Anda di halaman 1dari 14

LOGBOOK PERKULIAHAN SUPERVISI MANAJERIAL

Najib Al-Hariri
MPI. D
206200123

No Tanggal Tema/Presenter Ringkasan Materi


.
1. 23 Februari 2023 Kredibilitas Pengawas 1. Kualifikasi Pengawas Pendidikan
Pendidikan: Antara Seorang calon pengawas apabila ingin
Ideakita dan Realita diangkat sebagai pengawas sekolah, sudah
1. Muhammad Asror seharusnya memenuhi kualifikasi yang
2. Nilatul Khoiriyah ditentukan. Permendiknas No. 12 Tahun
2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah menetapkan Kualifikasi
dan kompetensi yang harus dimiliki
pengawas sekolah.
a. Berpendidikan minimum sarjana S1 atau
diploma 4 (D-IV).
b. Memiliki sertifikat pendidikan, dan
memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun
bagi kepala sekolah dan 8 tahun bagi guru.
c. Memiliki pangkat minimum genata
golongan ruang III/C
d. Berusia setinggi-tingginya 50 tahun
e. Memiliki kompetensi sebagai pengawas
satuan pendidikan
f. Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan
2. Kompetensi Pengawas Pendidikan
enam kriteria persyaratan sebagai pengawas
berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan
Nasional No.12 tahun 2007 yaitu kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
penelitian dan pengembangan, kompetensi
supervisi akademik, kompetensi supervisi
manajerial, dan kompetensi evaluasi
pendidikan.
3. Tugas Pengawas Pendidikan
Pengawasan akademik yaitu memberikan
bantuan profesional kepada guru agar dapat
meningkatkan kualitas pembelajarannya,
sedangkan Pengawasan manajerial yaitu
memberikan bantuan profesional kepada
kepala sekolah dan tenaga kependidikan
disekolah untuk meningkatkan kualitasnya
dalam hal tata kelola sekolah.
Kualifikasi Pengawas Satuan Pendidikan
Bersertifikat pendidik dengan pengalaman
kerja minimal 8 th (guru) dan 4 th
(kasek). Golongan IIIc. Usia maksimal 55
tahun. Nilai
kinerja 2 tahun terakhir minimal kategori
Baik dan Lulus seleksi. Hanya gelarnya
yang berbeda. S1 untuk TK dan SD, S2
untuk SMP dan SMA.
Kompetensi Pengawas ada beberapa yaitu :
Kepribadian, manajerial, Akademik,
Evaluasi pendidikan, Litbang dan sosial.
Tugas Pengawas :
1.Pengawas manajerial : Pengawasan
manajerial pada dasarnya Pengawasan
manajerial pada dasarnya memberikan
pembinaan, penilaian dan
bantuan/bimbingan mulai dari rencana
program, proses, sampai dengan hasil.
2. Pengawasan Akademik : berkaitan dengan
membina dan membantu guru dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran
atau bimbingan dan kualitas belajar siswa.

2. 1 Maret 2023 Supervisi Manajerial Tujuan dari supervisi manajerial adalah


Sebagai Alat Kendali untuk membantu pengelola sekolah dan staf
Mutu Pendidikan sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah
1. Putri Sri secara efektif dan efisien. Salah satu fokus
2. Risky Alif
penting lainnya agar sekolah terakreditasi
dengan baik dan dapat memenuhi standar
nasional pendidikan. Dalam melaksanakan
Fungsi supervisi manajerial, pengawas
Sekolah/ madrasah berperan sebagai:
Fasilitator, dalam proses perencanaan,
koordinasi, pengembangan manajemen
sekolah, asesor, dalam mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan serta menganalisis
potensi sekolah, informan, dalam
pengembangan mutu sekolah, dan evaluator,
terhadap hasil pengawasan.
Beberapa prinsip yang harus dipenuhi
dalam supervisi manajerial, sebagai berikut:
Pengawas harus menjauhkan diri dari sifat
otoriter, di mana ia bertindak sebagai atasan
dan kepala sekolah/guru sebagai bawahan,
supervisi harus mampu menciptakan
hubungan kemanusiaan yang harmonis.,
supervisi harus dilakukan secara
berkesinambungan,supervisi harus
demokratis. Artinya, supervisor tidak boleh
mendominasi pelaksanaan supervisi, Program
supervisi harus integral, supervisi harus
komprehensif, program supervisi harus
mencakup keseluruhan aspek, karena
hakikatnya suatu aspek pasti terkait dengan
aspek lainnya, Supervisi harus konstruktif.
Pelaku dari supervisi manajerial ini
adalah yang menjadi supervisor pengawas
satuan pendidikan dan yang disupervisi
adalah kepala sekolah, tata usaha, wakasek
kurikulum, humas, sarpras, bimbingan
konseling dan komite sekolah.
Ruang lingkup dan bentuk supervisi
manajerial adalah berkenaan dengan
kegiatan pemantauan, pembinaan dan
pengawasan terhadap kepala sekolah dan
seluruh elemen sekolah lainnya di dalam
mengelola, mengadministrasikan dan
melaksanakan seluruh aktivitas sekolah.
PENGERTIAN SUPERVISI
MANAJERIAL
Kegiatan profesional yang dilakukan oleh
pengawas sekolah dalam rangka membantu
kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya guna meningkatkan
mutu dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran.
TUJUAN DAN FUNGSI SUPERVISI
MANAJERIAL
Kepala sekolah berfungsi sebagai fasilitator,
asesor, informan dan evaluator. Guru
berfungsi sebagai asesor dan staf berfungsi
sebagai asesor
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
MANAJERIAL
No otoriter, humanis, berkesinambungan,
demokratis, komperhensif, konstruktif,
integral dan objektif.
PELAKU DAN WAKTU SUPERVISI
MANAJERIAL
Waktu pelaksanaan minimal 1 semester
sekali. Supervisor adalah pengawas sekolah
dan supervise yaitu kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, tata usaha, komite sekolah
dan konselor
RUANG LINGKUP DAN BENTUK
SUPERVISI MANAJERIAL
1. Pemantauan : memantau jalannya 8 SNP,
Memantau jalannya humas, dan memantau
program pengembangan sekolah
2. Penilaian : Menilai kinerja kepala
sekolah, guru dan staf serta menilai
perkembangan sekolah
Pembinaan : membina dalam menyusun RKS,
EDS dan membina kepala sekolah, guru dan
staf dalam proses pengembangan sekolah.

3. 8 Maret 2023 Efektivitas Pilihan Jenis metode dalam supervisi manajerial


Metode dan Teknis adalah sebagai berikut :
Supervisi Manajerial 1. Monitoring dan Evaluasi..
1. Maheswarafi 2. Refleksi dan Focused Group Discussion.
2. Nisa Arrahmah 3. Metode Delphi.
4. Workshop atau lokakarya.
Teknik supervisi menjadi dua yaitu teknik
supervisi yaitu teknik supervisi yang bersifat
individual dan teknik supervisi yang bersifat
kelompok
Implementasi supervisi manajerial
dilakukan oleh pengawas sekolah terhadap
tenaga administrasi. Pengawas sekolah
membina, memantau dan membantu tenaga
administrasi dalam melakukan kegiatan
manajemen sekolah dan membantu tenaga
administrasi ketika melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sehingga tujuan sekolah
bias berjalan dengan efektif dan efisien dan
berpengaruh pada mutu lembaga pendidikan.

Metode Supervisi Manajerial


Pemilihan metode supervisi didasarkan pada
masalah manajerial yang dihadapi oleh
sekolah binaan. Metode yang bisa dipakai
adalah Monitoring dan Evaluasi, Refleksi
dan Focused Group Discussion (FGD),
Delphi, dan Workshop
- Monitoring : kegiatan memantau/melihat
apakah kondisi sekolah sudah
berjalan sesuai standar/program yang
ditetapkan atau belum
- Refleksi dan Focused Group Discussion
(FGD) : kegiatan menceritakan atau
menyampaikan hasil dari kinerja
program yang telah dilakukan serta
permasalahan yang dialami ketika
melaksanakan program.
- Delphi : metode pengambilan konsensus
dari para pakar mengenai masalah
tertentu.
- Workshop : kegiatan pemberian informasi
baru secara kolektif dengan
menghadirkan narasumber sebagai
pemberi informasi.

4. 13 Maret 2023 Urgensi Program


Pengawasan Dalam Siklus kegiatan progra pengawasan
Sebuah Praktik yaitu :
Kepengawasan 1)Pelaksanaan analisis kebutuhan,
Pendidikan 2)penyusunan program kerja pengawasan
1. Marta Ardiana sekolah, 3)penilaian kinerja kepala sekolah,
2. Najib Al Hariri kinerja guru, dan kinerja tenaga
kependidikan lain (TU, Laboran, dan
pustakawan), 4) pembinaan kepala sekolah,
guru, dan tenaga kependidikan lainnya.
5)Pemantauan kegiatan sekolah serta
sumber daya pendidikan yang meliputi
sarana belajar, prasarana pendidikan, biaya,
dan lingkungan sekolah.6)Pengolahan dan
analisis data hasil penilaian, pemantauan,
dan pembinaan. 7)Evaluasi proses dan
hasil pengawasan. 8)Penyusunan laporan
hasil pengawasan. 9)Tindak lanjut hasil
pengawasan untuk pengawasan berikutnya
Prinsip penyusunan program
pengawasan berpedoman pada “SMART”
yaitu Specific artinya penyusunan program
kerja bersifat spesifik, jelas dan terfokus
pada pencapaian tujuan. Measurable artinya
kegiatan yang dipilih dapat diukur
pencapaiannya. Achievable artinya
kegiatan selain dapat diukur juga
harus dapat dicapai disesuaikan dengan
berbagai kondisi disekolah. Realistics
artinya kegiatan yang dipilih harus realitas.
Time Bound artinya jelas target
waktu pencapaian dalam setiap
langkah kegiatan.
Peran pengawas sangatlah penting penting
untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik
mutu hasil maupun mutu proses yang
mengacu pada standar nasional pendidikan

5. 15 Maret 2023 Peran Pengawas Administrasi struktur kurikulum adalah


Dalam Kaitannya serangkaian proses yang harus ditempuh
Dengan Pembinaan oleh peserta didik dalam suatu satuan
Kurikulum dan Pendidikan. Beban belajar ada dua yaitu
Pembelajaran beban belajar kuantitatif dan beban belajar
1. M. Mundir kualitatif. Yang dimaksud dengan beban
2. Ramanda Putri belajar kuantitatif yaitu berdasarkan tingkat
satuan waktu. Sedangkan beban belajar
kualitatif yaitu berdasarkan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik dalam
menyelesaikan tugas mata pelajaran tertentu
Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur
Dalam pengembangan kurikulum
terdapat dua proses utama, yakni
pengembangan pedoman kurikulum dan
pengembangan pedoman instruksional.
Bentuk kontribusi pengawasan dalam
pembinaan kurikulum yaitu berperan
sebagai Fasilitator, Coach, Mentor dan
Trainer. Kemudian Peran pengawas
pendidikan dapat disimpulkan sebagai
Observer, Supervisor, Evaluator, dan
penindak lanjut.
MANAJEMEN KURIKULUM
Pengertian Kurikulum adalah rencana
pembelajaran. Manajemen kurikulum adalah
proses mengelola kurikulum; merencanakan,
mengoordinasikan,melaksanakan,
mengevaluasi kurikulum.
Pengorganisasian Kurikulum
Tingkat sekolah : Menyusun kalender
akademik, menyusun jadwal pelajaran dan
pengaturan tugas guru.
Tingkat kelas: Pengaturan proses belajar,
ekstrakulikuler, kegitan bimbingan.
Implementasi Kurikulum : Melaksanakan
prose pembelajaran, ekstrakulikuler,
kokurikuler dan melaksanakan bimbingan.
Evaluasi Kurikulum : Evaluasi
pembelajaran dan komponen kurikulum.

6. 15 Maret 2023 Peran Pengawas Perencanaan peserta didik adalah suatu


Dalam Kaitannya aktivitas merencanakan kedepan tentang apa
Dengan Pembinaan yang berkaitan dan berhubungan dengan
Kesiswaan kebutuhan peserta didik, dari peserta didik
1. Niky Kurnia masuk sampai mereka lulus. Penerimaan
2. Masrukin peserta didik adalah proses pendataan dan
pelayanan kepada peserta didik baru yang
masuk disekolah setelah mereka menempuh
berbagai persyaratan yang diajukan atau
yang ditetapkan dari pihak sekolah
menjelang ajaran tahun baru. Orientasi
peserta didik baru adalah kegiatan
penerimaan siswa baru dengan
mengenalkan situasi dan kondisi lembaga
pendidikan tempat peserta didik menempuh
pendidikan. Kehadiran peserta didik di
sekolah (school attandence) adalah
kehadiran dan keikut sertaan peserta didik
secara fisik dan mental terhadap aktivitas
sekolah pada jam-jam efektif di sekolah.
Pendisiplinan adalah sebuah mekanisme
pembentukan perilaku individu yang taat dan
patuh, pada serangkaian norma melalui
sistem kontrol atau pengawasan terhadap
individu
PEMBINAAN KESISWAAN
Manajemen kesiswaan adalah kegiatan
mengelola dan mencatat aktivitas siswa
mulai dari penerimaan sampai siswa
dinyatakan lulus atau pindah sekolah/mutasi.
Tujuan Manajemen Kesiswaan :
Mengembangkan KSA siswa, bakat minat
siswa, menyalurkan harapan kebutuhan
siswa, meningkatkan kesejahteraan hidup
siswa.
Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan :
Penerimaan siswa, Ketatausahaan siswa,
Pembinaan, Pembimbingan dan Konseling
siswa dan Pencatatan prestasi siswa
Pembinaan siswa : intrakulikuler,
ekstrakulikuler dan kokurikuler. Bimbuingan
dan konseling siswa ada bimbingan
pendidikan dan karir

7. Peran Pengawas Sarana dan prasarana sekolah terbagi


Dalam Kaitannya menjadi beberapa garis besar, diantaranya
Dengan Pembinaan lahan, ruang atau bangunan, perabot
Sarana dan Prasarana pendidikan, serta alat dan media
1. Meyrian pembelajaran. Sedangkan dalam
2. M. Ilham administrasinya, sarana prasarana dimulai
dari perencanaan, kemudian dilanjutkan
pengadaan, inventarisasi, penyaluran,
penghapusan, dan pengawasan.
Tanggungjawab terkait sarana dan prasarana
sekolah bukan hanya ditanggung oleh
sekolah saja, melainkan juga pengawas
sekolah. Pengawas berperan untuk
mengawasi perkembangan dan pembinaan
sarana dan prasarana sekolah agar sesuai
dengan standar pendidikan nasional.
PEMBINAAN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN
Sarana : Benda atau barang yang bergerak
yang dapat dipakai sebagai alat dalam
pelaksanaan proses pendidikan. Contoh,
papan tulis, LCD, pulpen, kertas, buku dll.
Prasarana : Benda tidak bergerak yang dapat
menunjang atau mendukung pelaksanaan
proses pendidikan. Contoh, gedung kantor,
halaman sekolah, tempat parkr dll.

KELOMPOK SARPRAS
1. Site/lahan
2. Building/bangunan
3. Equipment/perlengkapan
4. Furniture/perabot
TUJUAN UMUM MANAJEMEN
SARPRAS
Secara umum agar dapat memberikan
kontribusi yang optimal dan professional
(yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana) terhadap proses pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
TUJUAN KHUSUS MANAJEMEN
SARPRAS
• Untuk mengupayakan pengadaan sarana
dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan sesuai dengan
kebutuhan.
• Untuk mengupayakan pemakaian sarana
dan prasarana sekolah itu harus secara tepat
dan efisien.
Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan secara teliti dan
tepat, sehingga ketika akan digunakan atau
diperlukan sarana dan prasarana dalam
kondisi siap.

8. Peran Pengawas Pendayagunaan ketenagaan antara lain:


Dalam Kaitannya 1). Kelayakan guru mengajar, kualitas guru
Dengan Pembinaan dapat dilihat dari kualitas mengajarnya dan
Ketenagaan guru yang professional tentu akan
1. Karisma Ayu memperlihatka kinerjanya dengan baik.
2. Khoirul Ansori Kinerja yang baik diharapkan dapat
memperlancar proses pembelajaran dan
berdampak terhadap presetasi belajar siswa.
2). Pelaksanaan pembagian tugas guru ,
tenaga teknis, dan tenaga tata laksana.
3). Pemberian tugas tambahan kepada guru,
dan tenaga teknis yang belum memenuhi
jumlah jam wajib mengajar minimal.
Sedangkan dalam Pengembangan
ketenagaan antara lain:
1). Daftar urut prioritas guru, tenaga teknis
dan tenaga tata laksana untuk mengikuti
penataran atau pelatihan antara lain: LKG,
SPKG, MGMP, Laboran, perpustakaan dan
bendaharawan.
2). Pembinaan secara teratur terhadap guru,
tenaga teknis, dan tenaga tata laksana dalam
melaksanakan tugas sehari-hari.
3).Langganan majalah profesi untuk guru,
tenaga teknis dan tenaga tata laksana.
4). Pemberian dorongan terhadap guru,
tenaga teknis dan tenaga tata laksana untuk
menambah pengetahuan.
Pada saat pelaksanaan supervisi selain
evaluasi terhadap kinerja pendidik
berlangsung kepala sekolah juga
memberikan
pembinaan dan saran atau masukan yang
diperlukan untuk meningkatkan pemahaman
tenaga kependidikan terhadap tugas yang
menjadi tanggung jawab masing-masinng.
Maka dengan adanya supervisi yang
dilakukan oleh kepala sekolah sangat
berpengaruh terhadap kinerja kepegawaian
(ketenagaan) pendidikan di sebuah lembaga
sekolah itu sendiri.
Pembinaan Ketenagaan dalam Supervisi
Manajerial.
Manfaat Data Kepegawaian :
- Sebagai bahan objektif untuk pembinaan
karir. Dibagi menjadi kepangkatan,
penempatan dan pelatihan
- Sebagai data sumber daya manusia yang
dimiliki.
Manfaat Daftar Hadir : Sebagai sarana
mendisplinkan pegawai, sebagai bahan
perhitungan tunjangan
Pendayagunaan dan Pengembangan
ketenagan
Pendayagunaan ketenagaan : kelayakan
mengajar, Pembagian tugas guru,
pembagian tugas tambahan guru.
Pengembangan Ketenagaan : Pendidikan dan
pelatihan
Kesejahteraan Ketenagaan
Bentuk kesejahteraan :
- Langusng yaitu berupa gaji, insentif
dan bonus
- Tidak Langsung : Pembiayaan upah untuk
waktu tidak bekerja contoh : Liburan, cuti
dll. Perlindungan ekonomis terhdap
bahaya, contoh: Tunjangan hari tua,
tunjangan pengobatan dll.
Program pelayanan karyawan. Contoh:
Kafetaria, rekreasi, fasilitas perumahan, dll.

9. Peran Pengawas Administrasi keuangan merupakan salah satu


Dalam Kaitannya kegiatan administrasi sekolah yang penting
Dengan Pembinaan dan berpengaruh pada kelangsungan aktivitas
Keuangan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu
1. Khurin Najwa
kegiatan administrasi perlu diselenggarakan
2. Putri Baitul
secara sistematis dan prosedural agar berjalan
efektif dan efisien. Setiap prosedur mulai dari
perencanaan (budgeting), pengorganisasian,
pelaksanaan (accounting), dan pengawasan
(auditing) harus dipahami dengan baik oleh
para staf yang bertugas di bidang ini. Untuk
prosedur perencanaan (budgeting), erat
kaitannya dengan perancangan anggaran
untuk program kegiatan pendidikan yang
dituangkan dalam RKS atau RAPBS. Pada
prosedur pengorganisasian, terdapat pemisahan
atau pembagian tugas kerja untuk staf
keuangan. Kemudian pada pelaksanaan
(accounting) terdapat aktivitas penerimaan
dan pengeluaran biaya kegiatan pendidikan di
sekolah yang direkap lewat proses pembukuan.
Dan terakhir pada prosedur pengawasan
(auditing) terdapat tindakan preventif dan
kuratif sebagai upaya agar kegiatan
administrasi keuangan berjalan sesuai dengan
tujuan dan memenuhi standar nasional
pendidikan. Standar pembiayaan menjadi salah
satu standar yang termuat dalam 8 SNP yang
mana harus dipenuhi untuk menjamin mutu
pendidikan di sekolah. Untuk itu kegiatan
pembiayaan pendidikan perlu dipantau untuk
memastikan bahwa kegiatan pembiayaan telah
sesuai dengan standar pembiayaan yang
berlaku. Proses pengawasan atau pemantauan
ini selain dilakukan oleh pihak internal
sekolah, juga dilakukan oleh pihak eksternal.
Salah satunya pengawas sekolah. Dalam
supervisi manajerial pun, administrasi
keuangan merupakan salah satu kajian yang
menjadi objek yang diteliti oleh pengawas
sekolah. Dalam pelaksanaan tugasnya, selain
menilai secara objektif, pengawas sekolah
dapat membantu kepala sekolah beserta staf
yang berkepentingan dengan upaya pembinaan
secara konsultatif mengenai pengelolaan
pembiayaan pendidikan di sekolah. Pengawas
sekolah dapat memberi masukan masukan
yang bersifat kuratif untuk upaya perbaikan
apabila sekolah mengalami kendala dalam
kegiatan pembiayaannya.
10. Peran Pengawas Fungsi dan tujuan humas dalam pendidikan
Dalam Kaitannya sebagai berikut :
Dengan Hubungan 1) Mengembangkan pengertian masyarakat
Sekolah dengan tentang semua aspek pelaksanaan program
Masyarakat pendidikan di sekolah.
1. Iva Kusumawati 2) Untuk dapat menetapkan, bagaimana
2. Putri Rivayanti harapan masyarakat terhadap sekolah dan
apa harapan-harapanya mengenai tujuan
pendidikan di sekolah.
3) Untuk memperoleh bantuan secukupnya
dari masyarakat kepada sekolahnya, baik
finansial, materiil maupun moril.
4) Mengenalkan pentingnya sekolah bagi
masyarakat.
5) Mendapatkan dukungan dan bantuan
moral maupun finansial yang diperlukan
bagi pengembangan sekolah.
Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang isi dan pelaksanaan program sekolah.
Prinsip yang mesti ditegakkan dalam
penyelenggaraan kegiatan humas pada
lembaga pendidikan, yaitu: keterpaduan,
berkelanjutan, kesederhanaan, ketercakupan,
konstruktivitas, kesesuaian dengan kondisi.
Dalam pelaksanaan humas meliputi empat
tahap yaitu, Mendefinisikan problem (atau
peluang), Perencanaan atau pemrograman,
Mengambil tondakan dan komunikasi,
Mengevaluasi program. Beberapa contoh
kegiatan humas pendidikan oleh lembaga
pendidikan adalah sebagai berikut: Hubungan
sekolah dengan orang tua murid, Hubungan
guru/tenaga pendidik dengan masyarakat,
Hubungan sekolah/lembaga dengan instansi
lainnya. Pengawas sekolah sebagai
pembimbing dan pembina dalam pelaksanaan
kegiatan akademik di sekolah berkontribusi
dalam mengawal tugas-tugas serta kebijakan-
kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah
serta para wakilnya. Dalam manajemen humas
sekolah, pengawas berkontribusi dalam:
Mengawal dan mengawasi humas sekolah,
Mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan publikasi lembaga
pendidikan, Turut membangun suatu citra
yang positif terhadap lembaga pendidikan

11. Peran Pengawas Manajemen Layanan Khusus merupakan


Dalam Kaitannya layanan yang diperuntukkan untuk
Dengan Manajemen menyediakan sebuah pelayanan pada
Layanan Khusus kebutuhan siswa di sekolah agar kebutuhan
1. Nilna pembelajaran peserta didik terpenuhi secara
2. Nisa Sabitah efektif dan efisien. Adanya Manajemen
Layanan Khusus diharapkan dapat
membantu dan mempermudah
tercapainya tujuan pendidikan yang
maksimal dan memberikan kenyamanan
kepada peserta didik dalam proses belajar di
sekolah. Sekolah tidak hanya bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan pembelajaran
dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan
perkembangan teknologi saja, namun juga
memperhatikan, menjaga dan meningkatkan
kesehatan fisik dan mental peserta didik
sehingga Manajemen Layanan Khusus ini
sangatlah dibutuhkan di sekolah.
Tujuan utama manajemen layanan khusus di
sekolah adalah untuk mendukung atau
mendorong pembelajaran dan dapat
mengakomodasi peserta didik untuk
memenuhi kebutuhan khusus mereka di
sekolah, membantu memfasilitasi, dan
mempercepat pelaksanaan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan di
sekolah. dengan memiliki
prinsip-prinsip
Kesederhanaan,Kejelasan, kepastian waktu,
akurasi, keamanan, tanggung jawab,
kelengkapan sarana dan prasarana,
kemudanan akses, Kedisiplinan, kesopanan,
dan keramahan pemberi layanan. sedangkan
jenis-jenis layanan khusus yang ada di
sekolah yaitu Layanan Pembelajaran ,
Layanan Perpustakaan sekolah , Layanan
Laboratorium, Layanan Keamanan, Layanan
Kesehatan, Layanan personalia, Layanan
Bimbingan Konseling, Layanan Keuangan,
Layanan Kesejahteraan, Layanan
Administrasi, Layanan informasi, dan
Layanan Khusus Ekstrakurikuler. Secara
garis besar peran pengawas pendidikan
tertulis dalam peraturan Pemerintah nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pada pasal 55 bahwa
“pengawasan pendidikan meliputi
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan
dan tindak lanjut hasil pengawasan”. Dalam
layanan khusus ini peran pengawas yaitu
memantau bagaimana pelaksanaan dari tiap-
tiap layanan khusus yang ada pada sekolah
tersebut. Lalu menilai bagaimana layanan
khusus yang telah ada di sekolah tersebut.
Mengevaluasi kendala apa yang sekiranya
menjadi penghalang dalam pelaksanaan
layanan khusus. Melaporkan terkait
layanan khusus yang ada pada sekolah
tersebut. Menindak lanjuti dari pengawasan
yang telah di laksanakan dalam mengawasi
layanan khusus
12. Peran Pengawas Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria
Dalam Kaitannya minimal tentang sistem pendidikan di
Dengan Pemantauan seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Pelaksanaan Standar Republik Indonesia (Pasal 1 Undang-
Nasional Pendidikan
Undang nomor 20 tahun 2003 tentang
1. Nur Aida
Sisdiknas dan Pasal 3 Peraturan Pemerintah
2. M. Ramadhan
3. Riska Devi
nomor 19 tahun 2005 tentang SNP). SNP
meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tugas pengawas berkaitan dengan delapan
standar nasional pendidikan di atas adalah
melakukan pemantauan pelaksanaannya
pada sekolah yang dibinanya. Apabila ada
aspek- aspek yang kurang, pengawas tentu
dapat mengambil tindakan yang diperlukan
sesuai dengan kapasitasnya, yang ditujukan
untuk meningkatkan standar sekolah.
Akreditasi sekolah adalah proses penilaian
secara komprehensif terhadap kelayakan dan
kinerja satuan dan/atau program pendidikan,
yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas
public. Upaya dan kontribusi pengawas
dalam bidang akreditasi yakni pengawas
berperan untuk membantu sekolah dalam
menghadapi evaluasi dan penilaian kinerja
sekolah atau diakreditasi dengan upaya atau
strategi yang sudah ditentukan. Sedangkan
kontribusi pengawas dalam pencapaian SNP
yaitu pengawas mendukung peningkatan
mutu sekolah dengan cara memperluas
kerjasama dengan pihak eksternal serta
mendorong dan memfasilitasi guru dan
tenaga kependidikan dalam meningkatkan
kompetensi, keterampilan dan
profesionalismenya serta mendayagunakan
SDM sesuai kemampuan dan
tanggungjawabnya, dengan berpedoman
pada POS bagi guru dan tenaga
kependidikan dalam melaksanakan tugas

Anda mungkin juga menyukai