Jurnal Kesehatan
| ISSN (Print) 2085-7098 | ISSN (Online) 2657-1366 |
Penelitian
ARTICLE INFORMATION A B S T R A K
Received: Desember 01, 2022 Hipertensi merupakan penyakit tidak menular terbanyak di dunia. Hipertensi adalah kondisi
Revised: Desember 07, 2022 tekanandarah yang berada di atas normal yaitu siastolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg.
Accpeted: Desember 23, 2022 Tekanan darah siastolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Available online: Desember 31, 2022 Tekanan darah diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat
ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang biliknya dengan darah). Tujuan
penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Pemberian Sari Buah Pir dan Mentimun Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di RT 03 RW 08 Wilayah Duren Seribu
KEYWORDS Depok. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan desain
Pemberian Sari Buah Pir dan Mentimun , Penurunan analitik pre-eksperimental. Desain penelitian yang dingunakan adalah One Group Pretest and
Tekanan Darah, PasienHipertensi post test Design. Dengan jumlah sampel sebanyak 17 orang Data tekanan darah dianalisa
menggunakan paired sampel t-test dengan < 0,05.Hasil penelitian eksperimen ini menunjukan
bahwa mempunyai p value yang lebih kecil yaitu 0.000 dari 0.05 sehingga hipotesis di terima
CORRESPONDING AUTHOR (Ha). Kesimpulan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Pemberian
Sari Buah Pir dan Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di
Wilayah RT 03 RW 08 Duren Seribu Depok. Saran Penelitian ini dapat dijadikan bahan
Betty sumber informasi dan implementasi dalam upaya penurunan tekanan darah melalui
mengkonsumsi sari buah pir dan mentimun.
E-mail: : betchy_cew@ymail.com
Hypertension is the most transmissible disease in the world. Hypertension is a condition of
blood pressure that is above normal, namely siastolic ≥ 140 mmHg and diastolic ≥ 90
mmHg. Siastolic blood pressure is the pressure when the heart pumps blood throughout the
body. Diastolic blood pressure is the lowest pressure between contractions (the heart rests
when the heart is in a relaxed state while refilling its chambers with blood). Research
objectives this is to find out the effect ofgiving pear and cucumber juice on blood pressure
reduction in hypertensive patients in RT 03 RW 08 Duren Seribu Depok Region. Research
methods it is quantitative research and uses a pre-experimental analytical design. The
research design used is One Group Pretest and post test Design. With a total sample of 17
people, blood pressure data was analyzed using a paired t-test sample with a < of 0.05.
Research results this experiment showed that it has a smaller p value of 0.000 than 0.05 so
that the hypothesis is accepted (Ha). Conclusion Thus, it can be concluded that there is an
Effect of Giving Pear and Cucumber Juice on Reducing Hypertension in the Elderly in the
Rt 03 RW 08 Duren Seribu Depok Area. Suggestion This research can be used as a source
of information and implementation in an effort to reduce blood pressure through consuming
pear juice and cucumber.
normal yaitu siastolik ≥ 140 mmHg dandiastolik ≥ 90 mmHg. mempengaruhi tekanan darah adalah usia, jenis kelamin, tingkat
Tekanan darah siastolik adalah tekanan saat jantung memompa pendidikan, aktivitas fisik, faktor genetik, (keturunan), asupan
darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah diastolik adalah tekanan makanan, kebiasaanmerokok, dan stress (Riamah, 2019).
terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat ketika Hipertensi atau yang dikenal dengan nama penyakit darah
jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang biliknya tinggi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan
dengan darah). darah di atas ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg. Menurut
DOI: http://dx.doi.org/10.35730/jk.v13i0.910 Jurnal Kesehatan is licensed under CC BY-SA 4.0
© Jurnal Kesehatan
BETTY, BETTY, ET AL/ JURNAL KESEHATAN - VOLUME 13 SUPPLEMENTARY 3 (2022) 119 - 125
presentase (5,9%), dan sebagian kecil pada kelompok usia masa Berdasarkan table 4 diperlihatkan bahwa hasil nilai rata-
manual (65-67 tahun) sebanyak 2 orang dengan presentase (5,9%)
rata tekanan darahdiastolik sebelum perlakuan (Pretest) 90mmHg
Diagram 2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat sebanyak 4 (23.5%), tekanan darahdiastolik 100mmHg sebanyak
Pendidikan.
13 (76.5%),dan sesudah perlakuan (Posttest) 80mmHg sebanyak
12 (70.6%).
Tingkat Pendidikan
1 1 Table 5 Hasil Uji T Dependen Pengaruh Pemberian Sari Buah
5,9% 5,9% Tidak Sekolah Pir dan Mentimun Terhadap Penurunan Hipertensi di RT 03
6
35,3%
RW 08 Wilayah DurenSeribu Depok.
5 SD
29,4 Intervensi Mean p-value
SMP Tekanan Darah 144.12 0,000
Sistolik Pre
SMA
Tekanan Darah 120.59
4 Perguruan Tinggi Sistolik Post
23,5 Tekanan Darah 97.65 0,000
% Diastolik Pre
Tekanan Darah 82.94
Berdasarkan Diagram 2 menunjukan bahwa Tingkat Diastolik Post
Jumlah penurunan 23.53
Pendidikan dari 17 responden diperoleh data sebagian kecil sistolik
responden dengan Tidak Sekolah yaitu sebanyak 1 responden Jumlah penurunan 14.71
diastolik
(5,9%), sebagian kecil responden berpendidikan SD yaitu sebanyak
5 responden (29,4%), sebagian kecilresponden berpendidikan SMP Table 5 memperlihatkan bahwa hasil nilai rata-rata
yaitu sebanyak 4 responden (23,5%), hampir setengah responden pemberian sari buah pir dan mentimun tekanan darah sistolik
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 6 responden (35,3%) dan sebelum perlakuan (pretest), maka didapatkan nilai mean adalah
Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 1 responden (5,9%). 144,12, dan tekanan darah sistolik sesudah (posttest) maka
didapatkan nilai mean 120,59. Nilai rata-rata pemberian sari buah
Table 3 Distribusi Responden Berdasarkan Tekanan Darah
Tinggi Pre DanPost Sistolik pir dan mentimun tekanan darah diastolik sebelum perlakuan
Tekanan Frekuensi Frekuensi (pretest), maka didapatkan nilai mean adalah 97,65, dan tekanan
darah Pre % Post Test %
sistolik darah sistolik sesudah (posttest) maka didapatkan nilai mean
120 - - 16 9.4 82,94. Untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak maka
130 5 29.5 1 5.9
140 9 52.9 - besar p-valuedibandingkan dengan taraf 5% (0,05), jika p-value
180 3 27.6 -
lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak, namun jika p-value
Total 17 100.0 17 100.0
lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima. Hasil penelitian
Berdasarkan table 5.3 diperlihatkan bahwa hasil nilai rata-
eksperimen ini menunjukan bahwa mempunyai p-value yang lebih
rata tekanan darahsistolik sebelum perlakuan (Pretest) 130mmHg
kecil yaitu 0,000 dari 0,05 sehingga hipotesis di terima (Hₐ).
sebanyak 5 (29.5%), tekanan darahsistolik 140mmHg sebanyak 9
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh
(52.9%), tekanan darah sistolik 180mmHg sebanyak 3 (27.6%)
Pemberian Sari Buah Pir dan Mentimun Terhadap Penurunan
dan sesudah perlakuan (Posttest) 120mmHg sebanyak 16
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di RT 03 RW 08 Wilayah
(9.4%) ,tekanan darah 130 sebanyak 1 (5.9%).
Duren Seribu Depok.
kelompok usia lansia awal (49-50 tahun) sebanyak 6 orang dengan responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 6 responden
presentase (17,6%), pada kelompok usia lansia awal (52 tahun) (35,3%) dan Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 1 responden (5,9%).
sebanyak 2orang dengan presentase (11,8%), pada kelompok usia Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
lansia akhir (57-67 Tahun) sebanyak 3 orang dengan presentase Anggara dan Prayitno (2012) mengatakan bahwa ada hubungan
(5,9%), pada kelompok usiamasa manual (65-67 tahun) sebanyak antara tingkat pendidikan dengan tingkat kejadian hipertensi tidak
2 orang dengan presentase (5,9%). semata-mata diakibatkan perbedaan tingkat pendidikan, tetapi
Menurut World Health Organitation WHO (2013), Lansia tingkat pendidikan berpengaruh terhadap gaya hidup sehat dengan
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tidak merokok, tidak minum alkohol, dan lebih sering berolahraga.
tahapan akhir dari fase kehidupannya. Menurut Undang-Undang Tingginya risiko terkena hipertensi pada pendidikan yang rendah,
No. 13 Tahun 1998 tentangkesejahteraan lanjut usia di Indonesia, kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan pada
menyatakan bahwa yang dimaksuddengan lansia adalah penduduk pasien yang berpendidikan rendah terhadap kesehatan dan sulit atau
yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. lambat menerima informasi (penyuluhan) yang diberikan oleh
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh petugas sehingga berdampak pada prilaku/pola hidup sehat.
aisyah pada tahun 2014, yang menjelaskan Pengaruh pemberian jus Pendidikan adalah suatu proses atau jenjang pengetahuan dengan
mentimun (Cucumis sativus I) terhadap penurunan tekanan darah pendidikan rendah sebagian jumlah terbanyak.
pada penderita hipertensi didapatkan hasil bahwa lansia Wanita usia Berdasarkan hal diatas peneliti menyimpulkan bahwa
40-60 terdapat 83,3%responden mengalami Hipertensi. Tingkat Pendidikan rata-rata. Pendidikan yang tertinggi adalah
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh SMA lebih dari setengahnya responden dengan Pendidikan SMA 6
Yossi tahun2013 dengan judul “pengaruh pemberian jus mentimun orang dengan presentase 35,3 % sedangkan Tingkat Pendidikan
tehadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Tidak Sekolah dan Perguruan Tinggi terendah dengan presentase
Jorong Balerong Bunta Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah 5,9%.Penelitian ini sejalan dengan beberapa peneliti terdahulu
Datar” hipertensi yang terjadipada penelitian ini dapat disebabkan dimana terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan
karena pengaruh pertambahan umur responden yang berumur 64- tingkat kejadian hipertensi tidak semata-mata diakibatkan
70 tahun sebagai pengaruh degenerasi, dan pada responden dengan perbedaan tingkat pendidikan, tetapi tingkat pendidikan
umur 47-63 tahun hipertensi disebabkan faktor pola hidup yang berpengaruh terhadap gaya hidup sehat dengan tidak merokok,
tidak sehat. Namun yang lebih dominan pada penelitian ini, tidak minum alkohol, dan lebih sering berolahraga.
diketahui bahwa hipertensi yang terjadi pada pasien disebabkan Table 2 dari 17 responden memperlihatkan bahwa hasil
karenafaktor stres dan kurang olahraga, karena sebagian besar nilai rata-rata pemberian sari buah pir dan mentimun tekanan darah
(76,5%) sampel adalah perempuan yang sangat rentan dengan sistolik sebelum perlakuan (pretest), maka didapatkan nilai mean
stress. Akibat stres menyebabkan nafsu makan berkurang atau adalah 144,12, data tekanan darah sistolik sesudah (posttest) maka
bahkan hilang, istirahat tidak berkualitas, jantung berdebar-debar, didapatkan nilai mean120,59. Nilai rata-rata pemberian sari buah
dan tekanan darah semakin tinggi sehingga organ-organ dalam pir dan mentimun tekanan darah diastolik sebelum perlakuan
tubuh terganggu fungsinya. Ketika stress suplai oksigen ke otak (pretest), maka didapatkan nilai mean adalah 97,65, dan tekanan
berkurang sehingga menyebabkan pusing atau sakit kepala. darah sistolik sesudah (posttest) maka didapatkan nilai mean 82,94.
Sedangkan olahraga yang kurang memicu kolesterol tinggi dan juga Untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak maka besar p-
adanya tekanan darah yang terus menguat sehingga memunculkan value dibandingkan dengan taraf 5% (0,05), jika p- value lebih besar
hipertensi. dari 0,05 maka hipotesis ditolak, namun jika p-value lebihkecil dari
0,05 maka hipotesis diterima. Hasil penelitian eksperimen ini
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan menunjukan bahwa mempunyai p-value yang lebih kecil dari 0,05
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di RT 03 RW 08 yaitu 0,000 sehingga hipotesis di terima (Hₐ).
Duren Seribu Depok. Berdasarkan Diagram 5.2 menunjukan bahwa Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
Tingkat Pendidikandari 17 responden diperoleh data sebagian kecil Pengaruh Pemberian Sari Buah Pir dan Mentimun Terhadap
responden dengan Tidak Sekolah yaitu sebanyak 1 responden Penurunan Hipertensi Pada Lansia di Wilayah RT 03 RW 08
(5,9%), sebagian kecil responden berpendidikan SD yaitu sebanyak Wilayah Duren Seribu Depok. Klasifikasi Hipertensi juga banyak
5 responden (29,4%), sebagian kecil responden berpendidikan diungkapkan oleh para ahli diantaranya WHO menetapkan
SMP yaitu sebanyak 4 responden (23,5%), hampir setengah klasifikasi hipertensi menjadi tiga tingkat yaitu tingkat1 tekanan
darah meningkat tanpa gajala dari gangguan atau kerusakan sistem
122 Betty, Betty, Et Al DOI: http://dx.doi.org/10.35730/jk.v13i0.910
BETTY, BETTY, ET AL/ JURNAL KESEHATAN - VOLUME 13 SUPPLEMENTARY 3 (2022) 119 - 125
kardiovaskuler. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang diteliti sistolik diperoleh nilai p sebesar 0,000 (p<0,05), tekanan darah
oleh ekanto dkk (2015) hasil analisis paired sample t-test diastolic diperoleh nilai p sebesar 0,001 (p<0,05).
menunjukkan bahwa rerata tekanan darah sistolik sebelum dan Hasil uji independent t-testdiperoleh nilai p tekanan darah
sesudah minum jus mentimun selama 24 jam menunjukkan sistolik sebesar 0,011 (p<0,5) yang artinya terdapat perbedaan
adanya perbedaan yang bermakna (p < 0,05) sepertiterlihat pada tekanan darah sistolik sesudah (posttest) antara kelompok
tabel berikut. intervensi dan kelompok kontrol. Sedangkan untuk tekanan darah
Berdasarkan hasil analisis uji t testdiperoleh t= 11,881 diastolic tidak terdapat perbedaan sesudah (posttest) antara
dengan p = 0,000 pada tingkat signifikasi α = 5 % atau kelompok intervensi dan kelompok kontrol karena didapatkan nilai
0,05,maka nilaip (0,000) < α (0,05).Hasil uji ini menunjukkan p sebesar 0,218 yang artinya nilai p>0,05.
bahwa ada perbedaan tekanan darah sistolik sebelum diberi Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan
perlakuan (pretest) dan setelah diberi perlakuan (posttest). Hal konsentrasinya di dalam cairan intraseluler sehingga cenderung
tersebut mengindikasikan bahwa minum jus mentimun menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan
menurunkan tekanan darah sistolik. Hasil ini sejalan dengan darah (Amran Y dkk, 2010 dalam Kusnul & Munir 2011).
penelitian yang dilakukan oleh merlina dkk (2021) menunjukkan Kandungan pada mentimun yang mampu membantu menurunkan
perbedaan proporsi berdasarkan distribusi frekuensi perubahan tekanan darah, kandungan pada mentimun diantaranya kalium
tekanan darah sistole sebelum diberikan terapi jus mentimun, yang (potassium), magnesium, dan fosfor efektif mengobati
dapat dilihat pada tabel 2 dan 3. Kedua tabel ini menunjukkan hipertensi.Selain itu, mentimun juga bersifat diuretik karena
terjadipenurunan tekanan darah pada partisipan sebanyak 16 orang kandungan airnya yang tinggi sehingga membantu menurunkan
(94,1%), yang terjadi penaikan tekanan darah sebanyak 1 orang tekanan darah. Ada tingginya kandungan vitamin A, B6 dan C hadir
(5,9%) dan yang tidak mengalami perubahan sebanyak 0 (0%). dalam daging mentimun.Selain itu sayuran ini diketahui memiliki
Selanjutnya, terdapat perbedaan proporsi berdasarkan distribusi konsentrasi tinggi mineral sepertikalsium, kalium, magnesium, dan
frekuensi perubahan tekanan darah diastolesebelum diberikan terapi silika. Berikut ini adalah bagian yang mewakili nilai gizi
jus mentimun. Penelitian ini menunjukkan terjadinya penurunan mentimun.Karena kandungan air pada mentimun yangtinggi maka
tekanan darah sebanyak 13 partisipan (76,5%), yang terjadi mentimun menurunkan tekanan darah dengan berkhasiat sebagai
penaikan tekanan darah sebanyak 1 orang (5,9%) dan yang tidak diuretik (Aisyah & Probosari, 2014).
mengalami perubahan sebanyak 3 orang (17,6%). Hasil penelitian Buah pir mengandung kalium, sehingga kalium yang ikut
ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aisyah (2014) keluar bersama natrium dapat tergantikan.Karena zat diuretik
yang menunjukkan penurunan tekanan darah diastole sebesar 6.67 bekerja untuk melebarkan pembuluh darah dan memungkinkan
+ 6.726mmHg. pengeluaran kalium sehinggadibutuhkan asupan kalium tambahan
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh eva atau obat untuk menahan keluarnya kalium (Syafitri, 2012). Hal ini
(2018) menunjukan bahwa Penderita hipertensi pada kelompok dapat mencukupi kebutuhan kalium dalam tubuh, dengan begitu
mentimunsebelum diberikan perlakuan berjumlah 16 responden, tekanan darah dapat terkontrol.
sebagian besar mengalami hipertensi ringan berjumlah 14 Hasil wawancara sebelum melakukan intervensi adalah
responden (87,5%) sedangkan yang mengalami hipertensi sedang sebagian responden mengatakan pernah mengalami pusing dan
berjumlah 2 responden (12,5%). Setelah diberikan perlakuan jus terasa berat di leher bagian belakang, responden mengatakan
mentimun pada penderita hipertensi, hipertensi ringan sebanyak 10 mereka memang mempunyai riwayat darah tinggi, jika stress
responden (62,5%). kemungkinan tekanan darah naik Sebagianresponden yang tekanan
Hal ini sejalanan dengan Penelitian Putri Febri Fitrianti , darah hingga 180/100mmHg, sebelum dilakukan intervensi
Ruhyana (2017) Penelitian berjudul “Pengaruh Pemberian Pir pemberian sari buah pir dan mentimun. Responden mengakatan
Terhadap Tekanan Darah Di Dusun Karang Tengah Nogotirto sebelum nya belum pernah mencoba Sari Buah Pir dan Mentimun,
Gamping Sleman Yogyakarta”. Penelitian ini menggunakan Jenis jika mentimun mereka biasa nya memakannya dengan menjadikan
penelitian Quasy Experiment Design dengan rancangan non mentimun sebagai lalapan saja tidak di jus dan mereka juga belum
equivalent control group Design, dengan 2 kelompok yaitu terlalu mengetahui jika buah pir bisa menurunkan tekanan darah
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Tehnik pengambilan tinggi. Wawancara sesudah intervensi pemberian sari buah pir dan
sampel dengan purposive sampling Dengan jumlah responden mentimun adalah responden mengatakan Sari Buah Pir dan
sebanyak 28 orang. Hasil Uji paired t-test pada tekanan darah Mentimun rasanya manis dan enak , tetapi ada juga responden yang
kurang begitu suka dengan bau kehas dari mentimun , responden
DOI: http://dx.doi.org/10.35730/jk.v13i0.910 Betty, Betty, Et Al 123
BETTY, BETTY, ET AL/ JURNAL KESEHATAN - VOLUME 13 SUPPLEMENTARY 3 (2022) 119 - 125
Sebagian responden mengatakan bahwa sari buah pir dan mentimun UCAPAN TERIMA KASIH
membuat terasa kenyang setelah meminumnya, responden juga Untuk dosen pembimbing I dan II telah meluangkan waktu,
mengatakan setelah mengkomsumsi Sari Buah Pir dan Mentimun fikiran sertatenanga. Dan juga RT 03 RW 08 Wilayah Duren Seribu
tubuh nya merasa lebih enakan dan tidak merasakan pusing di Depok.
bagian kepala dan leher bagian belakang. Setelah mengkonsumsi
Sari BuahPir dan Mentimun. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hal diatas dari kesimpulan penulis didapatkan
[1] Ahmad, Z. F., & Surya Indah Nurdin, S. (2019). Pemberian
hasil bahwa terdapat pengaruh pemberian sari buah pir dan
Jus Mentimun (Cucumis Sativus Linn) Pada Penderita
mentimun terhadap penurunan hipertensi pada lansia yang di
Hipertensi Wanita Usia Produktif. Journal Syifa Sciences
buktikan dengan Hasil Uji T Dependen pada tekanan darah sistolik
and Clinical Research, 1(2), 80–87.
diperoleh nilai p sebesar 0,000 (p<0,05), tekanan darah diastolik
https://doi.org/10.37311/jsscr.v1i2.2663
diperoleh nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian
[2] Aisyah, A., & Probosari, E. (2014). Pengaruh Pemberian
eksperimen ini menunjukan bahwa mempunyai p-value yang lebih
Mentimun (Cucumis sativus l) Terhadap Penurunan Tekanan
kecil dari 0,05 yaitu 0,000 sehingga hipotesis di terima (Hₐ). dengan
Darah Pada Penderita Hipertensi Wanita Usia 40-60 Tahun
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Pemberian
Journal of Nutrition College, 3(4), 818–823.
Sari Buah Pir dan Mentimun Terhadap Penurunan Hipertensi Pada
https://doi.org/10.14710/jnc.v3i4.6885.
Lansia. Penelitian ini sejalan dengan beberapa peneliti terdahulu
[3] Aryani, L. D., & Riyandry, M. A. (2019). Jurnal Penelitian
dimana terdapat pengaruh pemberian mentimun dan pir pada
Perawat Profesional.Jurnal Penelitian Perawat
lansia. Dari yang sebelum diberikan intervensi tekanan darah tinggi
Profesional,1 (1),61–70.
dan sesudah di berikan intervensitekanan darah tidak tinggi.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/
article/download/83/65
SIMPULAN [4] Asadha, S. A. (2021). Efektivitas Jus Mentimun (Cucumis
Teridentifikasi dari 17 responden berdasarkan karakteristik sativus L) Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada
usia responden sebagian kecil berada pada kelompok usia lansia Penderita Hipertensi . Jurnal Medika Hutama, 3(1), 1594–
awal (49-50 tahun) sebanyak 8 responden (17,6%), dan hampir 1600.
setengah responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 6 [5] Cerry ElfindPonggohongSefti S.J. RompasA. Yudi Ism, C.
responden (35,3%). (n.d.). PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN
Teridentifikasi 17 responden intensitas penurunan tekanan TERHADAPTEKANAN DARAH PADA PENDERITA
darah pada pasien hipertensi di RT 03 RW 08 Wilayah DurenSeribu HIPERTENSIDI DESA TOLOMBUKAN KEC. PASANKAB.
hasil nilai rata-rata tekanan darah sistolik sebelum perlakuan MINAHASA TENGGARATAHUN 2015.
(Pretest) 130 sebanyak 5 (29.5%), tekanan darah sistolik 140 [6] Effect, T. H. E., Cucumber, O. F., Toward, J., Pressure, B.,
sebanyak 9 (52.9%), tekanan darah sistolik 180 sebanyak 3 (27.6%) The, F. O. R., & People, E. (2014). Darah Pada Lansia
dan sesudah perlakuan (Posttest) 120 sebanyak 16 (9.4%). Dengan Hipertensi Di Posyandu di Kabupaten Demak The
Teridentifikasi 17 responden intensitas penurunan tekanan Effecet Of Cucumber Juice Toword Blood Presuser For
darah pada pasien hipertensi di RT 03 RW 08 Wilayah DurenSeribu The Elderly Peopl. 76–81.
Depok. hasil nilai rata-rata tekanan darah diastolik sebelum [7] Ekanto, B., Istiqomah, & Anisa, U. (2015). Pemberian
perlakuan (Pretest) 90 sebanyak 4 (23.5%), tekanan darah diastolik Mentimun Terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
100 sebanyak 13 (76.5%),dan sesudah perlakuan (Posttest) 80 Pada Lansia Hipertensi. Jurnal
sebanyak 12 (70.6%). Keperawatan,1,nomor,1(November),25–31.
Teranalisa Hasil penelitian eksperimen ini menunjukan http://ejournal.akperkbn.ac.id/index.php/jkkb/article/view/1
bahwa mempunyai p value yang lebih kecil yaitu 0.000 dari 0.05 3/13
sehingga hipotesis di terima (Ha). Dengan demikian dapat [8] Elya, R., Hermawan, D., & Trismiana, E. (2016). PADA
disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Pemberian Sari Buah Pir dan PENDERITA HIPERTENSI DI UPTD PANTI SOSIAL
Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien LANJUT USIA TRESNA WERDHA KECAMATAN NATAR
Hipertensi di RT 03 RW 08 Wilayah Duren Seribu Depok. KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2015. 10(1),
27–31.
[9] Evania, D., Punjastuti, B., Yunitasari, P., & Maryati, S. Kabupaten Blitar. Journal of Chemical Information and
(2022). The Impact of Cucumber (Cucumissativus) Juice on Modeling, 53(9), 1689–1699.
Blood Pressure in Elderly With Hypertension. KnE Life http://repository.phb.ac.id/285/1/KTI JADI.pdf
Sciences, 2022, 481–487. [19] Pringgayuda, F., Cikwanto, C., & Hidayat, Z. Z. (2021).
https://doi.org/10.18502/kls.v7i2.10346 Pengaruh Jus Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan
[10] Fitrina, Y. (2013). TEKANAN DARAH PADA PENDERITA Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
HIPERTENSI DI JORONG BALERONG BUNTA WILAYAH 10(1), 23–32. https://doi.org/10.52657/jik.v10i1.1313.
KERJA PUSKESMAS SUNGAI TARAB 1 KECAMATAN [20] PUTRI FEBRI FITRIANTI, P. (2017). PENGARUH PIR
SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN TERHADAP TEKANAN DARAH. NASKAH PUBLIKASI.
2013. [21] Rahayu, S. S., Aulya, Y., & Widiowati, R. (2022). Pengaruh
[11] Guèze, M., & Napitupulu, L. (2016). Trailing forest uses Kombinasi Jus Belimbing Wuluh dan Mentimun terhadap
among the Punan Tubu of North Kalimantan, Indonesia. Penurunan Tekanan Darah pada Wanita Dewasa Penderita
Hunter-Gatherers in a Changing World, 2(01), 41–58. Hipertensi Rawat Jalan di Kabupaten Bekasi Tahun 2022.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-42271-8_3 Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 11(1), 142.
[12] Hermawan, N. S. A., & Novariana, N. (2018). Terapi Herbal https://doi.org/10.36565/jab.v11i1.529
Sari Mentimun untuk Menurunkan Tekanan Darah pada [22] Rizki maryanti, R. (2017). Hubungan Kepatuhan Minum
Penderita Hipertensi. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Obat Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Pada
Kesehatan, 3(1), 1–8. https://doi.org/10.30604/jika.v3i1.69 Penderita Hipertensi. jombang : skripsi.
[13] Hernawan, T., & Rosyid, F. N. (2017). Pengaruh Senam [23] Rizki Natia Wiji, S. Y. (2021). EFEKTIFITAS PEMBERIAN
Hipertensi Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah JUS MENTIMUN DAN REBUSAN SELEDRI . ZONA
Lansia dengan Hipertensi di Panti Wreda Darma Bhakti KEBIDANAN, 4. Sciences, H. (2016). Tinjauan
Kelurahan Pajang Surakarta. Jurnal Kesehatan, 10(1), 26. Pengetahuan. 4(1), 1–23.
https://doi.org/10.23917/jurkes.v10i1.5489 [24] Septa, F. (2020). ANALISIS PERBANDINGAN METODE
[14] Iv, B. A. B., & Penelitian, A. D. (2012). P s q1. 52–65. REGRESI LINIER DAN IMPORTANCE PERFORMANCE
[15] Ivana, T., Martini, M., & Christine, M. (2021). Pengaruh ANALYSIS ( IPA ) TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
Pemberian Jus Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pada PADA LAYANAN E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN
Lansia Hipertensi Di Pstw Sinta Rangkang Tahun 2020. METODE WEBQUAL COMPARISON ANALYSIS OF LINE
Jurnal Keperawatan Suaka Insan (Jksi), 6(1), 53–58. REGRESSION METHODS AND IMPORTANT
https://doi.org/10.51143/jksi.v6i1.263 PERFORMANCE ANALYSIS ( IPA. 7(5).
[16] Lestari A Ginting, L. (2019). Prinsip-Prinsip Etik yang https://doi.org/10.25126/jtiik.202072294
Dilakukan Perawat berdasarkan Persepsi Pasien . SKRIPSI, [25] Sumartini, N. P., Zulkifli, Z., & Adhitya, M. A. P. (2019).
20,25. Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Terhadap Tekanan
[17] Lestari, S., & Nuraeni, D. S. (2020). Pengaruh Pemberian Jus Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja
Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia Puskesmas Cakranegara Kelurahan Turida Tahun 2019.
Hipertensi. Jurnal Kesehatan, 6(1), 654–659. Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal),
https://doi.org/10.38165/jk.v6i1.144 1(2), 47. https://doi.org/10.32807/jkt.v1i2.37
[18] NUBATONIS, R. (2015). Hubungan Perilaku Lansia [26] Teori, K., Konsep, K., & Hipotesis, D. A. N. (n.d.). Bab iii
Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Nglegok kerangka teori, kerangka konsep dan hipotesis 3.1. 1