Anda di halaman 1dari 15

NAMA AGUS LUKMAN MUTAQIN, M.Pd.I.

NO. ABSEN 17

INSTANSI SMPN 2 CIKAJANG DINAS PENDIDIKAN KAB. GARUT

MATA IDENTIFIKASI MASALAH PEMBELAJARAN


PELATIHAN

Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Pendalaman Materi Kepengawasan yang sudah peserta
pelatihan unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber
referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS (pjjtekniskemenag.net) dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal:
Budi_nama materi pelatihan

Buatlah Identifikasi Permasalahan -permasalahan Pembelajaran yang diambil


dari 8 STANDAR PENDIDIKAN pada table berikut:

NO 8 STANDAR PENDIIDKAN PERMASALAHAN


1 SKL Permasalahan SKL khususnya di
SMP beraneka ragam tergantung
kondisi sekolah tersebut.
Salahsatunya adalah
ketidaktuntasan SKL.

Bisa saja beberapa


penyebab ketidaktuntasan
SKL sebagai berikut:

1. Leader tidak mengawal

Pimpinan sekolah, paling tidak di


level wakil kepala sekolah
seharusnya menjadi
pengawal ketuntasan SKL yang
diampu oleh masing-masing wali
kelas. Ketercapaian ataupun
ketidaktercapaian SKL di tiap
level menjadi evaluasi bulanan
bahkan jika bisa pekanan.

Kontrol yang tidak dilakukan


secara konsisten, menyebabkan
diakhir semester baru ditemukan
kasus ‘ketidaktuntasan SKL‘ di
masing-masing kelas.

2. Manajemen waktu tidak


optimal

Hampir semua sekolah yang


merasakan masalah
ketidaktuntasan SKL ini berawal
dari curhatan beberapa guru yang
merasa dikejar waktu
pembelajaran yang menipis
sedangkan SKL-nya masih
belum tuntas. Akibat fatalnya,
adalah terburu-buru melewati
SKL yang belum tuntas dan
menuju ke SKL yang lain.

Manajemen waktu saat mulai


dari perencanaan serta
pelaksanaan pembelajaran tidak
begitu optimal. Target waktu
penyelesaian SKL yang harusnya
dievaluasi tiap bulan tidak
berjalan semestinya. Alasan
klasiknya adalah ketiadaan waktu
untuk berkumpul dan
mengevaluasi proses
pembelajaran yang telah
dilakukan.

3. Tidak ada alat ukur ketuntasan


SKL

Selain kedua hal di atas menjadi


alasan utama, ketiadaan alat
ukur ketuntasan SKL juga
menjadi alasan utama lain
penyebab SKL tidak tuntas di
jenjang yang seharusnya. Guru
pun sudah merasa lelah jika
harus membuat instrumen berupa
soal-soal (untuk melihat
ketidaktuntasan SKL di ranah
pengetahuan) dan diuji cobakan
ke siswanya.
Akibatnya, saat di tingkat akhir
di kelas VI ataupun IX guru
pengampu termasuk wali kelas
tersebut seolah mendapatkan
‘durian’ runtuh dari kelas-kelas
sebelumnya.

Sementara beban mengajar di VI


dan IX juga tidak sedikit, plus
ditambah dengan persiapan UN
yang membutuhkan effort yang
tidak sedikit.

2 Standar Isi Permasalahan Standar Isi

1. Sekolah baru melaksanakan


kurikulum berdasarkan 6
muatan KTSP
2. Penyusunan kurikulum belum
melibatkan tim pengembang
kurikulum
3. Sekolah baru melaksanakan
5 - 6 prinsip pengembanagan
KTSP
4. Sekolah baru melaksanakan
1 -2 mekanisme
penyususunan KTSP
5. Sekolah baru melaksanakan
kurikulum berdasarkan 5 - 6
prinsip pelaksanaan
6. Sekolah dalam penyusunan
kurikulum muatan lokal dan
kurikulum berbasis
pendidikan karakter belum
melibatkan
dinas pendidikan/Kankemena
g , instansi terkait di daerah
dan tokoh kebudayaan
7. Sekolah belum melaksanakan
layanan konseling karir
8. Sekolah belum kegiatan
ekstrakurikuler
kepemimipinan dan Palang
Merah Remaja ( PMR )

Masih belum mencapai dari yang


seharusnya:
Sekolah sudah melaksanakan 5-7
mata pelajaran sesuai antara SK,
KD dan indikator
Sudah menerapkan 4 ketentuan
beban belajar sesuai
permendiknas
Tiap guru sudah memberikan
tugas sturktur dan tidak
terstruktur
Sekolah dalam penyususnan
KTSP belum melibatkan komite
Sekolah sudah mengembangkan
silabus dengan 7 langkah tetapi
belum sempurna
Sekolah sudah mengembangkan
silabus namun mengadopsi atau
mengadaptasi KTSP yang sudah
ada
Sebanyak 5-6 pelajaran sudah
menggunakan silabus namun
silabus yang dimiliki hasil dari
adaptasi atau adopsi silabus yang
sudah ada
Sebanyak 5 mata pelajaran KKM
sudah 75%
Sekolah sudah memperhatikan
KKM dengan memperhatikan 2
unsur
Sekolah sudah menggunakan 4
macam peraturan waktu

3 Standar Proses Permasalahan Standar Proses

1. RPP yang dibuat guru


belum mengintegrasikan
pendidikan karakter yang
dijabarakan dalam silabus
2. Dalam penyususnan RPP
guru belum
memperhatikan prinsip
penerapan tekhnologi
informasi dan komunikasi
Rombel masih ada 2
kelas yang kurang dari 20
perkelasnya
3. Belum semua guru
melaksanakan KBM
sesuai dengan langkah -
langkah pembelajaran
4. Belum semua guru
melaksanakan KBM
sesuai dengan langkah -
langkah pembelajaran

5. Dokumen KTSP sudah


mencantumkan
pembelajaran
menggunakan pendekatan
mata pelajaran namun
masih perlu ravisi

6. Kepala sekolah belum


mengadakan diskusi hasil
pemantauan proses
pembelajaran

7. Supervisi yang dilakukan


Kepala Sekolah belum
memberikan tindak lanjut
yang sesuai

8. Dalam evaluasi proses


pembelajaran guru belum
memperhatikan aspek
tindak lanjut

9. Kepala Sekolah belum


menyampaikan hasil
pengawasan proses
pembelajaran kepada
komite sekolah

10. Kepala Sekolah belum


memberikan tindak
secara menyeluruh
terhadap pengawasan
proses pembelajaran
4 Standar Tendik Permasalahan Standar
Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan
1. Ada guru yang belum
menyelesaikan
pendidikan S1
2. Hanya ada mungkin
mapel yang diajarkan
oleh guru yang sesuai
dengan latar
belakang pendidikanya

3. Guru belum sepenuhnya


merefleksi hasil analisis
hasil belajar atau KBM

4. Sekolah belum
mengadakan rapat rutin
dengan komite dan wali
siswa

5. Kehadiran guru sudah


100% tetapi kedatangan
tidak tepat waktu

6. Sekolah baru memiliki


kantin dan koperasi
sekolah

7. Kepala Sekolah belum


mengadakan kerjasama
dengan pihak lain untuk
kepentingan sekolah

8. Kepala Sekolah belum


mengadakan supervisi
dan monitoring secara
rutin kepada semua guru

9. Sekolah belum memiliki


tenaga administrasi
Sekolah belum memiliki
tenaga administrasi
Sekolah tidak mempunyai
tenaga perpustakaan ,
buku perpustakaan masih
dikelola sendiri oleh guru
kelas
Sekolah tidak mempunyai
tenaga perpustakaan ,
buku perpustakaan masih
dikelola sendiri oleh guru
kelas

10. Sekolah hanya memiliki


satu petugas layanan
khusus yaitu penjaga
sekolah yang merangkap
sebagai tukang kebun dan
pesuruh
5 Standar Sarana Prasarana 11. Permasalahan Standar
Sarana Dan Prasarana

12. Penataan kurang menarik

13. Dari segi keamanan tidak


memiliki jalur evakuasi

14. Drainase kurang


memenuhi

15. Tidak memiliki IMB

16. Luas lahan dan luas


bangunan terbatas jika
ingin mengadakan ruang
baru misal ruang
pemimpin tidak ada lagi
lahan kosong

17. Memiliki tabung


pencegah kebakaran

18. Tidak memiliki sanitasi


dalam sehingga pada
musim hujan banyak air
menggenang
19. Pencahayaan kurang
karena banyak pohon
tinggi disekitar sekolah
Daya listrik 900 watt, jika
semua alat elektronik
menyala sering turun
daya

20. Memiliki IMB


Pemeliharaan ringan
tidak rutin

21. Tidak memiliki Ruang


pemimpin, UKS, dan
sirkulasi

22. Banyak tembok yang


rusak

23. Buku teks pelajaran


kurang lengkap dan tidak
memiliki tenaga
perpustakaan khusus

24. Buku BSE belum


lengkap, buku yang ada
hanya dengan rasio 1
buku untuk 6 siswa

25. Anggaran sekolah belum


memenuhi untuk
pembelian buku

26. Tidak mempunyai almari


dan sarana tidak lengkap

27. Tidak memiliki Ruang


pemimpin

28. Penataan kurang rapih

29. Tempat ibadah belum ada

30. Tidak memiliki UKS

31. Tidak memiliki tempat


sampah pada setiap
jamban

32. Beberapa rak sudah


keropos

33. Tidak memiliki ruang


sirkulasi

34. Luas lahan tidak sesuai


ketentuan dan jumlah
bola voli dan bola sepak
tidak sesuai ketentuan
6 Standar Pengelolaan Permasalahan Standar
Pengelolaan

1. Sekolah belum
memprogramkan
sosialisasi Visi sekolah
2. Sekolah belum
memprogramkan
sosialisasi Misi sekolah

3. Sekolah belum
memprogramkan
sosialisasi tujuan sekolah

4. Sekolah belum
memprogramkan
sosialisasi rencana kerja
tahunan dan menengah
yang dimiliki

5. Sekolah belum
mempunyai peraturan
akademik

6. Uraian tugas belum


dipajang pada tempat
yang mudah

7. Sekolah belum
melaksanakan kegiatan
sesuai dengan rencana
kerja tahunan

8. Kurang tersedianya
fasilitas untuk kegiatan
kesiswaan

9. Sekolah belum
mempunyai peraturan
akademik

10. Sekolah belum


melaksanakan program
sistem penghargaan serta
promosi dan penempatan
11. Sekolah belum memiliki
fasilitas pembelajaran
pada setiap tingkat kelas
belum terpenuhi
12. Pembukuan keuangan di
sekolah belum rapih

13. Sekolah belum


mempunyai peraturan
akademik

14. Sekolah belum bekerja


sama dengan pihak terkait
untuk pembiasaan hidup
bersih sehat , bugar dan
aman

15. Sekolah belum memiliki


program pengawasan

16. Evaluasi diri sekolah


belum dilaksanakan
secara terukur dan
komprehensif

17. Pembagian tugas belum


adil dan merata

18. Beberapa bukti fisik


akreditasi belum tersusun
dengan lengkap

19. Tujuan dan target mutu


belum dirumuskan
dengan baik

20. Sekolah belum memiliki


tenaga administrasi yang
tetap
7 Standar Pembiayaan Permasalahan Standar
Pembiayaan

1. Tidak semua investasi


sarana dan prasarana
tercatat secara
menyeluruh

2. Biaya pengembangan
pendidik dan tenaga
kependidikan tidak semua
didanai RKAS

3. Modal kerja yang


tertuang dalam RKAS
untuk membiayai
pendidik sering tidak
tercapai

4. Tidak dapat membayar


semua honor kegiatan-
kegiatan sekolah pendidik
dan tenaga kependidikan
pada tahun yang sedang
berjalan

5. Tidak membayar honor


kegiatan-kegiatan
sekolah, intensiv, dan
tunjangan lain di tenaga
pendidikan di tahun
berjalan

6. Anggaran kegiatan terlalu


besar

7. Kegiatan
kesiswaan kurang rutin
dilaksanakan sehingga
biaya tidak dikeluarkan

8. Biaya digunakan untuk


kegiatan lain

9. Tidak semua rapat


mengeluuarkan biaya

10. Tugas luar jarang disertai


SPPD

11. Karena tidak semua siswa


menerima naskah soal
setiap mata pelajaran (
dituliskan di papan tulis)

12. Karena fasilitas daya dan


jasa yang tersedia belum
maksimal

13. Sekolah belum


merealisasikan uang
lembur dan konsumsi

14. Dana yang terserap


kesarana prasarana terlalu
besar belum rata
kebidang yang lain

15. Memungut
biaya dari standar biaya
per siswa

16. Tidak ada biaya daftar


ulang tetapi jumlah siswa
baru tiap tahun sedikit

17. Bantuan siswa kurang


mampu hanya dari
pemerintah

18. Memungut biaya


praktikum, perpisahan,
dan study tour

19. Tidak semua komite bisa


mengahdiri rapat
pengambilan keputusan
penarikan dana dari
masyarakat

20. Tidak melaporkan secara


teratur sumbangan
pendidikan/ dana
sumbangan dari
masyarakat

21. Dokumen pedoman


pengelolaan keuangan
tahun sebelumnya sering
hilang

22. Pembukuan biaya


operasional yang dimiliki
kurang lengkap dan
belum memuat biaya
operasional secara rinci

23. Membuat laporan SPJ


tetapi isinya kurang
lengkap

8 Standar Penilaian Permasalahan Standar


Penilaian

1. Belum semua guru


menginformasikan
rencana dan kriteria
penilaian

2. Dari tekhnik penilaian


yang ada pada silabus
belum sesuai dengan
indikator penilaian

3. Sebagian guru belum


mengembangkan
isntrumen dan pedoman
penilaian

4. Sebagian guru belum


melakukan penilaian
dengan berbagai tekhnik

5. Sebagian besar guru


belum melakukan analisis
hasil evaluasi

6. Belum semua guru


mengembalikan hasil
pemeriksaan pekerjaan
siswa
7. Belum semua guru
membruat program
perbaikan dan pengayaan

8. Sebagian guru belum


melaporkan hasil
penilaian kepada kepala
sekolah

9. Guru belum melaporkan


hasil penilaian akhlak
kepada guru pendidikan
agama Islam

10. Guru belum melaporkan


hasil penilaian
kepribadian siswa kepada
guru PKn

11. Sekolah belum membuat


berita acara rapat
koordinasi ulangan
tengah semester , ulangan
akhir semester dan
ulangan kenaikan kelas

12. Sekolah belum membuat


berita acara rapat
penentuan kriteria
kenaiakan kelas

13. Kehadiran wali siswa


belum 100%

14. Kemampuan siswa tidak


merata

15. Sekolah
mempertimbangkan
kemampuan anak yang
berbeda
16. Sekolah mengeluarkan
surat keterangan hasil
ujian nasional menunggu
pengumuman kelulusan

17. Blangko ijasah dari dinas


selalu datang terlambat

18. Batas usia saja kuota


tidak terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai