Artikel Ilmiah
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Hukum Program Sarjana
Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
Oleh:
IRPAN SETIAWAN
E1A018112
ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
Irpan Setiawan
E1A018112
ABSTRAK
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka akan menimbulkan
pertanyaan yang merupakan permasalahan yang harus dicarikan penyelesaianya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pembatalan merek terdaftar berdasarkan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis dalam Putusan Nomor
8/Pdt.Sus-HKI-Merek/2021/PN SMG?
2. Bagaimana akibat hukum terhadap pemegang merek terdaftar berdasarkan
Undang-Indang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis
dalam Putusan Pengadilan Niaga Semarang Putusan Nomor 8/Pdt.Sus-HKI-
Merek/2021/PN SMG?
C. Metode Penelitian.
1. Metode Pendekatan : Yuridis Normatif
2. Spesifikasi Penelitian : Deskriptif-Analitis
3. Lokasi Penelitian : Unit Pelaksana Teknis (UPT) Universitas
Jenderal Soedirman dan Pusat Informasi
Ilmiah
(PII) Fakultas Hukum Universitas Jenderal
Soedirman.
4. Sumber Data : Data Sekunder
5. Metode Pengumpulan Data : Studi Kepustakaan
6. Metode Penyajian Data : Teks Naratif
7. Metode Analisis Data : Normatif Kualitatif
3
3
HarsonoAdisumarto, Hak Milik Intelektual Khususnya Hak Cipta, Akademika Presindo,
Jakarta, 1991, hlm 44.
4
R.M Suryodiningrat, Pengantar Ilmu Hukum Merek, Pradya Paramitha, Jakarta, 1998,
hlm 3.
4
seorang pengusaha dibidang tekstil dengan kegiatan usaha menjual beberapa jenis
bahan-bahan kain. Kegiatan usaha ini telah berkembang menjadi industri dengan
skala nasional dengan produk yang dikenal memiliki kualitas sangat baik merek
dagang dari PT ANUGERAH GARMENINDO MANDIRI nomor agenda:
IDM00081132 tanggal 17 November 2020 untuk kelas 24. Merek “‟BOSS
DIAMOND CARBON PEACH TWILL STRETCH COMBED”.
Hasil penelitian tersebut telah sesuai dengan Pasal 1 Angka 1 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi, karena merek kain
“BOSS DIAMOND CARBON PEACH TWILL STRETCH COMBED” yang di
perdagangkan oleh Tergugat untuk kelas barang 24, dengan jenis barang yaitu kain
dan merek “BOSS DIAMOND CARBON PEACH TWILL STRETCH
COMBED” terdiri atas gambar dan logo. Sesuai pula dengan pendapat Harsono
Adisumatro dan R.M Suryodiningrat karena terdapat unsur kata “BOSS
DIAMOND CARBON” dengan susunan warna emas dan hitam sehingga dapat
diartikan sebuah merek karena memiliki tanda dan nama untuk membedakan
produk barang dengan barang sejenis lainnya.
Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan
Indikasi Geografis, merek dapat dibagi dalam dua (2) jenis, yaitu merek dagang
dan merek jasa. Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
tentang Merek dan Indikasi Geografis, Merek Dagang adalah merek yang
digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang
secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang sejenis
lainnya. Sedangkan, merek jasa menurut Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis adalah merek yang
digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang
secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa sejenis
lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian dalam putusan nomor
8/Pdt.SusMerek/2020/PN.SMG, merek “‟ BOSS DIAMOND CARBON PEACH
TWILL STRETCH COMBED” merupakan merek dagang PT ANUGERAH
GARMENINDO MANDIRI.
5
Hasil penelitian tersebut telah sesuai dengan Pasal 2 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, karena
merek “BOSS DIAMOND CARBON PEACH TWILL STRETCH COMBED”
merupakan jenis merek dagang, jenis merek dagang terdiri dari 3 jenis merek:
Merek Dagang, Merek Jasa, dan Merek Kolektif.
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan
Indikasi Geografis memberikan aturan bahwa merek dagang dan merek jasa dapat
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau
badan hukum. Menurut Harsono Adisumarto merek sengaja dibuat bukan hanya
untuk dimiliki sendiri, melainkan untuk kepentingan bersama. Oleh karena itu
pemilik merek oleh seseorang atau badan hukum dapat terjadi.5
Berdasarkan hasil penelitian dalam putusan nomor
8/Pdt.SusMerek/2021/PN Smg, mengenai kepemilikan merek “BOSS DIAMOND
CARBON PEACH TWILL STRETCH COMBED” dimiliki oleh PT
ANUGERAH GARMENINDO MANDIRI.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis dan pendapat
Harsono Adisumarto, karena merek “BOSS DIAMOND CARBON PEACH
TWILL STRETCH COMBED” dimiliki oleh badan hukum yang berhak atas
merek tersebut yaitu PT ANUGERAH GARMENINDO MANDIRI.
Pemilik merek memperoleh hak atas merek dimulai ketika merek tersebut
telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Pemilik merek harus
mengajukan permohonan pendaftaran merek kepada Menteri. Berdasarkan Pasal 4
ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis.
Berdasarkan hasil penelitian dalam putusan nomor
8/Pdt.SusMerek/2021/PN.Smg, PT ANUGERAH GARMENINDO MANDIRI
telah mengajukan permohonan pendaftaran merek „BOSS DIAMOND CARBON
PEACH TWILL STRETCH COMBED‟‟ kepada PEMERINTAH REPUBLIK
5
Harsono Adisumarno, Hak Milik Intelektual Khususnya Paten dan Merek, Hak Milik
Perindustrian (Industrial Property), Akademi Pressindo, Jakarta, 1989, hlm. 25.
6
yang merasa dirugikan atas merek yang telah terdaftar dapat mengajukan
pembatalan suatu merek terdaftar dengan alasan karena tidak adanya iktikad baik
oleh pemohon pendaftaran merek tersebut.6
Menurut Eddy Damian, Pengertian iktikad tidak baik dalam pendaftaran
merek dapat dipahami sebagai ketidakjujuran pendaftar dan peniruan yang
disengaja dari beberapa atau semua merek yang terdaftar sebelumnya, tujuannya
adalah memungkinkan pendaftar untuk mencocokkan merek dagang yang ditiru,
sehingga dapat menguntungkan pendaftar merek dagang tersebut.7
Berdasarkan hasil penelitian dalam putusan Nomor: 8/Pdt.Sus-HKI-
Merek/2021/PN SMG “BOSS DIAMOND CARBON PEACH TWILL STRETCH
COMBED” mengenai penolakan permohonan pendaftaran merek dagang
Penggugat yang memiliki persamaan dengan merek pembanding yang diajukan
oleh Tergugat.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan Pasal 21 Ayat (1) dan Ayat (3)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis,
karena merek tersebut didaftarkan terlebih dahulu dan pendaftaran tersebut melalui
prosedur beriktikad baik. Pendapat dari Eddy Damian, Dewi Rosanti, Salamiah
serta doktrin Dedi Sugiyanto, karena pendaftaran merek dagang yang dilakukan
oleh Penggugat memenuhi unsur pemohon yang beriktikad tidak baik. Bahwa
Penggugat bertiktikad tidak baik karena merek-merek tersebut memiliki persamaan
pada pokoknya dan/atau keseluruhan dengan merek-merek milik Para Tergugat.
Penggugat patut dianggap tidak jujur dan curang sehingga sudah sepatutnya
Penggugat tidak dapat menjadi pemilik merek dagang “BOSS DIAMOND
CARBON PEACH TWILL STRETCH COMBED” yang sah karena Penggugat
melakukan upaya pendaftaran merek dengan iktikad tidak baik.
6
Dewi Rosanti, Salamiah dan Dedi Sugiyanto,” Analisis Yuridis Itikad Tidak Baik Dalam
Pembatalan Merek Dagang Terdaftar Di Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik
Indonesia (Studi Putusan Nomor 999 K/Pdt.Sus-HKI/2019), Artikel Ilmiah Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, 2021, hlm 3
7
Eddy Damian, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Bandung, Alumni,2002, hlm
49.
8
Indang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis dalam
Merek/2021/PN SMG
8
Putu Eka Krisna Sanjaya dan Dewa Gde Rudy, Perlindungan Hukum Terhadap Hak
Merek Terkenal Di IndonesiaI, Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2018, halaman 7.
10
9
R. Soeroso, Op.Cit hlm 295
11
mempertimbangkan masa lewat waktu atau daluarsa atas gugatan yang diajukan
oleh Penggugat sebab Merek “BOSS DIAMOND CARBON PEACH TWILL
STRETCH COMBED” milik Tergugat terdaftar dengan iktikad tidak baik yang
dilakukan oleh Tergugat atas pendaftaran merek “BOSS DIAMOND CARBON
PEACH TWILL STRETCH COMBED” dengan Nomor Pendaftaran
IDM0008132.
Menurut A. Ridwan Halim sebagaimana dikutip oleh Dudu Duswara
Machmuddin, akibat hukum adalah segala akibat yang terjadi dari segala
perbuatan hukum yang dilakukan oleh subyek hukum terhadap obyek hukum
ataupun akibat-akibat lain yang disebabkan karena kejadian-kejadian tertentu oleh
hukum yang bersangkutan sendiri telah ditentukan atau dianggap sebagai akibat
hukum. Akibat hukum inilah yang melahirkan suatu hak dan kewajiban bagi para
subyek hukum. Atau dengan kata lain, akibat hukum adalah akibat yang
ditimbulkan oleh peristiwa hukum.10
Berdasarkan hasil penelitian pada Putusan Pengadilan Negeri Semarang
Nomor: 8/Pdt.Sus-HKI-Merek/2021/PN SMG, Merek “BOSS DIAMOND
CARBON PEACH TWILL STRETCH COMBED” yang menunjukan bahwa
terhadap gugatan milik Penggugat yang diajukan atas dasar iktikad tidak baik yang
mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan, Majelis Hakim dengan
amar putusannya menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, Majelis Hakim
berkesimpulan dan sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Tergugat dan
Turut Tergugat bahwa gugatan pembatalan merek yang diajukan Penggugat
terhadap Merek “BOSS DIAMOND CARBON PEACH TWILL STRETCH
COMBED” terdatar dengan Nomor Pendaftaraan IDM000811322 milik Tergugat
telah lewat waktu atau daluwarsa , tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 77 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis karena
Merek “BOSS DIAMOND CARBON PEACH TWILL STRETCH COMBED”
milik Tergugat telah terdaftar dengan iktikad baik.
10
Dudu Duswara Machmuddin, Pengantar Ilmu Hukum: Sebuah Sketsa, Bandung: PT
Refika Aditama, 2001, hlm 50.
12
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Putusan Nomor 8/Pdt.Sus-HKI-Merek/2021/PN SMG yang menolak
gugatan permohonan pembatalan merek “BOSS DIAMOND CARBON
PEACH TWILL STRETCH COMBED” yang ditolak oleh Penggugat sudah
tepat sesuai dengan ketentuan Pasal 21 Ayat (1) huruf b Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis.
2. Akibat hukum pembatalan merek yang diajukan para penggugat adalah tidak
dibatalkannya Merek “BOSS DIAMOND CARBON PEACH TWILL
STRETCH COMBED” milik Tergugat didaftarkan dengan iktikad baik.
Penolakan gugatan Pembalatan Merek Terdatar “BOSS DIAMOND
CARBON PEACH TWILL STRETCH COMBED” milik Tergugat
berdasarkan ketentuan Pasal 77 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Merek dan Indikasi Geografis, karena Tergugat dinyatakan sebagai
pemilik merek terdaftar yang beriktikad baik dalam mendaftarkan Merek
13
F. Saran
1. Bagi Pemohon hendaklah mendaftarkan mereknya dengan iktikad baik, dan
kejujuran agar mereknya terhindar dari pembatalan merek
2. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual diharapkan harus lebih berhatihati
dalam memperhatikan proses pemeriksaan pendaftaran merek, sehingga
terhindar dari kesalahan yang bisa berakibat pada pembatalan merek. Hal
tersebut untuk mencegah diterimanya pendaftaran merek yang dilandasi
iktikad tidak baik dan/atau pendaftaran merek yang memiliki persamaan
pada pokoknya ataupun keseluruhannya.
G. Daftar Pustaka
1. Literatur
Djumhana, Muhammad dan R. Djubaedilah. (2011). Hak Milik Intelektual (sejarah, teori
dan Pratiknya di Indonesia). Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Jened, R. (2015). Hukum Merek (Trademark Law) Dalam Era Global & Integrasi
Ekonomi . Jakarta: Kencana.
Putu Eka Krisna Sanjaya dan Dewa Gde Rudy. (2018) Perlindungan Hukum
Terhadap Hak Merek Terkenal Di IndonesiaI, Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
2. Peraturan Perundang-undangan
Kitab Undang Undang Hukum Perdata (KUHPer)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 67 Tahun
2016 Tentang Pendaftaran Merek