Anda di halaman 1dari 3

Nama : Amanda Ismi Wulan

NIM : 02011281924231
Kampus : Indralaya
Mata Kuliah : Hukum Perlindungan Konsumen

Analisis Putusan Nomor 4/Pdt.Sus-BPSK/2021/PN Lbp

Perkara gugatan antara :


1. PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE, TBK , sebagai Pemohon Keberatan
2. Masingut, sebagai Termohon Keberatan
3. PT. CAMAR JAYA PERKASA, sebagai Turut Termohon Keberatan

Dasar Hukum pengajuan permohonan keberatan:


1. Pasal 3 ayat 1 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomo1 Tahun 2006
Tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen (BPSK).
2. Pasal 56 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen
3. Pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2006 Tentang : Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen (BPSK)
4. Pasal 7 ayat (2) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik
Indonesia Nomor : 350/MPP/Kep/12/2001 Tentang : Pelaksanaan tugas dan
Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.

Berdasarkan Putusan BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) Kota Medan Nomor:
73/Arbitrase/2020/BPSK.Mdn tertanggal 12 November 2020, pemohon keberatan
memberikan dalil-dalil sebagai berikut :

1. Termohon adalah Debitur dari Pemohon yang terikat di dalam Perjanjian Pembiayaan
Nomor 0601.17.107175 tanggal 23 desember 2017 dengan tenor waktu selama 36
bulan dan Termohon mempunyai kewajiban perbulan Rp. 1.020.000,- atas 1 unit
Sepeda Motor Honda Cb 150 R Street Fire, Warna Hitam.
2. Termohon tidak melaksanakan kewajiban membayar angsuran selama 3 bulan
berturut turut sesuai dengan yang diperjanjikan.
3. Pemohon kemudian pada tanggal 5 September 2019 melakukan unit motor yang ada
pada Termohon.
4. Pada Putusan Nomor 4/Pdt.Sus-BPSK/2021/PN Lbp permohonan dari pemohon
keberatan ditolak karena pada putusan BPSK Kota Medan Nomor
073/Arbitrase/2020/BPSK.Mdn telah memberikan amar putusan yang berisi perintah
yang mengandung sifat penghukuman (condemnatoir) kepada pelaku usaha.
5. Termohon merasa keberatan atas tindakan yang dilakukan pemohon dalam menyita 1
unit sepeda motor milik pemohon yang dengan cara dicegat oleh 2 orang yang
diketahui petugas PT. CAMAR JAYA PERKASA karena Termohon merasa apa yang
dilakukan oleh pemohon atas penarikan motor tersebut tidak sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
6. Pada saat itu termohon menunggak selama 3 bulan tidak melakukan pembayaran
angsuran 1 unit sepeda motor CB 150 R, namun tidak ada pemberitahuan terlebih
dahulu, yang mada pada saat itu termohon ingin membayarkan tunggakan tersebut
namun termohon merasa keberatan atas tindakan yang dilakukan oleh PT. CAMAR
JAYA PERKASA atas penarikan motor tersebut.
7. Majelis BPSK Kota Medan telah mengabulkan seluruh gugatan Konsumen
(Termohon Keberatan) dengan pertimbangan hukum sebagaimana dalam Putusan
BPSK Kota Medan Nomor: 073/Arbitrase/2020/BPSK.Mdn Tanggal 12 November
2020, dimana berdasarkan putusan tersebut Pemohon keberatan ( PT Adira Dinamika
Multi Finance, Tbk. Cabang Medan) telah dipanggil secara sah dan patut oleh BPSK
Kota Medan akan tetapi tidak hadir, dimana ketidakhadiran Pemohon Keberatan tanpa
disertai alasan yang sah, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemohon
Keberatan adalah Pemohon yang tidak beritikad baik karena tidak memenuhi
panggilan BPSK kota Medan untuk hadir pada persidangan yang telah ditentukan.
8. Majelis Hakim berpendapat bahwa Putusan Nomor: 073/Arbitrase/2020/BPSK.Mdn
Tanggal 12 November 2020, telah tepat dan benar sehingga putusan tersebut perlu
untuk dipertahankan dan Majelis perlu mengambil alih pertimbangan hukum dari
putusan tersebut, dimana BPSK Kota Medan berhak untuk melindungi Konsumen.

MENGADILI :
Majelis hakim memperhatikan Pasal 56 ayat (2), Pasal 52 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 Jo Pasal 3 Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor:
350/MPP/Kep/12/2001, Pasal-Pasal pada Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009, Pasal 6
ayat (5) Perma Nomor 1 Tahun 2006, serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan. Mengadili menolak Eksepsi dari Termohon Keberatan, dan dalam pokok
perkara menolak permohonan pemohon keberatan serta menguatkan Putusan Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota Medan No. 073/Arbitrase/2020/BPSK.Mdn Tanggal
12 November 2020. Serta mengadili sendiri dengan menyatakan Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen (BPSK) berwenang mengadili perkara a quo, dan menghukum Pemohon
Keberatan (Pelaku Usaha) untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan
sejumlah Rp.925.000,-

Hasil analisis ini, saya setuju terhadap putusan hakim yang menolak eksepsi dan
permohonan dari Pemohon Keberatan karena sudah sepatutnya ketika terjadi sengketa antara
konsumen dengan pelaku usaha terlebih dahulu menempuh penyelesaian di luar pengadilan di
BPSK sebagaimana yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, terlebih diketahui bahwasanya penyebab dari sengketa tersebut adalah dugaan
adanya pelanggaran yang dilakukan pelaku usaha (Pihak Pemohon Keberatan) terhadap
ketentuan yang diatur dalam UU.
Berdasarkan Pasal 45 Ayat (1) UUPK bahwa setiap konsumen yang merasa dirugikan
dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa
antara konsumen dan pelaku usaha (BPSK) atau melalui peradilan yang berada di lingkungan
peradilan umum. Lebih lanjut dalam Pasal 52 telah dijelaskan mengenai tugas dan wewenang
dari BPSK secara gamblang, jadi dapat disimpulkan meski sudah ada kesepakatan dalam
perjanjian bahwa penyelesaian sengketa akan diselesaikan di Pengadilan Negeri, hal tersebut
dapat dikesampingkan mengikuti peraturan yang tertuang dalam undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai