Anda di halaman 1dari 7

HIMPUNAN

AFIF ABDULQUDDUS, S.T, M.T.


Himpunan merupakan kumpulan dari sesuatu yang memiliki karakteristik yang sama. Himpunan
dinotasikan dengan huruf besar (A,B,C dan lain-lain). Anggota (elemen) dinotasikan dengan
huruf kecil (x,y,z dan lain-lain) dan menggunakan tanda kurung {…..}.
Berdasarkan definisi himpunan di atas, ada dua cara untuk mendefinisikan sebuah himpunan
yaitu dengan penyebutan (enumeration) yang menekankan anggota dan deskripsi (description)
yang menekankan pada sifat anggota.
1. Enumerasi: contoh jika kita memiliki himpunan A yang terdiri dari empat angka 1,2,3 dan 4
maka cara menuliskan elemen-elemennya A = {1, 2, 3, 4}
2. Deskripsi: contoh himpunan B adalah bilangan genap antara 7 dan 45 maka cara untuk
menuliskannya B = {x : x adalah bilangan genap antara 7 dan 45}, x melambangkan sesuatu yang
mungkin anggota atau bukan anggota himpunan tertentu
- jika x merupakan anggota himpunan B maka bisa dituliskan: x ϵ B
- jika x merupakan bukan anggota himpunan B maka bisa dituliskan: x ϵ B
•Himpunan Identik merupakan jika semua anggota himpunan A adalah juga merupakan anggota
himpunan B dan sebaliknya anggota himpunan B adalah anggota himpunan A, maka himpunan A
identic dengan himpunan B dan dinotasikan sebagai berikut: A = B, dimana tanda = artinya
identik
Contoh:
A = {0, 1, 2, 3} B = {2, 3, 1, 0} C = {4, 3, 1, 0}
Artinya himpunan A dan B adalah identik karena anggota himpunan A dengan anggota
himpunan B baik jumlah dan anggotanya sama, meskipun urutannya tidak sama, berbeda
dengan himpunan C tidak identik karena ada angka lain yang muncul dan tidak terdapat di
himpunan A dan B, meskipun jumlahnya sama
•Himpunan Bagian (subset) merupakan jika semua anggota himpunan A adalah juga merupakan
anggota himpunan B, maka A adalah himpunan bagian dari B dan dinotasikan sebagai berikut:
A ₾ B, dimana tanda tersebut berarti himpunan bagian
•Himpunan bagian tepat (proper subset) merupakan jika semua anggota himpunan A adalah juga
merupakan anggota himpunan B, tetapi tidak semua anggota himpunan B merupakan anggota
himpunan A, dapat dinotasi sebagai berikut: A ʗ B
Contoh: A = {0, 1, 2, 3} B = {0, 1, 2, 3, 4, 5}
Artinya himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan B karena semua anggota
himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, tetapi tidak semua anggota himpunan B
merupakan anggota himpunan A
Operasi Himpunan
Ada tiga operasi himpunan:
1. irisan (intersectioin): himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A dan juga
anggota himpunan B, yang dapat dinotasikan A ∩ B, jika tidak terdapat anggota yang sama
diantara kedua himpunan maka disebut dengan himpunan kosong (disjoint) disimbolkan Ø
2. penggabungan (union): himpunan yang terdiri dari anggota A dan anggota B sebagai satu
himpunan, yang dapat dinotasikan A u B
3. pelengkap (complement): himpunan yang merupakan anggota himpunan semesta U yang bukan
merupakan anggota himpunan A. komplemen dari himpunan A disimbolkan A*, contoh jika
himpunan semesta hanya terdiri dari 7 anggota U = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} dan A merupakan
himpunan bagian tepat dari U yaitu A = {0, 1, 2, 3, 4}, maka komplemen dari himpunan A*
= {5, 6, 7}
Perbedaan Relatif: himpunan yang anggotanya adalah anggota himpunan A yang bukan anggota
himpunan B, yang dinotasikan A – B
Contoh: A = {0, 1, 2, 3, 6, 7} B = {0, 1, 2, 3, 5} maka A – B = {6, 7}, jika sebaliknya B – A = {5}
Kaidah Operasi Himpunan
Operasi himpunan memiliki kaidah yaitu komutatif, asosiatif dan distributif. Dimana tanda u
sebagai pertambahan (+), sedangkan ∩ sebagai tanda perkalian (x)
•kaidah komutatif untuk irisan dan gabungan sebagai berikut: A u B = B u A dan A ∩ B = B ∩ A
•kaidah asosiatif sebagai berikut: A u (B u C) = (A u B) u C dan A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C
•kaidah distributif berlaku Ketika gabungan dan irisan dikombinasikan:
A u (B ∩ C) = (A u B) ∩ (A u C) dan A ∩ (B u C) = (A ∩ B) u (A ∩ C)
Misalkan:
A=3
B=4
C=2
Partisi dan Keseluruhan Himpunan
Bagian
•Partisi merupakan sekumpulan himpunan bagian U yang tidak berhubungan. Gabungan dari
partisi adalah himpunan semesta U
•Himpunan power dari himpunan A adalah himpunan dari semua himpunan bagian dari
himpunan A, disimbolkan P(A), jumlah himpunan bagian dari sebuah himpunan A dapat dicari
menggunakan rumus 2n, dimana n adalah jumlah anggota himpunan A,
Contoh: A = {0, 1}, himpunan A di atas memiliki jumlah anggota (n) sebanyak 2, maka jumlah
himpunan bagiannya adalah 22 = 4. himpunan bagian tersebut adalah P(A) = {}, {0}, {1}, {0, 1}
Contoh Aplikasi yang diterapkan dalam konsep himpunan pada ilmu ekonomi: kurva permintaan,
kurva penawaran, kurva indiferen, kurva isoquan, kurva batas kemungkinan produksi dan lainnya
TUGAS MANDIRI
Diketahui:

A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {2, 4, 6, 8, 10}
C = {1, 2, 5, 7, 9}
Selesaikan dan gambarkan diagram venn dari
a. A n B n C
b. A u B u C
c. (A n B) u (B n C)
d. (A u B) n (B u C)

Anda mungkin juga menyukai