Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH

1. Keberadaan limbah cair merupakan hal yang mesti terjadi pada setiap aktifitas manusia. Industri karet
juga mengeluarkan limbah cair yang mengganggu lingkungan sekitar. Oleh karena itu limbah cair
yang dihasilkan pabrik dilakukan pengolahan secara bertahap. Tahap pengolahan yang dilakukan
secara berurutan sebagai berikut : Sedimentasi, kolam anaerobik, Kolam fakultatif, kolam aerobik,
kolam bioindikator.
Apa dampak jika limbah cair yang tidak diolah dan dibuang kelingkungan?
a. Adanya kerusakan lingkungan dan pencemaran lingkungan.
b. Akan merusak biosfir lingkungan dan sumberdaya alam.
c. Lingkungan tidak terjadi perubahan secara mendasar.
d. Lingkungan tidak terjadi pencemaran dan ekosistem masih terjaga.
e. Lingkungan bisa tercemar maupun tidak tercemar tergantung sifat dan jumlah limbah.

2. Keberadaan limbah cair merupakan hal yang mesti terjadi pada setiap aktifitas manusia. Industri karet
juga mengeluarkan limbah cair yang mengganggu lingkungan sekitar. Oleh karena itu limbah cair
yang dihasilkan pabrik dilakukan pengolahan secara bertahap. Tahap pengolahan yang dilakukan
secara berurutan sebagai berikut : Sedimentasi, kolam anaerobik, Kolam fakultatif, kolam aerobik,
kolam bioindikator.
Proses pengolahan mana yang menunjukkan hasil olahan limbah cair aman bagi lingkungan adalah ?
a. Sedimentasi,
b. kolam anaerobik,
c. Kolam fakultatif,
d. kolam aerobik,
e. kolam bioindikator.

3. Bahan pencemar dalam limbah cair didominasi oleh bahan organic, bahan anorganik dan bahan
lainnya. Unruk mengetahui jumlah bahan organic yang berada pada limbah dilakukan beberapa cara
dengan kemampuan dan tujuan yang berbeda-beda. Penghitungan bahan organic dalam limbah cair
dapat dengan menghitung BOD, COD, TOC, KMnO4 dll. Ukuran ukuran ini dapat dijadikan penilaian
tercemar atau tidaknya limbah cair:
Pengukuran bahan organik untuk mengetahui bahan organik dan anorganik adalah ?
a. COD
b. BOD
c. TOC
d. DO
e. KMnO4

4. Pengolahan limbah cair dilakukan secara bertahap. Tahap pengolahan secondary treatment merupakan
pengolahan limbah cair secara biologis. Pengolahan biologis berdasarkan prosesnya terbagi atas
aerobic, anaerobic dan fakultatif. Berdasarkan cara tumbuh bakteri terbagi atas suspended growt,
attack growth dan hybrid growth.
Type pengolahan limbah biologis secara aerobic treatment dengan suspended growth terjadi pada
reactor adalah ?
a. Rotating Biolocical Contactor.
b. Activated Sludge.
c. Upflow Anaerobic Filter
d. Upflow Anaerobic Sludge Blanked.
e. Trickling Filter.
5. Pengolahan limbah cair dilakukan secara bertahap. Tahap pengolahan secondary treatment merupakan
pengolahan limbah cair secara biologis. Pengolahan biologis berdasarkan prosesnya terbagi atas
aerobic, anaerobic dan fakultatif. Berdasarkan cara tumbuh bakteri terbagi atas suspended growt,
attack growth dan hybrid growth.
Type pengolahan limbah biologis secara aerobic treatment dengan attach growth terjadi pada reactor
apa ?
a. Rotating Biolocical Contactor.
b. Activated Sludge.
c. Upflow Anaerobic Filter
d. Upflow Anaerobic Sludge Blanked.
e. Oksidation Ditch.

6. Rumah Sakit Mitra Husada yang baru berdiri,sebelum beroperasi harus memiliki Instalasi pengolahan
limbah cair. Jumlah tempat tidur yang dimiliki sebanyak 200 bed. Berdasarkan permenkes kebutuhan
air yang harus disediakan sebanyak 425 liter perbed perhari. Untuk direncanakan IPAL diperlukan
data data yang lengkap.
Berapa Kuantitas limbah cair yang dihasilkan rumah sakit tersebut bila 80% air bersih menjadi
limbah cair ?
a. 85 m3 perhari
b. 340 m3 perhari
c. 200 m3 perhari
d. 68 m3 perhari.
e. 425 m3 perhari

7. Rumah sakit Mitra Husada Banjarbaru yang baru berdiri,sebelum beroperasi harus memiliki Instalasi
pengolahan limbah cair. Jumlah limbah yang dihasilkan sebanyak 800 liter per hari. Setelah dilakukan
pemeriksaan kualitas limbah sebagai berikut karakteristik COD 250 mg/l, TSS 350 mg/liter, NH3-N
dan bakteriologis. Untuk direncanakan IPAL diperlukan data data yang lengkap.
Jika limbah cair yang dihasilkan dari RS tersebut diolah dengan unit sedimentasi dan biofilter
anaerobic yang mempunyai effisiensi 25% berapa COD effluent IPAL tsb ?
a. 50 mg/liter
b. 25 mg/liter
c. 37,5 mg/liter
d. 200 kg COD/hari
e. 187,5 mg/liter

8. Data hasil pengukuran dan penimbangan filter untuk pengukuran padatan tersuspensi (TSS) dalam
satu contoh air sebagai berikut:
Berat filter sebelum digunakan : 0,5221 gram
Berat filter setelah digunakan untuk penyaringan : 0,5230 gram
Volume sampel yang disaring : 200 ml
Berapa kadar TSS dalam contoh air tersebut
a. 9 x 10-4 mgr/l d. 4,5 x 10-3 mgr/l
b. 4,5 mgr/l e. 9 mgr/l
c. 222 mgr/l

9. Dalam satu rangkaian pengukuran padatan terlarut (TDS) diketahui berat cawan sebelum digunakan =
50,7213 gram, berat cawan setelah diuapkan bersama filtrat = 50,7321 gram dan volume filtrate yang
diuapkan = 100 ml
Berapa kadar TDS dalam contoh air tersebut?
a. 108 mgr/l d. 8,0 mgr/l
b. 0,125 mgr/l e. 8 x 10-3 mgr/l
c. 8 x 10-4 mgr/l

10. Seorang petugas laboratorium memasukkan 100 ml contoh air limbah ke dalam cawan porselin
kemudian diuapkan di atas waterbath hingga kering. Kadar padatan dihitung dari selisih berat cawan
sebelum dan sesudah diuapkan.
Apa jenis padatan yang dihitung oleh petugas di atas?
a. Padatan terlarut (TDS) d. Padatan tersuspensi (TSS)
b. Padatan koloid e. Padatan total (TS)
c. TSS dan TDS

Anda mungkin juga menyukai