Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR

KEGIATAN PAMERAH PROYEK EDU EXPO


KELAS XC

DISUSUN OLEH : KELAS XC

SMA NEGERI 34 JAKARTA


PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TAHUN 2023
I. PERENCANAAN KEGIATAN

I.I Produk yang Dipamerkan


1. Tote Bag Jakarta
Kami ingin memperkenalkan budaya Betawi yang sesuai dengan trend masa kini salah
satu diantaranya adalah dengan totebag. Totebag dengan gaya simple cocok untuk
semua kalangan, seperti ibu-ibu yang menggunakan Totebag untuk membawa
belanjaan. Kalangan muda banyak menggunakan Totebag untuk membawa barang-
barangnya.

Selain cocok untuk semua kalangan, totebag juga memiliki manfaat lain seperti
meminimalisir penggunaan sampah plastik. Totebag yang sedang diminati anak muda
membuat banyak orang gencar menjualnya secara online maupun offline, tetapi
banyak yang menjual dengan model yang mainstream dan bahan yang sama.
Walaupun sudah banyak yang menjual totebag itu sendiri, tetapi pengembangan model
dan tampilan masih susah ditemui maka dari itu kami akan membuat totebag dengan
menggunakan motif kearifan lokal Betawi.

• Tampilan Tote Bag

Tampilan depan
Panjang 39,5 cm

Panjang 39,5 cm

Lebar 35,5 cm
Detail Komponen Desain

NO. GAMBAR PENJELASAN


1.

Rumah Kebaya sebagai rumah adat khas


Betawi

2.

Tanjidor sebagai alat musik khas Betawi

3.

Baju Sadaria dan Kebaya Encim sebagai baju


adat khas Betawi

4.

Maen Pukulan sebagai bela diri khas Betawi

5.
Pohon beringin sebagai salah satu lambing
Pancasila

6.

Bangunan kota tua sebagai salah satu tempat


wisata di jakarta

7.

Sepasang ondel-ondel sebagai pertunjukan


rakyat khas Betawi

8.

Tari Sirih Kuning sebagai salah satu tarian


tradisional khas Betawi
9.

Golok sebagai salah satu senjata tradisional


khas Betawi.

10.

Monas sebagai ikon kota Jakarta

Tampilan belakang
Panjang 39,5 cm

Lebar 35,5 cm
Pada bagian belakang totebag berisi teks tentang asal usul suku Betawi.
• Tote Bag Jakarta merupaka hasil produk dari kelompok 3 untuk proyek
pertama kami yang mengangkat tema kearifan lokal. Kelompok 3 diketuai oleh
Fastita Annisa Sutopo, dengan Alzarisqi Setiawan, Andhika Fahrezi, dan Gadis
Abbylia Soemodihardjo sebagai anggota
2. Ongol-Ongol Cokelat

Kami ingin mengenalkan Kembali maknan tradisional Betawi yaitu, ongol-ongol.


Kami memberikan modifikasi pada kue ongol-ongol dengan membaluri kue tersebut
dengan dark cooking chocolate agar bisa lebih cocok dengan lidah masyarakat muda
saat ini. Kami juga membuat bentuk kue ongol-ongol dengan menggunakan cetakan
kue agar produk kami bisa terlihat lebih menarik dan bisa mencuri perhatian
masyarakat.

• Tampilan Ongol-Ongol Cokelat

• Ongol-Ongol Kekinian merupakan hasil produk dari kelompok 2 untuk proyek


pertama kami yang mengangkat tema kearifan lokal. Kelompok 2 diketuai oleh
Indira Danastri Hadisoerjo, dengan Auliafera Amaliadewi, Raihana Syadza,
dan Shandyka Nanda Prasetya sebagai anggota nya.
3. Miniatur Rumah Adat Betawi

Sebagai generasi muda kita tidak boleh menyepelekan kebudayaan yang kita
miliki. Salah satu hal yang dapat dilakukan agar rumah adat Betawi tetap eksis
adalah dengan mengkombinasikan gaya arsitektur rumah adat Betawi dengan
gaya arsitektur rumah modern. Maka dari itu kami mempromosikan rumah
modern minimalis dengan ciri khas Betawi yang didesain dan dikembangkan
supaya lebih kekinian dan tidak ketinggalan zaman karena bentuknya yang
sederhana namun elegan dan mempunyai keunikan sendiri.

• Tampilan Miniatur Rumah Adat Betawi

Tampak Depan Tampak Samping

Unsur-unsur khas rumah adat Betawi yang kami terapkan pada rumah modern minimalis
diantaranya adalah :
1. Pintu

Pintu Rumah Kebaya Pintu Miniatur

Rata-rata rumah tradisional khas Betawi menggunakan dua daun pintu dan diberi ukiran.
Sedangkan pintu rumah modern saat ini lebih minimalis tanpa ada ukiran didalamnya.

2. Langkan

Langkan Rumah Kebaya Langkan Miniatur

Pagar penghalang setinggi pinggang biasanya sebagai pembatas antara teras dan luar
rumah.
3. Atap Rumah

Atap Rumah Kebaya Atap Miniatur

Rumah Kebaya mempunyai beberapa pasang atap. Apabila dililhat dari samping, atap
rumah akan terlihat berlipat-lipat seperti lipatan kebaya.

4. Teras

Teras Rumah Kebaya Teras Miniatur

Biasanya dibuat cukup luas karena dirancang sebagai area menerima tamu dan menjadi
tempat bersantai keluarga. Akan tetapi rumah modern saat ini ruang keluarga
ditempatkan di dalam rumah.
5. Gigi Balang

Gigi Balang Rumah Kebaya Gigi Balang Minatur

Salah satu ciri khas tetap rumah Betawi adalah terdapat hiasan pada pinggir atap.
Biasanya menggunakan ornamen gigi balang yang sangat lekat dengan karakter
masyarakat Betawi.

6. Pemilihan Warna

Warna Rumah Kebaya Warna Miniatur

Hal mendasar dalam desain rumah adat Betawi terkenal dengan warna-warninya dan
lebih didominasi dengan warna kuning dan hijau. Sedangkan rumah-rumah modern saat
ini pemilihan warnanya lebih minimalis cenderung memilih warna-warna seperti putih
dan abu-abu.
• Miniatur Rumah Adat Betawi merupakan hasil produk dari kelompok 6 untuk
proyek pertama kami yang mengangkat tema kearifan lokal. Kelompok 6
diketuai oleh Mohammad Kevin Alessandro Kurniawan, dengan Muhammad
Faris Naufal, Nur Tsabita Aqdami, dan Yazid Hibatullah Is,ad sebagai
anggotanya.
4. Miniatur Ondel-Ondel

Pada zaman dulu, ondel-ondel digunakan sebagai penolak bala dan penjaga kampung.
Biasanya ondel-ondel diarak saat ada wabah yang melanda kampung, selametan,
hajatan besar, atau sedekah bumi setelah panen raya.

Namun, belakangan ini kegunaan ondel-ondel sudah tidak sesuai fungsinya. Banyak
orang yang menggunakan ondel-ondel untuk kepentingan pribadi seperti mengamen di
jalanan. Saat ini ondel-ondel seperti sudah tidak lagi memiliki nilai sakral dalam
lingkup masyarakat. Kendati pun begitu, sebenarnya apa yang dilakukan para
pengamen jalanan juga dapat disebut sebagai melestarikan budaya, akan tetapi cara
yang mereka gunakan salah.

Oleh sebab itu, kami ingin mengenalkan kembali ondel-ondel sebagai warisan budaya
Betawi yang patut dilestarikan dengan menggunakan cara yang tepat. Karena kami
bangga memiliki ondel-ondel sebagai salah satu warisan budaya lokal Indonesia.

• Tampilan Miniatur Ondel-Ondel

• Miniatur Ondel-Ondel merupakan hasil produk dari kelompok 1 untuk proyek


pertama kami yang mengangkat tema kearifan lokal. Kelompok 1 diketuai oleh
Fauziah Maiya Zahra, dengan Destri Dea Safira, Farah Anindya Rahmah, dan
Rashya Nurrohman sebagai anggotanya.
5. Gantungan Kunci Onde-Ondel

Kami menggembangkan Ondel-ondel dengan menjadikannya barang yang


mengandung nilai jual didalamnya. Kami mengaplikasikan ondel-ondel menjadi
gantungan kunci, yang dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari tanpa
menghilangkan unsur budaya yang ada didalamnya. Hal ini bisa mengembangkan dan
mengingatkan kita betapa pentingnya budaya yang ada di Indonesia.

• Tampilan Gantungan Kunci Ondel-Ondel

• Gantungan Kunci Ondel-Ondel merupakan hasil produk dari kelompok 4 untuk


proyek pertama kami yang mengangkat tema kearifan lokal. Kelompok 4
diketuai oleh Ayu Sumirat Putri Mustika, dengan Alya Putri, Aulia Nur Islami
Putri Olivia, dan Sindea Nur Lailawati sebagai anggotanya.
6. Majalah Digital “IMMORTAL”

Seiring dengan kemajuan zaman, banyak media sudah tersedia untuk mendapatkan
informasi dengan mudah, maka harapan kami para pemuda akan lebih mudah
untuk mengakses majalah kami dan akan lebih mengenal banyak keindahan di
Indonesia melalui majalah digital kami. Kami juga berharap dengan mengemas
kebudayaan dalam bentuk majalah dapat meningkatkan minat literasi anak-anak
muda.

Maka dibuatlah majalah IMMORTAL yang mengangkat tema besar Bhinneka


Tunggal Ika. Majalah ini menyajikan banyak sub bab yang membahas
keberagaman dan keunikan yang ada di Indonesia.

• Tampilan Majalah Digital IMMORTAL

tampilan sampul depan

• Majalah IMMORTAL merupakan hasil produk dari proyek kedua kami


yang mengangkat tema kebhinnekaan global. Pembuatan majalah ini
dipimpin oleh 3 sekretaris, yang berkoordinasi dengan para redaktur dari
divisi teks, desain, foto, dan lengkap dengan manajer promosi. Berikut
adalah susunan kepanitiaan dari majalah IMMORTAL :
6.1 SUSUNAN KEPANITIAAN PEMBUATAN MAJALAH IMMORTAL

1. Sekretaris :
Keira Ayuni Taqiyya
Nashif Aditya Azis
Nur Tsabita Aqdami

2. Redaktur Teks :
Nasywa Azhar Ramadhan
Andhika Fahrezi
Muhammad Reza Juliansyah

3. Redaktur Desain :
Gadis Abbylia Soemodihardjo
Anip Sapitroh
Ayu Sumirat Putri Mustika

4. Redaktur Foto :
Flicka Hasna Hamida
Oriza Maharani
Tiara Nabasa Wahyuningtyas

5. Manajer Promosi :
Raihana Syadza
Rifda Alifah
Aulia Nur Islami Putri Olivia
6. Reporter :
Alya Putri
Deazhar Revangga
Fastita Annisa Sutopo
Fauziah Maiya Zahra
Razi Aditya Rahmanto
Shandyka Nanda Prasetya
Yazid Hibatullah Is,ad

7. Desainer Grafis:
Alzarisqi Setiawan
Farah Anindya Rahmah
Indira Danastri Hadisoerjo
Mohammad Kevin Alessandro Kurniawan
Muhammad Faris Naufal
Muhammad Ghassan Sheehan
Rifqi Apriansyah

8. Fotografer :
Aqil Rabbani Bintoro Adjie
Auliafera Amaliadewi
Destri Dea Safira
Dio Ramadhan
Rashya Nurrohman
Sindea Nur Lailawati
Yudha Putra Prawira
I.II Dekorasi Booth Pameran

Kegiatan mendekorasi booth dilakukan oleh seluruh bantuan anggota kelas untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Kerjasama dan banyak koordinasi dilakukan dalam
kegiatan dekorasi ini. Peran dari walikelas dan juga WOTK juga sangat besar dalam
mendukung kelancaran dari pameran ini. Berikut adalah dokumentasi dari kegiatan
dekorasi booth pameran kelas XC :
II. PELAKSANAAN KEGIATAN

II.I Hasil Dekorasi dan Penjualan Produk Hasil Proyek Pertama


II.II Penampilan Kelas XC

Kelas XC membawakan penampilan paduan suara dan peragaan busana pakaian


tradisional Betawi. Berikut dokumentasi dari penampilan kelas XC :

Link video penampilan : https://drive.google.com/drive/folders/1-


hbjPkZvkGuRMhlCrQT8umGDaW67VXEr

Anda mungkin juga menyukai