Anda di halaman 1dari 18

lOMoARcPSD|31000756

CBR Kepemimpinan Audri (1213151055)

Kepemimpinan (Universitas Negeri Medan)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)
lOMoARcPSD|31000756

CRITICAL BOOK REPORT


KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : AUDRI. I. SIMANGUNSONG
KELAS : PEND. BK REG/E/STAMBUK 2021
NIM : 1213151055
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR) sebagai
tugas dari mata kuliah.

Critical Book Report ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah
“Kepemimpinan”. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada bapak selaku dosen
pengampu sekaligus pembimbing mata kuliah yang telah memberikan bimbingan kepada
saya selaku penulis.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan


CBR ini baik dari segi materi, maupun sistematis penulisan. Oleh karena itu, saran dan kritik
dari para pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Besar harapan
penulis, Critical Book Report ini akan bermanfaat bagi saya selaku mahasiswa sekaligus
penulis dan bagi pembaca umumnya.

Medan, September 2021

Audri Simangunsong
1213151055

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................iii
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. ...iii
1.2 Tujuan ............................................................................................................................. iii
1.3 Manfaat ........................................................................................................................... iii
1.4 Identifikasi buku ............................................................................................................. iv
BAB II ISI BUKU..................................................................................................................... 1
2.1Ringkasan Buku Utama ..................................................................................................1
BAB III ANALISIS BUKU .......................................................................................... .........14
3.1 Kelebihan....................................................................................................................... 14
3.2 Kekurangan ................................................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 15
4.2 Saran .............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman tentang esensialia kepemimpinan semakin diperkaya oleh
pengalaman banyak orang yang dalam perjalanan hidupnya diberi atau
memperoleh kesempatan untuk menduduki jabatan-jabatan pimpinan, baik pada
tingkat rendah, tingkat menengah, maupun pada tingkat puncak. Kepemimpinan
adalah gabungan dari keahlian dan praktik yang dapat dikenali, yang terdapat pada
diri setiap orang, bukan hanya pada sedikit pria dan wanita yang karismatik.
Pemimpin teladan yang memungkinkan orang lain untuk bertindak. Mereka
memupuk kolaborasi dan membangun kepercayaan. Pemimpin juga
memungkinkan orang lain untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik. Mereka
manyadari bahwa siapapun yang diharapkan untuk dapat memproduksi hasil yang
baik harus memiliki rasa kepemilikan dan kekuatan dalam hatinya.
1.2 Tujuan
Critical book report ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam
mengetahui kelebihan dan kekurangan buku. Menjadi bahan pertimbangan dan
juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah pada jurusan Pendidikan
Bimbingan Konseling Universitas Negeri Medan.

1.3 Manfaat
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah
buku atau hasil dari karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang dikritik.

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

1.4 IDENTITAS BUKU UTAMA


1. Judul Buku : Teori & Praktek Kepemimpinan
2. Pengarang : Prof. Dr. Sondang P Siagiaan, M.P.A.
3. Penerbit : Rineka Cipta
4. Tahun terbit : 2010
5. Halaman Buku: 192 Halaman
6. ISBN : 978-979-518-169-9

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

BAB II
ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku Utama

BAB I : PENDAHULUAN
A. Dikotomi Pandangan Tentang Asal-Usul Kepemimpinan
Menurut pandangan para penganut paham bahwa kepemimpinan seseorang
dapat dibentuk dan bahwa efektifitas kepemimpinan dapat dipelajari,
dengan pendidikan dan latihan yang terarah dan intensif, berbagai hal yang
menyangkut efektivitas kepemimpinan, ciri-ciri kepemimpinan, berbagai
gaya kepemimpinan, fungsi-fungsi dan peranan seorang pemimpin, akan
tiba saatnya orang yang bersangkutan akan “menemukan dirinya” dan
membentuk gaya kepemimpinan yang dipandang paling cocok dengan
persepsi dan kepribadiannya.
B. Pengalihan Keberhasilan Memimpin
Keberhasilan seseorang memimpin satu organisasi dapat merupakan modal
penting baginya untuk menjadi pimpinan yang efektif pada organisasi yang
lain. Keberhasilan sebagai modal antara lain berarti bahwa pemimpin yang
bersangkutan perlu terus-menerus memupuk dan mengembangkan modal
yang telah dimilikinya itu.
C. Konsistensi Gaya Kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan seseorang tidak berubah menghadapi situasi yang
bagaimana pun. Pada hakikatnya memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang
otokratik, terlepas dari situasi organisasional yang dihadapinya, dan
juga pada dasarnya berperan dengan demokratik akan secar konsisten
menggunakan gaya kepemimpinan yang partisipatif meskipun situasi
organisasional yang dihadapinya sesungguhnya menuntut gaya
kepemimpinan yang lain.

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

2. Gaya kepemimpinan seseorang sangat bersifat situasional, artinya


bahwa tidak ada seorang pemimpin yang sangat konsisten
menggunakan satu gaya kepemimpinan terhadap situasi yang
dihadapinya. Artinya kepemimpinan seseorag sangat tergantung pada
kemampuannya “membaca “ situasi yang dihadapinya dan
menyesuaikan sehingga efetif menjalankan fungsi-fungsi
kepemimpinannya.

BAB II: TIPOLOGI KEPEMIMPINAN


A. Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang otokratik
memiliki serangkaian karakteristik yang dapat dipandang sebagai
karakteristik yang negative. Dilihat dari segi persepsinya, seorang
pemimpin yang otokratik adalah seorang yang sangat egois. Misalnya
menginterpretasikan disiplin kerja yang sangat tinggi pada anggota
organisasi/pegawai kerja.
B. Tipe Paternalistik
Tipe ini banyak ditemukan di lingkungan masyarakat yang masih bersifat
tradisional umumnya di masyarakat agraris. Persepsi seorang pemimpin
yang paternalistic dapat dikatakan diwarnai oleh harapan para pengikutnya
kepadanya. Harapan itu berwujud keinginan agar pemimpin dapat
melindungi organisasi dan yang layak dijadikan sebagai tempat bertanya
untuk memperoleh petunjuk.
C. Tipe Kharismatik
Mempunyai karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat
memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-
kadang sangat besar. Bukan karena fisik, usia, jumlah harta tetapi karena
memiliki “kekuatan ajaib” yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah.
D. Tipe Laissez Faire
Seorang pemimpin yang berkisar pada pandangannya bahwa pada
umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para
anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang
mengetahui apa tujuan organisasi, sasaran apa yang ingin dicapai, dan

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan seorang
pemimpin tidak perlu terlalu sering melakukan intervensi dakam kehidupan
organisasional.
E. Tipe Demokratik
Tipe ini yang paling ideal dan didambakan. Tetapi dengan kelemahannya,
pemimpin yang demokratik tidak selalu merupakan pemimpin yang efektif
dalam kehidupan organisasi karena adakalanya dalam hal bertindak dan
mengambil keputusan bisa terjadi keterlambatan sebagai konsekuensi
keterlibatan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.

BAB III : FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN YANG HAKIKI

A. Pimpinan sebagai Penentu Arah


Perlu ditekankan bahwa pada tingkat kepemimpinan puncak sekalipun,
seseorang tetap mengambil keputusan operasional, sebaliknya seorang
pemimpin pada tingkat rendah mengambil keputusan yang sifatnya
strategic. Dengan demikian keseluruhan keputusan yang diambil oleh
semua tingkatan pimpinan dalam organisasi berperan sebagai penentu
satu arah yang jelas memberi petunjuk tentang perjalanan organisasi
yang bersangkutan.
B. Pimpinan sebagai Wakil dan Juru Bicara Organisasi
Kebijaksanaan dan kegiatan organisasi perlu dijelaskan kepada berbagai
pihak dengan maksud agar berbagai pihak mempunyai pengertian yang
tepat untuk kehidupan organisasional. Artinya tidak ada organisasi yang
akan mampu mencapai tujuannya tanpa memelihara hubungan yang
baik dengan berbagai pihak diluar organisasi.
C. Pimpinan sebagai Komunikator yang Efektif
Pemeliharaan hubungan baik keluar maupun kedalam dilakukan melalui
proses komunikasi, baik secara lisan maupun secara tertulis. Pentingnya
komunikasi yang efektif itu dalam usaha peningkatan kemampuan
memimpin seseorang sehingga dapat dikatakan bahwa penguasaan
teknik komunikasi dengan baik.

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

D. Pemimpin sebagai Mediator


Difokuskan pada penyelesaian situasi konflik yang mungkin timbul
dalam satu organisasi, tanpa mengurangi pentingnya situasi konflik
yang mungkin timbul dalam hubungan keluar dihadapi dan diatasi.
Ada empat faktor timbulnya suatu konflik yaitu:
1. Komunikasi tidak berjalan efektif.
2. Ketidakterbukaan terhadap satu sama lain.
3. Ketidakpercayaan antara satu orang dengan orang lain dalam
organisasi.
4. Kelompok pimpinan yang tidak responsive terhadap kebutuhan dan
aspirasi para bawahannya.
E. Peranan selaku Integrator
Merupakan kenyataan dalam kehidupan organisasional bahwa
timbulnya kecenderungan berpikir dan bertindak berkotak-kotak
dikalangan anggota organisasi, bisa diakibatkan oleh sikap positif
karena adanya tekad dan kemauan keras untuk berbuat seoptimal
mungkin bagi organisasi, bisa juga diakibatkan sikap negative, apabila
dalam usaha berbuat sebaik mungkin bagi organisasi, para anggota
organisasi yang bersangkutan lupa bahwa keberhasilan satu kelompok
yang bekerja sendirian belum menjamin keberhasilan organisasi sebagai
keseluruhan.

BAB IV: ANALISIS KEPEMIMPINAN BERDASARKAN CIRI

A. Pengetahuan Umum Yang Luas


Salah satu aksioma tentang kepemimpinan ialah bahwa semakin tinggi
kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin
dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak sebagai seorang generalis.
Artinya dituntut untuk memiliki kemampuan memperlihat dan
memperlakukan seluruh satuan kerja dengan persepsi dan pendekatan yang
holistic.
B. Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang
1. Mungkin saja kebijaksanaan yang dianut oleh organisasi dalam mengisi
lowongan manajerial ialah dengan cara mempromosikan tenaga-tenaga
yang sudah ada dalam organisasi.

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

2. Pengamatan pimpinan puncak memberikan keyakinan bahwa tenaga


spesialis mempunyai bakat dan potensi untuk menduduki jabatan-
jabatan kepemimpinan dengan bekal tambahan melalui pendidikan dan
latihan dibidang administrasi dan manajemen.
3. Sulitnya memperoleh tenaga-tenaga pimpinan dari luar dan diatasi
dengan (1) membajak tenaga-tenaga pimpinan yang bekerja di
organisasi lain, (2) iming-iming dalam bentuk imbalan finansial dan
non finansial yang sedemikian menariknya sehingga mempunyai daya
tarik yang sangat kuat bagi tenaga pimpinan untuk mennggalkan jabtan
sekarang dan bergabung dengan organisasi yang bersangkutan.
C. Sifat Yang Inkuisitif
Sifat ini mencerminkan 2 hal, yaitu (1) tidak merasa puas dengan tingkat
pengetahuan yang dimiliki, (2) kemauan dan keinginan untuk mencari dan
menemukan hal baru. Sifat ini menjadi salah satu ciri kepemimpinan yang
penting karena memiliki dinamika kehidupan modern yang harus
diimbangi oleh dinamika organisasi.
D. Kemampuan Analitik
Artinya efektifitas kepemimpinan tidak terletak pada kemampuannya
melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada
kemampuan berpikir yang diperlukan integralistik, strategic dan
berorientasi pada pemecahan masalah. Cara berpikir inilah yang
memerlukan kemampuan analitik yang tinggi.
E. Daya Ingat Yang Kuat
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan intelektual seperti daya
kognitif dan penalaran harus berada diatas kemampuan rata-rata dari orang-
orang yang dipimpinnya.
F. Kapasitas Integratif
Dengan kemampuan integrative yang tinggi, pimpinan dalam organisasi
akan mampu menjelaskan kepada semua pihak dalam organisasi bahwa
dengan skala prioritas yang telah ditetapkan dalam rencana memang
diperlukan penunjukan dan perlakuan khusus terhadap satuan kerja sebagai
satuan strategic.
G. Keterampilan Berkomunikasi Secara Efektif
Ada empat jenis fungsi komunikasi yaitu :
a. Fungsi motivasi, mendorong motivasi kuat anggota organisasi untuk
berkarya lebih tekun.

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

b. Fungsi ekspresi emosi, sebagai wahana untuk menyampaikan keluhan


untuk mana pimpinan sebagai pendengar yang baik, dan sebagai saluran
menyatakan kepuasaan dan keberhasilan menyelesaikan tugas yang
dipercayakan kepadanya.
c. Fungsi penyampaian informasi, yang diperlukan untuk memperlancar
jalannya proses pengambilan keputusan.
d. Fungsi pengawasan, dalam suatu organisasi para anggotanya
diharapkan taat kepada petunjuk dan norma yang berlaku bagi anggota
organisasi yang bersangkutan.
H. Keterampilan Mendidik
- Seorang pemimpin menunjukkan sikap dan perilaku yang pantas ditiru
oleh orang lain, ia telah memainkan peranan sebagai pendidik.
- Mampu memberikan nasehat kepada para bawahannya untuk
memecahkan berbagai masalah, ia pun telah menjalankan tugas sebagai
pendidik.
I. Rasionalitas
Setiap pejabat pimpinan harus mampu berpikir dan bertindak secara
rasional, tidak hanya dalam menyelenggarakan berbagai fungsi
kepemimpinannya, tetapi dalam menentukan sikap dan perilaku dalam
berinteraksi dengan berbagai pihak.
J. Objektivitas
Setiap pejabat pimpinan diharapkan dan dituntut berperan sebagai bapak
penasehat bagi para bawahannya.
K. Pragmatisme
- Berpikir dan bertindak secara realistic.
- Berpikir dan bertindak secara pragmatic sama sekali tidak berarti tidak
boleh mempunyai cita-cita yang tinggi, bersikap fatalistic, menganut
faham deterministic atau bersikap pasrah.
L. Kemampuan Menentukan Peringkat Prioritas
Suatu organisasi melakukan semua kegiatan yang selalu ada keharusan
untuk menentukan skala prioritas tertentu. Perlunya skala prioritas tertentu
oleh situasi yang dihadapi, kondisi yang menantang, rintangan yang
menghadang dan acaman yang timbul.
M. Kemampuan Membedakan Yang Urgen Dan Yang Penting
Salah satu konsekuensi logis dari adanya skala prioritas tertentu ialah
bahwa seorang pimpinan perlu memiliki kemampuan untuk membedakan
kegiatan apa yang bersifat urgen dan kegiatan yang bersifat penting.

10

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

N. Naluri Tepat Waktu


Keberhasilan seorang pemimpin dalam menyelenggarakan fungsi-fungsi
kepemimpinannya sanagt ditentukan oleh kemampuannya memilih waktu
yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
O. Rasa Kohesi yang Tinggi
Pendekatan sisteman/ dalam hal interaksi yang terjadi pada para anggota
organisasi .
P. Rasa Relevansi yang Tinggi
Seorang pemimpin selalu menyadari kenyataan kelangkaan sumber dana
dan daya yang tersedia yang mengharuskan bekerja dengan tingkat
efisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang setinggi mungkin.
Q. Keteladanan
Seorang pemimpin harus mampu memproyeksikan kepribadian yang
tercermin dalam kesetiaan organisasi, kesetiaan kepada bawahan, dedikasi
kepada tugas, disiplin kerja, landasan moral dan etika, kejujuran, perhatian
kepada kepentingan dan kebutuhan bawahan.

BAB V: ANALISIS KEPEMIMPINAN BERDASARKAN PERILAKU

A. Studi Kepemimpinan Berdasarkan Prakarsa Struktur dan Perhatian


Studi ini didasarkan kepada pemikiran dasar bahwa efektivitas
kepemimpinan seorang terlihat pada dua jenis perilaku dalam
menyelenggarakan tugas-tugas kepemimpinannya, (1) sampai sejauh mana
seorang pemimpin memberikan penekanan pada peranannya selaku
pemrakarsa struktur tugas yang akan dilaksanakan para bawahannya, (2)
sampai sejauh mana dalam bentuk apa seorang pemimpin meberikan
perhatian kepada para bawahannya.
B. Perilaku Berdasarkan Orientasi Pada Bawahan dan Produksi
Paa pejabat pemimpin yang berorientasi pada bawahan ternyata lebih
efektif dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya dibandingkan
para pemimpin dengan orientasi produksi.
C. Kisi-Kisi Manajerial
Kisi-kisi menggambarkan faktor-faktor dominan dalam perilaku seorang
pimpinan dalam usaha memperoleh hasil melalui kegiatan para
bawahannya dan tidak berusaha menunjukkan hasil tersebut.

11

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

BAB VI: MODEL KEPEMIMPINAN BERDASARKAN TEORI


SITUASIONAL

A. Model Kontinuum Otokratik-Demokratik


- Seorang pimpinan dengan gaya yang otokratik akan mengambil
keputusan sendiri, kemudian menyampaikan keputusan kepada para
bawahannya.
- Seorang pemimpin dengan gaya yang demokratik akan berbagi
wewenang pengambilan keputusan dengan para bawahnnya dalam
artian para bawahan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan.
B. Model Interaksi Atasan-Bawahan
1. Hubungan atasan-bawahan dalam arti tingkat kepercayaan, rasa hormat,
dan kekaguman para bawahan terhadap atasan mereka.
2. Struktur tugas dalam arti sampai sejauh mana tugas-tugas yang harus
dilaksanakan itu terstruktur atau tidak.
3. Posisi kewenangan seseorang dalam arti tingkat dari pengaruh seorang
pimpinan pada variable-variabel wewenang seperti dalam hal
pengangkatan dan pemberhentian pegawai, penegakkan disiplin,
promosi kenaikan upah dan gaji.
C. Teori Situasional
Teori yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard,
menekankan efektifitas kepemimpinan seseorang tergantung pada dua hal,
yaitu pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi
tertentu dan tingkat kematangan jiwa para bawahan yang dipimpin.
D. Teori Jalan-Tujuan
Teori diupayakan untuk dikembangkan yang menyatakan bahwa tugas
seorang pimpinan untuk membantu para bawahannya mencapai tujuan
pribadi mereka dan memberikan pengarahan dan dukungan yang mungkin
mereka perlakukan untuk memberikan jaminan bahwa tujuan mereka
selaku individu tidak bertentangan dengan tujuan kelompok.
E. Model Pimpinan-Peran Serta Bawahan
Sorotan perhatian model ini ialah perilaku pimpinan dikaitkan dengan
proses pengambilan keputusan.

12

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

BAB VII ANALISIS KEPEMIMPINAN BERDASARKAN TEORI


PENERIMAAN

A. Manusia sebagai Makhluk Politik


Karena manusia sebagai makhluk politik, jelas ia mempunyai kepentingan
di bidang politik. Kepentingan tersebut tercermin dari keinginannya turut
serta/diikutsertakan dalam kehidupan bernegara.
B. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi
Artinya manusia mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang bersifat
kebendaan yang ingin dipuaskannya.
C. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia adalah makhluk yang senang pada kehidupan bermasyarakat dan
secara naluriah manusia menyenangi kehidupan berkelompok.
D. Manusia sebagai Individu
Manusia adalah individu dengan jati diri yang khas. Untuk memperlakukan
seseorang secara tepat, perlu pemahaman tentang apa yang disebut variable
bebas yang membuat seseorang itu sebagai insan dengan karakteristik yang
khas sifatnya. Kaitan dengan kepemimpinan ialah pemimpin dapat
meramalkan perilaku bawahannya, karena kemampuan itu merupakan
refleksi efektivitas kepemimpinannya.
E. Implikasinya bagi Pimpinan
Analisis kepemimpinan berdasarkan teori penerimaan membenarkan
pendapat dengan pembahasan akseptabilitas dan kapabilitasnya.
Tingkat penerimaan bawahan terhadap pengakuan bagi kepemimpinan
seseorang akan semakin tinggi apabila pemimpin tersebut :
a. Memiliki daya pikat karena pengetahuan, sikap dan keterampilan.
b. Tergolong sebagai pemimpin yang demokratik tetapi mampu
melakukan penyesuaian tertentu tergantung pada situasi yang
dihadapinya.
c. Antara hubungan atasan dan bawahan menseimbangkan struktur tugas
yang harus dilakukan oleh para bawahannya dengan perhatian yang
wajar pada kepentingan dan kebutuhan para bawahan.

13

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

BAB III

ANALISIS BUKU

3.1 Kelebihan Buku


1. Pada buku ini pembahasan materi singkat, padat dan jelas.
2. Pembahasan materi sangat relevan bagi mahasiswa seperti saya karena
bisa mengetahui basic dari materi kepemimpinan.
3. Pada buku utama terdapat tabel-table yang memungkinkan kita dapat
membedakan antara materi yang satu dengan yang lain.
4. Setiap buku utama begitu tertata mulai dari halaman judul, hak cipta, kata
pengantar, daftar isi, pembahasan hingga daftar pustaka.
5. Bahasa yang dipakai dalam buku utama mudah dimengerti atau pemilihan
diksi yang bagus.

3.2 Kelemahan Buku


1. Pada buku ini tidak ada wujud/gambar bagaimana sebenarnya seorang
pemimpin memimpin suatu organisasi/perusahaan.
2. Di buku ini juga tidak memiliki rangkuman di setiap babnya sehingga
tidak kesimpulan yang bisa dibaca.
3. Pada buku ini tidak terdapat latihan pada setiap materi sehingga tidak bisa
mengasah kembali bacaan yang sudah dibaca sebelumnya.
4. Pada buku ini juga tidak terdapat biodata dari setiap penulis, jadi tidak
memudahkan kita mengenal biografi si penulis.

14

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa efektifitas
kepemimpinan seorang dilandasi dengan modal bakat yang dibawa sejak lahir akan
tetapi ditumbuhkan dan dikembangkan melalui dua jalur, yaitu adanya kesempatan
untuk menduduki jabatan pimpinan dan tersedianya kesempatan yang cukup luas
menempuh pendidikan dan latihan kepemimpinan.
Cara pandang yang bersifat subjektif itu pasti mewarnai cara seseorang
melihat peranannnya selaku pimpinan baik yang menyangkut fungsi-fungsinya,
hubungannya dengan para bawahannya dan bentuk serta sifat dan intensitas
keterlibatan para bawahannya dalam proses pengambilan keputusan.

4.2 Saran
Seberapa besar bakat kepemimpinan yang dimiliki seseorang , betapa banyak
yang kesempatan yang diperoleh untuk menempa dirinya menjadi pemimpin yang
efektif. Jelasnya untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan merupakan proses.
Oleh sebab itu, yang maksimal dapat dilakukan oleh setiap orang yang menduduki
jabatan kepemimpinan adalah terus menerus berusaha agar semakin banyak ciri-
ciri sebagai pemimpin menjadi miliknya selama ia berkarya sebagai seorang
pemimpin.

15

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)


lOMoARcPSD|31000756

DAFTAR PUSTAKA

Siagian, Sondang. (2010). Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

16

Downloaded by gaming anjay (raffichestra123@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai