Anda di halaman 1dari 9

SOAL KASUS UJIAN PRA KLINIK (HARI KE-1)

Silakan dianalisa kasus-kasus berikut, untuk selanjutnya jawablah pertanyaan berikut dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Gunakan referensi SDKI, SLKI dan SIKI.
Waktu mengerjakan tugas : 2 kasus x 60 menit
Waktu responsi : 2 kasus x 15-30 menit

KASUS 1
Seorang pasien berusia 35 tahun, mengeluh sesak nafas dan batuk-batuk. Pasien tampak
gelisah, nafas cuping hidung. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi
104 x/ menik, RR 28 / menit dan suhu 37,5 derajat C. Batuk disertai sputum purulen, dalam
jumlah banyak dan sulit dikeluarkan. Terdengar bunyi ronkhi dan rales. Klien memiliki
riwayat merokok aktif sejak 10 tahun yang lalu.
Bersadarkan kasus tersebut :
1. Tentukan masalah keperawatan prioritas ! (berdasarkan SDKI)
2. Tentukan Luaran dari masalah tersebut diatas ! (berdasarkan SLKI)
3. Tentukan Intervensi apa saja yang dapat dilakukan untukmegatasi masalah diatas !
(berdasarkan SIKI)
4. Uraikan 2 macam Intervensi Keperawatan berdasarkan SIKI yaitu Terapi Oksigen dan
Penghisapan Jalan Nafas !
Jawaban
KASUS 1
Analisa Data Etiologi Masalah
Ds: Riwayat Perokok aktif Bersihan jalan napas
 klien mengeluh tidak efektif
sesak napas dan Edema
batuk-batuk
 Klien mengeluh Spasme bronkus
riwayat merokok
aktif sejak 10 Peninginkatan sektret
tahun yang lalu bronkiolus

Bersihan jalan napas


Do : tidak efektif
 Klien tampak
gelisah
 Klien Tampak
batuk disertai
sputum purulen
banyak dan sulit
dikeluarkan
 terdengar suara
napas ronkhi

Diagnosa (SLKI) Intervensi (SIKI) Uraian Intervensi


Bersihan Bersihan Jalan Terapi oksigen Terapi Oksigen (I.01026)
jalan nafas Nafas (L.01001) (I.01026) Terapiutik:
tidak Kriteria hasil: Bersihan jalan nafas  Bersihkan sekret pada
efektif  batuk (I.01020) mulut, hidung dan trakea,
(D.0001) meningkat Latihan batuk efektif jika perlu
b/d sputum efektif 5 (I.01006)  Perhatikan kepatenan jalan
berlebih  produksi Manajemen jalan napas napas
sputum (I.01012)  Siapkan dan atur peralatan
menurun Pemantauan respirasi pemberian oksigen
5 (I.01014)  Berikan oksigen tambahan,
 ronki dan jika perlu
rales  Tetap berikan oksigen saat
menurun pasien ditransportasi
5  Gunakan perangkat
oksigen yang sesuai dengan
tingkat mobilitas pasien
Edukasi:
 Anjurkan pasien dan
keluarga cara
menggunakan oksigen di
rumah

Kolaborasi:
 Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
 Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas dan
atau tidur
Penghisapan Jalan Napas
(I.01020)
Observasi:
 Identifikasi kebutuhan
dilakukan penghisapan
 Auskultasi suara napas
sebelum dan setelah
dilakukan penghisapan
 Monitor dan catat warna,
jumlah dan konsistensi
Sekret

Terapiutik:
 Gunakan teknik aseptik
(mis. gunakan sarung
tangan, kaca mata atau
masker, jika perlu)
 Gunakan prosedural steril
dan disposible
 Gunakan teknik
penghisapan tertutup,
sesuai indikasi
 Pilih ukuran kateter suction
yang menutupi tidak lebih
dari setengah diameter ETT
Lakukan penghisapan
mulut, nasofaring, trakea
dan atau endotracheal tube
(ETT)
 Berikan oksigen dengan
konsentrasi tinggi (100%)
paling sedikit 30 detik
sebelum dan setelah
tindakan
 Lakukan penghisapan lebih
dari 15 detik
 Lakukan pengisapan ETT
dengan tekanan rendah (80-
120 mmHg)
 Lakukan pengisapan hanya
di sepanjang ETT untuk
meminimalkan invasif
 Hentikan pengisapan dan
berikan terapi oksigen jika
mengalami kondisi-kondisi
seperti bradikardi,
penurunan saturasi
 Lakukan kultur dan uji
sensitifitas sekret, jika
perlu

Edukasi:
 Anjurkan melakukan
teknik napas dalam,
sebelum lakukan
pengisapan di nasothacheal
 Anjurkan bernapas dalam
dan pelan selama insersi
kateter suctio

KASUS 2
Seorang pasien laki-laki, post operasi Laparatomi e.c. Appendicitis Perforasi hari ke 3,
mengeluh kesakitan terutama di lokasi luka operasi. Skala nyeri 5, TD 140/80 mmHg, Nadi
100 x/menit, RR 28 x/ menit. Pasien terlihat gelisah, meringis kesakitan, mata kemerahan
karena sulit tidur. Pasien telah mendapat terapi analgetik, namun efek terapi habis setelah 3
sd 4 jam pasca terapi. Tramadol 3 x 100 mg, ketorolac 3 x 1 ampul.
Bersadarkan kasus tersebut :
1. Tentukan 2 masalah keperawatan prioritas ! (berdasarkan SDKI)
2. Tentukan Luaran dari masalah tersebut diatas ! (berdasarkan SLKI)
3. Tentukan Intervensi apa saja yang dapat dilakukan untuk megatasi masalah diatas !
(berdasarkan SIKI)
4. Uraikan 2 macam Intervensi Keperawatan berdasarkan SIKI yaitu Manajemen Nyeri (non
farmakologik dan farmakologik menggunakan prinsip 12 benar)!

Jawaban
Analisa Data Etiologi Masalah
Ds: Luka post operasi Pemberian analgetik
 P = pasien Laparatomi
mengeluh nyeri
Q= Luka insisi
R= dilokasi luka
op Kerusakan jaringan
S=5
T = mengekuh Ujung sarap terputus
saat terapi sudah Pelepasan prostaglandin
habis
Cortex selebri

Do : Nyeri di persepkan
 Pasien tampak
meringis Nyeri akut
kesakitan
 pasien tampak
gelisah
 TD 140/80

Ds: Luka post operasi Gangguan tidur


 Laparatomi

Do : Kerusakan jaraingan
 Klien tampak
memarah di Nyeri
bagian mata
 Klien tamapk Gangguan tidur
gelisah

No Diagnosa Luaran Intervensi (SIKI) Uraian Intervensi


Keperawatan (SLKI)
(SDKI)
1. Nyeri akut bd Tingkat nyeri  Pemberian Tindakan
post op (L.08066) analgetic Observasi
lataratomi Kriteria Hasil:  Manajemen
 Keluhan nyeri  Identifikasi karakteristik
nyeri  Manajemen efek nyeri (mis. pencetus,
menurun samping obat pereda, kualitas, lokasi,
(5)  Perawatan intensitas, frekuensi,
 Meringis kenyamanan durasi)
menurun  Terapi distraksi  Identifikasi riwayat
(5) alergi obat
 Sikap  Identifikasi kesesuaian
protektif jenis analgesik (mis.
menurun narkotika, non-
(5) narkotika, atau NSAID)
 Gelisah dengan tingkat
menurun keparahan nyeri
(5)  Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik
 Monitor efektivitas
analgesik
Terapeutik

 Diskusikan jenis
analgesik yang disukai
untuk mencapai
analgesia optimal, jika
perlu
 Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau bolus
opiold untuk
mempertahankan kadar
dalam serum
 Tetapkan target
efektifitas analgesik
untuk mengoptimalkan
respons pasien
 Dokumentasikan
respons terhadap efek
analgesik dan efek yang
tidak diinginkan
Edukasi

 Jelaskan efek terapi dan


efek samping obat

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
dosis dan jenis
analgesik, sesuai
indikasi

dengan menggunakan prinsip


12 benar pemberian obat
 Benar pasien
 Benar obat
 Benar dosis
 Benar cara pemberian
 Benar waktu
 Benar dokumentasi
 Benar pendidikan
kesehatan perihal
medikasi klien
 Hak klien untuk
menolak
 Benar pengkajian
 Benar evaluasi
 Benar reaksi terhadap
makanan
 Benar reaksi dengan
obat lain
2. Gangguan pola Pola tidur  Terapi relaksasi Tindakan
tidur bd post (L.85045)  Edukasi Observasi
lataratomi Kriteria Hasil: aktivitas/istirahat  Identifikasi penurunan
Keluhan sulit  Dukungan tingkat energi,
tidur menurun kepatuhan ketidakmampuan
(5) program berkonsentrasi, atau
Keluah sering pengobatan gejala lain yang
terjaga (5)  Manajemen mengganggu
Keluah tidak lingkungan kemampuan kognitif
puas tidur  Dukungan tidur  Identifikasi teknik
menurun (5) relaksasi yang pernah
Keluhan pola efektif digunakan
tidur berubah  Identifikasi kesediaan,
menurun (5) kemampuan, dan
Keluhan penggunaan teknik
istirahat tidak sebelumnya
cukup menurun  Periksa ketegangan otot,
(5) frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum
dan sesudah latihan
 Monitor respon terhadap
terapi relaksasi

Terapeutik

 Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
 Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
 Gunakan pakaian
longgar
 Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
 Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai

Edukasi
 Jelaskan tujuan,
manfaat, batasan, dan
jenis relaksasi yang
tersedia (mis. musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
 Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
 Anjurkan mengambil
posisi nyaman
 Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
 Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
 Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
(mis. napas dalam,
peregangan, atau
imajinasi terbimbing)

Anda mungkin juga menyukai