Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

PENCEGAHAN BULLYING
“MEREKA BUTUH DUKUNGAN KITA”
(Sutradara, Penulis, Produser, Editor : Maria Helena Kristianti Wangge)

SINOPSIS :
Bullying yang paling menyakitkan adalah bullying lewat ujaran kebencian. Mengapa
demikian? Karena ujaran akan masuk ke dalam hati korban dan menjadi rasa takut dan rasa
benci terhadap diri sendiri. Karena itu, keinginan untuk mengakhiri hidup begitu besar.
Bukannya turut meredakan, semesta malah semakin memperbesar rasa patah hatinya. Bola-
bola kertas menggambarkan bentuk ketidakpedulian, kecemoohan, patah hati, dan rasa
kecewa yang akhirnya membuat korban semakin nekat mengakhiri hidupnya. Sebagai rekan
sejawatnya, alangkah lebih baiknya jika tangan kita turut menarik mereka dalam hal baik,
memberikan dukungan serta memberi tahu padanya bahwa masih ada yang peduli terhadap
mereka.
Jadi, apakah kamu bisa menjaga ujarmu demi menyelamatkan nyawanya?
Apakah ujaranmu adalah sahabat, atau justru musuh bagi mereka?
Pikirkanlah itu!

PEMAIN
1. Korban bullying : Maria Helena Kristianti Wangge
2. Tokoh bully suara 1 : Intan Oktavia Firnanda
3. Tokoh bully suara 2 : Intan Dyah Permata
4. Tokoh bully suara 3 : Maria Helena Kristianti Wangge
5. Tokoh bully suara 4 : Sekar Puji Rahajeng
6. Tokoh penyemangat suara 1 : Intan Oktavia Firnanda
7. Tokoh penyemangat suara 2 : Sekar Puji Rahajeng
8. Tokoh penyemangat suara 3 : Intan Dyah Permata
9. Teman korban bullying : Intan Dyah Permata
SCENE 1
Memperlihatkan layar hitam bertuliskan judul dari iklan yang disajikan. Terdapat efek nyala-
mati yang menandai bahwa iklan ini bersifat informasi penting dan memiliki urgensi tinggi
bagi penonton. Terdapat juga suara lonceng yang memberikan efek seram. Di sisi lain
lonceng menandakan benda yang digunakan untuk memperingatkan sesuatu.
SCENE 2
Layar hitam bertuliskan identitas pembuat iklan dengan diberi efek suara yang mengejutkan
penonton.
SCENE 3
Korban bullying berjalan dengan langkah lelah dan penuh depresi menuju pegangan tangga.
Ada efek suara hentakan kaki untuk menambah efek ketegangan bagi penonton. Saat sudah
sampai pegangan tangga, korban bullying memegang pegangan itu dengan ragu kemudian
melihat ke bawah setinggi apa medan yang hendak ia lalui saat bunuh diri nanti.
SCENE 4
Layar hitam dengan beberapa cacian. Beberapa cacian dituliskan dengan tulisan yang tebal
dan tulisan dibuat kapital. Hal ini menandakan bahwa hinaan itu begitu jahat dan sangat
melukai korban korban bullying. Hinaan dituliskan dengan pola melingkar, menandakan
bahwa hinaan itu melingkari isi pikiran korban yang akhirnya membuat korban depresi.
Caciannya yang diberikan sebagai berikut :
Suara bully 1 : “Ga berguna!”
Suara bully 2 : “Tidak tahu diuntung!”
Suara bully 3 : “Mampus lu, mati aja lu!”
Suara bully 1 : “Ga tau diuntung!”
Suara bully 2 : “Dasar buruk!”
Suara bully 1 : “Dasar beban keluarga!”
Suara bully 2 : “Gendut, lu!”
Suara bully 3 : “Wooo, mati aja lu, woooo!”
Suara bully 4 : “Tolol!”
SCENE 5
Korban bullying nampak begitu yakin untuk mengakhiri hidup. Saat hendak melakukan aksi
itu, ia justru mendapat lemparan bola kertas. Lemparan bola kertas merepresentasikan bahwa
ketidakpedulian, kecemoohan, dan rasa sakit hati yang semakin dalam yang justru didapatkan
oleh semesta.
SCENE 6
Adegan menunjukkan tokoh yang dengan gemetar hendak melakukan aksi bunuh diri.
Adapun efek suara detak waktu yang menambah efek ketegangan bagi penonton.
SCENE 7
Adegan dilanjutkan dengan layar error warning berbentuk kontak warna-warni. Kemudian
dilanjutkan dengan layar hitam bertuliskan ‘Andai waktu diputar' yang menandakan bahwa
andai saja waktu diputar dan aksi bunuh diri tidak jadi dilakukan. Kalimat ‘Andai waktu
diputar' juga menandakan proses flashback yang hendak ditunjukkan pada adegan berikutnya.
SCENE 8
Ditunjukkan pengulangan aksi bunuh diri korban bullying. Di mana korban bullying dengan
gemetar saat hendak melakukan bunuh diri.
SCENE 9
Ditunjukkan tangan teman korban bullying yang menarik korban bullying yang hendak bunuh
diri. Tarikan tangan merepresentasikan dukungan dan kepedulian yang diberikan semesta
untuk mengembalikan semangat korban bullying.
SCENE 10
Dilanjutkan kembali dengan layar hitam bertuliskan dukungan-dukungan dari teman-teman
korban bullying. Font atau gaya tulisan dari dukungan tersebut dibuat melengkung
menandakan pelukan atau rangkulan untuk menuju keakraban. Adapun suara piano yang
terdengar melantun dengan romantis. Kalimat-kalimat dukungan yang diberikan adalah :
Penyemangat suara 1 : “Kamu kenapa?”
Penyemangat suara 2 : “Ayo semua bisa diperbaiki!”
Penyemangat suara 1 : “Semangat, ya! Kamu tidak seburuk yang mereka bilang.”
Penyemangat suara 3 : “Kita selalu sama kamu, kok!”
Penyemangat suara 2 : “Sekarang kamu sama kita aja, ya!”
Penyemangat suara 1 : “Jangan sendirian lagi, ya?”
Penyemangat suara 1,2 dan 3 : “Janji?”
Korban bullying : “Iya, janji!”
SCENE 11
Layar hitam dengan efek suara mesin ketik yang menuliskan nasihat akhir dari iklan layanan
masyarakat. Nasihat tersebut adalah, “Pikir!”, “Apakah ujarannmu adalah sahabat mereka?”,
“Atau malah musuh mereka?” dan “Mereka hanya butuh dukunganmu!”

Anda mungkin juga menyukai