PROGRAM KEPENGAWASAN
MI AL FALAH PENDOPO
KEMENTERIAN AGAMA RI
KABUPATEN EMPAT LAWANG
DESA MANGGILAN KEC.PENDOPO KAB.
EMPAT LAWANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
B. Fokus Masalah
Dengan fokus masalah di atas, maka ada beberapa masalah yang dirumuskan,
diantaranya:
1. Bagaimanakah kinerja kepala Madrasah dalam melakukan tupoksinya dalam tiga bulan
kedua semster 1 telah terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?
2. Bagaimanakah kinerja guru Madrasah dalam melakukan tupoksinya dalam tiga bulan
kedua semester 1 telah terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
1. Tujuan Pengawasan
1) memantau, menilai, dan membina kinerja kepala sekolah dalam tiga bulan
pertama semester 1 telah terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang
diharapkan?
2) memantau, menilai, dan membina kinerja guru dalam tiga bulan pertama
semester 1 telah terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?
2. Sasaran Pengawasan
Sasaran personal diarahkan kepada siswa, guru, kepala sekolah, dan segenap
stakeholders sekolah lainnya. Sasaran mutu diarahkan pada input, proses, dan output
pendidikan sejalan dengan dinamika yang terjadi di sekolah binaan.
Pengawasan akademik adalah memantau, menilai, dan membina guru agar dapat
mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya.
Pengawasan manajerial adalah memantau, menilai, dan membina kepala sekolah
dan seluruh tenaga administrasi sekolah. Tujuan pengawasan manajerial adalah mempertinggi
kualitas kinerja sekolah.
Pembinaan adalah kegiatan memberikan bimbingan, bantuan kepada seseorang agar
yang bersangkutan dapat memecahkan masalah atau mengatasi masalah yang dihadapinya.
C. Kegiatan Pengawasan
Apabila ketiga kegiatan pengawasan sekolah dilaksanakan pengawas sekolah pada
pengawasan akademik dan pengawasan manajerial, maka substansi yang menjadi objek
pengawasannya dapat dipetakan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1
Kegiatan Pengawas dalam Melaksanakan Pengawasan Akademik dan
Manajerial
Pengawasan Akademik Pengawasan Manajerial
Jenis (Guru) (Kepala Sekolah)
Kegiatan
Memantau 1. memantau kegiatan guru 1. memantau pelaksanaan standar
dalam mengajar di kelas; nasional pendidikan;
2. memantau kegiatan 2. memantau pelaksanaan
guru dalam menilai proses bimbingan dan konseling di
dan hasil belajar siswa; sekolah; dan
3. memantau pelaksanaan
ulangan akhir semester
1. Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun
2007 tetantang standar kulifikasi akademik dan standar kompetensi guru
menyatakan bahwa guru mesti menguasai dan mengaplikasikan empat dimensi
kompetensi, yaitu: 1) kompetensi kepribadian; 2) kompetensi pedagogik; 3)
kompetesi profesional; dan 4) kompetensi sosial. Adapun rincian pokok adalah:
2. Kompetensi Kepala Sekolah
A. Pendekatan
5. Teknik Tes
Teknik ini digunakan sesekali pada saat supervisor memerlukan informasi
tentang kemampuan responden dalam menguasai teori-teori akademik atau manajerial
sekaligus implementasinya. Tes bisa berupa tes lisan, tes tulis, maupun tes tindakan.
C. Kriteria Keberhasilan Sekolah
Untuk memperoleh gambaran hasil supervisi tentang pelaksanaan tugas
kepala sekolah, khususnya dalam mengembangkan sembilan dimensi strategis di
atas, ditetapkan kriteria keberhasilan sebagai berikut.
Nilai A jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan
lebih dari 80%;
Nilai B jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan
antara 71-80%
Nilai C jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan
antara 61-70%
Nilai D jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan
antara 51-60%
Nilai E jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan
kurang dari 50%
***
BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengawasan
HASIL
SUPERVIS PENILAI AN
I/
MONITORI
NG
AL AT TS A B C D
L
1. Standar Isi
1) pelaksanaan kurikulum berdasarkan
(KTSP). √ √
2) pelaksanaan kurikulum dalam pengajaran
3) penyusunan silabus mata pelajaran muatan
lokal √ √
4) pelaksanaan program pengembangan √ √
diri (ekstrakurikuler dan layanan
konseling)
5) penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri √ √
tidak terstruktur
6) kalender pendidikan
√
√ √
3 3 4 2
2. Standar Proses
1) pelaksanaan proses pembelajaran
2) penilaian hasil belajar √ √
3) supervisi proses pembelajaran dilakukan
oleh kepala sekolah
4) Evaluasi proses pembelajaran oleh kepala √ √
sekolah dan tidak lanjut. √ √
√ √
4 3 1
3. Standar Kompetensi Lulusan
memiliki pengalaman belajar:
1) berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam √ √
pengambilan keputusan,
2) menganalisis gejala alam dan sosial.
3) pembiasaan mencari informasi/pengetahuan √ √
4) pemanfaatan lingkungan
5) mengekspresikan diri √ √
6) kewarganegaraan dan kepribadian.
7) percaya diri dan tanggung jawab. √ √
8) penegakan aturan-aturan sosial. √ √
9) kompetitif dan sportif √ √
10) bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
11) rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan. √ √
12) menghargai keberagaman
13) akhlak mulia dan menjalankan agama √ √
14) menghargai perbedaan pendapat dan berempati
15) karya kreatif baik √ √
16) keterampilan B.Indonesia maupun B. Inggris. √
17) Iptek
7) kemampuan manajerial kepala sekolah. √ √ √ √
8) kualifikasi dan pengalaman mengajar kepala
sekolah √ √ √ √
9) kemampuan kewirausahaan kepala √ √
sekolah
10) supervisi dan monitoring kepala sekolah √ √ √ √
11) kuallifikasi dan masa kerja tenaga
√ √ √ √
kependidikan daan petugas layanan khusus.
√ √
√ √
√ √
17 1 6
1
11 8 3
4. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
1) mengajar sesuai dengan latar belakang
5. Standar Sarana Dan Prasarana memiliki
pendidikannya.
prasarana yang lengkap dan sesuai dengan ketentuan
2) menjalankan tugas mengajar dan tugas √ √
(jumlah, ukuran dan sarana):
lainnya.
1) ruang kelas
3) merencanakan, melaksanakan, dan √ √
2) ruang guru
mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan √ √
3) ruang tata usaha √ √
prinsip-prinsip pembelajaran. √ √
4) tempat beribadah
4) memiliki integritas kepribadian dan bertindak √ √
5) ruang konseling
sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta √ √ √
√
6) jamban
peraturan dan ketentuan yang berlaku. √ √
7) tempat
5) berkomunikasi secara efektif dengan sesama guru, √ √
bermain/berolahraga
tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat. √ √
8) ruang perpustakaan
6) guru menguasai materi pelajaran yang diajarkan √ √
9) ruang laboratorium
serta mengembangkan nya dengan metode ilmiah. √ √
10) ruang pimpinan √ √
11) ruang UKS √ √
12) ruang organisasi kesiswaan √ √
13) gudang √ √
14) ruang sirkulasi √ √
15) buku teks dan pemanfaatanya √ √
√ √
9 6 8 7
√ √
6. Standar Pengelolaan
1) pengelolaan kegiatan kesiswaan. √ √
2) pengembangan kurikulum dan
pembelajaran. √ √
3) suasana, iklim, dan lingkungan
pembelajaran yang kondusif. √ √
4) pelibatan masyarakat
5) pengelolaan pendayagunaan ditendik
6) mengelola sarana dan prasarana √ √
pembelajaran. √ √
7) mengelola pembiayaan pendidikan.
8) program pengawasan √ √
9) evaluasi program kerja .
10) evaluasi kinerja ditendik. √ √
11) struktur kepemimpinan sesuai standar
ditendik √ √
12) SIM √ √
√ √
√ √
√ √
penilaian untuk perbaikan √ √
pembelajaran.
6) melaporkan hasil
penilaian mata pelajaran √
pada setiap akhir semester
7) melaporkan hasil penilaian √
akhlak kepada guru
agama
8) melaporkan hasil penilaian √ √
kepribadian siswa kepada √ √
guru PKn.
9) mengkoordinasikan UAS √ √
10) menentukan nilai akhir
kelompok mata pelajaran
11) melaporkan hasil penilaian √ √
akhir semester kepada
semua orangtua/wali siswa.
12) melaporkan pencapaian
hasil belajar siswa kepada
Disdik Kab.
9 3 2 3 7
Berdasarkan hasil analisis data dalam table diatas dapat dikatakan bahwa semua
sekolah memiliki semua dimensi pembinaan yang meliputi delapan SNP meskipun
kualitasnya berbeda terutama sekolah binaan yang ada di lokasi ,dengan perincian:
1. Standar isi mencapai katagori B sebesar 67% sedangkan kategori C sebesar 33%.
2. Standar proses mencapai katagori B sebesar 75% sedangkan kategori C
sebesar 25%.
3. Standar kompetensi lulusan mencapai katagori B sebesar 65% sedangkan
kategori C sebesar 35%.
4. Standar tenaga pendidikan dan kependidikan, mencapai katagori B sebesar 73%
sedangkan kategori C sebesar 17 % dan D sebesar 10%.
5. Standar sarana prasarana, mencapai katagori B sebesar 63% sedangkan
kategori C sebesar 27%. Dan kategori D sebesar10 %
6. Standar pengelolaan mencapai katagori B sebesar 58%, sedangkan kategor C
sebesar 42%.
7. Standar pembiayaan mencapai katagori A sebesar 35% sedangkan kategori
B sebesar 75%.
8. Penilaian Pendidikan mencapai katagori A sebesar 17%, B sebesar 25% sedangkan
kategori C sebesar 58%.
Data tersebut memberikan jawaban atas rumusan masalah bahwa (1) kepala
sekolah telah dapat dikategorikan baik dalam kinerjanya sesuai dengan kompetensi
yang diisyaratkan, (2) Kinerja guru, secara implikatif, telah dianggap baik meskipun
masih harus meningkatkan kualitasnya pada beberapa segi.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
Mengacu pada temuan hasil pengawasan dan pembinaan yang terurai dalam
simpulan di atas, ada beberapa rekomendasi yang penulis ajukan.
1. Pembinaan dan pengawasan kepada kepala sekolah dan guru hendaknya
dilakukan secara terprogram, terpadu, dan terarah (terfokus) khususnya pada
pemenuhan standar nasional pendidikan.
2. Dimensi-dimensi pembinaan yang masih kurang efektif, baik dalam administrasi
maupun dalam implementasi hendaknya menjadi agenda utama
PENUTUP
Oleh karena itu kinerja pengawas salah satunya dapat dilihat dari kemajuan-
kemajuan yang dicapai oleh sekolah binaannya. Misalnya adanya peningkatan
kinerja kepala sekolah, kebanggaan para kepala sekolah dan guru-guru terhadap
proses, hasil pengawasan dan performance pengawas; manfaat langsung yang
diperoleh sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah; peningkatan kinerja guru
dalam meningkatkan mutu pembelajaran, dan peningkatan rata-rata prestasi belajar
siswa.
Semoga kegiatan kepengawasan pada semester 1 periode Oktober-Desember
tahun pelajaran 2020/2021 ini dapat digunakan untuk merangcang dan memperbaiki
program dan pelaksanaan pengawasan pada periode selanjutnya. Amien.
MASCIK BN