Hukum Progresif
Bagaimana implementasinya dilapangan dikaitkan dengan mata kuliah HPS
Presentasi makalah proses lebih besar dari nilai ujian
Untuk minggu 12 dan minggu 13
Di lampiran ada dokumentasi penelitian atau hasil wawancara, foto ke=giatan, tempatnya,
wawancaranya gimana, it bis di foto, atau bisa melampirkan surat edaran dan himbauan. Bisa
juga masukan contoh angket, atau daftar pertanyaannya. Atau bisa juga surat telah melakukan
penelitian.
Materi
Hukum Progresif – norma yang mengatur tingkah laku yang dimana ada sanksinya, kemudian
progresifitas itu, artinya sesuatu yang maju dan berkembang. Jadi disimpukan aturan yang
diharapkan berhgerak ke depan. Tidak hanya tertuang tektual pasal pasal tapi bisa di
terapkan.
Oleh professor Satjipto Raharjo
“hukum untuk manusia bukan manusia untuk hukm”
Ada frasa hukum untuk manusia dan manusia untuk hukum dan ditengah tengah ada akata
bukan. Ada suatu keadaanbahwa hukum itu untuk manusia bukan manusiannya untuk hukum.
Berangkat dari filosofi.
Yang menarik, hukum itu aturan. Tapi ide yang berangkat itu hukum yang mengatur satu sisi.
Dan seringkali berangkat dari pihak yang berkuasa, lebih mengarah ke mengatur orang orang
dibawahnya “stratifikasi” dalam konsep hukum untuk manusia, tidak semata mata untuk
mengatur, tapi juga untuk mendapatkan manfaat sebesar besarnya dari hukum yang berlaku.
Tapi klo manusia untuk hukum, hukum dianggap sebagai badan dan kerangkanya, kita baju
yang dimasukan ke kerangka itu, bisa jadi tidak muat, karena setiap masyarakat memiliki size
nya masing masing. Harusnya 1 bisa tapi untuk semua masyarakat, tapi klo manusia untuk
hukum lebih ke dinamis.
Bukti hukum kita pasti itu adalah dengan adanya undang undangnya. Bentuk dari kepastian
hukum.
Pendapat prof satjipto raharjo adalah hukum tidak selalu untuk peraturan yang memaksakan
kita untuk melakukan tapi sebagai kaidah yang dialjukan untuk menerbitkan keteriban dan
keharmonisan utnuk dapat hidup bersama dengan masyarakat yang lainnya.
Jelasakan hukum untuk manusia bukan manusia untuk hukum.
Hk modern
Pendapat professor satjipto raharjo itu berangkat dari pendapat heracleitos bahwa dunia itu
selalu mengalir dan berubah tanpa berhenti.
Hakim menerapkan hukum berdasarkan moralitas. Aturan dibuat berdasartkan moralitas. Ini
sering jadi perdebatan karena aktivisnya minta diatur hal yang sebenarnya tidak diatur.
Semisal aturan anak disankasi kalau tidak menjaga orang tua,
Negara hukum
Apapun itu denya kita harus berbentuk negara hukum. Atau reechstaat artinya pemerintah
tidak boleh berlaku sewenangan wenang. Memberikan perlindungan hukum dalam bentuk
preventif dan represif.
Hukum modern pada dasarnya aliran legisme atau positivistik, mengan=ggung agungkan
peraturan tertullis. Hakimnya lebih gamoang karena tinggal memenuhi unsurr saja dan hakim
menjadi lebih tidak merasa bersalah karena prosedural saja. Hakim manapun pasti
putusannya sama/mirip
Bagaimana dengan hk progresif,
Penerapan hukum progressif yang menjadi sorotan media asing,
Fungsi Hukum
Fungsi hukum akan semakin banyak di masyarakat maju dan modern. Karena masyarakat
yang maju dan modern lebih mengarah ke perlindungan hukumnya. Sehingga klo mengalami
ketidakadilan, mereka akan minta bantuan hukum. Salah satu contoh masyarakat modern.
Orang ini sakit, kemudian di operasi di RS. Tapi yang ketika operasi, bukan tambah sembuh,
tapi tambha jelek. Tapi karena orang ini tau hukum,, dia akan menuntut dokter itu, karena
bukan tambah baik, tapi tambah buruk.
Teori fungsi hukum dalam masyarakat yang sudah maju
1. Kemajuan masyarakat dalam berbagai bidang membutuhkan aturan hukum untuk
mengaturnya, sehingga sektor hukum ikut ditarik oleh perkembangan masyarakat tsb.
2. Hukum itu bisa mengembangkan dan membantu memajukan masyarakat tersebut.
Hukumnya yang bisa mengembangkan kepentingan masyarakat itu
3. Pembuatan dan perkembangan hukum di desain secara professional dan logis, tidak
disaingkan lagi bahwa produk hukum dapat mempengaruhi, bahkan merubah sendi
sendi kehidupan masyarakat
4. Hukum tidak hanya dipakai untuk mengukuhkan pola pola kebiasaan dan tingkah laku
yang terdapat dalam masyarakat.
Law as a tool of social engenering (roscoe pound) – tidak hanya untuk mengatur . Hukum
yang bisa menunjang dan mendukung daripada tujuan masyarakat atau negara. Hukum
sebagai sarana untuk perubahan sosial atau rekayasa masyarakat. Sama seperti nomer 4.
Aturan hukum harus mengikuti perkembangan masyarakatnya.
Hukum menggeser fungsi agama dan moral
Fungsi hukum menurut Lawrence m. Friedman
1. Pengawasan/pengendalian sosial (social control)
2. Penyelesaian sengketa (dispute settlement
3. Rekayasa sosial (Social engenerring)
Pada umumnya fungsi hukum yang pertama adalah hukum sebagai kontrol sosial, agar
masyarakatnya bisa tertib, ya harus ada sanksinya
Kontrol sosial penting berkaitan dengan ketentraman dan keadilan.
Fungsi Hukum yang lebih modern yaitu hukum sebagai rekayasa sosial
Intinya tidak hanya membahas perlaku arau kebiasaan kebiasaan tapi juga bagaimana hukum
itu mengaa=rah ke tujuan dari suatu negara atau masyarakat. Kalau perubahan masyarakat
nya cepat, maka hukumnya juga harus mengikuti perubahan itu
Intinya hukum busa mendukung dan mej=wujudkan kepentingan tujuan masyarakat yang
semakin maju. Klo mau menyelesaikan masalah sengketa yang sekarang apakah masih bisa
relwvan masih menggunakan hukum yang lama. Ada aturan yang baru. Dan mensti diinget.
Hukum sbg rekayasa sosial, tidak hanya pada masa ini saja, tapi berorientasi pada masa yang
akan mendatang. Tapi masa yang akan datang, hukum itu juga yang harus mewujudkan cita
cita dan tujuan dari negara. Jadi kesimpulannya harus membedakan hukum sebagai kontrol
sosial dan hukum sbg rekayasa sosial / rekayasa masyarakat.
Hukum sebagai alat kontrol sosial, bagaiamana mengontrol masyarakat bisa mematuhi
hukum
Cara Cara melakukan kontrol sosial.
HPS MINGGU 11 BU ANAS
Karl Max menyatakan masyarakat selaku konflik dengan penguasa di bidang ekonomi dan
Beliau memperjuangkan kelas bawah atau kelompok Buruh. Penelitian Karl Max berdasarkan
proses produksi di negara dimana sering terjadi ketidakadilan kaum buruh dengan bourjois.
Kemudian dia memandang hukum dan masyarakat itu konsepnya sama dengan beracuan
pertentangan dan sesuatu antagonis dimana tetap ada ketidakadilan. Kalau kita melihat
masyarakat bahwa kaum buruh dalam proses produksi sering dieksploitas dimana tidak
diberikan hak dan upah sehingga inilah perjuangan beliau dan mengkaitkan dengan hukum.
Intinya penelitian awal karl max berawal dari kelompok buruh dalam proses perusahaan dan
memperjuangkannya. Kelas bawah seringkali mendapatkan ketidakadilan, ketidaksamaan,
perlakuan yang penuh dengan tekanan dan demikian juga dia melihat bagaimana Hukum
dalam
sosiologi hukum :
1.Hukum adalah alat masyarakat yang menyebablan timbulnya kondlik dan perpecahan.
Hukum tidak berfungsi untuk melingungi, hukum hanya melindungi kelompok dominan.
Intinya dia melihat hukum itu menguntungkan suatu kelompok tertentu misal pemilik modal,
penguasa.
Inilah pandangan dia melihat hukum. dia melihat hukum hanya adil bagi kelompok tertentu
dankelas bawah sering mengalami tidak adil. Kemudian hukum menimbulkan konflik
dikarenakan pertentangan, ketidakadilan dan ketidaksamaan. Apa yang diberikan buruh
dengan pemilik modal harusnya sama tetapi tidak demikian. Sekalipun perusahaan ada
aturan hukum tetapi tetap saja menguntungkan mereka yang memiliki posisi perusahaan.
Namanya perusaahaan dan pemilik modal mendapatkan keuntungan lebih dari buruh.
2. Hukum bukan merupakan alat integrasi tetapi merupakan pendukaung ketidaksamaan dan
ketidak seimbangan yang dapat membentuk perpecahan kelas. Ini konsep yang sama dengan
atas dimana berkaitan dengan produksi perusahaan dalam masyarakat pasti ada pertentangan,
ketidakadilan.
3. Hukum dan kekuasaan merupakan sarana dari kaum kapitasli yang berkuasa dibidang
ekonomi untuk melanggengkan kekuasaannya. Di kenyataannya memang seperti itu oleh
karena itu, bagaimana idealisme hukum harusnya?
4. Hukum bukanlah model idealis dari moral masyarakat atau setidak-tidaknya masyarakat
bukanlah manifestasi nomatif.
Kesimpulan karl marx memandang masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang antagonistis
(bertentangan tidak dapat didamaikan). Dasarnya dia mengacu pada proses produksi dalam
perusahaan dan negara, bahwa kaum buruh atau kaum melaksnakan produksi pasti
mengalami ketidakadilan, misalkan pinjaman, tunjangan, gaji, jam kerja dan yang pasti
menimbulkan pertentangan. Contoh kelas bawah yang karyawan di pabrik pasti
pendidikannya tidak tinggi dan tidak paham aturan dia kerja, misal jam kerja dia melebihi
dan harusnya mendapatkan
uang lembur, tetapi seringkali dia tidak paham. Oleh karena itu terjadi perpecahan atau
konflik.
Menurut Henry S Maine (1882-1888)
ada yang melihat hukum itu sesuai proses atau dinamika terjadi di masyarakat. Dimana
masyarakat maju, maka hukum mengikuti perkembangan dinamika dalam proses. Bisa
dibilang hukum ini dapat sebagai rekayasa sosial dan menyesuaikan dengan dinamika
dalammasyarakat. Hal ini cocok juga dengan hukum sebagai rekayasa sosial dikemukakan
roscoe pund. dia melihat dinamika proses masyarakat maka hukum juga menyesuaikan
dengan dinamika masyarakat itu. Jadi bila masyarakat mengalami perubahan, maka hukum
akan mengalami perubahan. Masuk pada solidaritas yang dikemukakan Emile Durkheim Jadi
antara hukum dan masyarakat ada keterkaitan dan dia melihat cerminan hukum itu dengan
solidaritas dalam masyarakat. Dia mengajukan ada solidaritas mekanik dan solidaritas
organik. Jadi dari kedua solidaritas juga menghasilkan dua tipe hukum. Tetapi secara garis
besar dia melihat solidaritas masyarakat kemudian dibagi menjadi dua solidaritas. Kalo karl
max itu melihat hukum bertentangan dan henry melihat masyarakat gimana dan hukum
mengikutinya. Kalo emile durkheim melihat bagaimana solidaritas di masyarakat nya.
Bagaimana hukumnya disini ini> Tulis dengan bahasamu dan intinya.Emile melihat pada
mekanik dan organik dimana mekanik itu membayangkan masyarakat tradisional atau
pedesaan dimana antara satu itu kesatuan sistem. Sementara solidaritas organik itu
membayangkan masyarakat maju dan modern dimana segala lembih kompleks dikarenakan
pembagian kerja lebih terspesialisasi, khusus pada keahlian masing-masing. Kaitannya
dengan hukum yaitu mekanik atau tradisional dimana masyarakat bermasalah, maka ya sudah
urusannya terkait dengan pidana dan pengadilan. Tetapi masyarakat maju modern
atau kompleks terkait hukumnya yaitu lebih apabila ada pelanggaran maka tidak hanya
masuk ke pengadilan. tetapi misal bentuk sanksi bayar uang dan tidak perlu ke pengadilan.
Sementara di mekanik intinya kalo salah maka yaa proses pidana dan masuk penjara
sementara masyarakat modern di lapangan tidak demikian karena seringkali mereka dengan
jabatan atau uang yang harus masuk penjara selama beberapa tahun bisa dinego tahunnya.
Contoh masyarakat kompleks itu paling gampang dibayangkan kolektif itu lebih sederhana.
contoh dua perusahaan yaitu 1 konvensional dan 1 modern. Yang konvensional
membutuhkan divisi keuangan dengan sarjana ekonomi dengan jurusan apapun mereka mau.
Tetapi kalo modern membutuhkan divisi keuangan dengan sarjana ekonomi khusus akuntansi
dan tidak mau menerima sarjana ekonomi ilmu manajemen atau ekonomi. Ini membutuhkan
sarjana hukum yang konvensional maka hanya butuh S.H. tetapi kalo di modern butuh S.H.
yang jurusan perdata karena akan dalam ranah perusahaan. Kita tidak dapat menutup mata
bahwa di penjara itu juga main uang, misal orang dipenjara satu sel dengan beberapa orang
itu bisa dinego dengan uang dan seharusnya dia bersihin daerah atau kompleks bisa dinego
dengan uang. Kemudian dia bisa pindah fasilitas bagus dengan uang, dan dia ingin ketemu
istri maka bisa bayar dengan uang. Zaman dahulu berbeda penjara itu lebih buruk dan padat
tetapi zaman sekarang bisa memilih-milih dan lihat jabatan serta besarnya uang.
Kemudian menurut pakar yang peduli masyarakat dan hukum yakni Max Weber (1865-1920)
dimana dia mengkai dengan perspektif hukum dan dari masyarakatnya karena dia paham nilai
etika dan moral berkaitan dengan hukum dan tentang hukum murni, dia juga care sosiologis
dan kajian masyarakat dikaitkan dengan hukum. Lihat tabelnya tiga pendekatan max weber
dalam hukum. Max weber bisa melihat tentang nilai moral, etika, dan hukum serta
masyarakat dipedullin sama beliau. Berbicara ilmu sosial atau ekonomi pasti bertemu weber
dan karl max sebagai pakar di eropa. Perlu diingat eropa itu juga pakarnya dan akarnya.
Bagaimana Weber melihat masyarakat pada bentuk masyarkatnya. Max weber lengkap
karena merupakan nenek moyang ilmu sosial. Dia membagi masyarakat menjadi 3 tipe
kemudian bagaimana legitimasi, administrasi, ketaatan. bentuk keadilan dan tipe pemikiran
hukumnya. dalam masyarakat tradisional mengenai legitimasi yaitu tradisonal otoritas pribadi
misal ketururunan raja menjadi pejabat. Masyarakat Karimastik dengan loyalitas tinggi pasti
akan menjadi pejabat dan masyarakat rasional legal itu dengan sistem hukum legitimasi.
Kalau dalam administrasi suatu lembaga atau institusi. Kemudian hukum di masyarakat
tradisional itu patrilineal karena didominasi laki-laki dan begitu juga lain-lainnya. Kemudian
masyarakat tradisional itu bersumber pada landasan agama dan pewahyuan kemudian lain-
lainnya dapat
dibaca di tabel.
2, Irrasional - formal yaitu pembentuk UU dan hakim berpedoman pada kaidah-kaidah di luar
akal didasarkan pada wahyu dan ramalan.
4. Irrasional - formal yaitu hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep abstrak dari ilmu
hukum.
HPS Minggu 12 bu michelle
Hukum dan perkembangan hukum
Pentingnya hukum itu untuk mengatur masyarakat.
Konsep hukum pembangunan, bagaimana hukum itu mau diarahkan.
Hukum itu seperti bikin rumah , harus tau model hukumnya seperti apa, karena hukum bukan
cuman asas dan teori tapi bagaimana cara mengimplementasikan, lembaga lembaga dan
aparat aparat.
Pembentukan hukum, hukum yang responsif dan aspiratif sehingga mampu memenuhi
kebutuhan manusia sebagai bagian dari masyarakat.
UU PDP maju mundur – prolegnas, tahun berikutnya tidak, tahun berikutnya prolegnas
lagi.