Anda di halaman 1dari 6

PEMBENTUKAN APBDES

APBDesad dibuat selambat-lambatnya mulai bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya, dan
selesai menjadi Perdes paling lambat 31 Desember atau sehari sebelum tahun anggaran berjalan.
Adapun tahapan dalam membuat APBDes itu dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Desa membentuk Tim Penyusun APBDes yang terdiri dari semua Perangkat Desa
dan para pimpinan Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan ketua Sekretaris Desa.
2. Tim penyusun APBDes melakukan musyawarah penyusunan APBDes berdasarkan
RKPDes yang sudah disepakati sebelumnya hingga jadilah Rancangan APBDes.
3. Sekretaris Desa atas nama Tim Penyusun APBDes menyampaikan RAPBDes kepada
Kepala Desa.
4. Kepala Desa menyampaikan RAPBDes kepada BPD dalam musyawarah yang
diselenggarakan oleh BPD secara terbuka.
5. BPD melakukan pembahasan RAPBDes dalam musyawarah BPD secara tertutup.
6. BPD menyepakati (tanpa revisi atau dengan revisi) atau menolak (dengan alasan)
RAPBDes dalam musyawarah BPD secara terbuka. Dalam hal terjadi penolakan oleh
BPD, maka Kades harus merevisi RAPBDes nya untuk kemudian disampaikan ulang
kepada BPD dan Kepala Desa hanya boleh melaksanakan kegiatan anggaran bidang
penyelenggaraan Pemerintahan.
7. Setelah RAPBDes disepakati oleh BPD maka Kades menetapkan RAPBDes tersebut
menjadi Perdes APBDes.
8. Kepala Desa menyampaikan ke Bupati melalui Camat untuk dievaluasi. Bersamaan
dengan Kades menyampaikan Perdes APBDes ke Bupati, Sekdes mengundangkan
Rancangan Perdes APBDes menjadi Perdes APBDes. Bersamaan dengan itu pula, Sekdes
menyusun Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APBDes, dan selambat-
lambatnya 3 hari setelah penetapan Perdes APBDes harus sudah terbit Perkades APBDes.
9. Bupati menyampaikan hasil evaluasi secara tertulis selambat-lambatnya 20 hari sejak
diterimanya APBDes. Hasil evaluasi Bupati harus ditindak lanjuti oleh Kepala Desa
selambat-lambatnya 20 hari sejak diterimanya hasil evaluasi. Manakala hasil evaluasi
tidak ditindak lanjuti oleh Kepala Desa sampai batas waktu sebagaimana ketentuan, maka
Perdes APBDes tersebut dinyatakan tidak sah dan harus diajukan lagi evaluasi. Apabila
setelah 20 hari bupati tidak menyampaikan evaluasi, maka APBDes tersebut dinyatakan
sah atau berlaku.
10. Pemerintah Desa dan BPD menyebarluaskan Perdes APBDes kepada masyarakat melalui
forum, sarana, dan media yang mudah diakses masyarakat.
Kegiatan awal yang harus dilakukan pada tahap ini meliputi: (1) Penyusunan
RAB; (2) Pengadaan Barang dan Jasa; (3) Pengajuan SPP; (4) Pembayaran; dan (5)
Pengerjaan Buku Kas Pembantu Kegiatan. Seperti yang ada pada gambar diatas.

ALUR PENYUSUSUNAN RAB

 Pelaksana Kegiatan (Kepala Seksi) menyiapkan RAB untuk semua rencana kegiatan;
 Sekretaris Desa memverifikasi RAB dimaksud;
 Kepala Seksi mengajukan RAB yang sudah diverifikasi kepada Kepala Desa;
 Kepala Desa menyetujui dan mensahkan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan (RAB).
ALUR PENGAJUAN SPP

 Berdasarkan RAB tersebut, Pelaksana Kegiatan membuat Surat Permintaan Pembayaran


(SPP) kepada Kepala Desa dilengkapi dengan Pernyataan Tanggung Jawab Belanja dan Bukti
Transaksi.
 Sekretaris Desa melakukan verifikasi terhadap SPP beserta lampirannya.
 Kepala Seksi mengajukan dokumen SPP yang sudah diverifikasi kepada Kepala Desa.
 Kepala Desa menyetujui SPP dan untuk selanjutnya dilakukan pembayaran

Anda mungkin juga menyukai