Anda di halaman 1dari 28

INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR

Satuan Pendidikan : SMKN 1 Painan


Nama Penulis : Intan Sari Ramadhani
Kelas/Semester : XI Fase F/I
Mata Pelajaran : Layanan Bisnis dan Logistik

Materi : Manajemen Rantai Pasok


Tahun Ajaran : 2023/2024
Capaian Umum : Pada akhir Fase F peserta didik menguasai kompetensi-kompetensi di bidang
Manajemen Logistik sehingga mampu beradaptasi dengan mudah dalam
pekerjaannya. Selain itu, pada akhir Fase F peserta didik akan mampu menerapkan
budaya kerja sesuai tuntutan pekerjaan, mengembangkan kemampuan berpikir
kritis dalam memecahkan masalah, dan mencari solusi secara konsisten
CP Elemen : Pada akhir Fase F Peserta didik mampu memahami dasar-dasar sistem dan
manajemen Logistik
a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Domain CP Indikator Capaian Pembelajaran


2. Melalui pembelajaran Dasar – dasar Aspek kognitif :
menggunakan metode Manajemen Rantai 1. Memahami dasar – dasar Logistik
Problem Based Pasok ( Supply 2. Menjelaskan fungsi manajemen
Learning pendekatan Chain Management ) logistik
Berdiferensiasi Konten 3. Mampu menganalisis pengelolaan
Peserta didik rantai pasok sesuai strategi rantai
diharapkan mampu : pasok yang ditetapkan
4. Mampu menerapkan kebijakan
2.1 Memahami dasar – dan prosedur operasional sesuai
dasar sistem logistik strategi yang telah ditetapkan
5. Mampu mengaplikasikan
2.2 Memahami fungsi komunikasi dan informasi dengan
manajemen logistik mitra starategis dan pemasok
dengan baik dan benar
2.3 Menerapkan konsep
manajemen rantai Aspek Psikomotor/Keterampilan
pasok (Supply Chain 1. Mampu menganalisa hasil
Management) diskusi tentang sistem logistik
2. Menyajikan hasil pemahaman
tentang fungsi sistem manajemen
logistik
3. Mengaplikasikan pengelolaan,
kebijakan dan penerapan
komunikasi informasi bersama
mitra sesuai strategi rantai
pasok yang ditetapkan.
Pertanyaan Pemantik :
1. Seberapa penting manajemen logistik dalam organisasi?
2. Apa saja fungsi dari manajemen logistik?
3. Bagaimana bentuk penerapan manajemen logistik dalam organisasi ?
Profil Pelajar Pancasila:
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis (memproses informasi, menganalisis dan
mengevaluasi penalaran), kreatif (menghasilkan gagasan yang orisinil), bergotong royong
(mampu bekerja sama dengan orang lain), bersikap demokratis (dalam mengemukakan
pendapat), serta beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sarana dan Prasarana :
Sarana : Komputer/Laptop, internet, diskusitor, buku paket, alat tulis, papan tulis
Prasarana : Lingkungan belajar
Materi Ajar :
Rincian materi ajar yang dipelajari pada modul ini adalah :
1. Konsep sistem manajemen logistik
2. Dasar – dasar sistem manajemen logistik
3. Fungsi sistem manajemen logistik
4. Teknologi penerapan sistem manajemen logistik
5. Kebijakan dan prosedur manajemen logistik
6. Komunikasi dan informasi dengan mitra manajemen logistik

Referensi :
Bowersox, D.J. (1996). Manajemen Logistik, Bumi Aksara, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (1996). Majaemen Persedian Aplikasi di Bidang Bisnis,
PT.Raja Persada, Jakarta
S, Subagya M. (1994). Manajemen Logistik. PT Gunung Agung, Jakarta
-
Media Pembelajaran :
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Video pembelajaran, video studi kasus youtube dan artikel
3. Media presentasi slide power point
Metode dan Model Pembelajaran :
Metode yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu:
1. Diskusi kelompok kecil
2. Pemecahan masalah
3. Presentasi hasil diskusi kelompok
Metode Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Jenis Asesmen:
1. Asesmen Individu
2. Asesmen kelompok
3. Asesmen tertulis
b. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 2 -5 (1 JP x 45 menit) : Dasar-dasar Manajemen Rantai Pasok

No Kegiatan Pembelajaran HOTS/Kara Alokasi


kter
/4C/Literasi
Pertemuan I
No Pendahuluan
Orientasi
1. Peserta didik menjawab salam guru dan berdoa Karakter 10 menit
bersama dan membaca ayat suci Al-qur’an
dengan dipimpin ketua kelas (religius)
2. Peserta didik aktif memberikan informasi
keadaan kelasdan kehadiran peserta didik ketika
guru mengambil absensi
3. Peserta didik menerima penjelasan guru
mengenai tujuanpembelajaran yang disampaikan

Motivasi
Pendidik menyampaikan bahwa materi tentang
manajemen logistik sangat berkaitan dengan
kehidupan sehari hari.
Apersepsi
1. Peserta didik menyaksikan tayangan video tentangv HOTS 15
kondisi penerapan sistem manajemen logistik Menit
dalam suatu organiasai. Video menunjukkan proses
sebuah organisasi dalam menerapakan sistem
manajemen logistik dengan baik dan benar
terhadap mitra kerjanya.
2. Peserta didik mengikuti tanya jawab dengan guru
terkait tayangan video kondisi penerapan sistem
manajemen logistik dengan baik.
4. Peserta didik menerima tantangan dari pertanyaan
yang dilontarkan guru;” Kenapa manajemen
logistik ini sangat penting bagi suatu organisasi ?
bagaimana jika sistem manajemen logistik tidak
berjalan dengan baik dalam suatu organisasi?
5. Peserta didik menerima penjelasan bahwa hari ini
diminta untuk dapat memahami dan memecahkan
permasalahan tentang sistem manajemen logistik
bersama diskusi kelompok kecil pembelajaran.
6. Peserta didik mengerjakan beberapa contoh kasus
tentang kesalahan dalam penerapan sistem
manajemen logistik.
7. Guru menyampaikan pertanyaan menantang yaitu;
a. Bagaimana kesalahan dalam sistem
manajemen logistik organisasi itu
dapat terjadi ?
b. Apa penyebab dari terjadinya kesalahan
sistem manajemen logistik tersebut ?
c. Mengapa fungsi dan kebijakan dalam
penerapan sistem manajemen logistik
perlu diketahui?
d. Apakah kesalahan dalam penerapan sistem
manajemen logistik dapat diobservasi
kejadiannya dan apa tujuannya ?
e. Bagaimana caranya mengatasi
permasalahan terjadinya perubahan harga
barang sembako tersebut ?
8. Peserta didik menerima penjelasan tahap-tahap
kegiatan pembelajaran dan jenis tagihan yaitu
kegiatan berdiskusi dengan kelompok kecil tentang
materi dan kasus dari kesalahan penerapan sistem
manajemen logistik yang pernah terjadi pada suatu
organisasi.
9. Peserta didik diminta bekerja secara berkelompok
yang terdiri dari 5-6 orang perkelompok dan
waktu pengerjaan kasus adalah selama 1 jam
pembelajaran kemudian 1 jam pembelajaran
kedepan untuk dipresentasikan.
Kegiatan Inti

Tahap 1. Peserta didik mendengarkan guru Literasi 45 menit


Inisiasi menyampaikan materi sistem manajemen
logistik melalui video pembelajaran yang
ditampilkan didepan kelas.
2. Peserta didik dan guru saling bertukar pikiran
tentang materi manajemen logistik dan juga
pengerjaan kasus kesalahan sistem manajemen
logistik. Guru memberikan beberapa contoh
kasus manajemen logistik untuk didiskusikan
kelompok.
3. Peserta didik membaca pedoman tentang
pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok kecil
tentang kasus penerapan sistem manajemen
logistik dengan baik dan benar.
4. Peserta didik membaca dan memahami tentang
penyusunan laporan hasil diskusi penyelesaian
kasus manajemen logistik bersama kelompok.
5. Peserta didik bertanya jawab hal yang kurang bisa
dipahami dan diberikan penjelasan oleh guru
tentang apa yang belum dipahami peserta didik
terkait pelaksanaan diskusi tersebut.
Tahap 5. Setiap kelompok mengeksplorasi dunia maya 45
eksplo tentang cara-cara penyelesaian kasus kesalahan menit
rasi dalam penerapan sistem manajemen logistik dalam
sebuah organisasi, bisa diamati melalui video
youtube dan bacaan artikel.
6. Kelompok menganalisis informasi dari dunia maya
dan mendiskusikannya bersama kelompok tentang
tahapan atau cara penyelesaian kasus kesalahan
penerapan sistem manajemen logistik dalam
organisasi. Guru berkeliling memastikan kelompok
aktif berdiskusi.
7. Peserta mulai menyelesaikan kasus yang diberikan
guru secara berkelompok dan berdiskusi.
8. Peserta didik melakukan diskusi dengan kelompok
kemudian membut hasil diskusi menggunakan
media canva pada smartphone masing-masing
peserta didik untuk di presentasikan di depan kelas.
9. Peserta didik bersama kelompok mulai
merumuskan apa permasalahan yang terjadi pada
kasusu manajemen logistik yang diberikan guru
dengan berdiskusi.
10. Peserta didik menerima sejumlah pertanyaan dari
guru tentang penyelesaian kasus yang mereka susun
dan menyempurnakannya
11.Kelompok yang sudah selesai berdiskusi dan telah
membuat hasil diskusi melalui laporan
penyelesaian kasus manajemen logistik
menggunakan media canva pada smartphone
masing diminta presentasi didepan kelas agar
terdengar oleh peserta didik dikelompok lain.
12.Peserta didik melakukan presentasi secara
bergantian sesuai urutan nomor lot yang dicabut
bersama guru di dalam kelas.
13.Kelompok yang tampil akan memberikan
kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan
beberapa pertanyaan tentang presentasi yang
mereka sampaikan di depan kelas.
14.Kelompok yang presentasinya menarik dan optimal
akan mendapatkan nilai tambahan dari guru.

Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama-sama guru 20
merefleksi kegiatan dan target yang dicapai Menit
2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan
3. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
yaitu melanjutkan pada materi berikutnya
setelah materi manajemen logistik ini.
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
kata penutup dan salam.

Refleksi Pendidik Refleksi Peserta Didik


1. Hal terbaik apa yang terjadi selama 1. Ingat kembali mengenai seluruh tugas
proses pembelajaran dan bagaimana hal yang telah kamu selesaikan. Apa saja
tersebut dapat terjadi? yang telah kamu pelajari selama
2. Hal apa yang paling menantang dalam pembelajaran pada topik ini?
proses pembelajaran hari ini dan 2. Apakah kamu memiliki ketertarikan
mengapa? Bagaimana respon saya untuk untuk mempelaajri topik ini lebih lanjut?
pertemuan selanjutnya? Mengapa?
3. Seberapa jauh peserta didik dapat 3. Diantara hal hal yang telah kamu pelajari
mengerti pembelajaran hari ini? tersebut, manakah yang paling berkesan
4. Apakah peserta didik terlihat antusias untuk kamu? Mengapa?
selama pembelajaran? Jika tidak, 4. Hal apa yang ingin kamu pelajari secara
bagaimana saya memperbaikinya? lebih mendalam di pembelajaan
5. Bagaimana mood saya ketika mengajar selanjutnya? Mengapa? (minimal 4).
dan berinteraksi dengan orang lain hari
ini dan bagaimaa saya memperbaiki hal
tersebut?
6. Bagaimana cara saya berkomunikasi
dengan peserta didik lain hari ini ketikda
belajar dan bagaimana cara agar saya
bisa berkomunikasi lebih baik?
7. Dalam hal apa peserta didik
mengejutkan saya hari ini?
8. Apa masalah terbesar saya dalam
menghadapi kendala-kendala selama
mengajar?

c. Asesmen
● Asesmen diagnostik
Asesmen di awal pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan
seperti yang tertera pada kegiatan pembelajaran
● Asesmen formatif
Asesmen selama proses pembelajaran : tes lisan, sikap, diskusi, presentasi, kuis
dan refleksi diakhir pembelajaran
● Asesmen sumatif
Asesmen yang dilakukan setelah materi dasar-dasar manajemen rantai pasok
1) Penilaian Sikap
Instrumen Penilaian Sikap
Nama Satuan Pendidikan : SMKN 1 Painan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase/Semester : XI/F/Genap
Mata Pelajaran :

No. Waktu Nama Kejadian Butir Sikap + atau - Tindak Lanjut

2) Penilaian Produk Akhir


Instrumen Penilaian Produk Akhir
Nama Satuan Pendidikan : SMKN 1 Painan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase/Semester : XI/F/Genap
Mata Pelajaran : Layanan Bisnis
dan Logistik

No Skor
1 2 3 4
1 Perencanaan kegiatan Perencanaan kurang Perencanaan jelas Perencanaan
diskusi
tidak jelas dan tidak jelas dan memuat namun ada aspek jelas dan seluruh
memuat aspek- sedikit aspek-aspek Perencanaan yang aspek
aspek perencanaan Perencanaan belum tertuang perencanaan
secara lengkap tertuang jelas
2 Dokumentasi pelaksanaan Dokumentasi Dokumentasi pelaksanaan Dokumentasi
pelaksanaan pelaksanaan
Diskusi dalam bentuk Diskusi dalam bentuk Diskusi dalam bentuk foto Diskusi dalam
foto foto bentuk foto
Dan hasil medi power Dan hasil media Dan hasil medi power point Dan hasil medi
point powerpoint power point
canva tidak ada canva kurang lengkap Canva lengkap tapi anggota canva ada dan
Kelompok tidak semua ikut lengkap semua
diskusi anggota kelompok
3 Laporan diskusi Laporan diskusi Laporan diskusi kelompok Laporan diskusi
kelompok tidak ada kelompok kurang lengkap tapi kurang kelompok lengkap
lengkap menarik da n menarik
4. Setiap anggota kelompok Hanya 1 orang saja Sebagian anggota Setiap anggota
tidak ikut berpartisipasi anggota kelompok yang kelompok ikut kelompok ikut
dalam pengerjaan diskusi ikut berpartisipasi berpartisipasi dalam berpartisipasi
dalam dalam
Kelompok pengerjaan diskusi pengerjaan diskusi pengerjaan diskusi
Kelompok Kelompok kelompok
3) Penilaian Keterampilan
Instrumen Penilaian Keterampilan

Nama Satuan Pendidikan : SMKN 1 Painan


Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI/Genap
Mata Pelajaran : Layanan Bisnis dan Logistik

No Aspek Kriteria yang dinilai Skor


Kelengkapan materi Terpenuhi 4 kriteria 4
Hanya 3 kriteria yang 3
▪ Presentasi terdiri atas judul, isi materi
terpenuhi Hanya 2 kriteria 2
▪ Presentasi sistematis sesuai materi yang terpenuhi Hanya 1 1
kriteria yang terpenuhi
▪ Menuliskan rumusan masalah

▪ Dilengkapi dengan gambar atau hal


menarik lainnya
Penulisan materi dan tampilan Terpenuhi 4 kriteria 4
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
▪ Materi dibuat dalam
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
bentuk powerpoint Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
▪ Tulisan terbaca dengan jelas

▪ Materi ditampilkan secara menarik

▪ Isi materi ringkas dan berbobot


Kemampuan Presentasi Terpenuhi 4 kriteria 4

▪ Percaya diri, antuasias Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3


Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
dan menggunakan bahasa yang lugas
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
▪ Seluruh anggota berperan secara aktif

▪ Dapat mengemukakan ide

dan beragumentasi dengan baik

▪ Manajemen waktu yang baik


4) Penilaian Sumatif
Instrumen Penilaian Keterampilan
Nama Satuan Pendidikan : SMKN 1 Painan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI/Genap
Mata Pelajaran : Layanan Bisnis dan Logistik

Soal-soal Tes Sumatif


1. Mengapa strategi rantai pasokan sangat penting bagi suatu perusahaan dalam
menciptakan daya saing ? jelaskan !
2. Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam merancang rantai pasok ?
3. Masalah apa saja yang ada pada rantai pasok ? Jelaskan !
4. Bagaimana cara menerapkan strategi komunikasi yang tepat dengan mitra rantai pasok dalam
suatu perusahaan ? Jelaskan!
5. Mengapa setiap rantai pasokan memiliki karakteristik yang berbeda? Jelaskan!
Lampiran 2
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan minimal (KKM), maka pendidik
bisa memberikan soal tambahan, misalnya sebagai berikut:
1) Jelaskan bagaimana kasus kesalahan dalam penerapan sistem manajemen logistik dapat terjadi!
2) Jelaskan faktor penyebab terjadinya kasus kesalahan penerapan sistem manajemen logistik!

3) Jelaskan bagaimana solusi dan cara yang tepat diterapkan untuk penyelesaian kasus tersebut!
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..

Indikator Bentuk
No Nama Peserta Nilai yang Tindakan Nilai Keterangan
Didik Ulangan Belum Setelah
Dikuasai Remedial
Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Pendidik memberikan tugas atau soal pengayaan kepada peserta didik yang telah
mencapai KKM, misalnya sebagai berikut:
1) Membaca sumber relevan mengenai materi tentang dasar-dasar manajemen logistik,
fungsi manajemen logistik, kebijakan dan prosedur manajemen logistik dan teknologi
yang dapat digunakan dalam penerapan sistem manajemen logistik
2) Kemudian membuat resume atau artikel terkait kesimpulan mengenai materi yang
telah dipelajari pada topik ini berdasarkan sumber literatur tersebut.
Materi Ajar
Dasar – dasar Manajemen Logistik dan Rantai Pasok

1. Konsep Layanan Bisnis

a. Sejarah Perkembangan Logistik

Tren dunia saat ini adalah munculnya usaha usaha yang berbasis daring, tidak
menutup kemungkinan perkembangan usaha daring meningkatkan jalur
distribusi barang dari penjual, distributor, produsen sampai ke konsumen.
Dipahami bahwa Manajemen logistik adalah bagian dari proses rantai pasok
proses tersebut. Diawali dari perencanaan, implementasi dan kontrol agar lebih
efektif dan efisien terhadap Aliran dan penyimpanan barang, jasa, dan
informasi terkait dari titik asal ke titik pemakaian dalam memenuhi pesanan
permintaan pelanggan. (Council of Logistics Management (CLM), 1986).

Logistik mempunyai banyak istilah yang dikenal diantaranya: Bisnis logistic,


Channel management, Material management, Distribusi, Distribusi fisik,
Logistik industry, Quick-response systems, Logistical management, dan
Manajemen rantai pasok.

Menurut beberapa ahli logistik bisa diartikan :

1) Council of Logistics Management The process of planning,


implementing, and controlling the efficient, cost effective flow and
storage of raw materials, in-process inventory, finished goods, and
related information from point-of-origin to point-of-consumption for
purpose of comforming to customer requirements. (Proses dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pegendalian yang efisien terhadap
penggunaan biaya, aliran penyimpanan bahan baku, barang
setengah jadi, produk jadi serta informasi terkait yang berhubungan
dengan titik asal dan titik tujuan dengan tujuan memenuhi kebutuhan
konsumen).
2) García, Hernández, & Hernández, (2013), menyampaikan Manajemen
logistik adalah bagian dari manajemen rantai pasokan yang
merencanakan, mengimplementasikan dan mengendalikan aliran dan
penyimpanan yang efisien dan efektif dari aliran dan penyimpanan
barang, jasa, dan informasi terkait antara titik asal dan titik konsumsi
untuk memenuhi persyaratan pelanggan;
3) Walker & Jones, (2012), menyampaikan Logistik merupakan cara
memposisikan sumber daya pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat,
untuk biaya yang tepat dan untuk kualitas yang tepat.

Secara historis terminologi logistik sudah dikenal sangat lama terutama sekali
dalam bidang militer. Logistik berasal dari bahasa Yunani "Logos" yang berarti
rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara berbicara, dan orasi. Dalam sejarah
Yunani dan Romawi kuno, istilah logistik digunakan sebagai pasokan senjata
bagi para prajurit yang bertempur, yang berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Pada abad XIX logistik dalam militer disebut sebagai seni
menggabungkan semua sarana transportasi, revictualling dan melindungi
pasukan.

Pasukan Romawi kuno dalam berperang selalu berpindah dari satu daerah ke
daerah lain untuk menuntaskan ambisi Julius Caesar dalam menguasai dunia.
Untuk itulah diperlukan tenaga logistik yang handal, atau yang dahulu disebut
sebagai "Logistikas". Tim logistikas bertugas untuk memberikan pasokan atau
supply kepada prajurit yang bertempur. Istilah ini kemudian digunakan oleh
militer modern dalam melakukan supply untuk keadaan perang, mulai dari
informasi, transportasi, senjata, bahan makan, dan masih banyak lagi.

Saat ini logistik sudah diterapkan bukan hanya pada bidang militer saja tetapi
juga pada bidang usaha atau bisnis. Pada dasarnya tujuan utama penerapan
konsep logistik pada bidang usaha atau bisnis adalah untuk meningkatkan nilai
produk dan jasa untuk para pelanggan melalui penyediaan pelayanan dan
kualitas terbaik dengan inventory carrying cost yang lebih rendah (Wisner,
2003). Dengan demikian konsepsi logistik menekankan pentingnya end-to end
process business control secara efisien yang dalam terminilogi logistik dikenal
sebagai managing nodes and links (Bowessox, 2007). Nodes direfleksikan
oleh warehouse atau distribution center dalam berbagai bentuk sedangkan
links direfleksikan oleh intermodal transportation system dengan segala tipe
alat transportasinya (ships, train, pipeline,water, lane and plane).
Logistik memainkan peranan kunci dalam ekonomi, yaitu: Pertama, logistik
merupakan salah satu pengeluaran utama dalam bisnis, Peningkatan efisiensi
operasi logistik, logistik memberikan kontribusi yang penting terhadap
ekonomi secara keseluruhan. Kedua, logistik mendukung pergerakan dan
aliran dari sejumlah transaksi ekonomi, seperti penjualan dari sejumlah barang
dan jasa. Ketiga, logistik menambah nilai dengan menciptakan kegunaan
(utilitas) waktu dan tempat. Keempat, dalam perdagangan internasional
pemerintah ikut memerankan kebijakan maupun pengawasan perdagangan
tersebut karena merupakan perluasan kegiatan ekonomi.

Perkembangan manajemen logistik dipengaruhi oleh globalisasi, rantai


pasokan di mana peran teknologi informasi dan perkembangan pengetahuan
mendominasi penting dan mengikuti kebutuhan pelanggan. Logistik dalam
perkembangannya hingga kini sudah merupakan ilmu yang harus dapat
perhatian khusus mengingat sejarah pertumbuhan ekonomi yang semakin
kompleks seperti produktivitas barang-barang yang dihasilkan pabrik atau
perusahaan, bagaimana penyalurannya dan penyimpanannya serta pengelolaan
hasil produk secara menyeluruh memerlukan penanganan khusus dan serius.
Untuk mencapai hasil yang efisien dan efektivitas semua itu mutlak
memerlukan pengorganisasian yang baik atau sering diistilahkan dengan
manajemen logistik yang terpadu sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam
melaksanakan kegiatannya (Chandra, 2013).

b. Layanan Bisnis

Layanan bisnis atau sering disebut layanan pelanggan menjadi salah satu
factor penentu dalam bidang usaha apapun, Survei biaya logistik AS oleh
Establish/Herbert Davis (2011) menunjukkan bahwa transportasi adalah
elemen yang paling penting yaitu 49% (50%). Diikuti oleh
penyimpanan/pergudangan sebesar 23% (20% pada 2008), biaya persediaan
sebesar 22% (20% pada 2008), layanan pelanggan/entri pesanan sebesar 4%
(7% pada 2008) dan administrasi sebesar 2% (3% pada 2008) (Bastuti et al.,
2013)
Dalam konsepnya manajemen logistik terdiri dari 4 macam yaitu,
penyimpanan, transportasi dan dsitribusi serta administrasi bisnis. Kusumastuti
menyampaikan Organisasi perusahaan dalam praktik sehari-hari tidak hanya
menitikberatkan pada masalah administrasi/manajemen saja, akan tetapi juga
mengurus kegiatan pengelolaan dan penyimpanan bahan baku, suku cadang,
barang jadi dari para pemasok di antara fasilitas perusahaan. Indrajit (2002)
dalam Kusumastuti menyampaikan perbedaan dalam manajemen logsittik dan
manajemen suplly chain, bahwa keduanya mempunyai persamaan menyangkut
pengelolaan mengenai pembelian, pergerakan, penyimpanan, pengangkutan,
administrasi, dan penyaluran barang. Dapat dilihat bahwa layanan administrasi
dalam bisnis logistic akan selalu muncul.

Layanan bisnis di Logistik tidak terlepas dari Administrasi logistik yang


sebenarnya terdiri dari 2 konsep yaitu administrasi dan logistik. Istilah
Administrasi adalah kata yang berasal dari bahasa belanda ‘administratie’ dan
bahasa inggris ‘administration’. Dalam Bahasa Belanda, administrasi berarti
tata usaha atau urusan pencatatan. Dan dalam Bahasa Inggris, administrasi
berarti seluruh proses kegiatan dari kelompok-kelompok kerja yang saling
membantu untuk mencapai tujuan bersama (Apandi & Yulianti, 2018)s. Jika
disimpulkan, dalam arti sempit, administrasi adalah tata usaha. Sedangkan
dalam arti luas administrasi dapat diartikan sebagai proses.

Beberapa ahli mengemukakan definisi dari administrasi sebagai berikut


(Apandi & Yulianti, 2018):

1) Nigro Administrasi merupakan “cooperative group effort in a public or


private setting” yaitu usaha kelompok kerjasama dalam wilayah publik
atau privat.
2) Simon Administrasi sebagai “a type of cooperative human efforts that has
high degree of rationality” yaitu suatu bentuk usaha kerja sama manusia
yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi.
3) The Liang Gie Administrasi adalah proses penyelenggaraan dalam setiap
usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
4) Prajudi Admosudirdjo Administrasi adalah aktivitas atau kegiatan dari
orang atau kelompok orang untuk mencapai maksud tertentu. Dari berbagai
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa administrasi merupakan suatu
ilmu dan seni. Administrasi sebagai ilmu itu sendiri dapat diartikan sebagai
suatu pengetahuan teori yang dapat digunakan dalam rangka memecahkan
suatu masalah. Sedangkan yang diartikan administrasi sebagai seni adalah
administrasi berkaitan dengan segala bentuk proses pencatatan yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan tujuan tertentu

Setijadi (2014) dalam paparan nya menyampaikan mengenai komponen


Manajemen Logistik, dimana didalamnya terdiri dari:

1) Layanan Pelanggan
2) Peramalan Permintaan (Demand Forecasting)
3) Manajemen Persediaan
4) Komunikasi Logistik
5) Materials Handling
6) Order Processing
7) Pengemasan (Packaging)
8) Dukungan Komponen & Jasa
9) Lokasi Pabrik Dan Gudang
10) Pengadaan
11) Reverse Logistics
12) Pengangkutan & Transportation
13) Pergudangan & Penyimpanan

Dapat disimpulkan bahwa layanan bisnis yang dilakukan oleh Industri


LOgistik secara garis besar, terdiri dari; 1) Layanan Pelanggan; 2)
pergudangan; 3) transportasi; 4) distribusi dan delivery.

2. Menerapkan Keterampilan dalam Melayani Pelanggan

a. Mengurus kebutuhan pelanggan

Dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dibutuhkan keterampilan tertentu.


Patut dipahami pelanggan disini adalah pelanggan internal maupun eksternal.
Pelanggn internal merupakan pelanggan dalam perusahaan atau bisa disebut
rekan sejawat, ataupun karyawan lainnya yang berhubungan dengan
perusahaan logistic tersebut, sedangkan pelanggan external adalah pelanggan
luar yang menggunakan jasa perusahan logistick.
Menurut Wickof dalam Tjiptono (2007), kualitas jasa merupakan tingkat
keunggulan (excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Sedangkan menurut
Parassuraman (2001), service quality dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh
perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka
peroleh.

Sejak pertengahan tahun 1980an, kualitas layanan telah menjadi prioritas


dalam pemasaran dan logistik, yang berjalan paralel pada kualitas, kualitas
manajemen dan kepuasan pada perusahaan (Saura et al., 2008). Kualitas
layanan logistik adalah target yang pelanggan rasakan. Kualitas layanan tidak
dapat ditentukan hanya oleh perusahaan, harus memenuhi permintaan
pelanggan dan harapan. Menurut Ho et al. (2012) pengukuran dari Logitics
Service Quality terbagi dalam 5 dimensi yaitu:

1) Timeliness (Ketepatan Waktu)


2) Accuracy of Order (Ketepatan Order)
3) Quality of Information (Kualitas Informasi)
4) Quality of Contact Personnel (Kualitas Kontak Personel)
5) Order Discrepancy Handling (Penanganan Masalah)

(Setijadi, (2014) menyampaikan terdapat 5 aturan dasar dalam layanan


pelanggan yaitu:

1) Produk yang tepat


2) Tempat yang tepat
3) Keadaan yang tepat
4) Biaya yang tepat
5) Waktu yang tepat

Sehingga kunci utama dalam pemenuhan permintaan pelanggan adalah,


ketetpatan waktu, ketepatan pemenuhan permintaan, kualitas informasi yang
disampaikan, kualitas karyawan dan ketetpatan penanganan terhadap masalah
yang timbul, semua itu tidak terlepas dari kualitas karyawan dari perusahaan
logistic.
Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan proseure kerja
seperti berikut, namun tidak terbatas pada:

1) tanggapi permintaan pelanggan dengan sopan dan efisien baik secara


langsung atau melalui saluran komunikasi lainnya seperti telepon dan
aplikasi pesa tertulis maupun feature chat dalam applikasi terkini.
2) Ajuka pertanyaan guna memperjelas kebutuhan dan keinginan pelanggan
dan menghindari kesalahan pemenuhan layanan.
3) Komunikasi dengan staff lain jika terdapat pertanyaan atau permintaan
pelanggan yang tidak bisa terjawab secara.
4) Pengetahuan terhadap produk atau layanan atau kegiatan operasional
diterapkan dalam menjawab permintaan dan kebutuhan pelanggan.
5) Semua permintaan keterangan dari pelanggan dan tindakan terkait sesuai
dengan prosedur tempat kerja dicatat dan dilaporkan.

b. Memantau kepuasan pelanggan

Menurut Bitner & Zeithaml, (2003) kepuasan pelanggan adalah evaluasi


pelanggan dari produk atau layanan dalam hal apakah produk itu atau
layanan itu telah memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Menurut
Hansemark & Albinsson, (2004) kepuasan pelanggan secara keseluruhan
menunjukkan sikap terhadap penyedia layanan, atau reaksi emosional untuk
perbedaan antara apa yang pelanggan harapkan dan apa yang mereka
terima.maka secara sederhana kepuasan pelanggan adalah ketika penglaman
ketika menerima layanan melebihi harapan si pelanggan (Experience over
expectation).

Beberapa hal yang bias dilakukan untuk menjaga kepuasan pelanggan


dengan menyapa pelanggan dengan ramah sesuai prosedur, kebutuhan
pelanggan dipenuhi sesuai prosedur, mengarahkan pemenuhan kebutuhan
kebutuhan khusus sesuai dengan prosedur, dan semua tanggapan
direkam/dicatat dan dikomunikasikan dengan atasan langsung

Menyapa pelanggan dengan ramah bukan berarti basa basi dan bias
dilakukan dengan singkat padat dan jelas. Selalu lakukan kontak mata
(eyes contact) ketika menyapa pelanggan, tersenyum tulus dan sampaikaan
kalimat sapaan sederhana seperti, “Selamat pagi, ada bisa saya bantu?”
kemudian berhenti sejenak dan biarkan pelanggan merespons. Ketika anda
sedang sibuk melakukn kegiatan lain langsung hentikan apapun yang sedang
anda lakukan. Namun, apabila memang masih sibuk dan belum bias
ditinggalkan seperti sedang menerima telepon atau yang lainya, sampaikan
kepada pelanggan dengan sopan agar pelanggan menunggu terlebih dahulu.
Aktif mendengarkan pelanggan dan Mampu menawarkan saran yang tepat.

3. Menyiapkan Dokumen Bisnis

a. Mengidentifikasi persyaratan dokumen

1) Mengidentifikasi persyaratan yang dibutuhkan


Peranan dokumen bisnis dalam perdagangan modern dapat berupa surat, benda
berharga, cetakan, gambar, rekaman, memo, laporan, LPT, email, dll. yang
dapat dijadikan sebagai alat bukti untuk mendukung keterangan supaya lebih
meyakinkan, kegiatan bisnis dirintis dan dilaksanakan melalui korespondensi
dengan menggunakan formulir tertentu dengan tujuan untuk mencapai
efisiensi kerja, penghematan biaya, waktu dan tenaga. Dokumen atau
korespondensi yang biasa digunakan, adalah:

● Dokumen/surat perkenalan
● Dokumen/surat permintaan daftar harga
● Dokumen/surat penawaran
● Dokumen/surat pesanan
● Dokumen/surat pengiriman barang dan daftar perincian barang
● Faktur dan rekening
● Dokumen/surat pengaduan
● Dokumen/surat tuntutan dan penyelesaiannya
● Dokumen/surat gugatan dan memo kredit
● Dokumen/surat permohonan pembelian secara kredit dan tagihannya
● Dokumen/surat perjanjian
● Dokumen/surat referensi dan rekomendasi
● Dokumen/surat keputusan
● Dokumen ekspor impor

Berberpa istilah dokumen dalam bidang logistic

Shipper: Eksportir atau si pengirim barang. Nama dan alamat lengkap sang
Shipper harus tertulis jelas dalam dokumen-dokumen yang diperlukan saat
pengiriman.

Consignee: Importir atau si penerima barang. Dalam istilah ini biasanya Anda
diharuskan untuk menyebutkan nama dan alamat lengkap yang tertulis dengan
jelas.

Customer Clearance: Proses administrasi pengeluaran atau pengiriman


barang dari wilayah muat ataupun bongkar yang berhubungan dengan
kepabeanan dan administrasi pemerintah.

Description of Goods: Perincian barang. Description of Goofs ini biasanya


terdapat di dalam packing list lengkap dan juga Bill of Lading. Hanya saja,
dalam Bill of Lading, Descriptions Goods tertulis lebih sederhana atau hanya
garis besarnya saja.

Shipping Mark & Number: Shipping Mark & Number adalah jumlah carton
dan tanda pengiriman yang tercantum pada kemasan barang. Data ini biasanya
tercantung dalam packing list atau Bill of Lading.

Bill of Lading: Biasanya disingkat dengan B/L. Arti sederhana dari istilah ini
adalah konosemen alias bukti pengiriman barang dan juga pengambilan
barang. Form Bill of Lading sendiri biasanya sudah harus mendapatkan
legalitas dari dunia internasional sebagai alat bukti pengiriman dan
pengambilan barang ekspor impor. Dalam istilah Bill of Lading sendiri akan
terdapat beberapa istilah lain seperti Shipper,
Consignee Notify Party Vessel and Voy,, Shipping Marks and Numbers, Descriptions of Goods,
GW, dan NW.

Bill of Lading (B/L), memiliki 6 fungsi yakni sebagai berikut: tanda terima penyerahan barang,
kontrak penyerahan barang, bukti kepemilikan barang, perlindungan atas barang yang diangkut,
kuitansi (bukti pembayaran) uang tambang, tanda bukti lawan. Fungsi-fungsi tersebut
memberikan pengertian, bahwa pemilik barang adalah pihak yang namanya tercantum dalam
Konosemen dan berhak untuk mengambil barang. Adapun beberapa peranan dokumen Bill of
Lading dalam aktivitas ekspor-impor, yaitu: sebagai tanda bukti penerimaan barang, sebagai bukti
atas kepemilikan suatu barang, dan juga sebagai bukti adanya kontrak pengangkutan. (FeviLia
Dea Ayu*, Ida Ayu Putu Widiati dan I Wayan Arthanaya, 2020), Untuk sahnya suatu Bill of
Lading harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. B/L harus dikeluarkan oleh seorang pengangkut dan ditandatangani;


2. Memuat pernyataan dari pengangkut bahwa ia telah menerima sejumlah barang;
3. Memuat pernyataan dari pengangkut bahwa ia akan mengangkut barang-barang yang
diterimanya dan sesuai dengan syarat-syarat penyerahannya akan diserahkan ditempat
tujuan;
4. Memuat syarat-syarat penyerahannya.

Notify Party: Istilah ini merujuk pada pihak kedua setelah consignee yang berhak untuk
diberitahu mengenai adanya suatu pengiriman dan juga penerimaan barang logistik. Dalam
praktiknya, nama dan alamat notify party sendiri sama dengan dengan identitas consignee.

Meski demikian, semuanya tergantung dari pihak perjanjian awal antara shipper dan importir.
LKPD-01 KEGIATAN DISKUSI A.
Identitas :
Nama kelompok :________________________________________________________
Kelas :________________________________________________________
Sekolah :________________________________________________________

B. Capaian Pembelajaran :
Pada akhir Fase F, Peserta didik mampu memahami dasar-dasar sistem dan manajemen Logistik

C. Tujuan pembelajaran :
1. Memahami dasar-dasar sistem Logistik
2. Memahami fungsi manajemen Logistik
3. Menerapkan konsep manajemen rantai pasok

D. Langkah- langkah kegiatan


1. Isilah identitas diri dengan benar
2. Buat kelompok yang terdiri dari 5 –6 orang
3. Pahami instruksi dan soal dengan baik sebelum mengerjakan
4. Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia.
5. Kumpulkan hasil jawaban kepada guru

E. Kegiatan :
Petunjuk Kerja :
Setelah mengamati pemaparan materi badan usaha dari guru, bentuk kelompok diskusi yang terdiri dari 1
kelompok terdiri dari 5-6 orang . Setiap kelompok mendiskusikan materi berikut ini:
1. Uraikan pengertian manajemen rantai pasok!
2. Jelaskan aktivitas-aktivitas rantai pasok yang kamu ketahui.
3. Jelaskanlah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan rantai pasok.
4. Tuliskanlah masalah yang sering ditemui dalam pengelolaan rantai pasok.
5. Mengapa setiap perusahaan membutuhkan pengelolaan rantai pasok dengan baik?
F. Tempat Pengerjaan
Daftar Pustaka
Bowersox, D.J. (1996). Manajemen Logistik, Bumi Aksara, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (1996). Majaemen Persedian Aplikasi di Bidang Bisnis, PT.Raja Persada,
Jakarta
S, Subagya M. (1994). Manajemen Logistik. PT Gunung Agung, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai