Anda di halaman 1dari 4

A.

Judul :
Sengketa Pelaksanaan Upah Minimum tahun 2013 antara Federasi Serikat Buruh Indonesia
(FSBI) melawan Gubenur DKI Jakarta
B. Permasalahan :
Objek gugatan dalam perkara tersebut adalah Putusan PTUN Jakarta No.58/G/2013/PTUN-JKT
C. Kerangka Hukum :
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 88 ayat (1), Peraturan
Mentri No.1 tahun 1999 tentang Upah Minimum pasal 1 ayat (10)
D. Analisis :
Pihak-pihak yang berperkara dalam sengketa ini adalah Federasi serikat Buruh Indonesia
sebagai penggugat melawan Gubernur Jakarta sebagai Tergugat, dalam hal ini
mengakibatkan hak konstitusi Penggugat dilanggar dan dirugikan, yang mana meliputi
kerugian dalam bentuk tidak dapat hidup secara layak sehingga dalam hal ini para
penggugat meminta kepada majelis Hakim PTUN Jakarta untuk memerintahkan
tergugat membatalkan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta
Nomor 361 Tahun 2013 tanggal 6 Maret 2013 Tentang Persetujuan Penangguhan
Pelaksanaan Upah Minimum Tahun 2013 Kemudian Hakim Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta memberikan putusan mengabulkan gugatan penggugat dan
memenangkan pihak penggugat, Dengan pertimbangan Pokok gugatan para Penggugat
terbukti dan beralasan menurut hukum.
E. Kesimpulan dan Saran :
Bahwa Surat Keputusan Gubemur No 361 Tahun 2013 tanggal 6 Maret 2013 telah terbukti
melanggar Asas-asas umum pemerintahan yang baik khususnya asas kepastian hukum
Pengadilan tidak dapat membenarkan sikap Tergugat yang inkonsisten, yaitu di satu sisi
telah menetapkan Upah Minimum Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013,
namun di sisi lainnya memberikan penangguhan pelaksanaan upah minimum tahun
2013 kepada perusahaan. Sikap demikian menimbulkan ketidak pastian hukum dan
ketidakadilan bagi Pekerja / Buruh yang berarti bertentangan dengan semangat
perlindungan hukum bagi buruh terhadap hak-haknya.
Hakim akan lebih hati-hati dan sungguh-sungguh didalam melakukan
pemeriksaan,pertimbangan dan putusan dalam suatu perkara, dan yang jelas Hakim akan
mengeluarkan putusan terbaiknya yang mempunyai nilai keadilan dan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
A. Judul :
Sengketa Pendaftaran Merek Adventurous Travel antara PT. Petualang melawan Direktur Merek
pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
B. Permasalahan :
Obyek gugatan dalam perkara ini adalah putusan PTUN Jakarta Pusat No.86/G/2014/PTUN-JKT
C. Kerangka Hukum :
Undang-Undang Nomor 15 pasal 6 ayat (1) Tahun 2001 Tentang Merek
Undang-undang Nomor 5 pasal 31 Tahun 2001 Tentang Angkutan Publik
D. Analisis :
Pada tanggal 14 Februari 2005, PT. Petualang telah mengajukan Permohonan Pendaftaran Merek
Dagang ADVENTUROUS TRAVEL dibawah Nomor Agenda : D00-2005-02840-2853
dengan jenis jasa paket wisata dan agen perjalanan. Permohonan Pendaftaran Merek
tersebut telah ditolak oleh Direktur Merek pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual dengan Surat Keputusan tanggal 4 September 2006 Nomor : D00-01-02840
dengan alasan : “Merek ADVENTUROUS TRAVEL tersebut mempunyai persamaan
pada pokoknya dengan Merek milik orang lain yang sudah terdaftar lebih dahulu dengan
Nomor Daftar : 346210 untuk barang sejenis yang mempunyai merek
ADVENTUROUS”, Gugatan tersebut berdasarkan bahwa menurut ilmu hukum dan
yuriprudensi, dalam menentukan ada tidaknya persamaan pada pokoknya antara suatu
Merek dengan Merek yang lain maka merek-merek yang bersangkutan harus dipandang
pada keseluruhannya sebagai satu kesatuan yang bulat.
E. Kesimpulan dan Saran :
Bahwa Surat Keputusan tanggal 4 September 2006 Nomor : D00-01-02840 tentang Penolokan
Permohonan Pendaftaran Merek Adventurous Travel adalah sebuah objek gugatan TUN.
Hal ini dikarenakan Keputusan tersebut telah memenuhi syarat sebagai Keputusan Tata
Usaha Negara yaitu suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN
yang berisi tindakan hukum TUN berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final sehingga menimbulkan akibat hukum
bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Dari sengketa diatas maka PT.Petualang harus menghormati putusan pengadilan tata usaha
negeri jakarta dari upaya upaya hukum yang akan dilaksanakan dikarenakan hakim telah
memberikan putsan untuk menolak gugatan yang diajukan oleh PT.Petualang tersebut
dengan putusan yang bersifat konkrit,Individual dan final.
A. Judul :
PTUN Menangkan Gugatan PSSI atas Sanksi Menpora
B. Permasalahan :
Obyek sengketa ini adalah Putusan PTUN 91/G/2015/PTUN-JKT yang memenangkan Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) atas Surat Keputusan (SK) Kementerian Pemuda
dan Olahraga Menpora No. 01307 yang memberikan sanksi administratif terhadap PSSI.
C. Kerangka Hukum :
Undang undang no 51 Pasal 1 ayat (11) tahun 2009 tentang peradilan tata usaha negara
D. Analisis :
PSSI memenangkan gugatan atas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) soal Surat
Keputusan (SK) Menpora No. 01307 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). SK
tersebut berisi sanksi kegiatan keolahragaan asosiasi sepak bola di Indonesia tersebut
sejak April silam. Dengan putusan ini, praktis SK itu sudah dinyatakan tak berlaku lagi,
dalam sidang putusan akhir, majelis hakim yang diketuai Ujang Abdullah menerima
seluruh alasan gugatan yang diajukan PSSI, serta menolak seluruh eksepsi tergugat
(Kemenpora) dalam salah satu pertimbangan perkara bernomor 91/G/2015/PTUN-JKT
tersebut. Hakim memutuskan mempertimbangkan fakta mengenai berhentinya kompetisi
sepak bola seperti ISL, Divisi Utama, Divisi Satu dan seterusnya dan akan
mengakibatkan kerugian besar terhadap PSSI dan PT Liga Indonesia.
E. Kesimpulan dan Saran :
Hasil sengketa antara Menpora sebagai pihak pengugat melawan PSSI sebagai pihak tergugat ini
dimenangkan oleh pihak PSSI oleh PTUN Jakarta dengan Putusan Perkara No.
91/G/2015/PTUN-JKT, maka pihak Menpora harus menghormati putusan PTUN tersebut
dengan tidak melaukan upaya hukum lagi, hakim memutus dengan Tak hanya meminta
Kemenpora mencabut SK Pembekuan PSSI, juga menghukum Kemenpora membayar
denda Rp277 ribu dan putusan bersifat inkrah.
Sebaiknya menpora mematuhi dan tidak melakukan upaya hukum banding terhadap putusan
pengadilan tersebut, tidak sepantas nya olahraga persepak bolaan tanah air ini
dipolitikisasi dengan dalil apapun itu, sepak bola menjadi olahraga dengan animo
masyarakat indonesia tertinggi dibandingkan olahraga lain, serta jika perkara ini terus
berlangsung maka akan ada banyak pihak pihak yang akan dirugikan terutama para tim
tim yang berlaga dalam pesepakbolaan ditanah air indonesia ini.

NAMA : ADAM RAHMAN


NIM : 20140610404
KEAS : G

Anda mungkin juga menyukai