Anda di halaman 1dari 12

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RKP DESA

1. Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa

 Musyawarah Desa penyusunan perencanaan pembangunan merupakan agenda rutin yang


diselenggarakan paling lambat bulan Juni tahun berjalan oleh Badan Permusyawaratan
Desa (BPD).
 Hasil Musdes kemudian menjadi pedoman bagi Pemerintah Desa didalam menyusun
rancangan dan daftar usulan RKP Desa.
 Ada tiga hal yang perlu dilaksanakan dalam Musdes penyusunan perencanaan
pembangunan tersebut, antara lain :
1. Mencermati ulang dokumen RPJM Desa,
2. Menyepakati hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa, dan
3. Membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang
dibutuhkan.
 Hasil pencermatan dan kesepakatan sebagaimana dimaksud pada angka (1) dan (2)
kemudian dituangkan kedalam berita acara yang menjadi pedoman Kepala Desa dalam
menyusun RKP Desa.
 Lalu, untuk Tim verifikasi yang dimaksud pada angka (3), itu dapat berasal dari warga
masyarakat Desa dan/atau Satker Perangkat Daerah Kabupaten/Kota.

2. Pembentukan Tim Penyusunan RKP Desa

 Tim Penyusun RKP Desa dibentuk oleh Kepala Desa dan ditetapkan melalui Surat
Keputusan (SK) paling lambat bulan Juni tahun berjalan.
 Jumlah tim penyusun paling sedikit berjumlah 7 (tujuh) dan paling banyak berjumlah 11
(sebelas) orang dengan mengikutsertakan perempuan didalamnya.
 Adapun susunan struktur tim penyusun RKP Desa, terdiri dari :
1. Kepala Desa selaku pembina,
2. Sekretaris Desa selaku ketua,
3. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat sebagai sekretaris, dan
4. Anggota yang meliputi:
o Perangkat Desa,
o Lembaga pemberdayaan masyarakat,
o Kader pemberdayaan masyarakat desa, dan
o Unsur masyarakat.
 Dengan tugas tim penyusun RKP Desa, antara lain :
o Pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke desa,
o Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa,
o Penyusunan rancangan RKP Desa, dan
o Penyusunan rancangan daftar usulan RKP Desa.

3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa dan Penyelarasan Program/Kegiatan yang Masuk ke


Desa

 Pemerintah Kabupaten/Kota biasanya akan mengirimkan data pagu indaktif dan


penyelarasan program Pemerintah ke Kepala Desa paling lambat bulan Juni tahun
berjalan.
 Namun, jika data dan informasi tersebut terjadi keterlambatan. Maka, Bupati/Walikota
biasanya akan menerbitkan surat pemberitahuan dan akan melakukan pembinaan serta
memastikan APBDesa ditetapkan tanggal 31 Desember tahun berjalan.
 Selanjutnya, jika data dan informasi tersebut tidak terjadi keterlambatan dan diterima oleh
Kepala Desa. Maka, setelah itu, Kepala Desa menyerahkan data dan informasi tersebut ke
tim penyusun RKPDes untuk dicermati.
 Ada dua hal yang perlu dicermati setelah tim penyusun menerima data dan informasi
diatas.
1. Mencermati pagu indikatif Desa yang meliputi :
o Rencana Dana Desa (DDS) yang bersumber dari APBN,
o Rencana Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan bagian dari dana
perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota,
o Rencana Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota,
dan
o Rencana Bantuan Keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
2. Mencermati penyelerasan rencana program yang masuk ke Desa yang meliputi :
o Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten/Kota,
o Rencana program dan kegiatan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
o Hasil penjaringan aspirasi masyarakat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota.
 Dari hasil pencermatan pagu indikatif dan penyelarasan program diatas, kemudian
dituangkan kedalam format pagu indikatif dan format kegiatan pembangunan yang masuk
ke Desa. Lalu, tim penyusun RKP Desa menuangkan kedalam rancangan RKP Desa untuk
kategori pembangunan berskala lokal Desa.

4. Pencermatan Ulang Dokumen RPJM Desa

 Pencematan dalam hal ini bisa dilakukan secara singkat, dengan mecermati skala prioritas
usulan rencana kegiatan pembangunan Desa untuk 1 (satu) tahun anggaran berikutnya
yang termuat dalam RPJM Desa.
 Dari hasil pencermatan tersebut, kemudian bisa dijadikan dasar oleh tim penyusun RKP
Desa dalam menyusun rancangan RKP Desa.

5. Penyusunan Rancangan RKP Desa

 Setidaknya ada delapan pedoman yang perlu diperhatikan oleh tim penyusun sebelum
membuat racangan RKP Desa.
 Delapan pedoman yang perlu diperhatikan tersebut, antara lain :
1. Hasil kesepakatan musyawarah Desa,
2. Pagu indikatif Desa,
3. Pendapatan asli Desa,
4. Rencana kegiatan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota,
5. Jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten/Kota,
6. Hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa,
7. Hasil kesepakatan kerjasama antar Desa, dan
8. Hasil kesepakatan kerjasama Desa dengan pihak ketiga.
 Setelah memahami beberapa pedoman diatas, kemudian tim penyusun barulah menyusun
daftar usulan pelaksana kegiatan sesuai jenis rencana kegiatannya.
 Penyusunan daftar usulan pelaksana kegiatan yang dimaksud diatas, dengan
mengikutsertakan perempuan dan sekurang-kurangnya meliputi ketua, sekretaris,
bendahara dan anggota pelaksana.
 Kemudian, setelah itu, dalam hal menyusun rancangan RKP Desa, tim penyusun paling
sedikit memasukan beberapa uraian, antara lain :
1. Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya,
2. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa,
3. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama
antar-Desa dan pihak ketiga,
4. Rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai
kewenangan penugasan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, dan
5. Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau unsur
masyarakat Desa.
 Terkait dengan pembangunan infrastruktur yang tidak bisa dilakukan sendiri dalam
pembuatan Rencana Anggaran Biayanya. Pemerintah Desa bisa merencanakan pengadaan
tenaga ahli infrastruktur yang berasal dari warga masyarakat Desa, Satker Perangkat
Daerah Kabupaten/Kota dan/atau tenaga pendamping profesional untuk dimasukan
kedalam rancangan RKP Desa.
 Rancangan RKP Desa dilampiri rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya Biaya
(RAB) yang akan diverifikasi oleh tim verifikasi.
 Dalam hal kegiatan pembangunan yang tidak mampu dibiayai oleh Desa. Pemerintah
Desa pun bisa mengusulkan pembangunan tersebut kepada Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota.
 Usulan kegiatan pembangunan Desa dan pembangunan kawasan perdesaan tersebut
dengan lampiran berita acara laporan tim penyusun rancangan RKP Desa yang kemudian
diserahkan juga ke Kepala Desa.
6. Penyusunan RKP Desa melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

 Kepala Desa menyelenggarakan Musrenbang Desa untuk menyepakati rancangan


Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa.
 Beberapa unsur yang diundang dalam Musrenbang Desa ini ialah Pemerintah Desa, BPD
Desa, dan unsur masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya.
 Musrenbang Desa ini memuat empat pokok pembahasan rencana, mulai dari rencana
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, hingga pemberdayaan masyarakat Desa.

7. Penetapan RKP Desa

 Hasil kesepakatan dalam Musrenbang Desa, kemudian dituangkan kedalam berita acara
yang menjadi lampiran rancangan Peraturan Desa tentang RKP Desa.
 Dalam hal tidak terjadi kesepakatan, maka Kepala Desa mengarahkan tim penyusun
RPJM Desa untuk memperbaiki dokumen rancangan RKP Desa sesuai kesepakatan dalam
Musrenbang Desa.
 Setelah diperbaiki dan dirasa tidak ada masalah lagi, kemudian dokumen RKP Desa
ditetapkan menjadi Peraturan Desa tentang RKP Desa oleh Kepala Desa dan BPD.
8. Perubahan RKP Desa

 Ada beberapa alasan kenapa RKP Desa perlu diubah :


1. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi,
dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan, atau
2. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
 Dalam hal musyawarah, perubahan RKP Desa sebenarnya sama saja dengan tata cara
pada saat penetapan RKP Desa. Bedanya, hanya apabila terjadi peristiwa khusus
sebagaimana pada angka (1) kita perlu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk
mengkaji dan menyelaraskan ulang RKP Desa sebelum ditetapkan menjadi Peraturan
Desa tentang RKP Desa perubahan.

9. Pengajuan Daftar Usulan RKPDes

 Usulan yang tidak mampu dibiayai oleh Desa, kemudian dimasukan kedalam daftar
usulan RKP Desa dan disampaikan ke Bupati/Walikota melalui camat paling lambat 31
Desember tahun berjalan.
 Usulan inilah yang akan menjadi pokok pembahasan dalam Musrenbang Kecamatan dan
Kabupaten/Kota.
 Bupati/Walikota akan menginformasikan hasil pembahasan daftar usulan tersebut kepada
Pemerintah Desa paling lambat Juli tahun anggaran berikutnya setelah dilakukan
Musrenbang Kabupaten/Kota.
Alur Penyusunan dan Penetapan RKPDesa

1. Tahapan penyusunan RKP Desa diawali dengan Musyawarah Desa


2. Perencanaan pembangunan tahunan, dengan agenda:

o Laporan Kepala Desa atas realisasi RKP Desa tahun berjalan Pokok-pokok pikiran
BPD;
o dan Aspirasi dan prakarsa masyarakat.
3. Kepala Desa membentuk tim penyusun RKP Desa.

o Tim penyusun RKP Desa melakukan pencermatan pagu indikatif Desa dan
rencana program yag akan masuk ke desa, melalui konsultasi langsung dengan
pemerintah kabupaten/kota atau informasi lainnya.
4. Tim penyusun RKP Desa melaksanakan pencermatan ulang RPJM Desa yaitu untuk
mencermati rencana kegiatan tahun berjalan dan untuk tahun berikutnya yang ada di
RPJM Desa, dapat dilakukan klarifikasi ke Dusun atau kelompok terkait kebutuhan atau
kemendesakan dari kegiatan tersebut.
5. Tim penyusun RKP Desa menyusun Rancangan RKP Desa, (dengan dilampirkan Desain
dan RAB Kegiatan) dan DU RKP kemudian diserahkan ke Kepala Desa.
6. Pemerintah Desa menyelenggarakan Musrenbang Desa, dengan agenda:
o Menyampaikan laporan Tim hasil Pencermatan pagu indikatif, program yang akan
masuk ke Desa dan hasil pencermatan RPJM Desa; dan
o Membahas rancangan RKP Desa melalui pembahasan bidang dan prioritas bidang,
dituangkan dalam matrik Rancangan RKP Desa.
7. BPD menyelenggarakan Musyawarah Desa, membahas dan menyepakati RKP Desa,
dengan agenda:
o pelaporan hasil rancangan RKP Desa; dan
o Pembahasan dan Penetapan RKP Desa dan dituangkan dalam matrik rencana
Program dan Kegiatan tahunan.
8. BPD menyelenggarakan Musyawarah BPD penetapan Peraturan Desa tentang RKP Desa.
Konsep SDGs Desa
b. Bayangkan jika ada warga Desa bertanya kepada anda “Apa itu SDGs Desa?
dan Untuk apa pendataan SDGs Desa ini dilakukan?"
c. SGDs Desa yang tertuang di dalam Permendes PDTT No.21 Tahun 2020
“SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. SDGs Desa merupakan upaya
terpadu yang dihadirkan sebagai alternatif aksi percepatan pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan di tingkat Desa”.
d. Urgensi SDGs Desa bagi Pemerintah Desa dan warga Desa:
1. Sebagai instrument Perencanaan Pembangunan Desa agar tepat sasaran
karena didasarkan pada Data dan Kondisi Riil masyarakat Desa. Umumnya,
rencana pembangunan yang tidak didasarkan pada data yang akurat akan
menghasilkan pembangunan yang tidak tepat sasaran.
2. Sebagai sarana untuk membangun kesadaran kritis masyarakat Desa untuk
turut serta berpartisipasi dalam setiap tahapan proses perencanaan
pembangunan di Desa.
3. Sebagai salah satu proses demokratisasi di Desa dan proses pembelajaran
serta pendewasaan bagi masyarakat Desa melalui kepemilikan dan
pemanfaatan Data Desa.
e. Urgensi SDGs Desa bagi TPP:

Sebagai alat utama untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan


masyarakat di Desa

f. Urgensi SDGs Desa bagi Pemerintah Pusat:

Sebagai Basis perumusan Kebijakan

Anda mungkin juga menyukai