Disusun oleh:
ANDI NUR TAUFIK
PIKOM IMM FT UNISMUH MAKASSAR
081543312514
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis
4
DAFTAR ISI
SAMPUL
A. Kepemimpinan ..................................................................................... 7
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................... 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen tidak lain “merupakan
suatu kiat atau kewibawaan yang mampu menggerakkan orang lain baik secara
perseorangan maupun kelompok di dalam suatu organisasi sehingga menimbulkan
kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan”. Berdasarkan rumusan pengertian kepemimpinan
secara sederhana tersebut, memberikan makna bahwa dalam lingkup
kepemimpinan mengandung banyak dimensi : tugas dan fungsi kepemimpinan,
criteria keberhasilan, sumber, syarat yang perlu dipenuhi oleh seorang pemimpin,
serta kemampuan professional dalam mewujudkan tugas dan fungsi kepemimpinan.
Secara umum, bisa diartikan sebagai keterampilan untuk mengatur suatu
organisasi, yang dibarengi dengan kemampuan untuk memimpin, mengarahkan,
dan memotivasi, dengan cara yang efisien dan efektif.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari
proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang.
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari
proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi
dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan
membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya
mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya
mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir
menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang
diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri
seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal. Justru seringkali seorang
pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya.
Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan
mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah
seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer.
6
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa itu Kepemimpinan?
2. Apa itu Kepemimpinan Profetik?
3. Bagaimana proses Memanajemen Kepemimpinan?
C.Tujuan Penulisan
Jika dilihat dari rumusan masalah tersebut, tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa itu Kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui pengertian apa itu Kepemimpinan Profetik.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses Manajemen Kepemimpinan
7
BAB I
PEMBAHASAN
A.Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah hal yang memegang peran dominan, kritikal, krusial
dalam keseluruhan upaya. Upaya yang dimaksud adalah untuk meningkatkan
prestasi kerja. Baik pada tingkat individual, kelompok atau organisasi. Salah satu
pengaruh yang ditimbulkan dati sikap kepemimpinan tersebut adalah dapat
mempengaruhi seseorang. Pengaruh yang diberikan ini dimaksudkan di dalam
sebuah pekerjaan atau organisasi. Hal itu dikarenakan umumnya sikap
kepemimpinan dibutuhkan seseorang dalam memimpin sebuah pekerjaan atau
organisasi.
Tujuan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah untuk mencapai sebuah
target atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target
yang ingin di capai. Target-target yang sudah ditentukan tersebut dapat terlaksana
karena adanya sikap kepemimpinan. Kepemimpinan adalah sikap yang ada di
dalam seorang pemimpin. Sedangkan pemimpin adalah seseorang yang sudah
diberi kepercayaan. Kepercayaan tersebut digunakan untuk menjadi sebuah kepala
atau ketua di dalam perusahaan atau organisasi.
B.Kepemimpinan Profetik
Kepemimpinan profetik (prophetic leadership) merupakan kepemimpinan
yang menerapkan karakter kepemimpinan para nabi, terutama Nabi Muhammad
SAW. Setiap nabi adalah pemimpin. Dan, pemimpin dari sekalian manusia adalah
Nabi Muhammad SAW, tidak saja di dunia, tetapi juga di akhirat karena ia
memperoleh hak untuk memberi syafaat. Sabdanya: "Di hari kiamat nanti, aku
adalah pemimpin umat manusia seluruhnya...” ( HR Bukhari Muslim).
Setidaknya ada tiga prinsip penting menerapkan kepemimpinan profetik.
Pertama, meneladani empat sifat wajib yang menjadi karakter utama Nabi
Muhammad SAW, yaitu sidik, amanah, tabligh, dan fatanah. Pemimpin harus
menjadi orang yang jujur, bertindak benar, dan memiliki kepribadian integritas
antara pikiran, ucapan, dan perbuatan. Dengan sifat sidik, ia menolak segala bentuk
kebohongan, tidak memelihara hoaks, dan senantiasa memperjuangkan kebenaran
untuk kemakmuran rakyatnya.
Dengan sifat amanah, jabatan diyakini sebagai amanah rakyat yang harus
dipikul dan pertanggungjawabannya juga kepada Allah SWT. Sifat tabligh
menuntut pemimpin harus komunikatif terhadap rakyatnya baik dalam
menyampaikan kebijakan maupun mendengar keluhan rakyat.
Seorang pemimpin profetik haruslah seorang yang mempunyai ilmu. Ilmu
di sini adalah ilmu pengetahuan dan hikmah yang menjadikan dirinya mampu
memutuskan kebijakan yang tepat dan sejalan dengan akal sehat dan syari’at Islam.
Seorang yang lemah akalnya, pasti tidak akan mampu menyelesaikan urusan-
urusan rakyatnya. Lebih dari itu, ia akan kesulitan untuk memutuskan perkara-
perkara pelik yang harus segera diambil tindakan. Pemimpin yang memiliki
kekuatan akal akan mampu menciptakan kebijakan-kebijakan cerdas dan bijaksana,
yang melindungi dan mensejahterakan rakyatnya. Seorang pemimpin profetik harus
memiliki kekuatan ketika ia memegang amanah kepemimpinan. Kepemimpinan
tidak boleh diserahkan kepada orang-orang yang lemah.
10
Seorang pemimpin profetik juga harus seorang yang amanah. Orang yang
memiliki kredibilitas dan integritas yang tinggi, yang dapat dipercaya oleh
masyarakatnya. Tidak goyah oleh godaan harta, tahta, dan nafsu seksual dalam
menjalankan amanah kepemimpinannya. Betapa banyak kita saksikan dalam
sejarah kepemimpinan manusia, pemimpin-pemimpin yang akhirnya tidak amanah,
hanya karena terbius oleh kehidupan yang mewah berlebihan, manisnya kekuasaan,
dan akhirnya melakukan korupsi kolusi yang menyengsarakan bangsa dan
negaranya. Pemimpin profetik adalah seorang yang tahan terhadap semua hal di
atas, tetap amanah dalam segala kondisi hingga mampu berjaya di dunia akhirat.
Sesemuanya itu dilandasi ketaqwaan yang merupakan karakteristik
keenam yang penting dimiliki seorang pemimpin maupun penguasa. Sebegitu
penting sifat ini, tatkala mengangkat pemimpin perang maupun ekspedisi perang,
Nabi Muhammad selalu menekankan aspek ini kepada para pemimpinnya. Dalam
sebuah riwayat dituturkan bahwa tatkala Nabi Muhammad melantik seorang
panglima pasukan atau ekspedisi perang Beliau berpesan kepada mereka, terutama
pesan untuk selalu bertaqwa kepada Allah dan bersikap baik kepada kaum Muslim
yang bersamanya.
Kalau memang pemimpin profetik dengan semua kriteria di atas saat ini
belum ada dan belum nampak, marilah kita curahkan segenap potensi dan sumber
daya yang kita miliki, dengan kerjasama yang rapih dan kokoh untuk
mempersiapkan, membina dan mengembangkan para pemimpin profetik tersebut.
Karena setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta
pertanggungjawaban atas orang-orang yang dipimpinnya di Hari Kiamat kelak.
11
C.Manajemen Kepemimpinan
Kepemimpinan lebih diarahkan kepada kelompok-kelompok kerja yang
memiliki tugas atau fungsi masing-masing, tidak memfokus kepada individu. Hal
ini akan berakibat tumbuh berkembangnya kerjasama dalam kelompok-kelompok.
Motivasi individu akan menjadi tugas semua orang dalam kelompok, jadi kelompok
kerja menjadi sumber motivasi bagi setiap ang-gota dalam kelompok. Karena
pimpinan selalu menilai kinerja kelompok, bukan individu, maka ma-sing-masing
kelompok akan berusaha memacu kerjasama yang sebaik-baiknya, kalau perlu
dengan menarik-narik teman sekelompoknya yang kurang benar kerjanya.
Kepemimpinan Manajemen tidak selalu membuat keputusan sendiri dalam
segala hal, tetapi hanya melakukannya dalam hal-hal yang akan lebih baik kalau
dia yang memutuskannya. Sisanya diserahkan wewenangnya kepada ke-lompok-
kelompok yang ada di bawah pengawasannya. Hal ini dilakukan terutama untuk
hal-hal yang menyangkut cara melaksanakan pekerjaan secara teknis. Orang-orang
yang ada dalam kelompok-kelompok kerja yang sudah mendapatkan pelatihan dan
sehari-hari melakukan pekerjaan itulah yang lebih tahu bagaimana melakukan
pekerjaan dan karenanya menjadi lebih kompeten untuk membuat keputusan dari
pada sang pimpinan.
12
Oleh karena itu, harus ada seorang pemimpin yang memerintah dan
mengarahkan, membimbing serta mengawasi bawahannya untuk mencapai tujuan
kelompok/organisasinya. Selain perencanaan, tahapan berikutnya adalah
pengaturan (organizing).
13
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain,
bawahan ataukelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
kelompok, memilikikemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang
diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untukmencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan profetik (prophetic leadership) merupakan kepemimpinan
yang menerapkan karakter kepemimpinan para nabi, terutama Nabi Muhammad
SAW. Setiap nabi adalah pemimpin. Dan, pemimpin dari sekalian manusia adalah
Nabi Muhammad SAW, tidak saja di dunia, tetapi juga di akhirat karena ia
memperoleh hak untuk memberi syafaat. Sabdanya: "Di hari kiamat nanti, aku
adalah pemimpin umat manusia seluruhnya...” ( HR Bukhari Muslim).
Dalam manajemen terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui supaya
proses manajemen dapat berjalan secara baik. Tahapan-tahapan tersebut yaitu
perencanaan (planning), pengaturan (organizing), penempatan (staffing),
memimpin (leading) dan pengendalian (controlling). Tahapan-tahapan tersebut
akan berfungsi jika tahapan tersebut saling terkait.
B.Saran
Seharusnya Pemimpin Manajemen tidak berusaha memusatkan
kepemimpinan pada dirinya, tetapi akan menyebarkan kepemimpinan itu pada
orang-orang lain, dan hanya me-nyisakan pada dirinya yang memang harus
dipegang oleh seorang pimpinan.
15
DAFTAR PUSTAKA