Anda di halaman 1dari 4

MATERI STUNTING DAN PEMENUHAN GIZI ANAK

Definisi stunting sendiri mengalami perubahan. Menurut WHO (2015), stunting


adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan
infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah
standar.
Bagaimana Ciri-Ciri Stunting?
- Bertubuh lebih pendek dibanding anak seusia
- Sering sakit
- Wajah terlihat lebih muda
- Pertumbuhan gigi terlambat
- Tanda pubertas lambat

Apa saja dampak stunting?


- Perkembangan otak terganggu sehingga sulit belajar
- Kemampuan kognitif terhambat
- Mudah terserang penyakit
- Beresiko lebih tinggi mengidap penyakit degeneratif
- Fungsi-fungsi tubuh tak seimbang
- Postur tubuh tak maksimal saat dewasa

Bagaimana cara mencegah stunting?


- Memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
- Pemberian ASI eksklusif dan MPASI
- Imunisasi lengkap untuk bayi
- Memantau tumbuh kembang anak di fasilitas kesehatan
- Akses air bersih dan fasilitas sanitas

Anak-anak memerlukan nutrisi agar pertumbuhan dan tumbuh kembangnya berjalan


dengan baik. Untuk itu, asupan nutrisi penting, termasuk gizi, vitamin anak dan mineral,
harus disertakan dalam menu makanan mereka sehari-hari.

1. Karbohidrat
Ada dua jenis karbohidrat yang terkandung di dalam makanan, karbohidrat
kompleks dan sederhana. Karbohidrat sederhana adalah nama lain dari gula yang bisa
ditemukan di gula putih, buah, susu, madu, sampai permen. Sementara karbohidrat
kompleks adalah jenis karbohidrat yang cenderung lebih sulit dicerna dan membuat
anak lebih cepat kenyang. Beberapa makanan yang termasuk karbohidrat kompleks
yaitu: kelompok umbi-umbian (kentang dan ubi), roti, pasta, jagung, gandum,
singkong.
2. Protein
Kebutuhan protein balita bisa dipenuhi dari beberapa jenis makanan, yaitu
produk hewani dan nabati dengan kadar yang berbeda. Kandungan protein di dalam
produk hewani lebih tinggi, beberapa jenisnya seperti susu, telur, daging, ayam, dan
makanan laut. Sementara untuk sayur-sayuran yang mengandung protein tinggi
seperti bayam, pakcoy, brokoli, kol, jamur, dll.
3. Lemak
Untuk meningkatkan asupan lemak balita, jangan lupa untuk meningkatkan
kualitas lemak dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori si kecil. Tetap perhatikan
sumber lemak, apakah lemak sehat atau tidak. Lemak tak jenuh sering dianggap
lemak paling sehat, baik untuk kesehatan jantung dan berperan penting dalam
perkembangan otak, saraf mata pada bayi contohnya seperti minya zaitun, kedelai.
Sedangkan lemak jenuh termasuk salah satu nutrisi yang bisa dikonsumsi balita tetapi
jika dikonsumsi secara berlebihan akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan
stroke, contoh lemak jenuh yang dapat dikonsumsi yaitu daging, margarin, minyak
kelapa.
4. Serat
Serat bisa membantu mengendalikan rasa lapar, menjaga kadar gula darah
tetap stabil, dan membantu menjaga berat badan balita agar tetap ideal. Sesuaikan
menu makanan yang kaya serat dengan porsi makan si kecil, seperti pisang, apel,
wortel, oatmeal, atau roti gandum.

Agar mampu melakukan berbagai aktivitas, tubuh anak memerlukan karbohidrat, protein,
lemak, serta berbagai vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral ini bisa didapatkan dengan
mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat, seperti buah dan sayuran.

Berikut vitamin dan mineral anak yang diperlukan oleh tubuh Si Kecil:
1. Vitamin A
Vitamin A juga baik untuk memelihara kesehatan kulit, menjaga daya tahan
tubuh, mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak, serta memperbaiki tulang
dan jaringan. Vitamin A bisa diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber hewani dalam
bentuk retinoid dan sumber nabati dalam bentuk karotenoid. Vitamin A dari sumber
hewani, dapat ditemukan di telur, hati, susu, keju, dan yoghurt. Sementara itu, sumber
nabati vitamin A dapat bisa berupa bayam, wortel, ubi, paprika merah, mangga,
papaya, dan aprikot.
2. Vitamin B kompleks
Vitamin B terdiri dari beberapa jenis, yaitu tiamin (vitamin B1), riboflavin
(vitamin B2), niasin (vitamin B3), asam pantotenat (vitamin B5), piridoksin (vitamin
B6), biotin (vitamin B7), asam folat (vitamin B9), dan kobalamin (vitamin B12).
Vitamin B kompleks memiliki beragam fungsi, di antaranya:
a. Mengolah makanan menjadi sumber energi tubuh
b. Menjaga kesehatan dan fungsi berbagai organ, seperti sistem saraf, mata, dan kulit
c. Membantu pembentukan hemoglobin, yaitu zat di dalam sel darah merah yang
berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh
d. Mendukung metabolisme tubuh
Vitamin ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi sayuran, seperti kacang
polong, brokoli, bayam, asparagus, dan buncis, serta telur, biji-bijian utuh, hati,
susu, beras, daging, ikan,kentang, tomat, kacang kedelai, keju, dan sereal yang
diperkaya vitamin B.
3. Vitamin C
Vitamin C atau dikenal juga dengan asam askorbat memiliki beberapa fungsi,
yaitu melindungi dan menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan, membantu penyerapan zat
besi, serta meningkatkan daya tahan tubuh agar tubuh lebih kuat melawan infeksi.
Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan, seperti jeruk, jambu biji, stroberi, kiwi,
lemon, dan tomat, serta sayuran seperti paprika, cabai, dan brokoli.
4. Vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah mempertahankan kadar kalsium dan fosfor
dalam darah serta mendukung proses penyerapan kalsium dalam tubuh, sehingga baik
untuk membentuk dan memelihara kesehatan tulang dan gigi. Sebagian besar vitamin
D diperoleh dari paparan sinar matahari. Namun, jangan lupa untuk tetap memakai
tabir surya saat beraktivitas di bawah sinar matahari. Vitamin ini dapat Anda peroleh
di dalam salmon, sarden, tongkol, telur, produk olahan susu, dan hati.
5. Vitamin E
Vitamin ini memiliki fungsi penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh,
membantu proses tumbuh kembang anak agar berjalan sempurna, dan menjaga
kondisi pembuluh darah sehingga aliran darah dapat berjalan lancar. Vitamin E bisa
didapatkan dari kacang almond, bayam, brokoli, kedelai, dan gandum.
6. Kalsium
Dibandingkan dengan mineral lainnya, kalsium memiliki jumlah terbanyak di
dalam tubuh. Fungsi kalsium adalah untuk membantu membangun tulang dan gigi
yang kuat, mengatur kontraksi otot tubuh dan detak jantung, dan memastikan
pembekuan darah berjalan dengan normal. Kalsium terkandung di dalam susu dan
produk olahannya, kacang kedelai, tahu, kacang-kacangan, ikan, serta sayuran hijau
seperti brokoli dan kubis.
7. Zat besi
Zat besi merupakan mineral yang berperan penting dalam pembentukan sel
darah merah. Sel darah merah ini bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ada beragam sumber zat besi hati, di antaranya daging merah, kacang-kacangan, buah
kering, biji-bijian, sereal, tepung kedelai, sayuran berdaun hijau gelap, kalkun, ikan
tuna dan salmon, serta telur.

Anda mungkin juga menyukai