Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini meliputi wujud perwatakan tokoh utama dan konflik

psikis tokoh utama dalam novel Cintrong Paju-Pat karya Suparto Brata. Kedua

pokok permasalahan tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel rangkuman dan

data yang selengkapnya disertakan dalam lampiran. Untuk lebih jelasnya

dipaparkan di bawah ini.

1. Perwatakan Tokoh Utama dalam Novel Antares karya Rweinda

Perwatakan adalah penunjukan pada sifat dan sikap para tokoh seperti

yang ditafsirkan oleh pembaca, dan lebih menunjuk pada kualitas pribadi

seorang tokoh. Antara seorang tokoh dengan perwatakan yang dimilikinya

memang merupakan suatu kepaduan yang utuh. Watak tokoh digambarkan

oleh pengarang melalui ucapan, tingkah laku tokoh yang dilihat dari narasi,

dialog ataupun monolog para tokohnya. Perwatakan tokoh utama dalam novel

Antares karya Rweinda adalah meliputi percaya diri, beriman, perhatian,

teguh pendirian, berpikiran maju, pasrah, jujur, bijaksana, sederhana, pandai

bergaul, menepati janji, namun dalam beberapa kondisi Antares juga memiliki

watak yang kurang baik yaitu keras kepala dan nekat, dan pemarah. Berikut

hasil penelitian perwatakan tokoh utama dalam novel Antares karya Rweinda.
Tabel 4.1 Perwatakan Tokoh dalam novel Antares karya Rweinda

No Struktur Perwatakan No. Data


Kepribadian
1 Id Jujur 44, 55
Keras kepala 70
2 Ego Bertanggung Jawab 37
Berani 19
Perhatian 42, 45, 110
Penyayang 14,
Rendah hati 30, 35
Beriman 97
3 Super ego Bijaksana 27
Perhatian 53, 79
Menepati Janji 45, 53, 124
Sederhana 122
Peduli 9, 21, 60
Pasrah 75, 79, 80, 98

2. Konflik Psikis Tokoh Utama dalam Novel Antares karya Rweinda

Freud mengemukakan bahwa struktur kepribadian manusia terbagi

menjadi tiga struktur kepribadian. Ketiga struktur kepribadian tersebut, yaitu

id, ego dan super ego. Id merupakan keinginan dasar yang mendorong

manusia untuk bertindak berdasarkan prinsip kenikmatan, berupa insting dan

nafsu yang belum mengenal nilai. Ego merupakan sistem kepribadian yang

bertindak sebagai pengaruh individu kepada dunia obyek dari kenyataan dan

menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Ego biasanya

mengawal dan menekan dorongan id yang kuat, mengubah sifat id dari yang
abstrak dan gelap ke hal-hal yang berdasarkan pada prinsip kenyataan. Super

ego merupakan penuntun moral dan berfungsi sebagai lapisan yang menolak

suatu yang melanggar prinsip moral. Ketiga struktur kepribadian tersebut

digunakan untuk menganalisis konflik psikis yang terjadi dalam Tokoh utama

dalam novel Cintrong Paju-Pat karya Suparto Brata. Adapun konflik psikis

yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Cintrong Paju-Pat karya Suparto

Brata meliputi berani protes, kemarahan, kecemasan, kekecewaan, ketakutan,

bimbang menentukan pilihan, dan penyesalan.

Tabel 4.2 Konflik Psikis Tokoh dalam novel Antares karya Rweinda

No Wujud Konflik Struktur Kepribadian No Data


Psikis Id Ego Superego
1 Kekecewaan √ 108
2 Kecemasan √ 120
3 Emosi √ 122
4 Kekhawatiran √ 26
5 Kekaguman √ 50

B. Pembahasan

Penelitian ini membahas tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu wujud

perwatakan tokoh utama dan konflik psikis atau batin tokoh utama dalam novel

Antares karya Rweinda menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud.

Deskripsi perwatakan dan konflik psikis atau batin tokoh utama adalah sebagai

berikut.

1. Analisis Perwatakan Tokoh utama dalam novel Antares karya Rweinda


Watak adalah sifat batin manusia, sedangkan perwatakan adalah

penempatan tokoh-tokoh dengan watak atau karakter-karakter tertentu pada

sebuah cerita. Pemberian perwatakan tokoh dalam karya sastra tulis yaitu

novel adalah kemampuan pengarang dalam menghidupkan alur cerita melalui

perilaku yang bermacam-macam dan sulit diduga. Berdasarkan hasil

penelitian tokoh Antares dalam novel Antares karya Rweinda digolongkan ke

dalam tokoh kompleks. Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki perilaku

dan watak yang bermacam-macam. Wujud perwatakan tokoh Antares adalah,

pemarah, peduli, bertanggung jawab, berprasangka buruk, tidak sopan,

sombong, jujur, bijaksana, dan tegas. Perwatakan Antares sangat kompleks

sehingga sulit diduga. Perwatakan tokoh Antares berkaitan erat dengan

konflik psikis atau batin yang dihadapi tokoh Antares sehingga membentuk

kepribadian yang sedemikian rupa. Berikut ini uraian mengenai tokoh Antares

yang terdapat dalam novel Antares karya Rweinda.

a. Id

Id adalah sistem kepribadian manusia yang paling dasar, disebut juga

libido. Id juga merupakan aspek kepribadian yang paling “gelap” dalam

bawah sadar manusia, berisi insting dan nafsu-nafsu, tak kenal nilai dan

menjadi “energi buta”, karena belum dikendalikan”. Dari pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa dorongandorongan sistem id adalah dorongan

dari energi buta yang keberadaannya ingin dihormati, dan semua

keinginannya harus terpenuhi. Karena sistem id sangat menghindari


ketidaknyamanan dan ketidakpuasan. Sistem id tidak dapat dimusnahkan

tetapi dapat dikendalikan. Di bawah ini akan dijelaskan wujud perwatakan

Antares yang mendominasi sistem id.

1) Pemarah

Marah merupakan suatu pemberontakan dari dalam diri ketika

mendapatkan sesuatu yang tidak sepantasnya kita terima. Marah dapat

dikatakan pula sebagai bentuk ekspresi diri. Greenberg dan Watson

menyatakan bahwa emosi marah tidak dapat dikatakan sesuatu

ekspresi yang negatif atau positif dalam tingkatan wajar. Tokoh

Antares dalam novel Antares memiliki watak yang pemarah. Hal

tersebut terlihat dalam kutipan di bawah ini:

“Who the hell hit me with this shit ball? (Hlm 25)

(Siapa yang melempar bolo ini padauk?

Cepet cari siapa yang lempar!

Siapa yang ngelakuin ini? NGAKU!


Berdasarkan kutipan diatas dapat diketahui bahwa Ares memiliki

kepribadian pemarah dan memiliki jiwa emosional yang tinggi. Ares sering

sekali melakukan penganiayayaan terhadap temannya yang berada di kelas.

2) Berprasangka Buruk

Berprasangka buruk adalah suatu perasaan yang menganggap

dan menilai suatu hal sebagai sesuatu yang jelek atau buruk.

Berprasangka buruk lebih condong ditunjukan pada konflik yang

terdapat dalam diri seseorang. Akan tetapi, jika seorang manusia sering

berprasangka buruk terhadap suatu hal maka pada akhirnya orang

tersebut akan memiliki watak tersebut. Sikap Antares yang tidak sopan

terdapat dalam kutipan sebagai berikut:

“Lo yang lempar, nih bola?” (Hlm 25)

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa watak Ares yang

selalu berprasangka buruk kepada teman -temannya di kelas, yang

selalu menuduh kepada semua orang dikelas.

3) Tidak Sopan

Perilaku sopan santun adalah bagian dari perilaku diri yang

terekspresi dari kualitas moral. Sopan santun memperlihatkn kualitas

kepribadian seseorang. Ketika seseorang telah kehilangan sopan

santun dalam hidupnya, maka orang tersebut sedang meracuni

kehidupan dengan sikap dan perilaku buruk. Sikap Antares yang tidak

sopan terdapat dalam kutipan sebagai berikut:


4) Sombong

Sombong adalah sifat yang dimiliki manusia dengan

menganggap dirinya lebih dan meremehkan orang lain. Sifat sombong

yang dimiliki Antares terlihat pada kutipan sebagai berikut:

“Dikira segampang itu? Ngomong sama siapa?” (Hlm 26)

“Lo siapa berani ngatur – ngatur gue? (Hlm 28)

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa

kepribadian Ares yang sombong, yang selalu menggampangkan segala

sesuatu dikarenakan Ares merupakan anak Pengusaha yang Kaya.

5) Keras Kepala

Keras kepala merupakan salah satu sifat manusia yang teguh

dengan pendirian sendiri dan sulit untuk dinasihati. Orang yang

memiliki sifat ini cenderung susah diubah pendapatnya dan selalu

menganggap dirinya benar. Antares juga memiliki watak keras kepala

saat menatap Rizki. Hal tersebut tampak pada kutipan di bawah ini.

“Kalau emang bukan lo, kasih tau gue siapa pelakunya! (Hlm 26)

Pada kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa watak Ares yang

keras kepala, yang selalu teguh dengan pendirisnnya dan selalu

mementingkan pribadi sendiri.


b. Ego

Ego adalah kesadaran akan diri sendiri yang merupakan peraturan

secara sadar antara id dan realitas luar. Ego biasanya mengawal dan

menekan dorongan id yang kuat, mengubah sifat id dari yang abstrak dan

gelap ke hal-hal yang berdasarkan pada prinsip kenyataan. Ego bertugas

sebagai mediator atau perantara yang menjembatani antara id (keinginan

yang kuat untuk mencapai kepuasan) dengan kondisi lingkungan atau

dunia luar. Ego dibimbing oleh prinsip realitas yang bertujuan untuk

mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan suatu objek yang cocok

untuk pemuasan kebutuhan atau id. Dalam upaya memuaskan dorongan,

ego sering bersifat pragmatis, kurang memperhatikan nilai atau norma.

Namun, ego juga berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang

dengan cara menunda kesenangan atau kepuasan sesaat.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem ego adalah

satu-satunya sistem kepribadian yang mampu berpikir dengan logis,

realistis, dan mampu menahan keinginan-keinginan sistem id. Ego

merupakan bagian dari id yang kehadirannya bertugas untuk memuaskan

kebutuhan id, bukan untuk mengecewakannya. Seluruh energi ego berasal

dari id, sehingga ego tidak terpisah dari id. Peran utamanya menengahi

kebutuhan id dan kebutuhan lingkungan sekitar. Wujud perwatakan

Antares yang mendominasi sistem kepribadian ego adalah sebagai berikut.

1) Bijaksana
Seseorang yang bijaksana adalah yang bisa bertindak sesuai

pikiran, akal sehat sehingga menghasilkan perilaku yang tepat dan

sesuai. Biasanya sebelum bertindak disertai dengan pemikiran yang

cukup matang sehingga tindakan yang dihasilkan tidak menyimpang

dari pemikiran. Si bijak tahu mana yang boleh dilakukan dan mana

yang tidak. Sikap bijaksana Antares terdapat pada kutipan sebagai

berikut:

“Saya ikut hukuman ini juga, deh, Bu” (Hlm 71)

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Ares

memiliki watak yang bijaksana, dimana ia juga mau dihukum Bersama

temannya yang melakukan kesalahan dikelas.

2) Bertanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan di mana wajib menanggung

segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul jawab,

menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan

menanggung akibatnya. Sikap tangggung jawab Antares terdapat pada

kutipan sebagai berikut:

“Saya yang akan tanggung jawab pak” (Hlm 94)

“Saya akan menanggung biaya rumah sakit, biaya sekolah

anaknya, juga biaya rumah tangga mereka, Pak” (Hlm 94)


Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Ares

memiliki kepribadian yang bertanggung jawab, serta setiakawan

terhadap anggota genknya yang dalam masalah, dimana dia rela

menanggung semua biaya rumah sakit serta biaya sekolah dan biaya

rumah tangga terhadap anak yang ditabrak oleh temannya

“Iya tante, tanpa disuruh pasti saya jagain. Masa yang kayak gini

saya lepas, eh? (Hlm 144)

Dari kutipan diatas merperlihatkan sifat tanggung jawab dari

Ares, dimana pada saat keluar dengan Zea, ia berjanji pada ibu

Zea akan bertanggung jawab untuk menjaga Zea.

3) Penyayang

Penyayang adalah orang yang peduli terhadap lingkungan dan

orang sekitar. Mereka sangat terampil menempatkan diri pada posisi

orang lain untuk memahami apa yang orang lain rasakan. Dalam setiap

hal, orang yang penyayang cenderung melibatkan perasaan. Watak

penyayang Antares diwujudkan dengan rasa keperduliaannya terhadap

orang lain. Hal tersebut seperti terdapat dalam kutipan percakapan

berikut:

“Gak ada yang marah sama Sandra. Jangan takut. I just wanna

you to be safe. Stop crying, I’m here” (Hlm 108)


(Jangan takut. Saya hanya ingin kamu aman. Berhenti

menangis, saya disini”

Berdasarkan kutipan diatas dapat menggambarkan bahwa watak

Ares yang penyayang kepada adiknya, Sandra yang selalu menjaga

dan menyayangi adiknya.

4) Perhatian

Perhatian adalah salah satu bentuk kasih sayang seseorang

kepada orang lain yang diwujudkan dalam bentuk sikap ataupun

perbuatan. Watak perhatian Antares diwujudkan dengan rasa

keperduliaannya terhadap orang lain. Hal tersebut seperti terdapat

dalam kutipan percakapan berikut:

“Bukan begitu, maksud saya ini ada maslah apa?” (Hlm 92)

“Tolong bawa dia ke Rumah Sakit Hula – Hula ya pak” (Hlm 96)

Pada kutipan diatas menunjukkan bahwa watak Ares yang

perhatian dimana, pada saat temannya Yuno mengalami musibah ia

datang membela dan membantu temannya yang di amuk oleh massa.

5) Berani

6) Rendah Hati

c. Superego
Superego merupakan komponen moral kepribadian yang terkait

dengan standar atau norma masyarakat mengenai baik dan buruknya,

benar dan salah. Superego berfungsi sebagai lapisan yang menolak sesuatu

yang melanggar prinsip moral, yang menyebabkan seseorang merasa malu

atau memuji sesuatu yang dianggap baik. Jadi, superego berkembang

mengontrol dorongan-dorongan kebutuhan sistem id dan berisi nilai-nilai

atau evaluatif, dan mendorong ego untuk menggantikan tujuan-tujuan

realistik dengan tujuan-tujuan moralistik.

1) Peduli

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan

bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar. Lebih

luasnya peduli merupakan sikap keberpihakan diri seseorang terhadap

persoalan atau masalah yang ada di lingkungan sekitar. Watak peduli

Antares di tunjukkan pada kutipan berikut:

“Saya penanggung jawabnya, Pak!” (Hlm 94)

“Udah sana balik! Tapi lo kerumah sakit dulu. Obtain luka lo”

(Hlm 95)

2) Menepati janji

3) Tegas

4) Bimbang

5) Teguh Pendirisn
Teguh Pendirian Teguh Pendirian merupakan sikap kukuh atau kuat

terhadap pendiriannya. Teguh pendirian merupakan keyakinan dalam

hati seseorang untuk tetap meyakini apa yang telah diputuskannya dan

tidak berubah. Teguh pendirian dalam diri Lirih Nagari tampak

Anda mungkin juga menyukai