Referensi :
Bowersox, D.J. (1996). Manajemen Logistik, Bumi Aksara, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (1996). Majaemen Persedian Aplikasi di Bidang Bisnis,
PT.Raja Persada, Jakarta
S, Subagya M. (1994). Manajemen Logistik. PT Gunung Agung, Jakarta
-
Media Pembelajaran :
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Video pembelajaran, video studi kasus youtube dan artikel
3. Media presentasi slide power point
Metode dan Model Pembelajaran :
Metode yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu:
1. Diskusi kelompok kecil
2. Pemecahan masalah
3. Presentasi hasil diskusi kelompok
Metode Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Jenis Asesmen:
1. Asesmen Individu
2. Asesmen kelompok
3. Asesmen tertulis
b. Kegiatan Pembelajaran
Motivasi
Pendidik menyampaikan bahwa materi tentang
manajemen logistik sangat berkaitan dengan
kehidupan sehari hari.
Apersepsi
1. Peserta didik menyaksikan tayangan video tentangv HOTS 15
kondisi penerapan sistem manajemen logistik Menit
dalam suatu organiasai. Video menunjukkan proses
sebuah organisasi dalam menerapakan sistem
manajemen logistik dengan baik dan benar
terhadap mitra kerjanya.
2. Peserta didik mengikuti tanya jawab dengan guru
terkait tayangan video kondisi penerapan sistem
manajemen logistik dengan baik.
4. Peserta didik menerima tantangan dari pertanyaan
yang dilontarkan guru;” Kenapa manajemen
logistik ini sangat penting bagi suatu organisasi ?
bagaimana jika sistem manajemen logistik tidak
berjalan dengan baik dalam suatu organisasi?
5. Peserta didik menerima penjelasan bahwa hari ini
diminta untuk dapat memahami dan memecahkan
permasalahan tentang sistem manajemen logistik
bersama diskusi kelompok kecil pembelajaran.
6. Peserta didik mengerjakan beberapa contoh kasus
tentang kesalahan dalam penerapan sistem
manajemen logistik.
7. Guru menyampaikan pertanyaan menantang yaitu;
a. Bagaimana kesalahan dalam sistem
manajemen logistik organisasi itu
dapat terjadi ?
b. Apa penyebab dari terjadinya kesalahan
sistem manajemen logistik tersebut ?
c. Mengapa fungsi dan kebijakan dalam
penerapan sistem manajemen logistik
perlu diketahui?
d. Apakah kesalahan dalam penerapan sistem
manajemen logistik dapat diobservasi
kejadiannya dan apa tujuannya ?
e. Bagaimana caranya mengatasi
permasalahan terjadinya perubahan harga
barang sembako tersebut ?
8. Peserta didik menerima penjelasan tahap-tahap
kegiatan pembelajaran dan jenis tagihan yaitu
kegiatan berdiskusi dengan kelompok kecil tentang
materi dan kasus dari kesalahan penerapan sistem
manajemen logistik yang pernah terjadi pada suatu
organisasi.
9. Peserta didik diminta bekerja secara berkelompok
yang terdiri dari 5-6 orang perkelompok dan
waktu pengerjaan kasus adalah selama 1 jam
pembelajaran kemudian 1 jam pembelajaran
kedepan untuk dipresentasikan.
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama-sama guru 20
merefleksi kegiatan dan target yang dicapai Menit
2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan
3. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
yaitu melanjutkan pada materi berikutnya
setelah materi manajemen logistik ini.
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
kata penutup dan salam.
c. Asesmen
● Asesmen diagnostik
Asesmen di awal pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan
seperti yang tertera pada kegiatan pembelajaran
● Asesmen formatif
Asesmen selama proses pembelajaran : tes lisan, sikap, diskusi, presentasi, kuis
dan refleksi diakhir pembelajaran
● Asesmen sumatif
Asesmen yang dilakukan setelah materi dasar-dasar manajemen rantai pasok
1) Penilaian Sikap
Instrumen Penilaian Sikap
Nama Satuan Pendidikan : SMKN 1 Painan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase/Semester : XI/F/Genap
Mata Pelajaran :
No Skor
1 2 3 4
1 Perencanaan kegiatan Perencanaan kurang Perencanaan jelas Perencanaan
diskusi
tidak jelas dan tidak jelas dan memuat namun ada aspek jelas dan seluruh
memuat aspek- sedikit aspek-aspek Perencanaan yang aspek
aspek perencanaan Perencanaan belum tertuang perencanaan
secara lengkap tertuang jelas
2 Dokumentasi pelaksanaan Dokumentasi Dokumentasi pelaksanaan Dokumentasi
pelaksanaan pelaksanaan
Diskusi dalam bentuk Diskusi dalam bentuk Diskusi dalam bentuk foto Diskusi dalam
foto foto bentuk foto
Dan hasil medi power Dan hasil media Dan hasil medi power point Dan hasil medi
point powerpoint power point
canva tidak ada canva kurang lengkap Canva lengkap tapi anggota canva ada dan
Kelompok tidak semua ikut lengkap semua
diskusi anggota kelompok
3 Laporan diskusi Laporan diskusi Laporan diskusi kelompok Laporan diskusi
kelompok tidak ada kelompok kurang lengkap tapi kurang kelompok lengkap
lengkap menarik da n menarik
4. Setiap anggota kelompok Hanya 1 orang saja Sebagian anggota Setiap anggota
tidak ikut berpartisipasi anggota kelompok yang kelompok ikut kelompok ikut
dalam pengerjaan diskusi ikut berpartisipasi berpartisipasi dalam berpartisipasi
dalam dalam
Kelompok pengerjaan diskusi pengerjaan diskusi pengerjaan diskusi
Kelompok Kelompok kelompok
3) Penilaian Keterampilan
Instrumen Penilaian Keterampilan
3) Jelaskan bagaimana solusi dan cara yang tepat diterapkan untuk penyelesaian kasus tersebut!
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Indikator Bentuk
No Nama Peserta Nilai yang Tindakan Nilai Keterangan
Didik Ulangan Belum Setelah
Dikuasai Remedial
Remedial
1
2
3
4
5
6
dst
b. Pengayaan
Pendidik memberikan tugas atau soal pengayaan kepada peserta didik yang telah
mencapai KKM, misalnya sebagai berikut:
1) Membaca sumber relevan mengenai materi tentang dasar-dasar manajemen logistik,
fungsi manajemen logistik, kebijakan dan prosedur manajemen logistik dan teknologi
yang dapat digunakan dalam penerapan sistem manajemen logistik
2) Kemudian membuat resume atau artikel terkait kesimpulan mengenai materi yang
telah dipelajari pada topik ini berdasarkan sumber literatur tersebut.
Materi Ajar
Dasar – dasar Manajemen Logistik dan Rantai Pasok
Tren dunia saat ini adalah munculnya usaha usaha yang berbasis daring, tidak
menutup kemungkinan perkembangan usaha daring meningkatkan jalur
distribusi barang dari penjual, distributor, produsen sampai ke konsumen.
Dipahami bahwa Manajemen logistik adalah bagian dari proses rantai pasok
proses tersebut. Diawali dari perencanaan, implementasi dan kontrol agar lebih
efektif dan efisien terhadap Aliran dan penyimpanan barang, jasa, dan
informasi terkait dari titik asal ke titik pemakaian dalam memenuhi pesanan
permintaan pelanggan. (Council of Logistics Management (CLM), 1986).
Secara historis terminologi logistik sudah dikenal sangat lama terutama sekali
dalam bidang militer. Logistik berasal dari bahasa Yunani "Logos" yang berarti
rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara berbicara, dan orasi. Dalam sejarah
Yunani dan Romawi kuno, istilah logistik digunakan sebagai pasokan senjata
bagi para prajurit yang bertempur, yang berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Pada abad XIX logistik dalam militer disebut sebagai seni
menggabungkan semua sarana transportasi, revictualling dan melindungi
pasukan.
Pasukan Romawi kuno dalam berperang selalu berpindah dari satu daerah ke
daerah lain untuk menuntaskan ambisi Julius Caesar dalam menguasai dunia.
Untuk itulah diperlukan tenaga logistik yang handal, atau yang dahulu disebut
sebagai "Logistikas". Tim logistikas bertugas untuk memberikan pasokan atau
supply kepada prajurit yang bertempur. Istilah ini kemudian digunakan oleh
militer modern dalam melakukan supply untuk keadaan perang, mulai dari
informasi, transportasi, senjata, bahan makan, dan masih banyak lagi.
Saat ini logistik sudah diterapkan bukan hanya pada bidang militer saja tetapi
juga pada bidang usaha atau bisnis. Pada dasarnya tujuan utama penerapan
konsep logistik pada bidang usaha atau bisnis adalah untuk meningkatkan nilai
produk dan jasa untuk para pelanggan melalui penyediaan pelayanan dan
kualitas terbaik dengan inventory carrying cost yang lebih rendah (Wisner,
2003). Dengan demikian konsepsi logistik menekankan pentingnya end-to end
process business control secara efisien yang dalam terminilogi logistik dikenal
sebagai managing nodes and links (Bowessox, 2007). Nodes direfleksikan
oleh warehouse atau distribution center dalam berbagai bentuk sedangkan
links direfleksikan oleh intermodal transportation system dengan segala tipe
alat transportasinya (ships, train, pipeline,water, lane and plane).
Logistik memainkan peranan kunci dalam ekonomi, yaitu: Pertama, logistik
merupakan salah satu pengeluaran utama dalam bisnis, Peningkatan efisiensi
operasi logistik, logistik memberikan kontribusi yang penting terhadap
ekonomi secara keseluruhan. Kedua, logistik mendukung pergerakan dan
aliran dari sejumlah transaksi ekonomi, seperti penjualan dari sejumlah barang
dan jasa. Ketiga, logistik menambah nilai dengan menciptakan kegunaan
(utilitas) waktu dan tempat. Keempat, dalam perdagangan internasional
pemerintah ikut memerankan kebijakan maupun pengawasan perdagangan
tersebut karena merupakan perluasan kegiatan ekonomi.
b. Layanan Bisnis
Layanan bisnis atau sering disebut layanan pelanggan menjadi salah satu
factor penentu dalam bidang usaha apapun, Survei biaya logistik AS oleh
Establish/Herbert Davis (2011) menunjukkan bahwa transportasi adalah
elemen yang paling penting yaitu 49% (50%). Diikuti oleh
penyimpanan/pergudangan sebesar 23% (20% pada 2008), biaya persediaan
sebesar 22% (20% pada 2008), layanan pelanggan/entri pesanan sebesar 4%
(7% pada 2008) dan administrasi sebesar 2% (3% pada 2008) (Bastuti et al.,
2013)
Dalam konsepnya manajemen logistik terdiri dari 4 macam yaitu,
penyimpanan, transportasi dan dsitribusi serta administrasi bisnis. Kusumastuti
menyampaikan Organisasi perusahaan dalam praktik sehari-hari tidak hanya
menitikberatkan pada masalah administrasi/manajemen saja, akan tetapi juga
mengurus kegiatan pengelolaan dan penyimpanan bahan baku, suku cadang,
barang jadi dari para pemasok di antara fasilitas perusahaan. Indrajit (2002)
dalam Kusumastuti menyampaikan perbedaan dalam manajemen logsittik dan
manajemen suplly chain, bahwa keduanya mempunyai persamaan menyangkut
pengelolaan mengenai pembelian, pergerakan, penyimpanan, pengangkutan,
administrasi, dan penyaluran barang. Dapat dilihat bahwa layanan administrasi
dalam bisnis logistic akan selalu muncul.
1) Layanan Pelanggan
2) Peramalan Permintaan (Demand Forecasting)
3) Manajemen Persediaan
4) Komunikasi Logistik
5) Materials Handling
6) Order Processing
7) Pengemasan (Packaging)
8) Dukungan Komponen & Jasa
9) Lokasi Pabrik Dan Gudang
10) Pengadaan
11) Reverse Logistics
12) Pengangkutan & Transportation
13) Pergudangan & Penyimpanan
Menyapa pelanggan dengan ramah bukan berarti basa basi dan bias
dilakukan dengan singkat padat dan jelas. Selalu lakukan kontak mata
(eyes contact) ketika menyapa pelanggan, tersenyum tulus dan sampaikaan
kalimat sapaan sederhana seperti, “Selamat pagi, ada bisa saya bantu?”
kemudian berhenti sejenak dan biarkan pelanggan merespons. Ketika anda
sedang sibuk melakukn kegiatan lain langsung hentikan apapun yang sedang
anda lakukan. Namun, apabila memang masih sibuk dan belum bias
ditinggalkan seperti sedang menerima telepon atau yang lainya, sampaikan
kepada pelanggan dengan sopan agar pelanggan menunggu terlebih dahulu.
Aktif mendengarkan pelanggan dan Mampu menawarkan saran yang tepat.
● Dokumen/surat perkenalan
● Dokumen/surat permintaan daftar harga
● Dokumen/surat penawaran
● Dokumen/surat pesanan
● Dokumen/surat pengiriman barang dan daftar perincian barang
● Faktur dan rekening
● Dokumen/surat pengaduan
● Dokumen/surat tuntutan dan penyelesaiannya
● Dokumen/surat gugatan dan memo kredit
● Dokumen/surat permohonan pembelian secara kredit dan tagihannya
● Dokumen/surat perjanjian
● Dokumen/surat referensi dan rekomendasi
● Dokumen/surat keputusan
● Dokumen ekspor impor
Shipper: Eksportir atau si pengirim barang. Nama dan alamat lengkap sang
Shipper harus tertulis jelas dalam dokumen-dokumen yang diperlukan saat
pengiriman.
Consignee: Importir atau si penerima barang. Dalam istilah ini biasanya Anda
diharuskan untuk menyebutkan nama dan alamat lengkap yang tertulis dengan
jelas.
Shipping Mark & Number: Shipping Mark & Number adalah jumlah carton
dan tanda pengiriman yang tercantum pada kemasan barang. Data ini biasanya
tercantung dalam packing list atau Bill of Lading.
Bill of Lading: Biasanya disingkat dengan B/L. Arti sederhana dari istilah ini
adalah konosemen alias bukti pengiriman barang dan juga pengambilan
barang. Form Bill of Lading sendiri biasanya sudah harus mendapatkan
legalitas dari dunia internasional sebagai alat bukti pengiriman dan
pengambilan barang ekspor impor. Dalam istilah Bill of Lading sendiri akan
terdapat beberapa istilah lain seperti Shipper,
Consignee Notify Party Vessel and Voy,, Shipping Marks and Numbers, Descriptions of Goods,
GW, dan NW.
Bill of Lading (B/L), memiliki 6 fungsi yakni sebagai berikut: tanda terima penyerahan barang,
kontrak penyerahan barang, bukti kepemilikan barang, perlindungan atas barang yang diangkut,
kuitansi (bukti pembayaran) uang tambang, tanda bukti lawan. Fungsi-fungsi tersebut
memberikan pengertian, bahwa pemilik barang adalah pihak yang namanya tercantum dalam
Konosemen dan berhak untuk mengambil barang. Adapun beberapa peranan dokumen Bill of
Lading dalam aktivitas ekspor-impor, yaitu: sebagai tanda bukti penerimaan barang, sebagai bukti
atas kepemilikan suatu barang, dan juga sebagai bukti adanya kontrak pengangkutan. (FeviLia
Dea Ayu*, Ida Ayu Putu Widiati dan I Wayan Arthanaya, 2020), Untuk sahnya suatu Bill of
Lading harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Notify Party: Istilah ini merujuk pada pihak kedua setelah consignee yang berhak untuk
diberitahu mengenai adanya suatu pengiriman dan juga penerimaan barang logistik. Dalam
praktiknya, nama dan alamat notify party sendiri sama dengan dengan identitas consignee.
Meski demikian, semuanya tergantung dari pihak perjanjian awal antara shipper dan importir.
LKPD-01 KEGIATAN DISKUSI A.
Identitas :
Nama kelompok :________________________________________________________
Kelas :________________________________________________________
Sekolah :________________________________________________________
B. Capaian Pembelajaran :
Pada akhir Fase F, Peserta didik mampu memahami dasar-dasar sistem dan manajemen Logistik
C. Tujuan pembelajaran :
1. Memahami dasar-dasar sistem Logistik
2. Memahami fungsi manajemen Logistik
3. Menerapkan konsep manajemen rantai pasok
E. Kegiatan :
Petunjuk Kerja :
Setelah mengamati pemaparan materi badan usaha dari guru, bentuk kelompok diskusi yang terdiri dari 1
kelompok terdiri dari 5-6 orang . Setiap kelompok mendiskusikan materi berikut ini:
1. Uraikan pengertian manajemen rantai pasok!
2. Jelaskan aktivitas-aktivitas rantai pasok yang kamu ketahui.
3. Jelaskanlah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan rantai pasok.
4. Tuliskanlah masalah yang sering ditemui dalam pengelolaan rantai pasok.
5. Mengapa setiap perusahaan membutuhkan pengelolaan rantai pasok dengan baik?
F. Tempat Pengerjaan
Daftar Pustaka
Bowersox, D.J. (1996). Manajemen Logistik, Bumi Aksara, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (1996). Majaemen Persedian Aplikasi di Bidang Bisnis, PT.Raja Persada,
Jakarta
S, Subagya M. (1994). Manajemen Logistik. PT Gunung Agung, Jakarta