Anda di halaman 1dari 13

Nilai:

LAPORAN PRAKTIKUM
ERGONOMI
(2. Handgrip)

Nama : Fauzi Bachtiar Gustia

NPM : 240110200084

Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 30 Mei 2023

Jam : 09.30 -12.00 WIB

Asisten Praktikum : Bintang Angelica Natalya

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika melakukan pekerjaan yang melibatkan tangan, sangat penting untuk
memperhitungkan kekuatan genggaman tangan terhadap perkakas yang digunakan
di lingkungan kerja. Hal ini sangat berhubungan dengan kenyamanan bekerja dan
peningkatan produktivitas di perusahaan. Aktivitas seperti menggapai, memegang,
mengangkut, dan menggerakkan benda-benda merupakan hal-hal dasar dalam
kehidupan sehari-hari. Penggunaan kekuatan genggaman tangan berpengaruh pada
kenyamanan dalam mengangkat dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti
memasak, mengangkat benda berat, mengemudi, membuka pintu, atau membuka
botol.
Kekuatan tangan untuk kegiatan sehari-hari umumnya penting bagi orang
dewasa yang aktif dalam melakukan tugas-tugas yang melibatkan gerakan
berulang, kekakuan, dan penggunaan gaya genggaman yang kuat. Hal ini
berhubungan dengan kelelahan, ketidaknyamanan, dan cedera pada tangan atau
pergelangan tangan. Hampir semua perkakas kerja membutuhkan kekuatan
genggaman tangan secara berulang-ulang, terutama perkakas yang dipegang tangan
dan memerlukan kekuatan tangan untuk mengendalikannya. Penggunaan perkakas
tersebut dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan keluhan seperti rasa
nyeri atau ngilu akibat beban kerja berulang yang disebut Repetition Strain Injury.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi kelelahan dengan
melakukan pengukuran kekuatan genggaman tangan. Data pengukuran ini
digunakan untuk membuat desain perkakas yang dapat mengurangi rasa ngilu dan
nyeri saat digunakan. Penggunaan kekuatan genggaman tangan yang salah atau
tidak tepat dapat menyebabkan beberapa penyakit. Oleh karena itu, penting untuk
mempelajari konsep kekuatan genggaman agar dapat mengurangi nyeri otot akibat
posisi tangan yang salah, pekerjaan berulang-ulang, dan kontraksi otot yang terlalu
kuat. Dengan memperhatikan kekuatan genggaman, dapat meningkatkan
pembuatan dan desain benda kerja yang lebih baik.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan genggam yang
diperlukan untuk desain dan perancangan suatu produk.
2. Mengetahui penggunaan data grip strength dalam perancangan produk
maupun stasiun kerja.
3. Mengetahui hubungan antara diameter genggaman yang diperlukan untuk
perancangan produk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Kekuatan merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot untuk bekerja
dan menahan beban maksimal (Friedrich, 1969). Sajoto (1995) menyatakan bahwa
kekuatan adalah kemampuan otot dalam menerima beban kerja. Kekuatan
melibatkan penggunaan daya maksimal yang dikerahkan oleh sekelompok otot
dalam melawan beban atau tekanan (Sugiyanto, 1998). Menurut Harsono (1988),
kekuatan adalah kemampuan otot untuk menghasilkan tahanan. Dengan demikian,
kekuatan merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot yang dapat
berkontraksi secara maksimal untuk menahan dan menerima beban dalam usaha
yang maksimal.
Untuk kekuatan genggam tangan, hal ini merujuk pada kemampuan otot
atau sekelompok otot bagian atas tubuh untuk berkontraksi dan menahan beban
secara maksimal. Kekuatan genggam tangan sangat penting karena hampir semua
perkakas kerja membutuhkan kekuatan genggam dan gerakan berulang-ulang. Jika
tidak dikendalikan, hal ini dapat menyebabkan kelelahan kerja atau Repetition
Strain Injury, yang merupakan rasa nyeri atau ngilu akibat beban kerja yang
berulang-ulang. Terutama ketika sebagian besar gaya yang diperlukan adalah
Maximum Voluntary Contraction (MVC), yaitu kontraksi otot maksimum. Hal ini
terjadi karena kekuatan genggam tangan jauh lebih kuat daripada kekuatan jari
tangan. Kekuatan genggam tangan merupakan bagian penting dari kekuatan tangan
dan diterapkan saat menarik atau menahan objek.
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Grip Strength
Faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan genggam tangan bergantung pada
empat hal, yaitu;
a. Jenis tangan yang dipakai (kanan atau kiri)
b. Jenis kelamin
c. Usia
d. Penggunaan sarung tangan (gloves) yang akan menyebabkan hilangnya 25% Grip
Strength atau kekuatan genggam.
2.3 Hubungan antara diameter genggam dan kekuatan genggam
Untuk mengurangi kelelahan kerja, penting untuk menjaga keseimbangan
antara kekuatan genggam dan ukuran pegangan. Salah satu cara terbaik untuk
melakukannya adalah dengan mengukur lebar genggaman yang dapat
menghasilkan kekuatan genggam maksimum. Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Petrovsky (1980) melibatkan 14 pria dan 8 wanita untuk mengukur kekuatan
genggam isometrik maksimum atau MVC (kontraksi otot maksimum tanpa
gerakan). Setiap subjek diukur MVC pada berbagai lebar genggaman tangan.
Hasilnya menunjukkan bahwa lebar genggaman optimum untuk pria berada dalam
rentang 5-6 cm, sementara untuk wanita berada dalam rentang cm. Penelitian lain
juga menunjukkan efek yang sama pada kekuatan genggam pilot. Sebagai contoh,
genggaman pada lebar 6.35 cm dapat menghasilkan kekuatan genggam tangan
sebesar 146 pound (66.22 Kg) tanpa menggunakan sarung tangan, sedangkan
dengan menggunakan sarung tangan hanya menghasilkan 105 pound (47.63 Kg).
Dari dua kondisi genggaman dengan lebar yang sama, penggunaan sarung
tangan dapat mengurangi kekuatan genggam sebesar 28.1%. Persentase
pengurangan kekuatan genggam akibat penggunaan sarung tangan akan bervariasi
tergantung pada lebar genggaman tangan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa diameter genggam dan kekuatan genggam memiliki hubungan berbanding
terbalik, artinya semakin besar diameter genggam, semakin kecil kekuatan
genggamnya.
2.4 Penggunaan Data Grip Strength
Data untuk kekuatan genggam tangan digunakan dalam banyak hal, termasuk
dalam perancangan industri, perancangan peralatan dan dalam menentukan
perkembangan dalam pemulihan pasien medis. Kekuatan yang dikeluarkan oleh
tangan dapat digunakan untuk menggambarkan stress atau tegangan yang diterima
oleh tangan pengguna alat. Data hasil test ini dapat menjadi salah satu faktor yang
mengarah pada perkembangan ilmu dalam penanganan wvork-related
musculoskeletal di sorders (WRMSDS). Dengan menggunakan prinsip
pendesainan yang tepat dalam merancang peralatan dan tempat kerja yang
melibatkan kekuatan genggaman tangan dapa meminimalisir terjadinya cedera pada
bagian alat gerak atas di tempat kerja. (Noor Rahimi, 2007).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.3.1 Alat
Alat yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah Handgrip Dynamometer
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikkum kali ini adalah objek orang.
3.2 Prosedur Praktikum
Prosedur yang harus dilakukan pada praktikum kali ini adalah:
1. Mempersiapkan alat ukur yaitu Hand Dynamometer
2. Melakukan pengukuran genggaman praktikan yang menjadi objek secara
bergantian yaitu kanan dan kiri sesuai posisi yang telah ditentukan
3. Melakukan istirahat setelah selesai melakukan pengukuran kekuatan handgrip.
BAB IV

HASIL PRAKTIKUM

4.1 Hasil Pengukuran Handgrip Dynamometer


A. Nama : Galang
Tabel 1. Hasil Pengukuran Galang
Keterangan No. Kanan Kiri
1 36.4 29.9
Berdiri 2 39.7 40
3 37.8 35.7
1 29.8 25.4
Duduk 2 35 28.4
3 31.5 27.8

B. Nama : Ghani
Tabel 2. Hasil Pengukuran Ghani

Keterangan No. Kanan Kiri


1 46.8 46.2
Berdiri 2 48.7 44.6
3 43.5 47.2
1 43.5 42
Duduk 2 40.2 39.2
3 42.2 39.6

C. Nama : Fauzi

Tabel 3. Hasil Pengukuran Fauzi

Keterangan No. Kanan Kiri


1 47.9 39.7
Berdiri 2 45.4 36.7
3 44.5 37
1 41.1 31
Duduk 2 45.6 34.2
3 40.4 30.4
D. Nama : Nurrohman

Tabel 4. Hasil Pengukuran Nurrohman

Keterangan No. Kanan Kiri


1 36.1 39.7
Berdiri 2 45.4 36.7
3 44.5 37
1 33.5 29.5
Duduk 2 32.2 31.2
3 23.9 32.8

E. Nama : Radit
Tabel 5 . Hasil Pengukuran Radit

Keterangan No. Kanan Kiri


1 32.3 30.2
Berdiri 2 28.1 28.7
3 37.6 25.3
1 29.8 28.8
Duduk 2 32.2 34.5
3 27.1 29.8

F. Nama : Rafli
Tabel 6. Hasil Pengukuran Rafli

Keterangan No. Kanan Kiri


1 30.5 26.5
Berdiri 2 26.7 26.4
3 28.2 31.2
1 25.2 39.5
Duduk 2 23.8 31.2
3 23 32.8
G. Nama : Shabira

Tabel 7. Hasil Pengukuran Shabira

Keterangan No. Kanan Kiri


1 26.6 24.1
Berdiri 2 26.6 22.8
3 30.5 29.8
1 22.8 23.6
Duduk 2 23.9 19.6
3 19.9 17.9
BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, akan dibahas tentang kekuatan genggaman tangan.


Kekuatan genggaman dilakukan dengan menggunakan sampel 7 orang. Dimulai
dengan posisi berdiri dengan 3 posisi tangan yaitu ke bawah, ke depan lurus dan
ke depan di tekuk tangan kiri dan kanan .Denga posisi duduk juga sama seperti
berdiri tangannya. Pengukuran kekuatan genggaman ini menggunakan alat
handgrip dyanamometer. Pengukuran ini bertujuan agar dapat mengendalikan
perkakas dengan baik, dan dalam jangka waktu yang terukur pada saat melakukan
pekerjaan.
Selanjutnya, dilakukan pengukuran genggaman pada 7 orang 6 laki laki 1
perempuan sampel meliputi posisi duduk dan berdiri. Setelah melakukan
pengukurn dengan 7 orang sempel hasil yang diperoleh dari praktikum ini
menunjukan bahwa setiap praktikkan memiliki kekuatan genggaman yang
bervariasi.Baik dalam posisi berdiri ataupun duduk, dimana Ketika menggenggam
dalam posisi duduk kekuatan genggamanya lebih besar dibandingkan Ketika posisi
menggenggam saat berdiri. Dan pengaruh tangan kanan dan kiri juga
mempengaruhi kekuatan yang dihasilkan. Kebanyakan orang memiliki kekuatan
genggam yang lebih besar dengan menggunakan tangan kanan.Karena aktivitas
yang dilakukan setiap hari ialah menggunakan tangan kanan.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Kekuatan genggaman tangan adalah suatu metoda umum yang digunakan
dalam pengukuran kekuatan ekstremitas atas. Alat yang digunakan untuk
mengukur kekuatan genggaman ialah analog hand dynamometer.
2. Kekuatan genggam dipengaruhi oleh diameter tangan operator. Semakin
besar diameter genggaman maka peluang menggenggam lebih besal
sehingga kekuatan yang dihasilkan juga semakin besar.
3. Posisi saat menggenggam juga mempengaruhi kekuatan genggaman yang
dihasilkan. Ketika dalam posisi berdiri kekuatan yang dihasilkan lebih
pesar, karena ketika berdiri energi yang digunakan juga maksimal.

6.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini adalah praktikan seharunya melakukan
pengukuran dengan baik agar alat ukur yang digunakan tidak rusak.
DAFTAR PUSTAKA

Nurmianto, Ek0. 19%6. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT


Guna Widya
Rahimi, Noor. 2007. Ergonomie lnvestigation of Hand Tool.,Melaka: Universiti
Teknika Malaysia Melaka
Wignjosoebroto, Sritomo. 1996. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta: PT
Guna Widya
LAMPIRAN

Gambar 1. Praktikan sedang pengukuran genggaman


(Dokumentasi pribadi 2023)

Anda mungkin juga menyukai