RIYANT
NIM : 22013041
Pendahuluan
Tanah adalah akumulasi partikel mineral yang tidak mempunyai atau Lemah ikatan antar
partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan. Diantara pertikel-partikel tanah terdapat
ruang kosong yang disebut pori-pori (void space) yang berisi air dan/ atau udara.
Pembahasan
Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut persatuan luas terhadap
keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser dalam tanah yang dimaksud (Braja
M.Das,1985). Dalam buku yang lain disebutkan bahwa kekuatan geser tanah adalah kekuatan tanah
untuk memikul beban-beban atau gaya yang dapat menyebabkan kelongsoran, keruntuhan, gelincir
dan pergeseran tanah. Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir tanah
terhadap Desakan atau tarikan. Bila tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh:
Dengan :
Faktor yang mempengaruhi kuat geser tanah disebabkan oleh pengaruh dilapangan:
Keadaan tanah : angka pori, ukuran dan bentuk butiran
Jenis tanah : pasir, berpasir, lempung dan atau jumlah reatif dari bahan-bahan yang ada
Kadar air (terutama lempung) sering berkisar dari sangat lunak sampai kaku, tergantung
pada nilai sesaat w)
Jenis beban dan tingkatnya. Dari teori konsolidasi dapat diketahui bahwa
Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis daya dukung tanah, stabilitas
lereng dan stabilitas dinding penahan tanah, dan nilai parameter ini diperoleh dengan
dapat dilakukan dengan memakai berbagai peralatan uji geser, seperti unconfined
compression strength (UCS), vane shear, direct shear, dan triaxial. Sesuai dengan
karakteristik peralatan tersebut, setiap pengujian dapat menghasilkan hasil uji yang
berbeda untuk benda uji yang sama. Hal ini dapat terjadi karena prosedur pengujian
dan cara kerja alat yang berbeda-beda serta target hasil uji utama dari masing-masing
peralatan dalam menentukan parameter tanah (Ardana, 2008). Pengujian yang sering
dilakukan yaitu pengujian triaksial karena dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan
sehingga menghasilkan data yang lebih akurat akan tetapi pelaksanaan pengujiannya
lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pengujian geser
lainnya.
Mohr (1900) menyuguhkan sebuah teori tentang keruntuhan pada material yang menyatakan
bahwa keruntuhan terjadi pada suatu material akibat kombinasi kritis antara tegangan normal dan
geser, dan bukan hanya akibat tegangan normal maksimum atau tegangan geser maksimum saja.
Menurut Mohr (1910) keruntuhan terjadi akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari Tegangan
normal dan tegangan geser. Hubungan fungsi tersebut dinyatakan ;
Jika kedudukan tegangan baru mencapai titik P, keruntuhan tidak akan terjadi. Pada titik Q
terjadi keruntuhan karena titik tersebut terletak tepat pada garis kegagalan. Titit R tidak akan
Istilah – istilah ;
¾ Kelebihan tekanan pori adalah kelebihan tekanan air pori akibat dari tambahan tekanan
yang mendadak.
¾ Tekanan overburden adalah tekanan pada suatu titik didalam tanah akibat dari berat
¾ Tekanan overburden efektif adalah tekanan akibat beban tanah dan air diatasnya dikurangi
¾ Tekanan normally consolidated adalah tanah dimana tegangan efektif yang membebani
pada waktu sekarang adalah nilai tegangan maksimum yang pernah dialaminya.
membebaninya pada waktu lampau lebih besar dari pada tegangan efektif yang bekerja pada
waktu sekarang.
¾ Tekanan prakonsolidasi adalah tekanan maksimum yang pernah dialami oleh tanah
tersebut.
¾ Rasio overconsolidasi (OCR) adalah nilai banding antara tekanan prakonsolidasi dengan
tekanan overburden efektif yang ada sekarang. Jadi jika OCR = 1 tanah dalam kondisi
normally consolidated, dan jika OCR > 1 tanah dalam kondisi overconsolidated.
-Direct Shear Test adalah tanah tidak Terganggu (undisturbed). Tanah tidak Terganggu dimaksudkan
agar tanah yang Diambil untuk pengujian sesuai dengan Kondisi di lapangan. Untuk uji Kararteristik
tanah maka tanah Diusahakan untuk benar-benar tidak Terganggu. Pengambilan tanah tidak
Terganggu dilapangan dilakukan dengan Alat exturder. Dengan menggunakan Tabung berukuran ᴓ
10 cm sepanjang 30 cm. Ketika pengambilan tanah, permukaan tanah lebih dahulu dibersihkan dari
rerumputan atau organisme lain agar tidak tercampur dengan material-material lainnya, kemudian
kedua ujung ditutup dengan menggunakan lilin agar kondisi tanah tidak terjadi penguapan dan
menjaga tanah tetap utuh sewaktu pengambilan tanah dilapangan, sesampainnya dilaboratorium,
tabung yang berisi tanah dimasukkan kedalam alat desikator, alat ini berfungsi agar tanah tetap
stabil selama dalam proses pengujian.
-Pengujian triaksial adalah pengujian benda uji tanah kohesif berbentuk silinder yang dibungkus
karet kedap air yang diberi tekanan kesemua arah dan diberi tekanan aksial sampai terjadi longsoran
(SNI 03-4813-1998).Uji geser triaksial adalah pengujian yang paling dapat diandalkan dalam
menentukan parameter tegangan geser tetapi lebih mahal dan butuh waktu cukup lama. Pengujian
triaksial ada 3 jenis yaitu :
Pada pengujian ini, benda uji ditekan dari segala arah dengan tekanan penyekap dan katub drainase
terbuka sampai konsolidasi selesai. Kemudian diberi tegangan deviator dengan kecepatan yang
lambat sampai benda uji runtuh.
Benda uji yang jenuh air dikonsolidasikan dengan Tekanan penyekap 3 yang sama dari segala
penjuru. Adanya 3 menyebabkan terjadinya pengaliran air dari dalam sampel tanah keluar. Setelah
tegangan air pori seluruhnya terdisipasi (yaitu 3= 0 ), tegangan deviator d pada benda uji
kemudian ditambah sampai menyebabkan keruntuhan. Selama fase ini pengaliran air dari dan ke
dalam benda uji dibuat tertutup dan terbuka hanya pada fase konsolidasi
Pada pengujian ini benda uji mula-mula diberi tekanan sel, kemudian diuji sampai runtuh dengan
memberikan tegangan deviator∆σd, tanpa memperbolehkan pengaliran air dari dan kedalam benda
uji. Karena pengaliran air tidak terjadi maka pengujian ini dapat berlangsung cepat
Sederhana. Pada pengujian ini kondisi pembebanan sama dengan pengujian triaksial hanya tegangan
Penyekapnya nol (σ 3=0). Gambar 4 memperlihatkan skematik dari prinsip pembebanan dalam
Pengujian ini. Tegangan aksial dilakukan terhadap Benda uji secara relatif cepat sampai mencapai
Keruntuhan dan tanpa pengaliran air. Pengujian ini Hanya cocok untuk jenis tanah lempung jenuh,
Yang pada pembebanan cepat, air tidak sempat Mengalir keluar dari benda uji. Karena σ 3= 0, maka