Himpunan merupakan kumpulan dari sesuatu yang memiliki karakteristik yang sama. Himpunan dinotasikan dengan huruf besar (A,B,C dan lain-lain). Anggota (elemen) dinotasikan dengan huruf kecil (x,y,z dan lain-lain) dan menggunakan tanda kurung {…..}. Berdasarkan definisi himpunan di atas, ada dua cara untuk mendefinisikan sebuah himpunan yaitu dengan penyebutan (enumeration) yang menekankan anggota dan deskripsi (description) yang menekankan pada sifat anggota. 1. Enumerasi: contoh jika kita memiliki himpunan A yang terdiri dari empat angka 1,2,3 dan 4 maka cara menuliskan elemen-elemennya A = {1, 2, 3, 4} 2. Deskripsi: contoh himpunan B adalah bilangan genap antara 7 dan 45 maka cara untuk menuliskannya B = {x : x adalah bilangan genap antara 7 dan 45}, x melambangkan sesuatu yang mungkin anggota atau bukan anggota himpunan tertentu - jika x merupakan anggota himpunan B maka bisa dituliskan: x ϵ B - jika x merupakan bukan anggota himpunan B maka bisa dituliskan: x ϵ B •Himpunan Identik merupakan jika semua anggota himpunan A adalah juga merupakan anggota himpunan B dan sebaliknya anggota himpunan B adalah anggota himpunan A, maka himpunan A identic dengan himpunan B dan dinotasikan sebagai berikut: A = B, dimana tanda = artinya identik Contoh: A = {0, 1, 2, 3} B = {2, 3, 1, 0} C = {4, 3, 1, 0} Artinya himpunan A dan B adalah identik karena anggota himpunan A dengan anggota himpunan B baik jumlah dan anggotanya sama, meskipun urutannya tidak sama, berbeda dengan himpunan C tidak identik karena ada angka lain yang muncul dan tidak terdapat di himpunan A dan B, meskipun jumlahnya sama •Himpunan Bagian (subset) merupakan jika semua anggota himpunan A adalah juga merupakan anggota himpunan B, maka A adalah himpunan bagian dari B dan dinotasikan sebagai berikut: A ₾ B, dimana tanda tersebut berarti himpunan bagian •Himpunan bagian tepat (proper subset) merupakan jika semua anggota himpunan A adalah juga merupakan anggota himpunan B, tetapi tidak semua anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A, dapat dinotasi sebagai berikut: A ʗ B Contoh: A = {0, 1, 2, 3} B = {0, 1, 2, 3, 4, 5} Artinya himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan B karena semua anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, tetapi tidak semua anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A Operasi Himpunan Ada tiga operasi himpunan: 1. irisan (intersectioin): himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A dan juga anggota himpunan B, yang dapat dinotasikan A ∩ B, jika tidak terdapat anggota yang sama diantara kedua himpunan maka disebut dengan himpunan kosong (disjoint) disimbolkan Ø 2. penggabungan (union): himpunan yang terdiri dari anggota A dan anggota B sebagai satu himpunan, yang dapat dinotasikan A u B 3. pelengkap (complement): himpunan yang merupakan anggota himpunan semesta U yang bukan merupakan anggota himpunan A. komplemen dari himpunan A disimbolkan A*, contoh jika himpunan semesta hanya terdiri dari 7 anggota U = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} dan A merupakan himpunan bagian tepat dari U yaitu A = {0, 1, 2, 3, 4}, maka komplemen dari himpunan A* = {5, 6, 7} Perbedaan Relatif: himpunan yang anggotanya adalah anggota himpunan A yang bukan anggota himpunan B, yang dinotasikan A – B Contoh: A = {0, 1, 2, 3, 6, 7} B = {0, 1, 2, 3, 5} maka A – B = {6, 7}, jika sebaliknya B – A = {5} Kaidah Operasi Himpunan Operasi himpunan memiliki kaidah yaitu komutatif, asosiatif dan distributif. Dimana tanda u sebagai pertambahan (+), sedangkan ∩ sebagai tanda perkalian (x) •kaidah komutatif untuk irisan dan gabungan sebagai berikut: A u B = B u A dan A ∩ B = B ∩ A •kaidah asosiatif sebagai berikut: A u (B u C) = (A u B) u C dan A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C •kaidah distributif berlaku Ketika gabungan dan irisan dikombinasikan: A u (B ∩ C) = (A u B) ∩ (A u C) dan A ∩ (B u C) = (A ∩ B) u (A ∩ C) Misalkan: A=3 B=4 C=2 Partisi dan Keseluruhan Himpunan Bagian •Partisi merupakan sekumpulan himpunan bagian U yang tidak berhubungan. Gabungan dari partisi adalah himpunan semesta U •Himpunan power dari himpunan A adalah himpunan dari semua himpunan bagian dari himpunan A, disimbolkan P(A), jumlah himpunan bagian dari sebuah himpunan A dapat dicari menggunakan rumus 2n, dimana n adalah jumlah anggota himpunan A, Contoh: A = {0, 1}, himpunan A di atas memiliki jumlah anggota (n) sebanyak 2, maka jumlah himpunan bagiannya adalah 22 = 4. himpunan bagian tersebut adalah P(A) = {}, {0}, {1}, {0, 1} Contoh Aplikasi yang diterapkan dalam konsep himpunan pada ilmu ekonomi: kurva permintaan, kurva penawaran, kurva indiferen, kurva isoquan, kurva batas kemungkinan produksi dan lainnya TUGAS MANDIRI Diketahui:
A = {1, 3, 5, 7, 9} B = {2, 4, 6, 8, 10} C = {1, 2, 5, 7, 9} Selesaikan dan gambarkan diagram venn dari a. A n B n C b. A u B u C c. (A n B) u (B n C) d. (A u B) n (B u C)