Anda di halaman 1dari 5

SOAL LATIHAN UKOM

ETIKA, MORAL, PROF GIZI


1. Wilayah Kota Z mempunyai prevalensi gizi buruk tinggi pada balita. Kepala dinas kesehatan
menugaskan nutrisionis untuk memimpin program penanggulangan gizi buruk. Nutrisionis
tersebut melakukan supervisi kepada bahwahan sesuai aturan yang berlaku.
Apa tahap yang sesuai pada kasus tersebut?
a. Melakukan monitoring dan evaluasi
b. Membuat perencanaan program
c. Mencari determinan faktor
d. Melakukan intervensi
e. Assessmen lapangan

2. Nyonya A berusia 50 tahun dating ke pelayanan konseling gizi dan dietetic dengan membawa
leaflet pedoman gizi yang diperoleh dari rumah sakit di luar negeri. Nyonya A meminta
nutrisionis menyusunkan menu sesuai pedoman gizi yang dibawanya. Menurut hasil analisis
nutrisionis, pedoman gizi tersebut tidak sesuai dengan kondisi Nyonya A.
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh nutrisionis?
a. Menolak membuatkan menu tanpa memberikan alasan
b. Melakukan konseling dengan cepat sesuai yang diinginkan
c. Menjelaskan bahwa pedoman gizi yang dibawa sudah tidak update
d. Memberikan konseling sesuai standar rumah sakit tanpa memperhatikan pedoman gizi
dari luar negeri
e. Menjelaskan bahwa pedoman gizi tersebut tidak sesuai dan menyarankan untuk dilakukan
assessmen ulang sesuai kondisinya

3. Kakek B berusia 65 tahun sudah 10 tahun menderita Diabetes Mellitus. Kakek B rutin
berkunjung ke pojok gizi untuk mendapatkan daftar menu bulanan. Pada saat peemriksaan
fisik, nutrisionis menemukan luka basah terbuka pada telapak kaki kanan. Nutrisionis merujuk
kakek ke Balai Pengobatan Umum Puskesmas A.
Mengapa nutrisionis merujuk pasien kepada dokter?
A. Pasien perlu obat dari dokter
B. Saling menghargai antar profesi
C. Pelayanan terpadu menjadi SOP Puskesmas
D. Nutrisionis melaporkan menu bulanan kepada dokter
E. Pasien mengalami luka berkaitan dengan neuropati DM

4. Seorang sajana gizi setelah memperoleh surat tanda registrasi bekerja sebagai tenaga gizi.
Menurut Peraturan Menteri kesehatan RI No. 26 tahun 2013 menyebutkan adanya 4 (empat)
jenis tenaga di bidang gizi.
Apakah jenis tenaga gizi yang sesuai untuk kategori tenaga gizi tersebut?
a. Ahli madya gizi
b. Registered dietitian
c. Tenaga Pelaksana Gizi
d. Registered nutritionist
e. Technical Register Dietitian

5. Bappenas menyusun rekomendasi program dalam penanganan masalah gizi dengan


melibatkan beberapa kementrian. Kementrian V, W, X, Y, dan Z secara berturut-turut
memiliki program penganekaragaman pangan, pembangunan rumah murah, peningkatan
ekonomi keluarga, transmigrasi, dan kesehatan.
Kementrian apa yang memiliki program untuk mendukung intervensi sensitif dalam
mengatasi masalah gizi?
a. Kementrian V, W, dan X
b. Kementrian V, W, dan Y
c. Kementrian V, W, dan Z
d. Kementrian W, X, dan Y
e. Kementrian W, X, dan Z

6. Seorang nutrisionis diundang oleh Walikota untuk memberikan pendidikan gizi kepada ibu-
ibu TP-PKK di Kecamatan Z tentang anemia pada ibu hamil. Kegiatan ini dilakukan dalam
rangka perayaan gizi nasional di Kabupaten X.
Pada tingkatan unjuk kerja apakah kegiatan nutrisionis tersebut?
a. Menyelia
b. Membantu
c. Mengelola
d. Mengamati
e. Melaksanakan

7. Seorang nutrisionis selain bertugas di rumah sakit, sering kali juga melakukan sosialisasi
tentang “sarapan sehat sebelum jam Sembilan pagi” di kalangan ibu-ibu PKK di kelurahan.
Berdasarkan naskah etika profesi gizi, mandate dari bagian manakah yang dilaksanakan oleh
nutrisionis tersebut?
a. Mukadimah
b. Kewajiban umum
c. Kewajiban terhadap klien
d. Kewajiban terhadap mitra kerja
e. Kewajiban terhadap masyarakat

8. Seorang nutrisionis di Desa Z diminta rekannya seorang bidan untuk menyuntikkan vitamin K
pada bayi yang baru dilahirkan, Hal ini dilakukan karena kekurangn tenaga medis. Nutrisionis
tersebut merasa mampu melakukannya.
Mandat bagian manakah yang dilanggar oleh nutrisionis tersebut?
a. Kewajiban umum
b. Kewajiban terhadap klien
c. Kewajiban terhadap mitra kerja
d. Kewajiban terhadap diri sendiri
e. Kewajiban terhadap masyarakat

9. Pada suatu kabupaten diketahui asupan protein ibu hamil masih rendah. Masyarakat setempat
sangat mempercayai bahwa konsumsi makanan yang anyir akan menurunkan kualitas ASI.
MAsayrakat sangat takut melanggar kepercayaan yang telah diwariskan turun temurun.
Apa yang daoat dilakukan nutrisionis pada kasus tersebut?
a. Melakukan kunjungan rumah ke masing-masing ibu hamil
b. Menghargai dan menghormati budaya yang telah berkembang
c. Melakukan penyuluhan mengenai gizi seimbang pada ibu hamil
d. Mengadvokasi tokoh masyarakat untuk dapat meluruskan kepercayaan masyarakat
e. Mengadvokasi pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan melarang kepercayaan tersebut
berkembang

10. Data Dinas Kesehatan menunjukkan prevalensi GAKY pada anak sekolah di Kabupaten X
sebesar 30%. Intervensi yang dilakukan oleh nutrisionis adalah memberikan edukasi gizi
tentang pentingnya garam beryodium.
Apa bentuk kewajiban nutrisionis terhadap warga dari kasus diatas?
a. Melaksanakan standar profesi yang telah ditetapkan
b. Memberikan pelayanan gizi prima, cepat, dan akurat
c. Memperkaya pengetahuan dalam menjalankan profesinya
d. Menjadi pendidik dan pengabdi masayarakat yang sebenarnya
e. Memahami keterbatasannya dan bekerjasama dengan pihak lain

11. Kabupaten Y adalah wilayah endmis GAKY tingkat sedang. Seorang nutrisonis melakukan
pemantauan konsumsi garam yodium di daerah itu. Hasilnya: 84% keluarga di daerah
tersbeut telah mengonsumsi garam beryodium secara rutin. Dari penelitian mutu garam
konsumsi, semua sudah beryodium, namun 90% contoh garam berkadar yodium dibawah 15
ppm.
Apa saran nutrisionis kepada pemerintah daerah dan pusat?
a. Pemberian advokasi tentang garam beryodium
b. Peningkatan impor garam beryodium dari luar negeri
c. Peningkatan pengawasan mutu garam di tingkat pasar
d. Peningkatan konsumsi garam beryodium dalam keluarga
e. Sossialisasi dteeksi mutu garam beryodium di rumah tangga

12. Nutrisionis B melakukan monitoring pada pasien di bangsal isolasi temoatnya dirawat.
Pasien terdiagnosis HIV-AIDS dengan komplikasi TB Paru. Selesai melakukan monitoring,
nutrisionis bertemu dengan sahabat karibnya yang juga tetangga dari pasien, mereka terlibat
pembicaraan tentang pasien, hingga muncul pertanyaan tentang apa penyakit pasien.
Apa yang sebaiknya dilakukan nutrisionis?
a. Menjelaskan penyakit yang diderita pasien
b. Mengatakan bahwa diagnosis pasien belum tegak
c. Menyebutkan penyakit pasien namun diarang menyebarluaskan
d. Meninformasikan bahwa penyakit pasien menular sehingga perlu menjaga jarak
e. Menginformasikan bahwa nutrisionis tidak berwenang memberitahukan penyakit

13. Puskesmas X memiliki beberapa petugas kesehatan yang berperan melayani kegiatan
tumbuh kembang balita, antenatal care (ANC), imunisasi, dan balita gizi buruk. Ketika akan
diadakan suatu acara pelatihan kesehatan mengenai gizi ibu dan balita, semua petugas
kesehatan (dokter, perawat, dan nutrisionis) merasa bahwa materi tersebut wewenang
mereka.
Apa pemecahan masalah yang harus dilakukan agar tercapai International Professional
Collaboration (IPC)?
a. Meminta dokter untuk membagi peran secara adil
b. Menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada kebijakan puskesmas
c. Meyerahkan permasalahan mengenai ibu hamil kepada dokter dan perawat
d. Menyamakan persepsi mengenai peran masing-masing tenaga kesehatan
e. Menyerahkan permasalahan mengenai bayi dan balita kepada dokter dan nutrisionis

14. Juru masak di sebuah restoran waralaba membutuhkan tambahan gula pasir dengan segera
sedangkan gula pasir masih disimpan dalam gudang. Pada saat itu petugas gudang sedang
mengikuti pelatihan kemudian juru masak meleporkan kepada nutrisionis.
Apa saran yang tepat diberikan oleh nutrisionis?
a. Meminta juru masak membeli gula pasir di took
b. Menizinkan juru masak mengambil keputusan sendiri
c. Mengizinkan juru masak mengambil dan mencatatnya dalam kartu stok
d. Meminta juru masak menunggu petugas gudang sampai pelatihan selesai
e. Meminta juru masak menghubungi petugas gudang untuk mengambilkan gula pasir

15. Seorang nutrisionis di asralam sekolah sedang melakukan survei daya terima makanan yang
disajikan. Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis dan diolah. Semua prosedur telah
dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai metode yang benar namun nutrisionis tidak
memberikan informasi yang jelas kepada responden tentang tujuan survei.
Apa kaidah yang dilanggar oleh nutrisionis pada kasus diatas?
a. Etika sopan santun
b. Etika komunikasi
c. Etika profesi gizi
d. Etika penelitian
e. Etika sosial

16. Kepala instalasi gizi Rumah Sakit (RS) X menerima tamu seorang sales makanan parenteral
yang mempromosikan produk dan menjanjikan tiket liburan ke Lombok jika rumah sakit
tersebut memakai produknya. Kepala instalasi gizi menanggapi bahwa rumah sakit tersebut
telah menjalankan prosedur pengadaan barang sesuai ketentuan.
Apa karakter yang ditunjukkan oleh kepala instalasi gizi terebut?
a. Jujur
b. Santun
c. Cerdas
d. Ramah
e. Percaya diri

Anda mungkin juga menyukai