Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA (LK) 01

PELATIHAN CALON PENGAWAS

LK.01. MEMBUAT RESUME PENDALAMAN MATERI TENTANG TUGAS POKOK DAN


FUNGSI PENGAWAS MADRASAH.

Nama Saepul Azhar, S.Pd.I., M.Pd.

No. Absen 11

Instansi Kemenag (SMAN 1 Ciranjang)

Mata Pelatihan Tugas Pokok dan Kode Etik Pengawas Madrasah, Supervisi
Akademik, Evaluasi Pendidikan, dan Penelitian (PMTP)

Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Pendalaman Materi Kepengawasan yang sudah Saudara unduh! Jawablah
pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS (pjjtekniskemenag.net) dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal: Budi_nama materi
pelatihan

No Nama Materi Resume Hasil Eksplorasi Materi Hal Baru yang Diperoleh
a B C d
1 Tugas Pokok Tugas pokok pengawas sekolah itu
dan Kode Etik terdiri dari 8 macam, yaitu: 1. Dua sifat pemantauan
Pengawas 1. Menyusun program pengawasan. terhadap pelaksanaan
Sekolah 2. Melaksanakan pembinaan Guru delapan Standar Nasional
dan/atau Kepala Sekolah. Pembinaan Pendidikan, yaitu yang
guru berkaitan dengan kemampuan bersifat akademik dan
guru dalam merencanakan, manajerial.
melaksanakan, menilai pembelajaran 2. Kode etik pengawas yang
dan pembimbingan, membimbing dan setelah dicermati secara
melatih serta melaksanakan tugas mendalam ternyata
tambahan. Pembinaan kepala berkaitan erat dengan
sekolah berkaitan dengan kompetensi kepribadian
kemampuan kepala sekolah dalam dan sosial. Dalam
merencanakan rencana kerja satu melakukan interaksi atau
tahun dan empat tahun, hubungan dengan
mengembangkan kurikulum, beberapa pihak
melakukan penilaian kinerja guru dan (kompetensi sosial),
tenaga kependidikan, pengawas harus
menandatangani ijazah, surat menunjukkan kepribadian
keterangan hasil ujian akhir, dan lain- yang berakhlak mulia, adil,
lain. arif, tulus, dan berwibawa
3. Memantau pelaksanaan delapan serta menjadi teladan
Standar Nasional Pendidikan (SNP). (kompetensi kepribadian).
Pemantauan ada yang bersifat
akademik dan manajerial. Yang
bersifat akademik ada empat, yaitu
Standar Komptenesi Lulusan, Standar
Isi, Standar Proses, dan Standar
Penilaian Pendidikan. Yang bersifat
manajerial ada empat juga: Standar
Pengelolaan, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar
Sarana dan Prasarana, serta Standar
Pembiayaan.
4. Melaksanakan penilaian kinerja Guru
dan/atau Kepala Sekolah.
5. Melaksanakan evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan
pada sekolah binaan.
6. Mengevaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan tingkat
kabupaten/kota atau provinsi.
7. Menyusun program pembimbingan
dan pelatihan profesional guru dan
kepala sekolah.
8. Melaksanakan pembimbingan dan
pelatihan profesional bagi guru dan
kepala sekolah.

Kode etik pengawas sekolah


berkaitan dengan empat hal:
1. Hubungan pengawas sekolah dengan
guru dan kepala sekolah.
2. Hubungan pengawas sekolah dengan
masyarakat.
3. hubungan pengawas sekolah dengan
organisasi Asosiasi Pengawas.
4. Hubungan pengawas sekolah dengan
pemerintah.

Setelah dicermati secara mendalam,


kode etik pengawas ini ternyata
berhubungan erat dengan dimensi-
dimensi yang ada dalam kompetensi
kepribadian dan sosial.
2 Supervisi Supervisi akademik dilakukan dalam 1. Tugas pengawas yang
Akademik rangka membantu guru berkaitan dengan supervisi
mengembangkan kemampuannya akademik ada empat
mengelola proses pembelajaran demi macam, yaitu pemantauan,
tercapainya tujuan pembelajaran. pembinaan, bimbingan dan
Tugas pengawas yang berkaitan latihan, serta penilaian.
dengan supervisi akademik ada empat Dimensi-dimensi yang
macam, yaitu pemantauan, pembinaan, termasuk pemantauan,
bimbingan dan latihan, serta penilaian. pembinaan, dan Bimlat
Supervisi akademik menggunakan dua merupakan sesuatu yang
metoide, yaitu: individu dan kelompok. baru diketahui saat diklat
ini.
Langkah supervisi akademik terdiri dari 2. Supervisi akademik yang
pra observasi, observasi, dan pasca dilakukan pengawas
observasi. kepada suatu sekolah,
terutama dalam hal
penilaian terhadap guru,
harus berbasiskan dan
mempertimbangkan input
data atau hasil penilaian
dari Kepala Sekolah.
3. Ditemukan beberapa kasus
di kabupaten/kota,
pelaksanaan observasi
hanya sekedar observasi,
tidak ada tindak lanjut dari
observasi tersebut. Pasca
observasi belum
dilaksanakan secara
optimal dan maksimal.
4. Kemampuan guru yang
diawasi seringkali melebihi
dari kemampuan pengawas
yang mengawasi.
3 Supervisi Supervisi majerial dilakukan dalam 1. Salah satu metode supervisi
Manajerial upaya membantu kepala sekolah, guru manajerial adalah delphi. Ini
dan tenaga kependidikan guna merupakan sesuatu yang
meningkatkan mutu penyelenggaraaan baru yang ditemukan pada
pendidikan. penyajian materi diklat.
2. Ditemukan kasus-kasus
Terdapat 8 dimensi supervisi yang terjadi di tiap
manajerial. kabupaten/kota, baik kasus
yang sama maupun yang
Terdapat enam prinsip supervisi berbeda. Kasus-kasus
manajerial: komprehensif, tersebut disebabkan oleh
berkesinambungan, tidak otoriter, kebijakan dari Pemerintah
demokratis, integral, dan konstruktif. Kabupaten/Pemerintah
Kota dan atau Kemenag
Supervisi manajerial menggunakan lima serta Dinas Pendidikan
metode: monitoring (mendengar, yang berbeda pula.
melihat, dan mengamati), evaluasi Sebagai contoh dalam hal
(melakukan proses penilaian), diskusi turunnya SK Pengawas
kelompok terarah (diskusi kelompok bagi GPAI. Di suatu
membahas satu kasus/masalah Kabupaten/Kota SK
tertentu), delphi (meminta pendapat Pengawas PAI itu dari
para pakar atau ahli terhadap suatu Dinas Pendidikan,
kasus atau masalah tertentu), workshop pengawas diberikan tugas
(semacam bimbingan/pelatihan yang pokok mengawasi GPAI
diiukuti oleh banyak orang, di dalamnya dan tugas tambahan
ada proses penyajian suatu masalah, mengawasi manajemen
penyebab, dan solusi). beberapa sekolah. Akan
Teknis supervisi manajerial ada dua: tetapi di Kabupaten/Kota
individu dan kelompok. lain justru SK Pengawas
PAI dari Kemenag dan
Alur supervisi manajerial terdiri dari: pengawas PAI tetap di
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, jalurnya yang merupakan
dan evaluasi. tugas pokok/utama, yaitu
mereka hanya mengawasi
GPAI, tidak diberikan tugas
mengawasi manajeman
sekolah.
4 Evaluasi Evaluasi pendidikan berkaitan dengan 1. Interval dan kategori
Pendidikan upaya pengawas dalam melakukan penilaian dalam pendidikan.
proses penilaian terhadap kinerja guru 2. Penilaian yang
dan kinerja kepala sekolah, melalui komprehensif belum
tahapan perencanaan, pelaksanaan, dilaksanakan secara
dan tahap akhir. Untuk menilai maksimal. Penilaian masih
keberhasilan kegiatan penilaian, maka bersifat parsial, tidak utuh
ditetapkan kriterianya yang terdiri dari menyeluruh.
kriteria (interval nilai) dan kategori.
5 Penelitian dan Penelitian dan pengembangan 1. Pengawas jarang
Pengembangan merupakan kompetensi yang harus melakukan penelitian
dikuasai pengawas dalam melakukan pendidikan, bahkan sedikit
kegiatan penelitian dan pengembangan pengawas yang memiliki
isu-isu aktual dan masalah pendidikan kemampuan dalam
yang ada di satuan pendidikan. melakukan penelitian.
2. Jarang pengawas yang
Secara umum dimensinya terdiri dari memiliki kemampuan dalam
menguasai berbagai pendekatan, jenis, menulis Karya Tulis Ilmiah
dan metode penelitian dalam (KTI).
pendidikan, menyusul proposal
penelitian pendidikan, melaksanakan
penelitian penyelenggaraan pendidikan,
menyusun karya tulis ilmiah, mengolah
dan menganalisis data hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai