Anda di halaman 1dari 14

lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

RPP KURIKULUM 2013 KD 3.5 MENGIDENTIFIKASI FAKTOR PEMBENTUKAN


INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA

NAMA : HANIFAH QONITA


NIM : 06051182126002
KELAS : PPKn Palembang

Dosen Pengampu : Drs. Alfiandra M. SI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA N 6 PALEMBANG

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/ Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Faktor – faktor pembentuk integrasi nasional


dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Alokasi Waktu : 2 x (45 menit)

Pertemuan : 5 (Lima)

1. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.5 Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk 1.5.1 Menunjukan syukur kepada Tuhan yang Maha
komitmen integrasi nasional dalam bingkai Esa atas komitmen integrasi nasional dalam bingkai
Bhineka Tunggal Ika sebagai wujud syukur Bhineka Tunggal Ika
kepada Tuhan yang Maha Esa

2.5 Menunjukan sikap kerjasama dalam rangka 2.5.1 Membangun sikap kerjasama dalam rangka
mewujudkan komitmen integrasi nasional dalam mewujudkan komitmen integrasi nasional dalam bingkai
bingkai Bhineka Tunggal Ika Bhineka Tunggal Ika

3.5 Mengidentifikasi faktor – faktor pembentuk 3.5.1 Menganalisis faktor pembentukan integrasi
integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka nasional dalam bingkai bhineka tunggal ika
Tungga lIka

4.5 Mendemostrasikan faktor – faktor 4.5.1 Mempresentasikan hasil diskusi tentang faktor
pembentukintegrasi nasional dalam bingkai – faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika.
4.5.2 Menyajikan dan mengkreasi hasil identifikasi
tentang upaya mempertahankan integrasi nasional
dalam menjaga keutuhan NKRI.
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

3. Tujuan Pembelajaran

A. Sikap Spiritual
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan mematuhi komitmen integrasi
nasional dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika sebagai wujud patuh terhadap tuhan yg maha esa (A1)
B. Sikap Sosial
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan menerapkan sikap kerja sama,
perilaku disiplin, tanggung jawab dalam bermasyarakat sebagai cerminan komitmen integrasi nasional
dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. (P2)

C. Pengetahuan

Setelah mengamati video pembelajaran dan media pembelajaran berbasis ICT yaitu
canva yg dijelaskan oleh guru peserta didik dapat menganalisis penting nya integrasi
nasional dalam bingkai bhineka tunggal ika dengan benar. (C4)

D. Ketrampilan

Setelah mengerjakan diskusi kelompok harapan nya peserta didik mampu


menunjukan hasil kerja kelompoknya nya mengenai integrasi nasional dalam bingkai
Bhineka Tunggal Ika. (P3)

1. Materi Pembelajaran

A. Konseptual

Kebhinekaan artinya beraneka ragam, bermacam-macam yang mengarah pada adanya


perbedaan dalam masing-masing kehidupan. Masyarakat merupakan kelompok
manusia atau individu yang secara bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling
berhubungan. Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau.
Konsep integrasi nasional adalah koalisi negara-negara yang menduduki wilayah
tertentu dalam suatu negara yang berdaulat. Secara umum, integrasi nasional
mencerminkan komposisi dari kesatuan proses berkumpulnya individu-individu dari
berbagai daerah yang berbeda dan beragam.

B. Faktual
Indonesia memiliki beragam budaya, ras, suku, dan agama yg mana merujuk pada
sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010, Indonesia memiliki
sekitar 1.340 suku bangsa. Agama yang diakui secara sah di Indonesia ialah: Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu. Keberagaman ras penduduk di Indonesia,
setidaknya dapat dikelompokkan menjadi: 1. Ras Malayan-Mongoloid di Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi. 2. Ras Melanesoid di
Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur. 3. Ras Asiatic Mongoloid seperti orang
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

Tionghoa, Jepang dan Korea yang tersebar di seluruh Indonesia. 4. Ras Kaukasoid
yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.

C. Prosedural
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk (plural society) dengan corak
masyarakat Bhinneka Tunggal Ika. Kondisi masyarakat plural di satu sisi adalah
rahmat, tetapi di sisi lain juga dapat menjadi ancaman. Pemahaman pluralitas sebagai
rahmat adalah keberanian untuk menerima perbedaan. Terkait dengan persepsi dan
sikap sesuai dengan realitas kehidupan yang menyeluruh. Sehingga sebagai warga
negara perlu memahami dan mengetahui faktor-faktor pembentuk maupun penghambat
integrasi nasional. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa
Indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda. Penggunaan bahasa
Indonesia. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.

1. Metode Pembelajaran

 Pendekatan : Scientific, TPACK


 Model Pembelajaran : Problem Based Learning
 Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab dan Penugasan
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

2. Media Pembelajaran

a) Alat : Proyektor, Laptop, Infocus

b) Media : Video Pembelajaran, Materi Pembelajaran Menggunakan Canva

3. Sumber Belajar

a) Media pembelajaran berbasis ICT


b) Buku Paket PPKn Kelas X
c) Arum Sutrisni Putri, Artikel Faktor Pendorong Integrasi Nasional, Jakarta 2 Desember 2021
d) Albertus Adit, Artikel Keberagaman Indonesia : Suku, Ras, dan Agama, Jakarta 24 Oktober
2022

4. Langkah-Langkah/ Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
• Orientasi 10 Menit
Pendahuluan
(Comunication 1. Guru memberikan salam lalu berdoa untuk
dan memulai pembelajaran. (PK,Religius (PPK)
Collaboration)
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.

3. Guru memeriksa kerapian pakaian dan kebersihan kelas.


4. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan

peregangandan gerakan fisik untuk senam otak.


lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

• Apersepsi
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang ingin dicapai dengan media power
point. (TPK)
7. Guru memberikan apersepsi dengan menunjukan media
pembelajaran berbasis ICT yg berkaitan dengan materi
faktor – faktor pembentuk integrasi nasional dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika. (TPK)
8. Guru memberikan gambaran materi untuk bekal dalam
pembelajaran dan peserta didik mengaitkan dengan
pengamalannya.
Mengamati 60 Menit
Inti
(Comunication, 1. Perserta didik diminta memperhatikan penjelasan media
Collaboration, pembelajaran berbasis ICT yang disajikan guru tentang
Critical Thinking,
Creativity and pengertian Kebhinekaan bangsa Indonesia. (TPACK)
Inovation – 4C)
2. Melalui pengamatan media pembelajaran yang diberikan
oleh guru, peserta didik diminta menguraikan konsep
integrasi nasional. (TPACK)
Menanya

1. Guru memberikan kesempatan atau memfasilitasi peserta


didik untuk menanyakan hal – hal yang belum dipahami
terkait dengan pengertian Kebhinnekaan bangsa
Indonesia. (4C-Collaboration)
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan
tanya jawab antara peserta didik, yang dibimbing oleh
guru mengenai konsep integrasi nasional.
(4C-Comunication)

Mengumpulkan Informasi

1. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok.


2. Menggunakan model pembelajaran Problem
BasedLearning.(HOTS)
3. Guru memberikan contoh kasus yang berkaitan dengan
faktor- faktor pembentuk integrasi nasional.
4. Berdasarkan contoh kasus tersebut, masing-
masing kelompok dapat menelaah fakto-faktor
pembentuk integrasi nasional dan mengidentifikasi upaya
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

mempertahankan integrasi nasional dalam menjaga


keutuhan NKRI.
5. Guru memberikan intruksi kepada setiap kelompok untuk
mencari informasi tambahan dari berbagai sumber untuk
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan materi
yang diberikan.
Mengasosiasi

Berdasarkan contoh kasus yang diberikan :

1. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan


mengenai apa saja faktor pembentuk integrasi nasional.
(4C-Critical Thingking)
2. Peserta didik melakukan diskusi agar dapat
mengidentifikasi upaya mempertahankan integrasi nasional
dalam menjaga keutuhan NKRI. (4C- Comunication,
Collaboration, Critical Thingking)
3. Guru membantu peserta didik sebagai fasilitator dalam
pemecahan masalah. (4C-Comunication)
Mengkomunikasikan

1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan


kelas. (TPACK, Comunication)
2. Peserta didik saling memberikan masukan dan
pendapatnya mengenai materi yang telah didiskusikan.
(4C- Collaboration, Comunication)
3. Guru memberikan tanggapan mengenai hasil diskusi
peserta didik untuk menyamakan persepsi. (PCK)
4. Guru memberikan umpan balik. (PK)
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

10 Menit
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
Penutup
(Comunication dan pembelajaran yang telah dilakukan. (TPACK,
Collaboration)
Comunication)
2. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan. (PCK,
Comunication)
3. Guru memberikan kesimpulan. (PCK)
4. Guru dan peserta didik berdoa bersama untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran. (PK, Religius)

5. Teknik Penilaian

1. Teknik Penilaian :
Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan
Penilaian Pengetahuan : Tes Soal Pilihan ganda dan
Uraian Penilaian Keterampilan : Mempresentasikan
Tugas Kelompok

2. Bentuk Penilaian :
Observasi : Penilaian Sikap
Tes Tertulis : Pilihan ganda dan Uraian
Produk : Video upaya mempertahankan integrasi nasional
dalam menjaga keutuhan NKRI

Instrumen Penilaian Sikap, pengetahuan dan keterampilan (terlampir)

6. Pembelajaran remedial dan pengayaan


a. Pembelajaran remedial

Pembelajaran Remedial untuk kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan cara mengulang
kembali pembelajaran dari materi indicator yang belum dikuasai, atau dengan penugasan.
Remedial dapat juga dilakukan melalui pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM atau pemberian tesulang dengan penyederhanaan. Dalam
melakukan remedial guru perlu memperhatikan pedoman di bawah ini :

• Jika kurang dari 20% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM, remedial
dilakukan dengan penugasan individual dan tes individual
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

• Jika diantara 20% sampai 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka
tugas kelompok dan individual
• Jika lebih dari 50% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka dilakukan
pembelajaran ulang

b. Program pengayaan
Program pengayaan dapat dilakukan dengan alternative sebagai berikut:

• Pemberian penugasan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan dengan bahan
pembelajaran berupa perluasan dan/atau pendalaman materi atau kompetensi berupa kilping
dampak perkelahian diantara pelajar bagi masa depan mereka.
• Pemberian kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk diberikan kepada
peserta didik yang telah tuntas. Kegiatan yang dimaksud berupa pendalaman terhadap materi
yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
• Pemberian penugasan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi yang
berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau
pendekatan investigative (identifikasi masalah, penentuan fokus masalah, menggunakan
berbagai sumber, mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menyimpulkan hasil investigasi)

Penilaian

Penilaian Sikap

Lembar Penilaian Sikap

Aspek Perilaku Yang Dinilai


Jumlah Skor
No Nama Siswa Disiplin Tanggung Predikat
Skor Sikap
Jawab

1. Nabila 75 80 155 80 BAIK

Keterangan:
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
80 = Baik
75 = Cukup
50 = Kurang
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100x2 = 200
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 200:2 = 100
4. Kode nilai/ predikat:
90,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
80,00 – 90,00 = Baik (B)
75,00 – 79,00 = Cukup (C)
50,00 – 74,99 = Kurang (D)

Pengetahuan

Instrument Penugasan

Kerjakan tugas mandiri dibawah ini, Kirimkan hasilnya dalam bentuk MSWORD ke email
hanifahqonita40@gmail.com

pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.


1. Apakah definisi dari integrasi nasional?
2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi nasional?
3. Seberapa pentingkah integrasi nasional bagi Bangsa Indonesia?
4. Bagaimana proses integrasi nasional di Indonesia?
5. Apa sajakah ancaman terhadap integrasi nasional?

Pedoman Penskoran Bentuk Uraian Objektif (Uraian Terbatas)

NO Kriteria Jawaban Skor


1. Integrasi nasional adalah usaha dan proses 2
mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada
suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional.
2. 1) Faktor pendukung suatu integrasi nasional bagi 2
bangsa Indonesia
1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan
yang diakibat oleh faktor sejarah
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

2) Adanya ideology nasional yang


tercermin dalam symbol negara yaitu
Garuda Pancasila dan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.
3) Adanya tekad serta keinginan untuk
bersatu di kalangan bangsa Indonesia
seperti dinyatakan dalam sumpah
pemuda.
4) Adanya ancaman dari luar yang
menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme di kalangan bangsa
Indonesia.
5) Adanya keperibadian dan pandangan
hidup kebangsaan yang sama, yaitu
Pancasila.

2) Faktor penghambat integrasi nasional


1. Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang bersifat heterogen.
2. Kurangnya toleransi antargolongan.
3. Kurangnya kesadaran dari masyarakat
Indonesia terhadap ancaman dan
gangguan dari luar.
4. Adanya ketidakpuasan terhadap
ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-
hasil pembangunan.

3. Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam 2


kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia
merupakan negara yang masih berkembang atau dapat
dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain
itu, integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan
karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang
dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada
di Indonesia.
4. proses integrasi yaitu: 2
a. Modal awal Integrasi Nasional adalah adanya rasa
senasib dan sepenanggungan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sejak dahulu kala. DM
owenslokaidp
e derb yjuHaanng
i faahnQb
oan in
t ag(s
haa nifa
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

Indonesia dalam mengusir penjajah pada selang waktu


sebelum abad 20 dengan ditandai adanya sifat
kedaerahan, akan tetapi, rasa senasib sepenanggungan
yang ditunjukkan oleh para pejuang dan pandahulu kita
telah mencerminkan adanya benih-benih yakni
semangat kebangsaan, yang pada gilirannya kelak akan
membentuk keutuhan bangsa Indonesia.
b. Memasuki pada abad 20, gejala semangat kebangsaan
semakin membara dan terlihat, dengan munculnya
berbagai organisasi atau pergerakan yang menjadi salah
satu titik awal kebangkitan nasional. Perjuangan melalui
berbagai organisasi seperti contohnya Budi Utomo,
Serikat Dagang Islam yang kemudian akhirnya menjadi
Serikat Islam. Perhimpunan Indonesia dan lain
sebagainya mencitrakan bahwa adanya Integrasi Sosial
dan Kultural.
c. Pada dekade 1920 an, para pemuda tampil di dalam
panggung sejarah Indonesia dengan menyongsong tema
persatuan dan kesatuan untuk menuju Indonesia yang
merdeka. Melalui peristiwa Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928, para pemuda menunjukkan segala peran
serta dalam pembentukan integrasi nasional.
d. Pasca proklamasi kemerdekaan, perjalanan bangsa
Indonesia di dalam bernegara harus ditempuh dengan
berbagai peristiwa. Berbagai cobaan yang mengguncang
keutuhan bangsa juga dialami, ancaman dan bahaya
terhadap suatu negara yang tengah membangung
keutuhan bangsa harus bisa dihadapi.
5. Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari 2
luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam
berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut
biasanya berupa ancaman militer dan nonmiliter.
Skor Maksimum 10
lO M oA R cP S D | 2 2 5 9 9 8 5 8

Lembar Penilaian Pengetahuan


Nama Siswa : Nabila Skor Maksimal: 200
Skala Skor Nilai
70 80 90 100
No Aspek yang Dinilai Perolehan (SPx100/SM)
(SP)
1 Kesesuaian respon V
170 85
dengan pertanyaan
2 Kelancaran V

Keterangan:
Nilai (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta


didik dalam mengomunikasikan hasil yang dibuat secara lisan

Lembar Penilaian Keterampilan

Nama Siswa : Nabila Skor Maksimal: 200


Hasil Penilaian
No Indikator

A (100) B (80) C (70) D (60) E(0)


1 Penggunaan bahasa yang baik A
2 Kejelasan Pengucapan A

Keterangan :

A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
E = TidakAda

Nilai (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Anda mungkin juga menyukai