Anda di halaman 1dari 55

Perumusan Diagnosa

Keperawatan Gerontik

Herlina Lidiyawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep


Pengertian Diagnosis Keperawatan
• Diagnosis keperawatan adalah “Clinical Judgment” yang berfokus pada respon manusia
terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan (vulnerability) baik
pada individu, keluarga, kelompok atau komunitas (NANDA, 2015-2017).
• Berdasarkan pengertian tersebut, pengertian dari diagnosis keperawatan gerontik adalah
keputusan klinis yang berfokus pada respon lansia terhadap kondisi kesehatan atau
kerentanan tubuhnya baik lansia sebagai individu, lansia di keluarga maupun lansia dalam
kelompoknya.
Kategori Diagnosis Keperawatan
Ada beberapa tipe diagnosis keperawatan, diantaranya:
1. Tipe aktual
2. Risiko
3. Kemungkinan, sehat dan sejahtera (welfare)
4. Sindrom.
Diagnosis Keperawatan Aktual
Diagnosis berfokus pada masalah (diagnosis aktual) adalah clinical judgment yang
menggambarkan respon yang tidak diinginkan klien terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupan baik pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
Hal ini didukung oleh batasan karakteristik kelompok data yang saling berhubungan.
Contoh :
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh,
b. Gangguan pola nafas,
c. Gangguan pola tidur,
Diagnosis Keperawatan Risiko Atau Risiko Tinggi
Adalah clinical judgment yang menggambarkan kerentanan lansia sebagai
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang memungkinkan berkembangnya
suatu respon yang tidak diinginkan klien terhadap kondisi kesehatan/proses
kehidupannya. Setiap label dari diagnosis risiko diawali dengan frase: “risiko”
(NANDA, 2014).
Contoh diagnosis risiko adalah:
1. Risiko kekurangan volume cairan,
2. Risiko terjadinya infeksi,
3. Risiko intoleran aktifitas,
4. Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua,
5. Risiko distress spiritual.
Diagnosis Keperawatan Promosi Kesehatan
Adalah Clinical judgement yang menggambarkan motivasi dan keinginan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan untuk mengaktualisasikan potensi kesehatan pada
individu, keluarga, kelompok atau komunitas. Respon dinyatakan dengan kesiapan
meningkatkan perilaku kesehatan yang spesifik dan dapat digunakan pada seluruh status
kesehatan. Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan frase: “Kesiapan
meningkatkan”…… (NANDA, 2014).
Contoh :
a. Kesiapan meningkatkan nutrisi,
b. Kesiapan meningkatkan komunikasi,
c. Kesiapan untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan,
d. Kesiapan meningkatkan pengetahuan,
e. Kesiapan meningkatkan religiusitas.
Diagnosis Keperawatan Sindrom
Adalah clinical judgement yang menggambarkan suatu kelompok diagnosis
keperawatan yang terjadi bersama, mengatasi masalah secara bersama dan
melalui intervensi yang sama.
Sebagai contoh adalah sindrom nyeri kronik menggambarkan sindrom diagnosis
nyeri kronik yang berdampak keluhan lainnya pada respon klien, keluhan
tersebut biasanya diagnosis gangguan pola tidur, isolasi sosial, kelelahan, atau
gangguan movilitas fisik.
Kategori diagnosis sindrom dapat berupa risiko atau masalah.
Contoh:
a. Sindrom kelelahan lansia,
b. Sindrom tidak berguna,
c. Sindrom post trauma,
d. Sindrom kekerasan.
Analisa Data
No Data Masalah
1. Data Subjektif : Diagnosa
(Kode)

Data Objektif :
Diagnosa Keperawatan

• Fokus terhadap respon pasien terhadap perubahan fungsi organ tubuh


• Dari hasil pengkajian dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan pasien
Kriteria Dalam Menentukan Prioritas
Diagnosa Keperawatan
1. Masalah tersebut sangat mengancam jiwa pasien
2. Masalah tersebut hear and now
3. Menggunakan ABC (airway, breahting, circulation )
4. Dengan menggunakan hirarki maslow
Diagnosa Keperawatan NANDA 2021-2023
No Domain Kelas Diagnosa Keperawatan

1. 13 Domain 47 Kelas 267 Diagnosa Keperawatan


Domain
Kelas
Diagnosa Keperawatan Individu (Lansia)
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Domain 1 : Kelas 2 : 00230 Sindrom lansia lemah
Promosi Manajemen 00231 Risiko sindrom lansia lemah
Kesehatan Kesehatan 00188 Perilaku kesehatan cenderung beresiko
00099 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
00078 Ketidakefektifan manajemen kesehatan
Domain 2 : Kelas 1 : 00002 Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari
Nutrisi Makan kebutuhan tubuh
00163 Kesiapan untuk meningkatkan nutrisi
00103 Gangguan menelan
00232 Obesitas
00233 Berat badan berlebih
00234 Risiko berat badan berlebih
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Kelas 4 : 00179 Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Metabolisme 00178 Risiko gangguan fungsi hati
00263 Risiko sindrom ketidakseimbangan metabolik
Kelas 5 : 00195 Risiko ketidakstabilan elektrolit
Hidrasi 00027 Defisiensi volume cairan
00028 Risiko defisiensi volume cairan
00025 Risiko ketidakseimbangan volume cairan
00026 Kelebihan volume cairan
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Domain 3 : Kelas 1 : 00016 Hambatan eliminasi urine
Eliminasi dan Fungsi Urinaria 00020 Inkontinensia urinarius fungsional
Pertukaran 00176 Inkontinensia urinarius aliran berlebih
00018 Inkontinensia urinarius reflex
00017 Inkontinensia urinarius stress
00019 Inkontinensia urinarius dorongan
00022 Risiko Inkontinensia urinarius dorongan
00023 Retensi urine
Kelas 2: 00011 Konstipasi
Fungsi 00015 Risiko konstipasi
Gastrointestinal 00012 Persepsi konstipasi
00235 Konstipasi fungsional kronis
00236 Risiko konstipasi fungsional kronis
00013 Diare
00196 Disfungsi motilitas gastrointestinal
00197 Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal
00014 Inkontinensia defekasi
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Kelas 4 : 00030 Hambatan pertukaran gas
Fungsi Respirasi
Domain 4 : Kelas 1: 00095 Insomnia
Aktivitas / Tidur/ 00096 Deprivasi tdur
Istirahat Istirahat 00165 Kesiapan meningkatkan tidur
00198 Gangguan pola tidur
Kelas 2: 00091 Hambatan mobilitas di tempat tidur
Aktivitas/ 00085 Hambatan mobilitas fisik
Olahraga 00089 Hambatan mobilitas berkursi roda
00237 Hambatan duduk
00238 Hambatan berdiri
00090 Hambatan kemampuan berpindah
00088 Hambatan berjalan
Kelas 3: 00093 Keletihan
Keseimbangan 00154 Keluyuran
Energi
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Kelas 4: 00092 Intoleransi aktivitas
Respon 00094 Risiko intoleransi aktivitas
Kardiovaskuler/ 00032 Ketidakefektifan pola nafas
Pulmonal 00029 Penurunan curah jantung
00240 Resiko penurunan curah jantung
00204 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
00228 Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Kelas 5: 00108 Defisit perawatan diri ; mandi
Perawatan diri 00109 Defisit perawatan diri ; berpakaian
00102 Defisit perawatan diri ; makan
00110 Defisit perawatan diri ; eliminasi
00182 Kesiapan meningkatkan perawatan diri
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Domain 5 : Kelas 4: 00128 Konfusi akut
Persepsi/ Kognisi 00173 Risiko konfusi akut
Kognisi 00129 Konfusi kronik
00126 Defisien pengetahuan
00161 Kesiapan meningkatkan pengetahuan
00131 Hambatan memori
Kelas 5: 000157 Kesiapan meningkatkan komunikasi
Komunikasi 00051 Hambatan komunikasi verbal
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Domain 6: Kelas 1: 00124 Keputusasaan
Persepsi diri Konsep Diri 00185 Kesiapan meningkatkan harapan
00167 Kesiapan meningkatkan konsep diri
Kelas 2: 00119 Harga diri rendah kronis
Harga diri 00224 Risiko harga diri rendah kronis
00120 Harga diri rendah situasional
00153 Risiko harga diri renah situasional
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Domain 8 : Kelas 2: 00059 Disfungsi seksual
Seksualitas Fungsi seksual 00065 Ketidakefektifan pola seksualitas

Domain 9 : Kelas 2 : 00146 Ansietas


Koping/ Respon koping 00069 Ketidakefektifan koping
Toleransi 00158 Kesiapan meningkatkan koping
stres 00147 Ansietas kematian
00148 Ketakutan
00136 Dukacita
00125 Ketidaberdayaan
00152 Risiko ketidaberdayaan
00177 Stres berlebihan
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Domain 10 : Kelas 3: 00169 Hambatan religiositas
Prinsip hidup Keselarasan 00170 Risiko hambatan religiositas
nilai/keyakinan 00171 Kesiapan meningkatkan religiositas
/tindakan 00066 Distress spiritual
00067 Risiko distress spiritual
Domain 11 : Kelas 1 : 00004 Resiko infeksi
Kemanan/ Infeksi
Perlindungan
Kelas 2 : 00031 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Cedera fisik 00039 Risiko aspirasi
00048 Kerusakan gigi
00219 Risiko mata kering
00261 Risiko mulut kering
00155 Risiko jatuh
00035 Risiko cedera
00045 Kerusakan integritas membrane mukosa oral
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu 00038 Risiko trauma
00249 Resiko decubitus
00046 Kerusakan integritas kulit
00047 Resiko kerusakan integritas kulit
00044 Kerusakan integritas jaringan
00248 Resiko kerusakan integritas jaringan
Kelas 3: 00150 Resiko bunuh diri
Perilaku
Kekerasan
Kelas 6: 00007 Hipertermia
Termoregulasi 00006 Hipotermia
00253 Risiko hipertermia
00008 Ketidakefektifan termoregulasi
00274 Risiko ketidakefektifan termoregulasi
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Kep
Individu Domain 12 : Kelas 1: 00214 Hambatan rasa nyaman
Kenyamanan Kenyamanan 00134 Mual
fisik 00132 Nyeri akut
00133 Nyeri kronis
Kelas 3 ; 00054 Risiko kesepian
Kenyamanan
sosial
Perencanaan
Keperawatan Gerontik

Herlina Lidiyawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep


Perencanaan Keperawatan Gerontik
• Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi keperawatan yang
dibutuhakan untuk mencegah, mengurangi atau mengatasi masalah Kesehatan klien yang
telah diidentifikasi dan divalidasi pada tahap perumusan diagnosa
• Perencanaan keperawatan dilakukan dengan menetapkan tujuan dan kriteria hasil, kriteria
hasil dirumuskan menggunakan NOC yang merefleksikan kondisi, perilaku dan persepsi
klien, rumusan intervensi keperawatan individu menggunakan NIC
Perencanaan Keperawatan Gerontik
• Intervensi keperawatan dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasarklien baik
fisiologis maupun psikososial.
• Intervensi dapat berupa Tindakan kolaboratif, langsung dan tidak langsung yang terdiri
dari Tindakan pengobatan, pencegahan, dan promosi kesehatan.
Rencana Keperawatan
1. Rencana tindakan keperawatan harus bersifat intervensi yang membangun dan
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pasien yang sudah ada
2. Rencana tindakan keperawatan terdiri dari monitor/kaji, tindakan mandiri dan
kolaborasi
3. Perencanaan keperawatan dilakukan dengan menetapkan tujuan dan kriteria hasil
4. Kriteria hasil dirumuskan menggunakan NOC
5. Rumusan intervensi keperawatan individu menggunakan NIC
Format
Rencana Asuhan Keperawatan Gerontik
Diagnosis Keperawatan NOC NIC
No Data
Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi
Langkah Menentukan NOC
(Nursing Outcome Classification)
1. Menentukan Domain
2. Menentukan Kelas
3. Menentukan Outcome
Langkah Menentukan Domain
Langkah Menentukan Domain
Langkah Menentukan Kelas
Langkah Menentukan Kelas
Langkah Menentukan Outcome
Langkah Menentukan Outcome
Langkah Menentukan Skala Target Outcome
Contoh NOC
Diagnosis
NOC NIC
Keperawatan
No Data
Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi
Level 1 : Domain II
Kesehatan Fisiologis
Level 2 : Kelas E
Jantung Paru
Level 3 : Outcomes
0414 Status jantung paru

Outcome status jantung paru meningkat dari skala 2 (deviasi


yang cukup besar dari kisaran normal) menjadi 4 (deviasi
ringandari kisaran normal), tentang :
041401 1. Tekanan darah diastole
041402 2. Tekanan darah sistol
041403 3. Denyut nadi perifer
041405 4. Irama jantung
041407 5. Irama pernafasan
Langkah Menentukan NIC
(Nursing Outcome Classification)
1. Menentukan Domain
2. Menentukan Kelas
3. Menentukan Intervensi
Langkah Menentukan Domain
Langkah Menentukan Domain
Langkah Menentukan Kelas
Langkah Menentukan Kelas
Langkah Menentukan Intervensi
Langkah Menentukan Intervensi
Langkah Menentukan Intervensi
Contoh NIC
Diagnosis Keperawatan NOC NIC

No Data Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi


Level 1: Domain 2
Fisiologis : Kompleks
Level 2: Kelas K
Manajemen Pernafasan
Level 3: Intervensi
3140
Manajemen Jalan Nafas
1. Posisikan klien sesuai dengan posisipotensial ventilasi
maksimal
2. Lakukan terapi fisik dada sesuai ketentuan
3. Kurangi sekret di jalur nafas dengan memancing batuk
4. Dorong klien untuk memaksimalkan batuk dan
pernafasan dalam
5. Ajarkan bagaimana cara batuk efektif
6. Auskultasi bunyi pernafasan, catat jika menemukan
bunyi pernafasan abnormal
7. Berikan bronkodilatator jika perlu
8. Optimalkan keseimbangan asupan cairan
Contoh NIC
Diagnosis Keperawatan NOC NIC

No Data Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi


Level 1: Domain 2
Fisiologis : Kompleks
Level 2: Kelas K
Manajemen Pernafasan
Level 3: Intervensi
3230
Fisioterapi Dada
1. Menentukan kontraindikasi dari penggunaan fisioterapi
dada
2. Melakukan fisioterapi dada minimal jam setelah makan
3. Posisikan klien sesuai letak secret
4. Monitor status pernafasan dan kardio
5. Monitor pengeluaran dan karakter secret
6. Lakukan fisioterapi dada dengan menggetarkan telapak
tangan pada dada klien selama 3-5 menit
7. Instruksikan klien untuk nafas dalam
8. Instruksikan klien untuk batuk setelah fisioterapi dada
Contoh NIC
Diagnosis Keperawatan NOC NIC

No Data Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi


Level 1: Domain 2
Fisiologis : Kompleks
Level 2: Kelas K
Manajemen Pernafasan
Level 3: Intervensi
3350
Monitoring Pernafasan
1. Monitoring nilai, ritme, kedalaman, dan usaha
pernafasan
2. Monitoring suara nafas
3. Monitoring pola pernafasan
4. Auskultasi suara nafas setelah prosedur
5. Monitoring peningkatan kelelahan dan ansietas
6. Monitoring kemampuan klien untuk batuk
7. Monitoring secret
8. Monitoring ronchi

Anda mungkin juga menyukai