Laprak 2 Ergonomi
Laprak 2 Ergonomi
LAPORAN PRAKTIKUM
ERGONOMI
(2. Handgrip)
NPM : 240110200084
2.1 Definisi
Kekuatan merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot untuk bekerja
dan menahan beban maksimal (Friedrich, 1969). Sajoto (1995) menyatakan bahwa
kekuatan adalah kemampuan otot dalam menerima beban kerja. Kekuatan
melibatkan penggunaan daya maksimal yang dikerahkan oleh sekelompok otot
dalam melawan beban atau tekanan (Sugiyanto, 1998). Menurut Harsono (1988),
kekuatan adalah kemampuan otot untuk menghasilkan tahanan. Dengan demikian,
kekuatan merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot yang dapat
berkontraksi secara maksimal untuk menahan dan menerima beban dalam usaha
yang maksimal.
Untuk kekuatan genggam tangan, hal ini merujuk pada kemampuan otot
atau sekelompok otot bagian atas tubuh untuk berkontraksi dan menahan beban
secara maksimal. Kekuatan genggam tangan sangat penting karena hampir semua
perkakas kerja membutuhkan kekuatan genggam dan gerakan berulang-ulang. Jika
tidak dikendalikan, hal ini dapat menyebabkan kelelahan kerja atau Repetition
Strain Injury, yang merupakan rasa nyeri atau ngilu akibat beban kerja yang
berulang-ulang. Terutama ketika sebagian besar gaya yang diperlukan adalah
Maximum Voluntary Contraction (MVC), yaitu kontraksi otot maksimum. Hal ini
terjadi karena kekuatan genggam tangan jauh lebih kuat daripada kekuatan jari
tangan. Kekuatan genggam tangan merupakan bagian penting dari kekuatan tangan
dan diterapkan saat menarik atau menahan objek.
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Grip Strength
Faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan genggam tangan bergantung pada
empat hal, yaitu;
a. Jenis tangan yang dipakai (kanan atau kiri)
b. Jenis kelamin
c. Usia
d. Penggunaan sarung tangan (gloves) yang akan menyebabkan hilangnya 25% Grip
Strength atau kekuatan genggam.
2.3 Hubungan antara diameter genggam dan kekuatan genggam
Untuk mengurangi kelelahan kerja, penting untuk menjaga keseimbangan
antara kekuatan genggam dan ukuran pegangan. Salah satu cara terbaik untuk
melakukannya adalah dengan mengukur lebar genggaman yang dapat
menghasilkan kekuatan genggam maksimum. Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Petrovsky (1980) melibatkan 14 pria dan 8 wanita untuk mengukur kekuatan
genggam isometrik maksimum atau MVC (kontraksi otot maksimum tanpa
gerakan). Setiap subjek diukur MVC pada berbagai lebar genggaman tangan.
Hasilnya menunjukkan bahwa lebar genggaman optimum untuk pria berada dalam
rentang 5-6 cm, sementara untuk wanita berada dalam rentang cm. Penelitian lain
juga menunjukkan efek yang sama pada kekuatan genggam pilot. Sebagai contoh,
genggaman pada lebar 6.35 cm dapat menghasilkan kekuatan genggam tangan
sebesar 146 pound (66.22 Kg) tanpa menggunakan sarung tangan, sedangkan
dengan menggunakan sarung tangan hanya menghasilkan 105 pound (47.63 Kg).
Dari dua kondisi genggaman dengan lebar yang sama, penggunaan sarung
tangan dapat mengurangi kekuatan genggam sebesar 28.1%. Persentase
pengurangan kekuatan genggam akibat penggunaan sarung tangan akan bervariasi
tergantung pada lebar genggaman tangan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa diameter genggam dan kekuatan genggam memiliki hubungan berbanding
terbalik, artinya semakin besar diameter genggam, semakin kecil kekuatan
genggamnya.
2.4 Penggunaan Data Grip Strength
Data untuk kekuatan genggam tangan digunakan dalam banyak hal, termasuk
dalam perancangan industri, perancangan peralatan dan dalam menentukan
perkembangan dalam pemulihan pasien medis. Kekuatan yang dikeluarkan oleh
tangan dapat digunakan untuk menggambarkan stress atau tegangan yang diterima
oleh tangan pengguna alat. Data hasil test ini dapat menjadi salah satu faktor yang
mengarah pada perkembangan ilmu dalam penanganan wvork-related
musculoskeletal di sorders (WRMSDS). Dengan menggunakan prinsip
pendesainan yang tepat dalam merancang peralatan dan tempat kerja yang
melibatkan kekuatan genggaman tangan dapa meminimalisir terjadinya cedera pada
bagian alat gerak atas di tempat kerja. (Noor Rahimi, 2007).
BAB III
METODOLOGI
HASIL PRAKTIKUM
B. Nama : Ghani
Tabel 2. Hasil Pengukuran Ghani
C. Nama : Fauzi
E. Nama : Radit
Tabel 5 . Hasil Pengukuran Radit
F. Nama : Rafli
Tabel 6. Hasil Pengukuran Rafli
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Kekuatan genggaman tangan adalah suatu metoda umum yang digunakan
dalam pengukuran kekuatan ekstremitas atas. Alat yang digunakan untuk
mengukur kekuatan genggaman ialah analog hand dynamometer.
2. Kekuatan genggam dipengaruhi oleh diameter tangan operator. Semakin
besar diameter genggaman maka peluang menggenggam lebih besal
sehingga kekuatan yang dihasilkan juga semakin besar.
3. Posisi saat menggenggam juga mempengaruhi kekuatan genggaman yang
dihasilkan. Ketika dalam posisi berdiri kekuatan yang dihasilkan lebih
pesar, karena ketika berdiri energi yang digunakan juga maksimal.
6.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini adalah praktikan seharunya melakukan
pengukuran dengan baik agar alat ukur yang digunakan tidak rusak.
DAFTAR PUSTAKA