Anda di halaman 1dari 4

TUGAS LK.

3
PERUMUSAN IDE GAGASAN DAN INOVASI KEPENGAWASAN

INSTRUKTUR : SYAFNEDI, S.Si.

NAMA Saepul Azhar, S.Pd.I, M.Pd.

NO. ABSEN 11, Angkatan 2

INSTANSI Kemenag/SMAN 1 Ciranjang

MATA PELATIHAN Perumusan Gagasan Ide dan Inovasi Kepengawasan (PGRIK)

Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Pendalaman materi Calon Pengawas yang sudah peserta pelatihan unduh!
Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS (pjjtekniskemenag.net) dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal: Budi_nama materi
pelatihan
1. Buatlah ide gagasan atau inovasi kepengawasan untuk mengatasi masalah yang ditemukan dari 8
Standar Pendidikan dengan ketentuan 5 W 1 H (Masalah sesuai tugas identifikasi masalah)

1) standar isi; 2) standar proses; 3) standar kompetensi lulusan; 4) standar pendidik


dan tenaga kependidikan; 5) standar sarana dan prasarana; 6) standar pengelolaan; 7)
standar pembiayaan; 8) standar penilaian pendidikan.

NO MASALAH IDE/GAGASAN/INOVASI (5 W 1 H
1. Permasalahan Standar Isi Solusi:
Sekolah baru melaksanakan kurikulum 1. Sekolah mengadakan Workshop KTSP
berdasarkan 6 muatan KTSP dengan tim pengembang
1. Penyusunan kurikulum belum melibatkan tim 2. Sekolah membuat program dan dokumen
pengembang kurikulum layanan konseling karir
2. Sekolah dalam penyusunan kurikulum muatan 3. Sekolah membuat program kegiatan
lokal dan kurikulum berbasis pendidikan ekstrakurikuler kepemimpinan dan PMR
karakter belum melibatkan
dinas pendidikan/Kankemenag , instansi terkait
di daerah dan tokoh kebudayaan
3. Sekolah belum melaksanakan layanan konseling
karir
4. Sekolah belum kegiatan ekstrakurikuler
kepemimipinan dan Palang Merah Remaja
(PMR)
2 Permasalahan standar proses Solusi:
1. RPP yang dibuat guru belum mengintegrasikan 1. Sekolah mengadakan workshop penyusunan
pendidikan karakter yang dijabarakan dalam RPP
silabus 2. Sekolah mengadakan workshop penggunaan
2. Dalam penyusunan RPP guru belum IT dalam pembelajaran
memperhatikan prinsip penerapan tekhnologi 3. sekolah mengadakan revisi kurikulum tiap
informasi dan komunikasi tahun
3. Belum semua guru melaksanakan KBM sesuai 4. Kepala sekolah mengadakan diskusi dengan
dengan langkah - langkah pembelajaran guru setelah pemantauan pembelajaran
4. Belum semua guru melaksanakan KBM sesuai 5. Kepala Sekolah memberi kesempatan
dengan langkah - langkah pembelajaran kepada guru yang telah disupervisi untuk
5. Dokumen KTSP sudah konsultasi atau diskusi untuk pengembangan
mencantumkanpembelajaran menggunakan proses KBM
pendekatan mata pelajaran namun masih perlu 6. Kepala Sekolah memberikan penjelasan
ravisi pada guru pentingnya aspek tindak lanjut
6. Kepala sekolah belum mengadakan diskusi 7. Sekolah mengadakan Workshop
hasil pemantauan proses pembelajaran pembelajaran
7. Supervisi yang dilakukan Kepala Sekolah
belum memberikan tindak lanjut yang sesuai
8. Dalam evaluasi proses pembelajaran guru
belum memperhatikan aspek tindak lanjut
3. Permasalahan standar kompetensi lulusan Solusi:
1. Minimnya lomba-lomba yang diselenggarakan 1. Sekolah mengadakan Workshop penyusunan
oleh Dinas Kabupaten/Kota RPP
2. Belum meraih kejuaraan di bidang akademik 2. Sekolah melengkapi fasilitas buku yang ada
dan non akademik ke tingkat propinsi/nasional diperpustakaan
3. Belum meraih kejuaraan wiyata mandala Sekolah mengadakan Workshop penyusunan
4. KKM beberapa mata pelajaran masih di bawah RPP
75 3. Sekolah mengadakan karya wisata
5. Nilai UN masih rendah 4. Sekolah mengajukan pengadaan buku
6. Akhlak dan kepribadian siswa rendah pelajaran
7. Siswa kurang tanggung jawab dalam 5. Sekolah mengadakan Workshop penyusunan
melaksanakan tugas Ekstra kulikuler RPP
8. Penulisan Karya ilmiah rendah 6. Sekolah mengeluarkan teguran tertulis
kepada orang tua melalui buku penghubung
7. Sekolah menyusun program kegiatan
peringatan hari besar keagamaan dan hari
besar nasional
8. Sekolah mengajukan program kerja sama
dengan puskesamas untuk program gosok
gigi dan cuci tangan
9. Guru kelas menyediakan peralatan sholat
cadangan
10. Sekolah mengadakan pentas seni di saat
perpisahan siswa kelas VI
11. Sekolah mengadakan Workshop penyusunan
RPP
12. Sekolah mengadakan Workshop penyusunan
RPP
13. Sekolah membuat majalah dinding untuk
memajangkan hasil karya siswa
14. Sekolah membua program pemberian
penghargaan kepada siswa yang memperoleh
prestasi perlombaan Sekolah mengadakan
program les tambahan jam pelajaran
4. Permasalahan pada standar pendidik dan
tenaga kepen- didikan:
1. Belum maksimal menggunakan strategi dan 1. Banyak bermacam buku mengenai strategi
metode pembelajaran. dan metode pembelajaran. Memang sudah
2. Belum maksimal dalam pengelolaan kelas seharusnya guru meningkatkan
3. Datang terlambat kemampuannya dengan banyak mempelajari
4. Mengangkat telfon berulang-ulang atau sibuk strategi dan metode pembelajaran dari buku
menggunakan HP. ataupun mengikuti pelatihan-pelatihan
pembelajaran.
2. Sebelum melaksanakan pembelajaran guru
semestinya mempersiapkan bagaimana
keadaan kelas yang kondusif, memperhatikan
tempat duduk siswa apakah berantakan,
mempersiapkan siswa untuk siap mengikuti
pembelajaran.
3. Menerapkan proses pembelajaran berbasis
TIK pada semua mata pelajaran;
4. Membuat peraturan bersama, boleh
mengangkat atau menggunakan HP kalau
penting.
5 Permasalahan sarana prasarana Solusi:
Sarana dan prasarana yang kurang memadai, di 1. Eksistensi Komite Sekolah yang proaktif
antaranya: dalam menggagas perubahan inovasi
pendidikan persekolahan serta
a. Ruang perpustakaan masih menggunakan ruang mengoptimalkan sumber daya komite untuk
kelas yang tidak dipakai kepentingan peningkatan mutu sekolah.
b. Ruang guru menggunakan kelas yang tidak 2. Kerja sama yang harmonis harus terjalin
digunakan
dengan baik antara sekolah, komite sekolah
c. Ruang UKS yang belum memadai, sehingga
layanan kesehatan sekolah belum optimal. dan orang tua siswa.
d. Sarana Wifi sering terkendala, belum
menjangkau maksimal untuk seluruh ruang kelas.
e. Tempat parkir kendaraan guru yang relatif belum
memadai.
6. Permasalahan standar pengelolaan; Solusi:
1. RKAS dan RKS belum sistematis 1. Sekolah mengadakan kegiatan sosialisasi
2. Belum adanya kemitraan Visi sekolah
3. Belum optimal dalam pengawasan PTK seperti 2. Sekolah mengadakan kegiatan sosialisasi
SME Misi sekolah
4. Belum optimal pendayagunaan PTK dalam 3. Sekolah mengadakan kegiatan sosialisasi
pengelolaan tujuan sekolah
5. Belum Memiliki fasilitas website untuk 4. Sekolah mengadakan sosialisasi rencana
mengakses SIM sekolah kerja tahunan dan menengah
6. Visi dan Misi dalam RKS belum optimal 5. Sekolah membuat peraturan akademik
7. Perlu adanya bimtek KS terkait teknis 6. Sekolah mengadakan sosialisasi struktur
pengelolaan sekolah organisasi sekolah
8. Kurang peran masyarakat tehadap sekolah 7. Sekolah membuat program kerja tahunan
9. Ruang kelas yang kurang memadai yang realitas
10. Belum mampu memenuhi sarana pembelajaran 8. Sekolah memaksimalkan fasilitas yang
yang memadai, laptop, LCD, dll sudah ada dan membentuk paguyuban
11. RKS dan RKAS belum sesuai alumni
12. Dalam menyusun RKS belum optimal 9. Sekolah membuat peraturan akademik
melibatkan semua pemangku kepentingan 10. Sekolah membuat program sistem
13. Sekolah belum menganalisa hasil evaluasi diri penghargaan serta promosi dan penempatan
sekolah 11. Sekolah mengajukan proposal penambahan
14. Belum optimalnya informasi manajemen fasilitas pembelajaran setiap kelas pada
sekolah pemerintah
15. Sekolah belum melaksanakan pelacakan alumni 12. Sekolah mengikut sertakan bendahara
16. Kurangnya keterlibatan peran serta masyarakat keuangan pada setiap pelatihan pelaporan
17. supervisi belum optimal keuangan
13. Sekolah membuat peraturan akademik
7. Permasalahan standar pembiayaan; Solusinya
1. Tidak ada sumbangan dari orang tua/wali 1. Harus mencatat investasi sarana dan
peserta didik prasarana secara berkala
2. Sumber dana yang dimiliki sekolah tidak 2. Memintakan bantuan dana pada komite,
mencukupi untuk memenuhi biaya operasional mengusulkan dana pada pemerintah
yang harus dikeluarkan sekolah 3. Anggaran yang disediakan untuk membiayai
3. Sumber dana datangnya sering terlambat, gaji pendidik dan tenaga pendidikan tidak
sering sekali dananya cair setelah kegiatan langsung diberikan agar proses
berakhir, ditambah lagi birokrasi yang bertele- pembelajaran terlaksana secara
tele berkelanjutan
4. Belum melibatkan semua stakeholders dalam 4. Mengusahakan mengeluarkan honor
penyusunan RAPBS kegiatan sekolah pendidik dan tenaga
5. Sumber pembiayaan hanya dari APBN, yaitu kependidikan pada tahun yang sedang
hanya dari dana BOS berjalan
5. Mengusahakan membayar honor kegiatan-
kegiatan sekolah secara intensiv dan
tunjangan-tunjangan lain
6. Disesuaikan dengan kebutuhan dan
membuat APBS perubahan
7. Dibuat jadwal untuk pelaksanaan kegiatan
kesiswaan
8. Penggunaan disesuaikan dengan APBS
9. Setiap perjalanan dinas membawa SPPD
10. Diharapkan semua siswa menerima naskah
soal setiap mata pelajaran
11. Melengkapi fasilitas daya dan jasa yang
dibutuhkan
12. Merealisasikan uang lembur dan konsumsi
sesuai RKAS
13. Tahun berikutnya penggunaan biaya
operasional secara merata untuk 5 POS
antara lain: 1) Kesehjateraan warga sekolah,
2) Pegembangan guru dan tenaga
kependidikan, 3) Perawatan sarana dan
prasarana, 4) Pengembangan kurikulum dan
kegiatan pembelajaran, 5) Kegiatan
ketatausahaan.
14. Mengarsipkan dan menerbitkan dokumen
pedoman pengelolaan keuangan pada tahun-
tahun sebelumnya.
15. Mengarsipkan pembukuan biaya
operasional secara berkala
16. Bendahara meminta bantuan teman guru
untuk melengkapi data pendukung SPJ
17. Kepala sekolah memerintahkan guru untuk
menginformasikan rancangan dan kriteria
penilaian kepada siswa
8. Permasalahan standar penilaian pendidikan Penyempurnaan kurikulum serta
1. Sebagian guru belum menguasai penilaian pelaksanaannya. Costa (1999:26)
sesuai dengan standar menyatakan changing curriculum means
2. Guru belum banyak yang melakukan changing your mind. Perubahan pola berpikir
pemanfaatan hasil belajar untuk perbaikan PBM yang dimaksud tidak hanya dilakukan oleh guru
3. Remedial teaching dan pengayaan belum di sekolah, tetapi juga oleh semua unsur praktisi
berjalan dengan baik dan teoretisi pendidikan. Perubahan pola pikir
4. Prestasi UN masih dibawah rata-rata Nasional tersebut diperlukan agar para guru dapat secara
5. Guru masih banyak yang belum paham penilaian optimal memfasilitasi siswanya belajar.
akhlak mulia dan kepribadian Beberapa penekanan perubahan pikiran yang
6. Guru nasih banyak yang belum mampu diperlukan dalam penyempurnaan pelaksanaan
menyusun instrument penilaian yang baik kurikulum adalah: (1) dari peran guru sebagai
7. Guru banyak yang belum mengembalikan transmiter ke fasilitator, pembimbing dan
pekerjaan siswa, dengan balikan komentar yang konsultan, (2) dari peran guru sebagai sumber
memotivasi pengetahuan menjadi kawan belajar, (3) dari
belajar diarahkan oleh kurikulum menjadi
diarahkan oleh siswa sendiri, (4) dari belajar
dijadwal secara ketat menjadi terbuka, fleksibel
sesuai keperluan, (5) dari belajar berdasararkan
fakta menuju berbasis masalah dan proyek, (6)
dari belajar berbasis teori menuju dunia dan
tindakan nyata serta refleksi, (7) dari kebiasaan
pengulangan dan latihan menuju perancangan
dan penyelidikan, (8) dari taat aturan dan
prosedur menjadi penemuan dan penciptaan, (9)
dari kompetitif menuju kolaboratif, (10) dari
fokus kelas menuju fokus masyarakat, (11) dari
hasil yang ditentukan sebelumnya menuju hasil
yang terbuka, (12) dari belajar mengikuti norma
menjadi keanekaragaman yang kreatif (13) dari
penggunaan komputer sebagai obyek belajar
menuju penggunaan komputer sebagai alat
belajar, (14) dari presentasi media statis menuju
interaksi multimedia yang dinamis, (15) dari
komunikasi sebatas ruang kelas menuju
komunikasi yang tidak terbatas, (16) dari
penilaian hasil belajar secara normatif menuju
pengukuran unjuk kerja yang komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai