Anda di halaman 1dari 75

“PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP RUTINITAS

BELAJAR SEHARI-HARI SISWA-SISWI SMA SANTA


MARIA 1 CIREBON “

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Pelajaran Bahasa Indonesia


Sebagai Syarat kelulusan SMA Santa Maria 1 Kota Cirebon

DISUSUN Oleh :

NAMA : Jason Hermanto


KELAS : XII IPS 1
NIS : 192010098

SMA Santa Maria 1 Kota Cirebon

Jln. Sisingamangaraja No. 22, Kecamatan Lemawungkuk, Kelurahan


Panjunan, Kota Cirebon, Telepon (0231) 243480,45112

2022
“PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP RUTINITAS BELAJAR
SEHARI-HARI SISWA-SISWI SMA SANTA MARIA 1 CIREBON “

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Pelajaran Bahasa Indonesia


Sebagai Syarat kelulusan SMA Santa Maria 1 Kota Cirebon

DISUSUN Oleh :

NAMA : Jason Hermanto


KELAS : XII IPS 1
NIS : 192010098

SMA Santa Maria 1 Kota Cirebon

Jln. Sisingamangaraja No. 22, Kecamatan Lemawungkuk, Kelurahan


Panjunan, Kota Cirebon, Telepon (0231) 243480,45112

2022

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul “ Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Rutinitas


Sehari-hari Siswa-siswi SMA Santa Maria 1 Cirebon”
disusun oleh :

Nama : Jason Hermanto

NIS : 192010098

Telah disahkan dan disetujui sebagai bentuk pemenuhan proyek karya ilmiah
dan ujian praktik SMA Santa Maria 1 Cirebon mata pelajaran Bahasa
Indonesia,pada :

Hari : Senin

Tanggal : 10 Januari 2022

Menyetujui,

Guru Pembimbing Materi, Guru Pembimbing Teknis,

Kristofarus Dion Angga P, S.Pd Natalia Tika Indrawati,S.Pd

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Santa Maria 1 Cirebon,

Drs. Ongko Sumedi

iii
ABSTRAK

“PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP RUTINITAS


BELAJAR SEHARI-HARI SISWA-SISWI SMA SANTA MARIA 1
CIREBON “

Oleh :

Jason Hermanto

192010098

Pemerintah saat ini sedang mengalami tantangan akibat adanya pandemic


COVID-19 ini, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk para pelajar
belajar dari rumah dengan menggunakan metode pembelajaran online untuk
menghabat terjadinya penyebaran virus COVID-19. Pada masa pandemi terjadi
perubahan rutinitas belajar yang dilakukan oleh para pelajar dan hal ini
membuhtukan adaptasi. Rutinitas belajar memiliki pengaruh terhadap motivasi
belajar dan pada akhirnya akan mempegaruhi prestasi belajar pada pelajar.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pandemic COVID-19 ini


terhadap rutinitas para pelajar. Jenis penelitian ini adalah dengan metode
kuantitatif dengan penggumpulan data penelitian menggunakan kuesioner yang
dibagikan kepada para pelajar dari kelas 10-12 melalui gogle form untuk
mempermudah akses selama pandemic COVID-19 ini.

Penelitian ini merupakan karya tulis ilmiah yang dibuat untuk mencari
pengaruh pandemic COVID-19 terhadap rutinitas belajar. Dengan masalah yang
telah dijabarkan dan hasil yang telah diperoleh, harapannya, karya tulis ini mampu
memberikan informasi atau wawasan terkait penelitian yang sudah dilakukan oleh
penulis.

iv
PRAKARTA

Pertama-tama penulis ingin memanjatkan puji dan syukur kepada


Tuhan yang maha esa atas berkat dan kebaikannya selama ini dan
terkhusus dalam penyelesaian karya tulis ini. Hingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan karya tulis dengan baik.

Adapun judul karya ilmiah ini adalah :

"PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP


RUTINITAS BELAJAR SISWA-SISWI SMA SANTA
MARIA 1 CIREBON"

1. Drs. Ongko Sumedi, selaku Kepala SMA Santa Maria 1 Cirebon yang
telah memberikan kesempatan akanK
2. Natalia Tika Indrawati, S.Pd. selaku wali kelas XII IPA 1 SMA Santa
Maria 1 Cirebon yang senantiasa mengingatkan dan memberikan motivasi
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Kristofarus Dion Angga P, S.Pd., selaku guru pembimbing materi dalam
proyek karya tulis ilmiah SMA Santa Maria 1 Cirebon yang telah
memberikan bantuan, masukan, serta dukungan dalam pelaksanaan
penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Natalia Tika Indrawati, S.Pd. Selaku guru pembimbing teknis dalam
proyek karya tulis ilmiah SMA Santa Maria 1 Cirebon yang telah
memberikan bantuan dan motivasi terhadap pelaksanaan penelitian dan
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Bapak / Ibu Guru dan Karyawan SMA Santa Maria 1 Cirebon yang telah
memberikan berbagai informasi pada peneliti terhadap pelaksanaan
penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini.
6. Orang tua, kakak, dan seluruh anggota keluarga yang telah memberikan
dukungan moral dan material dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
7. Seluruh siswa-siswi kelas X, XI, dan XII SMA Santa Maria 1 Cirebon
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner yang
telah dibagikan oleh peneliti.
8. Peserta didik kelas XII SMA Santa Maria 1 Cirebon yang telah berjuang
bersama peneliti dalam melaksanakan proyek karya tulis ilmiah sebagai
tugas kelas XII SMA Santa Maria 1 Cirebon.

v
Judul karya tulis ilmiah "Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap
Rutinitas Sehari-hari Siswa-Siswi SMA Santa Maria 1 Cirebon ini dipilih
karena menurut peneliti menarik untuk dibahas , dimana terjadi perubahan
rutinitas belajar akibat dengan adanya pandemi covid-19 ini.Penulis benar-
benar menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, maka dari itu penulis sangat menghargai jika ada masukan
dan kritik yang dapat lebih membangun penulis menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah yang berjudu” Pengaruh Pandemi
Covid-19 Terhadap Rutinitas Belajar Siswa-Siswi SMA Santa Maria 1
Cirebon ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul "Pengaruh Pandemi


Covid-19 Terhadap Rutinitas Belajar Sehari-hari Siswa-siswi SMA Santa
Maria 1Cirebon" ini dilandasi oleh permasalahan Pandemi terhadap
rutinitas belajar yang berubah selama masa pandemi covid-19 .

Menyadari belum sempurnanya karya tulis ilmiah ini, peneliti


mengucapkan permohonan maaf yang sebesar - besarnya pada pembaca
dan mengharapkan sumbangsih dari pembaca berupa kritik dan saran yang
sifatnya membangun.

Cirebon, 10 Januari 2021

Jason Hermanto

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

PRAKARTA ......................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Bekalang……….…………....……………………………….1

1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... 8

1. 3 Pembatasan Masalah ........................................................................ 8

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................ 8

1.5 Hipotesa ........................................................................................... 9

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 10

1.7 Kegunaan Penelitian....................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11

2. 1 Pengertian Pandemi................................................................................... 11

2.1.1 Menurut Wikipedia ....................................................................... 11

2.1.2 Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) ........................ 11

vii
2.1.3 Menurut WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan
Dunia)........................................................................................................ 11

2.1.4 Menurut KOMPAS.Com............................................................... 12

2.1.5 Menurut P Siti Nurhasanah ............................................................ 12

2.1.6 Menurut ALODOKTER................................................................. 12

2.2 Pengertian Covid-19................................................................................. 13

2.2.1 Menurut Wikipedia ......................................................................... 13

2.2.2 Menurut WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan


Dunia)........................................................................................................ 14

2.2.3 Menurut Kemkes(Kementrian kesehatan Replublik Indonesia ) ... 14

2.2.4 Menurut Melani Kartika Sari ......................................................... 15

2.2.5 Menurut Dinda Nadilla Yuzar ........................................................ 15

2.3 Dampak Pandemi Covid -19 Pada Pembelajaran ..................................... 16

2.4 Pengertian Rutinitas .................................................................................. 19

2.4.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) .......................... 19

2.4.2 Menurut Norman Kamaru .............................................................. 19

2.4.3 Menurut Branly ............................................................................. 20

2.5 Pengertian Belajar ..................................................................................... 21

2.5.1 Menurut Muh Sain Hanafy............................................................. 21

2.5.2 Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of


Learning 1977 ........................................................................................... 22

2.5.3 Menurut M. Prawiro ...................................................................... 22

2.5.4 Menurut Ernest R. Hilgard ............................................................ 22

viii
2.5.5 Menurut Margaret Gredler (1994) ................................................ 22

2.6 Pengertian Pembelajaran Daring ............................................................... 24

2.6.1 Menurut Penerbit DEPPUBLISH ................................................. 24

2.6.2 Menurut (Mulyasa, 2013:100). ..................................................... 25

2.6.3 Menurut (Kurtanto, 2007:101) ...................................................... 25

2.6.4 Menurut Dabbagh dan Ritland (2005) .......................................... 25

2.6.5 Menurut Bilfaqih & Qomarudin (2015, hlm. 1) ............................ 25

2.7 Langkah-Langkah Tindakan ..................................................................... 27

2.7.1 Pemerintah...................................................................................... 27

2.7.2 Pendidik/Dosen/Akademisi ............................................................ 28

2.7.3 Orang Tua....................................................................................... 29

2.7.4 Anak Didik ..................................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 32

3.1 Tujuan Penelitian .............................................................................. 32

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 32

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 32

3.4 Metode Penelitian.............................................................................. 33

3.5 Instrumen Penelitian.......................................................................... 33

3.6 Indikator Kuisoner ............................................................................. 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 47

4.1 Jawaban Hasil Pertanyaan ................................................................... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 50

ix
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 50

5.2 Sarana ....................................................................................................... 51

5.2.1 Bagi pelajar .................................................................................... 51

5.2.2 Bagi Sekolah .................................................................................. 52

5.2.3 Bagi Pemerintah ............................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA……..…………………………………………………….53

RIWAYAT HIDUP PENULIS…………………………………………………56

x
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 57

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 (COVID-19) .........................................................................................16

Gambar 1.2 (BELAJAR) .........................................................................................23

Gambar 1.3 ( PEMBELAJARAN DARIN) ...........................................................26

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyakit virus Corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian
besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga
sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Virus yang
menyebabkan COVID-19 terutama ditransmisikan melalui droplet
(percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin,
atau mengembuskan nafas. Droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan
di udara, sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau
permukaan lainnya. Anda dapat tertular saat menghirup udara yang
mengandung virus jika Anda berada terlalu dekat dengan orang yang
sudah terinfeksi COVID-19. Anda juga dapat tertular jika menyentuh
permukaan benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau
mulut Anda.

Virus SARS-CoV-2 pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019


dan pada Juni 2021, telah menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan lebih
dari 178 juta kasus yang dikonfirmasi dan 3,9 juta kematian. Beberapa
kasus awal terkait dengan pasar basah di Kota Wuhan tempat klaster
pertama infeksi Covid-19 tercatat. Selama beberapa bulan terakhir, para
ilmuwan telah mencapai konsensus luas bahwa virus menyebar sebagai
akibat dari "zoonotic spillover" atau "virus yang melompat" dari hewan
yang terinfeksi ke manusia, sebelum menjadi sangat menular dari manusia

1
2

ke manusia. Namun, teori lain yakin bahwa virus tersebut mungkin lolos
dari fasilitas riset biologi utama, yang terletak relatif dekat dengan pasar,
yakni Institut Virologi Wuhan (WIV).Di tempat itu, para ilmuwan sudah
mempelajari virus corona pada kelelawar selama lebih dari satu dekade.

Indonesia menjadi salah satu negara positif virus corona (Covid-19).


Kasus pertama yang terjadi di Tanah Air menimpa dua warga Depok, Jawa
Barat. Menurut Jokowi, dua WNI itu merupakan seorang ibu (64 tahun)
dan putrinya (31 tahun). Keduanya diduga tertular virus corona karena
kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. Warga
Jepang itu terdeteksi Corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di
Malaysia. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan
dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun.

Saat mengumumkan kasus pertama virus corona ini, Presiden Joko


Widodo sekaligus menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah siap
menghadapi virus asal China ini. Ia memastikan pemerintah sudah
mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk merawat pasien positif virus
corona. "Sejak awal, pemerintah benar-benar mempersiapkan. Rumah
sakit lebih dari 100 dengan ruang isolasi yang baik," ujar Presiden di
Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Di awal kemunculannya, virus ini mendapat beragam respons yang


muncul dari masyarakat Indonesia. Sebagian mulai berhati-hati dan
menerapkan pola hidup sehat, tetapi lebih banyak yang tidak peduli dan
terkesan meremehkan; bahkan menjadikan virus ini sebagai bahan
candaan. Bukan hanya masyarakat biasa, pejabat-pejabat pun banyak yang
meremehkan keberadaan virus ini dan tidak melakukan persiapan maupun
antisipasi munculnya wabah ini di Indonesia. Bahkan ketika COVID-19
mulai menyebar dengan cepat ke berbagai daerah dan beberapa negara
3

telah menutup akses keluar masuk, pemerintah dan warga Indonesia masih
terkesan santai dan kurang melakukan tindakan pencegahan terhadap virus
ini.

Upaya pencegahan untuk mengantipitasi penyebaran covid-19 yang


sudah dilakukan di antaranya adalah :

1) Karantina Wilayah
2) Kebijakan Lockdown
3) Sosial Distancing
4) Mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak,
rajin mencuci tangan, dan lain sebagainya.

Bukan hanya pemerintah saja akan tetapi seluruh masyarakat harus ikut
berperan dalam upaya pencegahan tersebut agar virus corona bisa segera
teratasi dan kita dapat beraktivitas kembali seperti sebelumnya.

Karena pemerintah dan masyarakat Indonesia yang santai akan adanya


pandemi Covid-19 ini. banyak tenaga kesehatan yang berguguran akibat
pandemi ini karena faktor tertular virus covid-19 maupun faktor kelelahan
karena jumlah pasien yang membludak hingga sebanyak 101 orang tenaga
kesehatan yang menangani pasien covid-19 meninggal dunia.

"Data per 1 Maret 2021, perbandingan kasus aktif di Indonesia sebesar


11,41% dan dunia 19,05%," imbuhnya. Sedikit berbeda dengan kasus
aktif, kasus kematian di Indonesia cenderung fluktuatif meningkat sejak
awal April 2020. Bulan-bulan selanjutnya, persentase kematian cenderung
melandai. Pada kasus kematian dunia, juga meningkat tajam pada Maret -
April 2020. Kemudian sejalan dengan Indonesia, trennya melandai hingga
saat ini. Dan per 1 Maret 2021, persentase Indonesia sebesar 2,71%, dan
4

dunia 2,22% dengan selisih 0,5%.Lalu, pada kesembuhan di Indonesia,


persentasenya menunjukkan kenaikan yang tajam hingga Agustus
2020.kemudian cenderung melandai meskipun terus menunjukkan
peningkatan hingga saat ini. Sedangkan kesembuhan dunia sempat
mengalami penurunan drastis selama Maret 2020.

Dengan adanya peraturan yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (


PSBB ) adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu
wilayah untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih luas. Dan
Penerapan kebijakan social distancing ini jelas sangat berdampak terhadap
seluruh sektor kehidupan, terutama pada sektor perekonomian, yang secara
tidak langsung menyebabkan tersendatnya laju perekonomian. Selain
berdampak pada sektor perekonomian, sektor pendidikan juga turut
terkena dampak yang cukup fatal. Kegiatan belajar mengajar terpaksa
harus dilakukan dalam jarak jauh.

Akan tetapi, dari kebijakan ini juga banyak pihak yang belum siap
untuk melaksanakan pembelajaran melalui jarak jauh atau yang dikenal
dengan sebutan daring ini. Yang mengalami perubahan kebiasaan dalam
proses pendidikan di masa pandemi Covid-19, baik siswa, guru, maupun
orang tua siswa. Perubahan kebiasaan tersebut tampak jelas terlihat. Pada
saat kondisi normal, belajar menggunakan sistem tatap muka, lalu berubah
menjadi pembelajaran jarak jauh (Online) yang dijalankan sekolah di
masa pandemi.

Perubahan itu sangat terasa dijalankan, sehingga memberikan suka


dan duka di dunia pendidikan Indonesia. Semua perubahan itu memang
telah diatur oleh pemerintah lewat Kementerian Pendidikan dan
5

Kebudayaan (Kemendikbud), demi meredam angka penularan Covid-19 di


masyarakat.

Sejak menyebar luas di Indonesia Maret 2020 lalu, COVID-19


memaksa para siswa untuk belajar di rumah yang dilakukan secara Online.
Mau tidak mau, sistem pembelajaran serba Online ini mengubah rutinitas
kita sebagai pelajar.

Yang biasanya setiap hari harus pergi ke sekolah, sekarang hanya perlu di
rumah saja namun harus tetap siap di depan laptop maupun gadget untuk
belajar dan mengerjakan tugas. Harus diakui, belajar di rumah membuat
jadi lebih santai karena waktu yang biasanya dipakai untuk menempuh
jarak dari rumah ke sekolah dan sebaliknya bisa dipakai untuk istirahat,
belajar lebih rajin, olahraga,

atau melakukan hobi dan yang biasanya peringatan dilakukan melalui


upacara bendera serentak di seluruh Indonesia, tetapi hanya diperingati
melalui upacara bendera terpusat dan dilakukan secara virtual untuk bisa
mencegah penyebaran virus Corona yang terus meningkat di Indonesia ini.
Oleh karena itu rutinitas yang dijalankan semenjak ada pandemi covid-19
ini berbeda dari rutinitas yang di lakukan sebelum ada pandemi ada
rutinitas yang baru terutama Rutinitas Baru sebagai Pelajar selama
Pandemi COVID-19.

Dampak yang diberikan adalah Kurangnya Bersosialisasi.


Pembelajaran jarak jauh membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu
di depan gadget atau laptop yang mengakibatkan anak kurang untuk
bersosialisasi di lingkungannya dan terlalu lama di depan gadget atau
laptop juga kurang baik untuk kesehatan mata karena efek radiasi yang
diberikan
6

Oleh karena itu di tengah masa pandemi covid-19 yang bisa dilakukan
oleh pelajar untuk melakukan rutinitas sehari-hari adalah :

1. Tetap Menjaga kesehatan selama kegiatan belajar


2. Melakukan olahraga di dalam rumah
3. Mematuhi protokol yang ada
4. Mencari sumber belajar yang beragam
5. Beribadah secara Online

Supaya bisa melakukan pembelajar tatap muka kembali dan bisa


menjalankan rutinitas kita sehari-hari yang biasa dilakukan :

1. Mendengar Pendapat Orang Tua : yaitu mengenai rencana dibukanya


pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Kedua, memastikan orang
tua mempersiapkan anaknya untuk mematuhi protokol kesehatan saat
kembali belajar di sekolah dan melakukan rutinitas sehari-hari.

2. Siapkan Sarana dan protokol kesehatan : Kesiapan fisik sekolah


seperti sarana sanitasi dan kebersihan, kesiapan menerapkan masker dan
memiliki thermogun, fasilitas pelayanan kesehatan, sampai kepada
peraturan pembelajaran di sekolah yang terintegrasi dengan kesepakatan
dengan orangtua.

3. Melakukan Simulasi : Simulasi ini harus diikuti kepala sekolah, guru


maupun tenaga kependidikan sekolah. Hal ini penting dilakukan sebagai
upaya persiapan dalam mempersiapkan mental belajar tatap muka di
sekolah. Sekaligus, memastikan protokoler kesehatan dilaksanakan baik
warga sekolah.

7
7

4. Membentuk satgas tatap muka : Kepala sekolah, guru dan orang tua
harus memahami bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka di masa
pandemi tidaklah sama belajar di masa normal. Hal ini akan besar
pengaruhnya terhadap efektivitas belajar dan risiko yang akan dihadapi
di saat anak berada di sekolah. Dalam prosesnya kepala sekolah dapat
membentuk tim.satgas pembelajaran tatap muka serta tim Monev yang
tergabung dalam Tim UKS serta Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah
(TPMPS).

Dari data di atas peneliti memutuskan melakukan penelitian.


Penelitian yang akan dilakukan adalah Pengaruh pandemi terhadap
rutinitas sehari-hari. Harapannya, dengan melakukan penelitian ini bisa
menemukan rutinitas yang baru yang bisa dilakukan di tengah pandemi
covid-19

Beranjak dari semua masalah di atas peneliti akhirnya memutuskan


untuk membuat sebuah karya tulis yang berjudul :

‘’PENGARUH PENDEMI COVID-19 TERHADAP RUTINITAS


BELAJAR SEHARI-HARI SISWA-SISWI SMA SANTA MARIA
1 CIREBON”

dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan Solusi bagi


permasalahan yang terjadi di masyarakat(Remaja) terhadap rutinitas
sehari-hari di tengah pandemi covid-19.

8
8

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas maka bisa disumpulkan beberapa permasalahan


pokok sebagai berikut :

1) Perubahan rutinitas belajar di saat pandemi Covid-19.


2) Munculnya kebiasaan baru di saat pandemi Covid-19 berlangsung.
3) Awal mula pandemi Covid-19 hingga mengubah rutinitas belajar
sehari-hari di dalam kehidupan.

1. 3 Pembatasan Masalah

Beberapa berbagai masalah sebagai pada penelitian sebagai berikut :

1) Membahas tentang rutinitas belajar sehari-hari Siswa-Siswi SMA


Santa Maria Cirebon
2) Objek penelitian yang akan dibahas hanya pada (Remaja) Siswa-Siswi
SMA Santa Maria 1 Cirebon.
3) Pengaruh pandemi Covid-19 terhadap rutinitas belajar sehari-hari.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan sebelumnya, dapat


dirumuskan bahwa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini
adalah sebagai berikut :

1) Mengapa pandemi dapat menganggu pembelajaran Siswa-Siswi SMA


Santa Maria 1 Cirebon?
2) Bagaimana situasi belajar di saat pandemi covid-19 ini berlangsung ?
3) Apa Pengaruh pandemi covid-19 terhadap rutinitas belajar sehari-hari
Siswa-Siswi SMA Santa Maria 1 Cirebon?

9
9

1.5 Hipotesa

Dugaan awal terhadap hasil penelitian dari karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut :

1) Semenjak adanya pandemi covid-19 berlangsung salah satu sektor yg


terkena dampaknya adalah pendidikin olehkarena itu dampak yang
terjadi salah satunya yaitu perubahan rutinitas belajar dari yang semula
tatap muka (offline) menjadi daring (online

2) Situasi belajar saat ini memiliki dampak positif dimana siswa menjadi
lebih aktif dan kreatif, ada juga perubahan negatif dimana terjadi
penurunan motivasi belajar siswa. Pendidik (guru) adalah kunci utama
sebagai penentu di dalam kegiatan belajar bagi siswa di masa
pandemi covid-19

3) Pandemi berpengaruh terhadap rutinitas sehari-hari yang kita lakukan


dengan adanya pandemi ini kita tidak bisa melakukan rutinitas belajar
yang biasa kita lakukan dan sekarang menjadi belajar online yang
Menyebabkan dampak negatif yaitu seperti gangguan secara fisik,
mental kita , prestasi belajar menjadi menurun dan Kurangnya
bersosialisasi
10

1.6 Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat diharapkan dari penelitian dalam karya ilmiah ini
adalah sebagai berikut :

1) Bagi peneliti

Peneliti dapat menambah wawasan, referensi, dan memperoleh


informasi tentang hal-hal yang terkait dengan rutinitas yang dilakukan
oleh remaja sehari-hari .

2) Bagi institusi pendidikan

Sebagai referensi dalam penelitian lanjutan dan bahan pertimbangan


bagi yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian sejenis.

3) Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat terhadap pemecahan dari
suatu permasalahan yang sedang dihadapi.

1.7 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang di teliti maka penulis dapat menyampaikan


beberapa manfaat yang dapat diperoleh sebagai berikut :

1) Meningkatkan kesadaran masyarakat(Remaja) akan pentingnya


rutinitas di dalam kehidupan sehari-hari.
2) Memberikan informasi terkait manfaat dengan kita melakukan
rutinitas.
3) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kegiatan rutinitas
sehari-hari.
BAB II

LANDASAN TEORI

2. 1 Pengertian Pandemi
2.1.1 Menurut Wikipedia

Pandemi adalah epidemi penyakit yang menyebar di wilayah


yang luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia.
Penyakit endemik yang meluas dengan jumlah orang yang
terinfeksi yang stabil bukan merupakan pandemi.

2.1.2 Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI)

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI),Pandemi


wabah yang berjangkit serempak di mana-mana atau meliputi
geografi yang luas. Artinya, virus Corona telah diakui menyebar
luas hampir ke seluruh dunia.

2.1.3 Menurut WHO (World Health Organization atau Badan


Kesehatan Dunia)

Secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19)


sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Artinya, virus corona
telah menyebar secara luas di dunia. Istilah pandemi terkesan
menakutkan tapi sebenarnya itu tidak ada kaitannya dengan
keganasan penyakit tapi lebih pada penyebarannya yang meluas.

11
12

2.1.4 Menurut KOMPAS.Com

Pandemi adalah wabah yang berjangkit serentak di mana-


mana meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan
epidemi yang menyebar hampir di seluurh negara atau benua
biasanya mengenai banyak orang .Contoh penyakit yang menjadi
pandemi yaitu Coronavirus disease 2019 (Covid-19).

2.1.5 Menurut P Siti Nurhasanah

Pandemi merupakan wabah penyakit yang menjangkit secara


serempak dimana-mana, meliputi daerah geografis yang luas.
Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir ke seluruh
negara atau pun benua dan biasanya mengenai banyak orang.
Peningkatan angka penyakit diatas normal yang biasanya terjadi,
penyakit ini pun terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu area
geografis tertentu.

2.1.6 Menurut ALODOKTER

Pandemi adalah epidemi penyakit yang terjadi secara luas di


seluruh dunia. Dengan kata lain, penyakit ini telah menjadi
masalah umum bagi semua warga dunia. Contoh penyakit pandemi
adalah HIV/AIDS dan COVID-19 .

Tak hanya itu, influenza yang kini terlihat ringan, dulunya


merupakan penyakit yang masuk dalam kategori pandemi dan
menjadi masalah bagi seluruh negara di dunia.

13
13

Kesimpulan yang saya ambil dari pengertian pandemi menurut


ahlinya, bahwa pandemi adalah suatu wabah yang terjadi secara
luas di dunia yang menjadi masalah umum didunia seperti saat ini
yaitu pandemi COVID-19 yang terkena di seluruh negara

2.2 Pengertian Covid-19


2.2.1 Menurut Wikipedia

Penyakit virus Corona (COVID-19) adalah penyakit


menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini
ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan
mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa
penanganan khusus. Virus yang menyebabkan COVID-19 terutama
ditrans misikan melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan
saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan nafas.
Droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan di udara, sehingga
dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan
lainnya. Anda dapat tertular saat menghirup udara yang menga
ndung virus jika Anda berada terlalu dekat dengan orang yang
sudah terinfeksi COVID-19. Anda juga dapat tertular jika menye
ntuh permukaan benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata,
hidung, atau mulut Anda.

2.2.2 Menurut WHO (World Health Organization atau Badan


Kesehatan Dunia)

Pada umumnya virus corona menyebabkan gejala yang ringan


atau sedang, seperti demam dan batuk, dan kebanyakan bisa
sembuh dalam beberapa minggu. Tapi bagi sebagian orang yang
berisiko tinggi (kelompok lanjut usia dan orang dengan masalah
kesehatan menahun, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi,
atau diabetes), virus corona dapat menyebabkan masalah kesehatan
14

yang serius. Kebanyakan korban berasal dari kelompok berisiko


itu.

itulah penting bagi kita semua untuk memahami cara mengurangi


risiko, mengikuti perkembangan informasi dan tahu apa yang
dilakukan bila mengalami gejala. Dengan demikian kita bisa
melindungi diri dan orang lain.

2.2.3 Menurut Kemkes(Kementrian kesehatan Replublik Indonesia )

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang


menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia
biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai
flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut
Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus
jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa
muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi
nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019
(COVID-19).

2.2.4 Menurut Melani Kartika Sari

Covid-19 merupakan penyakit pernapasan akut yang


disebabkan oleh virus corona jenis baru. Penyakit ini pertama kali
merebak di Wuhan, Cina lalu menyebar hampir ke seluruh dunia
dan menyebabkan pandemi global. Gejala utama. Penyakit Covid-
19 antara lain batuk, demam, dan sesak napas. Penyakit ini
menyerang semua golongan, dewasa, lansia, maupun anak-anak.
15

Anak-anak perlu mendapatkan edukasi yang mudah dipahami


mengenai Covid-19 dan cara-cara pencegahannya.

2.2.5 Menurut Dinda Nadilla Yuzar

Penyakit menular Covid-19 adalah sebuah penyakit yang


dapat berpindah dari satu orang ke orang lain. Hal tersebut disebut
dengan penularan yang bisa terjadi secara langsung atau tidak
langsung dan juga bisa menular melalui perantara atau
penghubung. Penyakit menular biasanya ditandai dengan adanya
penyebab penyakit yang hidup dan bisa berpindah menyerang
inang (penderita). Penyakit menular merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri,
parasit, atau jamur, dan dapat berpindah ke orang lain yang sehat.

Kesimpulan yang saya dapat dari pengertain COVID-19


menurut para ahli adalah. Bahwa CVID-19 adalah penyakir yang
dapat berpindah dari satu orang ke orang lainnyayang sebagian
tertular akan mengalami gejala ringan hingga sedang seperti
demam,batuk dan flu. Tapi ada sebagian orang yang yang bisa
berisiko tinggi (kelomok lanjut usia dan orang yang memiliki
masalah kesehatan seperti penyakit jantung,tekanann dari tinggi
atau diabetes).
16

Gambar 1.1( Covid-19)

2.3 Dampak Pandemi Covid -19 Pada Pembelajaran

Pada saat ini disrupsi teknologi terjadi di dunia Pendidikan,


pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan 100 persen di sekolah,
secara tiba-tiba mengalami perubahan yang sangat drastis.Dan,tak
bisa dipungkiri di atas 50 persen pelajar dan mahasiswa berasal
dari masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan


diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai
penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan
oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan
himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing
yaitu himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat,menjauhi
aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan upaya

17

tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan.untuk


memutus rantai penyebaran pandemi covid-19 yang terjadi saat ini.
17

Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home


(WFH). Kebijakan inimerupakan upaya yang diterapkan kepada
masyarakat agar dapat menyelesaikan segala

Pekerjaan di rumah. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah


satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19
tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian
Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu
dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan
(daring). Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring
ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa
dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan
guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut
menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru
lebih banyak.

Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara


online ini adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang
menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi. Siswa
terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang
kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam
mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Belum lagi
bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan
kepada siswa, membuat ruang penyimpanan gadget semakin
terbatas. Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik
berfikir kembali mengenai model dan metode pembelajaran yang
18

akan digunakan. Yang awalnya seorang guru sudah


mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan,
kemudian harus mengubah model pembelajaran tersebut.

Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas pada


siswa, juga dapat Menimbulkan kreativitas dikalangan siswa dalam
mengembangkan pengetahuan yang telah Mereka miliki. Dengan
metode pembelajaran yang bervariasi dari guru, mereka dapat
Menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat
mengembangkan pemikiran melalui Analisis mereka sendiri, tanpa
keluar dari pokok bahasan materi yang telah disampaikan oleh
Guru. Adanya pandemi covid-19 juga memberikan hikmah yang
lainnya. Pembelajaran yang Dilakukan di rumah, dapat membuat
orang tua lebih mudah dalam memonitoring atau Mengawasi
terhadap perkembangan belajar anak secara langsung.

Orang tua lebih mudah Dalam membimbing dan mengawasi


belajar anak dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan Komunikasi
yang lebih intensif dan akan.menimbulkan hubungan kedekatan
yang lebih erat Antara anak dan orang tua. Orang tua dapat
melakukan pembimbingan secara langsung Kepada anak mengenai
materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh anak. Dimana
Sebenarnya orang tua adalah institusi pertama dalam pendidikan
anak. Dalam kegiatan Pembelajaran secara online yang diberikan
oleh guru, maka orang tua dapat memantau sejauh Mana
kompetensi dan kemampuan anaknya. Kemudian ketidakjelasan
dari materi yang Diberikan oleh guru, membuat komunikasi antara
19

orang tua dengan anak semakin terjalin Dengan baik. Orang tua
dapat membantu kesulitan materi yang dihadapi anak.Walaupun
pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya pandemi covid-19
ini, namun Dibalik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran yang
dapat diambil. Adanya kebijakan Pemerintah untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh melalui online, maka dapat memberikan
Manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan
teknologi saat ini dan Mengatasi permasalahan proses pendidikan
di Indonesia.

2.4 Pengertian Rutinitas


2.4.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)

Arti kata rutinitas adalah kerutinan.Rutinitas memiliki arti


dalam kelas nomina atau kata benda sehingga rutinitas dapat
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan
segala yang dibendakan.

2.4.2 Menurut Norman Kamaru

Berasal dari kata rutin yang memiliki pengertian prosedur


yang teratur dan tidak berubah-ubah. Dan prosedur itu sendiri
adalah tahapa-tahapan tertentu pada suatu program yang harus
dijalankan untuk mencapai suatu tujuan. Jika kita gabungkan
pengertian di atas bahwasanya rutin itu adalah suatu langkah-
langkah atau tahapan-tahapan pada suatu program
(aktivitas/kegiatan tertentu) pada suatu program yang telah
dirancang untuk mencapai program, yang dilakukan secara teratur,
tidak berubah–rubah. Selain itu rutin biasanya dilakukan secara
terus–menerus dan berkelanjutan. Dengan demikian rutinitas
20

sepertinya sudah memaku kita pada suatu aktivitas tertentu, tanpa


kita memiliki pilihan–pilihan. Akitivitas yang demikian pada awal–
awalnya tidak memiliki efek kejenuhan pada diri kita, namun
seiring berjalannya waktu kejenuhan itu pasti akan muncul. Jika
kejenuhan itu selalu ada dalam aktivitas yang dilakukan, maka
mulai munculah stres ringan. Dampak yang nyata dari hal ini
adalah timbulnya kebosanan dalam melakukan akitivitas itu
sendiri.

2.4.3 Menurut Branly

Arti kata rutinitas adalah hal-hal yang dilakukan terus-


menerus dan tidak pernah berubah. Istilah rutinitas berhubungan
dengan aktivitas atau kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan
sehari-hari.

Biasanya istilah rutinitas berhubungan dengan aktivitas yang


sama di waktu dan tempat yang sama. Kata rutinitas sendiri berarti
kerutinan. Kata rutinitas termasuk kelas kata nomina atau kata
benda.Rutinitas berasal dari kata dasar rutin, yang berarti prosedur
yang teratur dan tidak berubah-ubah; hal membiasanya
prosedur,kegiatan, pekerjaan, dan sebagainya.

Kesimulan yang bisa saya dapat dari pengertian-pengertian


diatas menuut para ahli adalah. Rutinitas itu sesuatu yang biasa kita
lakukan setiap hari yang diulang-ulang secara terus menerus di
waktu dan tempat yang sama.
21

2.5 Pengertian Belajar


2.5.1 Menurut Muh Sain Hanafy

Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang saling


berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan
aktivitas utama dalam pendidikan. Belajar dimaknai sebagai proses
perubahan perilaku sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungannya. Perubahan perilaku hasil belajar bersifat kontinyu,
fungsional, positif, aktif, dan terarah. Proses perubahan tingkah
laku dapat terjadi dalam berbagai kondisi berdasarkan penjelasan
dari para ahli pendidikan dan psikologi. Adapun pembelajaran
adalah kegiatan yang berproses melalui tahapan perancangan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran merupakan usaha yang
dilakukan untuk mentalities terjadinya proses belajar pada anak
didik. Pembelajaran dimaknai pula sebagai interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan
belajar. Dengan demikian, efektivitas sebuah proses pembelajaran
ditentukan oleh interaksi ketiga komponen tersebut.

2.5.2 Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of


Learning 1977

Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam


perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum
individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan
tindakan yang serupa

Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.


Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku
yang bersifat naluriah.
22

2.5.3 Menurut M. Prawiro

Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap


individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam
bentuk sikap pengetahuan, keterampilan, dan nilai positif sebagai
suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.

Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas


psikis yang dilakukan oleh setiap individu sehingga tingkah
lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Perubahan
tingkah laku atau tanggapan karena adanya pengalaman baru,
memiliki kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan aktivitas berlatih.

2.5.4 Menurut Ernest R. Hilgard

Di dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252), Ernest R. Hilgard


mengemuka kan bahwa belajar merupakan proses perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan
perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang
ditimbulkan oleh yang lainnya.

Sifat perubahannya bersifat relatif permanen, tidak akan


kembali kepada keadaan semula. Tidak dapat diterapkan pada
perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan,
sakit, mabuk, dan sebagainya

2.5.5 Menurut Margaret Gredler (1994)

Definisi belajar adalah proses orang memperoleh berbagai


kecakapan,keterampilan, dan sikap, sehingga peserta didik dapat
23

mengetahui hal-hal yang baru dan dapat meningkatkan


pengetahuan yang dimilikinya, mengubah dari tidak tahu menjadi
tahu, dari yang salah menjadi benar, dan dari kurang baik menjadi
baik.

Kesimpulan yang bisa saya dapat dari pengertia-pengertian


belajar adalah. Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan segaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh
suatu konsep,pemahaman,atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan terjadinya perubahan perilaku yangtetap baik
dalam berfikir.

1.2 (Belajar)
24

2.6 Pengertian Pembelajaran Daring


2.6.1 Menurut Penerbit DEPPUBLISH

Pembelajaran daring sederhananya dapat diartikan sebagai


sebuah sistem kegiatan pembelajaran yang dilakukan tanpa melalui
tatap muka secara langsung melainkan melalui jaringan internet.
Kusumawardani menyebut pembelajaran daring sebagai bagian
dari E-Learning atau pembelajaran elektronik E-learning
menurutnya merujuk pada sebuah proses pembelajaran yang
memanfaatkan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) sebagai mediumnya. E-Learning merupakan


hasil integrasi yang sistematis atas komponen-komponen
pembelajaran yang tetap memperhatikan mutu, sumber belajar,
serta berciri khas adanya interaksi pembelajaran (engagement)
lintas waktu juga ruang.

Daring sendiri merupakan sebuah singkatan dari frasa “dalam


jaringan” sebuah terjemahan dari kata online untuk menyebut
perangkat elektronik yang terhubung ke dalam jaringan internet.
Pembelajaran daring berarti kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan melalui medium internet. Sebenarnya istilah
pembelajaran daring sudah dari dulu ada bahkan sebelum populer
seperti sekarang. Kegiatan pembela jaran daring dianggap sebagai
sebuah inovasi pembelajaran di tengah kemajuan teknologi yang
kian pesat. Istilah ini semakin populer di masa pandemi COVID-19
sebagai sebuah solusi dari kebijakan pemerintah dunia yang
melarang aktivitas atau kegiatan dengan jumlah banyak orang.
25

2.6.2 Menurut (Mulyasa, 2013:100).

Dalam proses pembelajaran daring yang diterapkan cenderung


pada bentuk penugasan via aplikasi tertentu pada menggunakan
komputer dan handpone. Peserta didik diberikan tugas-tugas untuk
diselesaikan dengan dibantu oleh orangtua kemudian dikoreksi
oleh guru sebagai bentuk penilaian dan diberikan komentar sebagai
bentuk evaluasi.

2.6.3 Menurut (Kurtanto, 2007:101)

pembelajaran daring (online learning) adalah pembelajaran


yang awalnya digunakan untuk menggambarkan sistem belajar
yang memanfaatkan teknologi internet berbais komputer
(computer-based learnin/CBL) namun seiring berjalannya watku
komputer digantikan oleh telepon seluler.

2.6.4 Menurut Dabbagh dan Ritland (2005)

Pembelajaran online adalah sistem belajar yang terbuka dan


tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu
pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi
berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar
dan pengetahuan melalui aksi dan nteraksi yang berarti.

2.6.5 Menurut Bilfaqih & Qomarudin (2015, hlm. 1)

“Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan


kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok
target yang masif dan luas”.
26

Kesimpulan yang saya dapat dari pengertian-pengertian


tersebut bahwa pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19
ini memang berguna bagi kita sebagai pelajar yang pembelajaranya
menggunakan laptop atau gadged melalui zoom,gogle meet atau
gogle classroomdan peran orang tua juga sangat penting untuk
mendampingi anaknya dalampembelajaran daring.

1.3 (Pembelajaran Daring)


27

2.7 Langkah-Langkah Tindakan


2.7.1 Pemerintah

Pemerintah pada saat ini sudah berubah kebijakan dari


Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi kondisi NEW
NORMAL dengan protokoler ketat berdasarkan Kebijakan social
distancing atau physical distancing yang rmenjadi dasar
pelaksanaan belajar .Dari rumah dengan pemanfaatan teknologi
sebagai media pembelajaran yang secara tiba-tiba, Tidak heran
membuat tenaga pendidik dan peserta didik kaget termasuk orang
tua. Dari Berbagai keluhan diatas dapat menjadi tantangan bagi
para tenaga pendidik, bagaimana cara Mereka tetap memberikan
motivasi kepada peserta didik dalam melakukan pembelajaran
online Ini. Seorang tenaga pendidik harus mampu menginovasi
dirinya dan peserta didik, maksudnya Guru/dosen disini harus
mampu membangkitkan semangat motivasi peserta didik dengan
Penjelasan materi dan tugas yang berbeda dengan berbagai metode
belajar yang menarik.

Saat ini sangat diperlukan media social pemerintah seperti


TVRI bergeser fungsi dari Hiburan menjadi ruang pembelajaran
secara nasional dan tv swasta, bisa dimanfaatkan agar Anak didik
makin mendapatkan ilmu yang banyak dengan kualitas yang sama
dikota maupun di Desa. Generasi milenial, sekarang mungkin
sudah lebih aman belajar dirumah, daripada repot Dengan
segudang peraturan jika keluar rumah. Oleh karena itu pemerintah
segera bertindak Memberikan kelonggaran untuk
28

memberikan pulsa murah untuk pelajar, agar mereka bisa Online


setiap saat, ini juga sekaligus mengurangi beban orang tua. Karena
bagi kaum milenial Pulsa/paket lebih penting daripada makan atau
jajan lainnya..

2.7.2 Pendidik/Dosen/Akademisi

Sebagai seorang pendidik harus terus bertanggung jawab untuk


mengembangkan Tridarma Perguruan Tinggi agar tercapai
targetnya untuk menyampaikan tugas pengajaran, dimana mata
kuliah harus selesai

dilaknakan sesuai waktu yang sudah ditentukan, Dengan berbagai


cara bisa dilakukan menyampaikan materi secara online, dan
pertanyaan dan kuis yang diberikan dan dibicarakan dalam forum
diskusi. Begitu juga dengan Penelitian yang akan dilakukan untuk
mencari solusi masalah yang dihadapi oleh masyarakat seperti
masa pandemi covid-19 agar masyarakat merasakan hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh pihak akademisi sampai benar-
benar bisa dirasakan masyarakat manfaat dari solusi yang
disampaikan oleh pihak akademisi. Pengabdian Kepada
Masyarakat juga seharusnya bisa dilaksanakan.

walaupun masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ini, dengan


menerapkan Social Distancing dan Physikal Distancing mungkin
tidak maksimal yang dicapai tapi minimal sudah ikut serta
mengurangi beban masyarakat agar mereka bangun dari
keterpurukan ini, Hal inilah yang terus digali lebih dalam oleh
29

pihak akademisi,tentunya terus difasilitasi oleh pihak kampus, atau


membantu pemerintah untuk menyalurkan bantuan social atau ikut
serta membantu pemerintah untuk memonitor apakah bansos
tersebut sampai kepada pihak yang patut menerima bantuan
tersebut dengan mendata ulang.

2.7.3 Orang Tua

Dari sisi orang tua memang paling berat, karena


memikirkan biaya untuk kehidupan sehari-hari ditambah harus
memperhatikan mendampingi anak-anak untuk belajar, mungkin
harus menambah biaya untuk pulsa, agar anak-anak tetap jalan
belajar dengan daring. Orang tua harus mampu bertransformasi dan
berdaptasi terlebih dahulu, sehingga orang tua mampu menjadi
pendamping atau mentor perubahan bagi anak-anaknya di rumah.
Dimasa pandemi ini menjadi sebuah peluang untuk menyadarkan
setiap orang tua bahwa beban pendidikan anak tidak bisa hanya
diserahkan pada guru/dosen semata. Pembelajaran sesungguhnya
merupakan proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.Orang tua yang menjadi
mentor dan pendamping di rumah merupakan role model
perubahan sikap i siswa dalam berperilaku dan menghadapi
permasalahan saat ini. Orang tua harus mampu belajar kembali
bersama anak-anak di rumah. Sekaligus, menanamkan pola
berpikir yang positif sehingga menghadapi pandemi ini, sebagai
sebuah pola hidup baru yang harus dibiasakan untuk dijalani
karena menjadi New Normal walaupun dengan protokoler yang
ketat.
30

2.7.4 Anak Didik

Dengan pemerintah meliburkan sekolah untuk mencegah


meluasnya penyebaran Covid-19. Mahasiswa kini diwajibkan
belajar di rumah. Kebijakan ini sudah berlaku hampir tiga Bulan
lebih. Mahasiswa mulai jenuh bahkan mengeluh dengan banyaknya
tugas dari Dosen, Sehingga mereka rata-rata meminta waktu
mundur untuk menyelesaikan tugas – tugas tersebut. Masalahnya
banyak ada listrik mati, kendala internet, paket habis, jadi sebagai
Dosen sering Berpihak dengan kondisi sulit seperti ini. Sementara
mahasiswa kurang focus juga karena Dirumah sudah bosan, dan
sering badtime karena berjam-jam duduk didepan computer atau
Handphonenya.Banyak juga mahasiswa merasa stres karena di saat
belajar, mahasiswa juga masih Harus membantu orang tua
mengurusi pekerjaan rumah, masak, membereskan rumah dan lain-
Lain, karena tidak enak melihat orang tua mengerjakan hal
tersebut.ini disampaikan oleh Mahasiswa saya ketika diskusi via
Whatapp. Permintaan dari Mahasiswa agar tugas jangan Terlalu
banyak diberikan oleh Dosen, kalau ada tugas sebaiknya diberikan
waktu agak longgar Agar mereka tetap bisa focus dan imun tubuh
mereka tetap terjaga, soalnya kalau beban terlalu Berat maka
mereka mengerjakan seperti asal-asalan. Karena mereka perlu juga
waktu untuk Istirahat agar mereka tetap konsentrasi supaya ilmu
yang diterima bisa meresap. Yang mereka Sukai adalah menjawab
soal-soal yang memberikan mereka hiburan, agar mereka tertarik
Membaca atau berupa video/ppt. Sebenarnya mereka juga ingin
membangun disiplin yang Tinggi di rumah. Dengan terbentuknya
pola pikir yang siap unggul dalam menghadapi Kompleksitas dan
kerumitan yang akan muncul pada masa mendatang, menjadi bekal
31

penting Bagi setiap individu. Sadar tidak sadar bahwa persaingan


makin ketat dimasa yang akan datang. Masa pandemi covid-19 ini
akan masuk menjadi new normal, walau mahasiswa masih penuh
Keterbatasan mereka tetap berusaha keras demi masa depan yang
lebih cerah.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan maka dalam


penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah di tengah pandemi COVID-19
ini berpengaruh terhadap rutinitas belajar siswa-siswi SMA Santa Maria 1
Cirebon.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan dirumah masing-masing oleh objek penelitian


yaitu relawan dari Siswa-Siswi SMA Santa Maria dengan cara mengisi
kuisioner yang telah diberikan oleh peneliti.

Waktu penelitian dilaksanakan sesuai dengan waktu masing-masing


relawan yang mengisi dari Siswa-Siswi SMA Santa Maria.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Santa


Maria 1 Cirebon. Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan objek
dalam penelitian tersebut. Sedangkan teknik sampling yang peneliti gunakan
dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel acak berdasar area (cluster
random sampling) yaitu dengan pengambilan sampel dilakukan secara acak
berdasar pada area tertentu dalam penelitian. Peneliti menyebarkan kuesioner

32
33

secara acak di setiap grup kelas X, XI, dan XII dengan mengobservasi perwakilan
dari setiap kelas untuk mewakili kelasnya pada sekolah SMA Santa Maria 1
Cirebon.

3.4 Metode Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode


penulisan deskriptif kualitatif karena peneliti ingin menggambarkan tentang
objek penelitian yaitu memberikan gambaran menyeruh tentang suatu
masalah yang berkembang yang akan dijadikan sebagai solusi yang inovatif
melalui suatu kebijakan yang inovatif. Metode ini dilakukan dengan cara
wawancara dan pengumpulan data.

Data-data yang diperlukan dalam sebuah penulisan ini adalah hal-


hal yang berkaitan dengan pengaruh pandemi terhadap rutinitas belajar
siswa-siswi SMA Santa Maria 1 Cirebn.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penetian ini ada dua variabel yaitu pandemi (X) sebagai variabel
bebas dan rutinitas belajar(Y) sebagai variabel terikat.

Untuk menyusun instrumen penelitian, peneliti melakukan langkah-


langkah sebagai berikut :

A. Mejabarkan variabel-variabel ke dalam indikator.


B. Indikator-indikator diperoleh dari teori yang di dukung masing-masing
variabel.
C. Mengadakan konsultasi dengan guru pembimbing materi untuk bisa
mendapatkan masukan , apakah indikator yang sudah dikembangkan
sudah rasional.
34

Kuesioner Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Rutinitas Belajar Sehari-


hari SISWA-SISWI SMA Santa Maria 1 Cirebon

Keterangan :

• SS : Sangat Setuju
• S : Setuju
• TS : Tidak Setuju
• STS : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1. Apakah, kalian mengalami kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran online dimasa
pandemic Covid-19.?
2. Apakah, semangat belajar kalian menurun
dimasa pandemi covid-19 ini.?
3. Apakah, pandemic covid-19 ini berpengaruh
terhadap rutinitas belajar kalian.?
4. Apakah, sarana yang dilakukan sekolah sudah
baik.?
5. Apakah, sarana penunjang yang diberikan
pemerintah berguna dalam pembelajaran online.?
6. Apakah, ada kekurangan sarana yang diberikan
sekolah kepada kalian.?
7. Apakah selama pembelajaran ini banyak
hambatan.?
8. Apakah, selama pembelajaran online ini
membuat kalian cepat Lelah dan mata perih.?
9. Apakah, pembelajaran online ini waktunya lebih
singkat dibandingkan dengan pembelajaran
35

offline.?
10. Apakah, kalian bisa memahami pembelajaran
online ini.?
11. Apakah, kalian kesulitan berkonsentrasi dalam
pembelajaran online ini.?
12. Apakah, kalian menjawab Ketika guru bertanya.?
13. Apakah, dalam pembelajaran online komunikasi
guru dan kalian terjalin dengan baik.?
14. Apakah, kalian aktif dalam pembelajaran online
ini.?
15. Apakah, kalian bisa bersosialisasi dengan teman
disaat pembelajaran secara online ini.?

3.6 Indikator Kuisoner

Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Rutinitas Belajar Sehari-hari SISWA-


SISWI SMA Santa Maria 1 Cirebon

NO Variable Indikator No. Skor


1 Pengaruh a. Dampak pandemic 1,2,3
pandemic Covid- terhadap rutinita
19 Belajar.
b. Sarana yang
4,5,6
dilakukan sekolah
dan pemeritntah
disaat pandemic
Covid-19.
c. Kegiatan belajar
yang diikuti oleh
siswa dimasa
36

pandemic Covid- 7,8,9


19.

2 Rutinitas belajar a. Rutinitas belajar 10,11


yang dilakukan
dimasa pandemic
Covid-19.

b. Peran orang tua dan 12,13


guru dalam
rutinitas belajar
disaat
pandemic Covid-19
c. Apakah bisa aktif 14,15
dan bersosialisasi
dalam sekolah dan
belajar daring ini.

36
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Jawaban Hasil Pertanyaan

Pertanyaan 1

Menurut survey yang telah dilakukan, pelajar SMA Santa Maria 1


Cirebon menjawab rata-rata (73%) mengalami kesulitan dalam kegiatan
pembelajaran online . banyak factor pastinya yang mengalami kesulitan
dalam pembelajaran online ini seperti jaringan yang kurang bagus, guru
tidak jelas saat menjelaskan dan situasi rumah yangb berisik. Dengan kita
mengalami kesulitan belajar ini pembelajaran yang diajarkan oleh guru
kurang begitu masuk ke dalam otak. Semoga pembelajaran offline
kembali berjalan lagi dengan seiringnya waktu agar para siswa-siswi
tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Kesimpulanya pelajar SMA
Santa Maria 1 Cirebon menjawab setuju mengalami kesulitan melakukan
pembelajaran online dimasa pandemic COVID-19 ini.

37
38

Pertanyaan 2

Menurut survey yang sudah dilakukan, rata-rata (45,9%) pelajar


SMA Santa Maria 1 Cirebon mengalami semangat belajar yang menurun
selama pembelajaran online ini dan (13,5%) menjawab tidak setuju
terhadap menurunya semangat belajar dimasa pandemi COVID-19.
Kesimpulannya adalah Menurunya semangat belajar diakibatkan karena
gangguan berupa kerterbatasan fisilitas seperti gawai dan jaringan, susah
buat bisa berdiskusi dengan teman sekelas, dan materi yang tidak
tersampaikan dengan maksimal yang membuat motivasi dalam belajar
menurun. Pandemi COVID-19 ini memberikan beban kesehatan mental
yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pelajar.
39

Pertanyaan 3

Menurut survey yang sudah dilakukan, (51,4%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon mejawab setuju mengalami perubahan rutinitas
belajar sehari-hari yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Perubahan
seperti pembelajaran yang dilakukan menggunakan gadget atau laptop
yang membuat kita sebagai pelajar harus bisa beradaptasi lagi terhadap
rutinitas belajar dimasa pandemi C0VID-19 ini. Kesimpulanya bahwa
pandemi COVID-19 ini berpengaruh terhadap rutinitas belajar sehari-
hari.
40

Pertanyaan 4

M
e
nurut survey yang sudah dilakukan, (86,5%) pelajara SMA Santa Maria 1
Cirebon menjawab setuju terhadap sarana yang diberikan oleh sekolah
sudah baik didalam pembelajaran online ini. Kesimpulanya Semoga sarana
yang diberikan oleh sekolah ini bisa terus berjalan dengan lancar dan
berkembang dengan baik.

Pertanyaan 5

M
enurut survey yang sudah dilakukan, (64,9) pelajara SMA Santa Maria 1
41

Cirebon menjawab setuju dengan adanya sarana yang diberikan oleh


pemerintah untuk kita para pelajar dalam pembelajaran online ini seperti
sarana pemerintah memberikan kouta gratis kepada para pelajarnya. Dan
ada yang mejawab tidak setuju terhadap sarana yang diberikan oleh
pemerintah yaitu (18,9%). kesimpulanya bahwa pemerintah harus bisa
lebih melihat kebutuhan apa yang dibuhtukan oleh dalam pembelajaran
online ini. Semoga pemerintah dapat terus memberikan sarana yang
terbaik untuk kita ini dalam pembelajaran online.

Pertanyaan 6

Menurut survey yang sudah dilakukan, (56,8%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon menjawab tidak setuju terhadap kekurangan sarana
yang diberikan oleh sekolah dan (40,5%) menjawab setuju terhadap sarana
yang diberikan oleh sekolah kurang baik. Dari sini sekolah harus bisa
memberikan sarana yang baik kepada para pelajarnya agar tidak ada lagi
42

yang kekurangan sarana dalam pembelajaran daring ini. Kesimpulannya


bahwa sarana yang diberikan oleh sekolah kurang merata kepada para
pelajar karena ada yang jawab setuju dan tidak setuju terhadap adanya
kekurangan sarana yang diberikan oleh sekolah.

Pertanyaan 7

Menurut survey yang sudah dilakukan, (51,4%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon menjawab setuju dengan banyaknya hambatan.
dalam pembelajaran online ini seperti jaringan yang kurang mendukung
atau guru yang menjelaskan mata pelajaran kurang begitu bisa dipahami
dan (13,5%) mejawab tidak setuju terhadap adanya banyak hambatan yang
terjadi selama pembelajaran online ini. Kesimpulanya bahwa pelajaran
SMA Santa Maria 1 Cirebon mengalami banyak hambatan dalam
pembelajaran online ini.
43

Pertanyaan 8

Menurut survey yang sudah dilakukan, (81,1%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon menjawab sangat setuju selama pembelajaran
online ini membuat cepat lelah dan mata perih. Kesmpulanya bahwa
sekolah harus bisa memberika solusi yang terbaik untuk kita para pelajar
supaya disaat kita mengikuti pembelajaran online ini tidak merasakan lelah
dan mata perih karena melihat layar gadget maupun laptop.

Pertanyaan 9
44

Menurut survey yang sudah dilakukan, (32,4%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon mejawab sangat tidak setuju terhadap pembelajaran
online ini waktunya lebih singkat dibandingakan dengan pembelajaran
offline dan (27%) menjawab setuju bahwa pembelajaran online waktunya
lebih singkat. Kesimpulannya bahwa pembelajaran online ini waktuna
tidak jauh berbeda dibandingkan pembelajaran offline. Sekolah seharusnya
bisa memberikan waktu belajar yang lebih singkat dalam pembelajaran
online ini karena belajarnya melihat melalui laptop dan gadget.

Pertanyaan 10

Menurut survey yang sudah dilakukan, (56,8%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon menjawab setuju bisa memahami pembelajaran
online ini yang diajarkan oleh guru dan (35,1%) mejawab tidak setuju
terhadap bisa memahami pembelajaran yang diajarkan oleh guru.
Kesimpulanya kita dalam pembelajaran online ini ketika ada pembelajaran
yang tidak mengerti sebaiknya bertanya kepada guru tidak usah perlu
45

gensi atau takut karena dengan kita bertanya kepada guru kita dapat
memahami pembelajaran online yang diajarkan oleh guru.

Pertanyaan 11

Menurut survey yang sudah dilakukan, (54,1%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon menjawab sangat setuju dengan kesulitan
berkonsentrasi dalam pembelajaran online ini. Kesimpulannya bahwa
Pembelajaran online ini membuat kita para pelajara pastinya sulit untuk bisa
berkonsentrasi dengan adanya berbagai gangguan dirumah atau pada diri kita
sendiri yang tidak mau berkonsentrasi dalam kegiata pembelajaran online ini.
46

Pertanyaan 12

Menurut survey yang sudah dilakukan, (59,5%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon menjawab setuju ketika guru bertanya kepada kita
dan (21,6%) menjawab tidak setuju ketika guru bertanya kita menjawab.
Ada berbagai alasan ketika para pelajar tidak menjawab ketikaa guru
bertanya. Contohnya ketika guru bertanya tentang pelajaran kepada kita
tetapi kita tidak menjawabnya yang bisa membuat guru marah padahal
ketika guru bertanyaa kita sebaiknya mejawab saja walaupu jawaban itu
salah tetapi guru menghargai kamu karena telah menjawab pertanyaan
yang diberikan olehnya. Kesimpulanya ketika guru bertanya kepada kita,
kita harus menjawabnya jangan gurunya di cuekin.

Pertanyaan 13
47

Menurut survey yang sudah dilakukan, (62,1%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon menjawab setuju dalam pembelajaran online ini
komunikasi guru dan kita para pelajar terjalin dengan baik dan (29,7%)
menjawab tidak setuju terhadap komunikasi guru dan kita para pelajar
terjalin dengan baik. Kesimpulanya ada yang mejawab tidak setuju
terhadap komunikasi guru dan para pelajar kurang begitu baik. Hal ini
disebabkan oleh para muridnya yang kurang bisa berkomunkasi dengan
baik dengan guru. Harusnya kita sebagai pelajar bisa menjalin komunikasi
yang baik dengan guru apalagi disaat pembelajaran online.

Pertanyaan 14

Menurut survey yang sudah dilakukan, (54,1%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon menjawab setuju dengan aktif dalam pembelajaran
online ini dan (24,3) menjawab tidak setuju dengan aktif dalam
pembelajaran online ini, yang membuat kita kurang aktif itu sebenernya
dalam diri kita sendiri apa kita mau aktif atau tidak walaupun dalam
pembelajaran online ini. Pastinya sekolah dan guru juga meminta kepada
kita untuk bisa aktif dalam pembelajaran online ini, dengan kita aktif guru
48

juga pastinya senang dalam mengajar kita. Kesimpulannya bahwa kita


dalam pembelajaran online ini harus lebih aktif lagi dibandingkan dengan
pembelajaran offline.

Pertanyaan 15

Menurut survey yang sudah dilakukan, (48,6%) pelajara SMA


Santa Maria 1 Cirebon menjawab setuju bisa besosialisai dengan teman
disaat pembelajaran secara online ini dan (27%) menjawab tidak setuju
bahwa dimasa pembelajaran oline ini kita masih bisa bersosialisasi dengan
teman. Kesimpulannya adalah Dalam pembelajaran online ini kita tidak
bisa bersosialisasi dengan teman secara tatap muka tetapi bertemu melalui
gadget yang masih bisa membuat kita besosialisai dengan teman walaupun
dalam tempat yang berbeda atau jauh.
49

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil jawaban dari responden, keseluruhan jumlah


responden yang menjadi sample penelitian yang berjudul ‘’ PENGARUH
PANDEMI COVID-19 TERHADAP RUTINITAS BELAJAR SEHARI-
HARI SISWA-SISWI SMA SANTA MARIA 1 CIREBON’’ sebanyak 37
orang. Seluruh responden dalam penelitian ini adalah para pelajar SMA
Santa Maria 1 Cirebon. Telah terbukti bahwa dengan penulis membuat
kuesioner yang telah penulis berikan kepada responden, yaitu para pelajar
SMA Santa Maria 1 Cirebon berpendapat bahwa pandemi COVID-19 ini
memberikan dampak yang besar terhadap pembelajaran yang tadinya
offline menjadi online.

Sejak adanya wabah pandemi COVID-19 ini di indonesia, sekolah


harus mengambil keputusan terhadap pembelajaran yang tadinya offline
menjadi online. Dengan adanya penerapan metode online ini bertujuan
untuk memutus rantai penyebaran pandemi COVID-19 yang setiap harinya
semakin meningkat di negara indonesia. Berdasarkan jawaban yang sudah
diberikan oleh responden dengan dijalankannya kegiatan pembelajaran
online ini, banyak hal baru yang dilakukan oleh pelajaran dalam
pembelajaran online ini yang harus bisa beradaptasi dari offline ke online
dan mengubah rutinitas belajar para pelajar.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul ‘’ PENGARUH


PANDEMI COVID-19 TERHADAP RUTINITAS BELAJAR SEHARI-
HARI SISWA-SISWI SMA SANTA MARIA 1 CIREBON’’ ini telah
dilakukan pengumpulan data,pengamatan, dan observasi melalui survey
oleh peneliti. Sesuai dengan rumusan masalah yang ada , maka
kesimpulanya yang diperoleh adalah bahwa pandemic COVID-19 ini
memang berpengaruh dan menganggu terhadap rutinitas belajar yang
dilakukan oleh para pelajar hal tersebut telah dibuktikan dari survey yang
telah dilakukan oleh peneliti.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pelajar SMA Santa


Maria 1 Cirebon sebagian besar mengalami kesulitan dalam
pembelajaran online ini ditengah pandemi COVID-19 dan adanya
pembelajaran online ini membuat para pelajar tidak semangat dalam
belajar dan perubahan rutinitas juga bisa mempegaruhi siswa pada minat
belajar.

Pembelajaran online ini dimasa pandemi COVID-19 ini pastinya


banyak hambatan yang terjadi dan dalam pembelajaran online ini
sebagian besar para pelajara SMA Santa Maria 1 Cirebon mengeluh
karena pembelajaran online ini waktunya tidak jauh berbeda dengan

50
50
51

pembelajaran offline yang membuat mata para pelajar dalam


pembelajaran membuat mata cepat perih karena hanya melihat ke laptop
atau gadged.

Pada masa pandemi COVID-19 ini yang terus meningkat di negara


Indonesia. Sektor pendidikan terkena dampaknya yang harus melakukan
pembelajaran secara online ini yang membuat para pelajara kurang aktif
dalam menyampaikan pendapat atau pemikirannya, sehingga dapat
mengakibatkan pembelajaran yang menjenuhkan.

Dapat disimpulkan bahwa diperlukannya pendorong untuk


menggerakan para pelajar agar semangat belajar sehingga dapat memiliki
minat belajar yang tidak menurun dalam pembelajaran online ini.
Didalam kondisi yang serba terbatas ini dibuhtukan kreatifitas guru
dalam mengajar pembelajaran online agar menarik perhatian dan
motivasi para pelajar dalam mengikuti pembelajaran online ini.

5.2 Sarana

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dan kesimpulan


dari hasil penelitian , adapun sara dari penulis yang diberikan dari
berbagai pihak adalah sebagai beriku :

5.2.1 Bagi pelajar

Pelajar merupakan calon penerus bangsa, sebagai seorang


pelajar yang baik, sudah kita seharusnya belajar dengan baik,
walaupun ditengah pandemi COVID-19 ini melakukan

52
52

pembelajaran online kita harus giat dalam belajar. upaya untuk kita
tidak males belajar adalah terutama dri dalam diri kita sendiri mau
giat dalam belajar atau tidak dalam pembelajaran online ini,
semoga pembelajaran online dimasa pandemi ini membuat kita
tidak malas dalam belajar.

5.2.2 Bagi Sekolah

Sekolah merupakan tempat untuk para pelajar belajar.


Pihak sekolah harus bisa memberikan sarana yang lebih baik lagi
kepada para pelajar. Sekolah juga diharapkan umtuk aktif dalam
mengedukasi para pelajarnya terkait belajar ditengah pandemi
COVID-19 yang efektif sehingga para pelajar tidak memiliki
semangat belajar yang menurun.

5.2.3 Bagi Pemerintah

Pemerintah harus selalu mendukung kepada para pelajar


penerus bangsa ini. Dengan cara program belajar yang disiarkan
langsung dari tayangan di TV sehingaa para pelajar tidak hanya
belajar saja dari sekolah tetapi dengan cara program belajar yang
disiarkan di TV bisa memberikan dampak yang positif ditengah
pandemi COVID-19 dalam pembelajaran online ini.
DAFTAR PUSTAKA

Media, K. (2020). Agar Nanti Belajar Tatap Muka Berhasil, Lakukan 5 Hal
Penting Ini.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/11/29/120120371/agar-nanti-
belajar-tatap-muka-berhasil-lakukan-5-hal-penting

--------. (2020). Apa Itu Sebenarnya Pandemi COVID-19?.

https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/apa-itu-sebenarnya-pandemi-
covid-19-ketahui-juga-dampaknya-di-indonesia/

Nisa, I. (2021). Dampak Covid-19 dalam Bidang Kesehatan .

http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1181-
dampak-covid-19-dalam-bidang-kesehatan

Media, K. (2020). Ini "Curhat" Guru, Siswa, Mahasiswa, dan Orang Tua Soal
Pembelajaran Daring.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/09/15/095539371/ini-curhat-
guru-siswa-mahasiswa-dan-orangtua-soal-pembelajaran-
daring?newnavbar=1

--------. (2018). PENGERTIAN BELAJAR adalah: Definisi, Tujuan, Ciri-Ciri, dan


Jenisnya.

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-belajar.html

-------- (2019). Pengertian Belajar Beserta Tujuan dan Teori Belajar serta Cara
Belajar yang Baik!.

https://www.nesabamedia.com/pengertian-belajar/amp/
53
54

--------. (2020). Pengertian Belajar Menurut Para Ahli dan Secara Umum
[Lengkap].

https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/

--------. (2021). Pengertian, Kendala, Manfaat dan Strategi Pembelajaran Daring

https://penerbitdeepublish.com/pembelajaran-daring/amp/

--------. (2020). 5 Rutinitas Baru Sebagai Pelajar Selama Pandemi COVID-19.

https:///id/perubahan-yang-terjadi-dalam-masyarakat-sebagai-dampak-
dari-covid-19/

--------. (2021). Setahun Pandemi: Perkembangan Grafik Menjadi Refleksi


Kualitas Penanganan.

https://covid19.go.id/p/berita/setahun-pandemi-perkembangan-grafik-
menjadi-refleksi-kualitas-penanganan

Siti Nurhasanah, P. (2020). Management Pembelajaran Daring Di Musim


Pandemi COVID-19.

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+
pandemi+MenurutP+Siti+Nurhasanah&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D
b87ujYMoWYEJ

--------. (2022). Tanya Jawab | Covid19.go.id.

https://covid19.go.id/tanyajawab?search=Apa%20yang%20dimaksud%20
dengan%20pandemi
Triyono Ageng. (2020). Pengertian Pembelajaran Online Menurut Ahli, Kamu
Wajib Tahu.

https://www.haidunia.com/pengertian-pembelajaran-online-menurut-ahli/
55

Yuzar, D. N. (2020). Penyakit Menular Dan Wabah Penyakit Covid-19.

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+
pandemi+Menurut+Dinda+Nadilla+Yuzar&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D9lUTtEFKSwsJ
56

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Profil

Nama : Jason Hermanto

NIS : 192010098

Tempat Lahir : Cirebon, Jawa Barat

Tanggal Lahir : 28 November 2004

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Pelajar

Agama : Katholik

Orang Tua : Bambang Hermanto dan Gouw Yen Ing

Riwayat Pendidikan

TK : TK Santa Maris Cirebon (2008 – 2010)

SD : SD Santa Maria Cirebon (2010 – 2016)

SMP : SMP Santa Maria Cirebon (2016 – 2019)

SMA : SMA Santa Maria Cirebon ( 2019 – sekarang)


LAMPIRAN

57
58
59

59
60

60
61

61
62

62
63

63

Anda mungkin juga menyukai