 2017. Jurnal
Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 9(1), 8-17.

Anda mungkin juga menyukai