Anda di halaman 1dari 12

IDENTIFIKASI-REFLEKSI-BENAHI

SMP NEGERI 3 PEKUNCEN


TAHUN 2024

A. Latar Belakang
Asesmen Nasional berbasis computer yang dilaksanakan setiap tahun menghasilkan
rapot Pendidikan sebagai potret kondisi suatu sekolah. Di rapot Pendidikan tersebut terdapat
prioritas rekomendasi dan rekomenadasi keseluruhan. Pada prioritas rekomendasi berisi hal-
hal yang sangat penting yang harus dibenahi di satuan Pendidikan. Isi rekomendasi sangat
beragam sesuai kondisi masing-masing satuan Pendidikan.
Dari rekomendasi yang diperoleh satuan Pendidikan inilah, sekolah dapat Menyusun
pernecanaan berbasis data dalam bentuk rencana kerja tahunan sekolah, rencana kegiatan dan
anggaran sekolah, sehingga seuatu sekolah memiliki kegiatan yang benar-benar efektif dan
efisien sesuai sasaran yang diharapkan di rapot Pendidikan dalam rangka meningkatkan
pelayanan Pendidikan ke murid dan masyarakat.
Salah satu prioritas rekomendasi pada rapot Pendidikan SMP Negeri 3 Pekuncen adalah
literasi. Ada beberapa saran untuk benahi bidang literasi yaitu:
a. Pengembangan diri terkait literasi melalui PMM
b. Pelaksananaan kegiatan pengembangan minat baca peserta didik
c. Pemberdayaan Perpustakaan
Dari saran tersebut kemudian dilakukan survey analisis kebutuhan pengembangan
kompetensi guru dan dihasilkan suatu rumusan bahwa rendahnya literasi di SMP Negeri 3
Pekuncen salah satunya disebabkan karena kurangnya kemampuan murid dalam membaca
teks, sehingga diperlukan pengembangan kompetensi literasi.
Setelah melalui beberapa diskusi diperoleh kesepakatan untuk program benahi literasi,
akan diadakan Workshop Peningkatan Kompetensi Literasi Menggunakan Teknik MIME.
Penguasaan guru terhadap Teknik MIME ini diharapkan nantinya guru dapat menerapkanya di
kegiatan pembelajaran. Kegiatan literasi dalam pembelajaran dilaksanakan dengan
meluangkan waktu 15 menit bagi murid membaca teks yang disiapkan guru dengan Teknik
MIME dan menjawab pertanyaan pemantik untuk mengukur keberhasilan Teknik MIME yang
digunakan. Diharapkan setelah anak menguasai Teknik MIME, kemampuan literasi dapat
meningkat dengan signifikan.
1. Tujuan
Dalam Rencana Tindak Kepemimpinan melalui Workshop Peningkatan Kompetensi
Literasi Menggunakan Teknik MIME diharapkan guru dapat:
a. Menjelaskan strategi literasi yang dapat digunakan dalam langkah-langkah pembelajaran
untuk kegiatan membaca intensif membaca ekstensif.
b. Merancang Langkah-langkah kegiatan membaca intensif membaca ekstensif sesuai mata
Pelajaran yang diampu.
c. Tersedianya bahan literasi untuk Gerakan literasi sekolah yaitu membaca lima belas
menit
d. Meningkatkan literasi di SMP Negeri 3 Pekuncen.
2. Indikator Keberhasilan
Kegiatan workshop peningkatan kompetensi literasi menggunakan Teknik MIME ini
dikatakan berhasil jika memenuhi kriteria minimal Layak sesuai kriteria berikut:
a. Indikator keberhasilan kepala sekolah
Tabel 1 Indikator Keberhasilan Kepala Sekolah
NO KOMPONEN
A. Pengembangan diri dan orang lain
1. Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan
kemauan pribadi
1. Kepala sekolah mampu mengenali potensi diri dalam kepemimpinan
Pendidikan ditunjukkan dengan berinovasi, menginisiasi kolaborasi dan
refleksi.
2. Kepala sekolah mampu mengambil inisiatif, menetapkan tujuan, dan
merencanakan pengembangan program-program sekolah
3. Kepala Sekolah mampu mengembangkan diri sesuai dengan yang
direncanakan
4. Kepala sekolah mampu melakukan refleksi terhadap hasil pengembangan
diri untuk perbaikan.
2. Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
5. K e p a l a s e k o l a h m a m p u m emetakan kebutuhan belajar warga
sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
6. Kepala sekolah mampu melakukan pendampingan kepada guru u n t u k
melakukan pengembangan diri
7. Kepala sekolah mampu melakukan pendampingan kepada guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
8. Kepala sekolah mampu mendorong warga sekolah menguasai kompetensi
yang dibutuhkan.
9. Kepala sekolah mampu memberikan kesempatan kepada warga sekolah
untuk melakukan pengembangan kompetensi di luar sekolah.
B. Kepemimpinan Pembelajaran
1 Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang berpusat pada
murid.
10. Kepala sekolah mampu memimpin pertemuan guru untuk merencanakan proses
belajar yang berpusat pada murid.
11. Kepala sekolah mampu memberi umpan balik terhadap perencanaan dan
pelaksanaan proses belajar sebagai dasar bagi guru melakukan perbaikan.
12. Kepala sekolah mampu menunjukkan praktik pembelajaran yang berpusat pada
murid sebagai teladan bagi guru.
13. Kepala sekolah mampu menyediakan dukungan agar guru fokus dalam
melaksanakan proses belajar yang berpusat pada murid.
C. Kepemimpinan Pengembangan Sekolah
1 Memimpin program pengembangan sekolah untuk mengoptimalkan proses
belajar murid dan mendukung kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang
relevan.
14. Kepala sekolah mampu melakukan evaluasi diri sekolah yang melibatkan warga
sekolah dengan berbasis data dan bukti
15. Kepala sekolah mampu menentukan prioritas, merancang, dan melaksanakan
program pengembangan sekolah dengan mengacu pada kebutuhan murid,
ketersediaan sumber daya, serta visi dan misi sekolah
16. Kepala sekolah mampu menginisiasi program pengembangan sekolah dalam
lingkup terbatas untuk mendapatkan bukti keberhasilan sebelum diterapkan pada
lingkup yang lebih luas
17. Kepala sekolah mampu mengimplementasikan pendekatan inovatif untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pengembangan sekolah
18. Kepala sekolah mampu mengorganisasi proses pengembangan sekolah untuk
memastikan peningkatan kualitas proses belajar yang berdampak pada murid
19. Kepala sekolah mampu mewujudkan peran sekolah untuk mendukung kebutuhan
masyarakat
sekitar sekolah yang relevan

b. Indicator keberhasilan guru


Tabel 2 Indikator Keberhasilan Guru
NO KOMPONEN
1. Menyusun Desain, Melaksanakan, dan Merefleksikan Pembelajaran yang
efektif
1. Guru mampu menyusun desain pembelajaran sesuai dengan tujuan,
bermakna, dan mengikutsertakan murid dalam hal ini ditunjukkan dengan
mampu menyusun teks literasi sesuai mata pelajaran yang diampu dengan
Teknik MIME.
2. Memastikan desain pembelajaran yang disusun relevan dengan tantangan di
sekitar sekolah yaitu peningkatan kompetensi literasi menggunakan MIME.

3. Melaksanakan pembelajaran yang dinamis dan menumbuhkan kegemaran


belajar.murid dengan melaksanakan gerakan membaca 15 menit
menggunakan teks yang disusun sendiri dan membiasakan murid
melakukan literasi dengan Teknik MIME.
4. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan kemampuan bernalar
kritis murid melalui gerakan membaca 15 menit menggunakan teks yang
disusun sendiri dan membiasakan murid melakukan literasi dengan Teknik
MIME.
5. Merefleksikan desain dan praktik pembelajaran serta menindaklanjutinya
dalam hal ini berupa pengembangan teks untuk pembelajaran yang
dilakukan melalui gerakan membaca 15 menit menggunakan teks yang
disusun sendiri dan membiasakan murid melakukan literasi dengan Teknik
MIME.

3. Program Kegiatan
Berdasarkan analisis terhadap Rapot Pendidikan dan prioritas rekomendasi maka SMP
Negeri 3 Pekuncen mengambil literasi sebagai benahi yang harus dilaksanakan di tahun
2023 melalui kegiatan “Workshop Peningkatan Kompetensi Literasi Menggunakan Teknik
MIME”
4. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan workshop ini meliputi:
a. Persiapan
Pada tahap persiapan, langkah yang dilakukan adalah:
1. Menganalisis rapot Pendidikan di bagian prioritas rekomendasi.
2. Menyusun perencanaan kegiatan berbasis data pada rapot Pendidikan.
3. Menganalisis kebutuhan pengembangan kompetensi warga sekolah yaitu literasi.
4. Menentukan kompetensi yang akan ditingkatkan dan Teknik yang akan digunakan
berdasar analisis kebutuhan pengembangan warga sekolah yaitu kompetensi literasi
dengan Teknik MIME.
5. Menyusun panitia workshop.
6. Menyusun proposal kegiatan.
Rencana kegiatan workshop tercantum dalam jadwal berikut:
Tabel 3 Jadwal Kegiatan Workshop
No Jenis Tanggal Waktu Materi Nara
Kegiatan Pelaksanaan/ Sumber
Peserta
1 Workshop Senin, 8 08.00 1. Rapot Pendidikan Kepala
Januari 2024, – 2. Perencanaan Sekolah
diikuti 27 10.00 berbasis data
guru 3. Konsep literasi.
10 00 –
12.00

13.00 –
15.00
Selasa, 9 08.00 – 1. MIME dalam 1. Drs. Fajar
Januari 2024 12.00 pembelajaran Syamsudin
diikuti 27 2. Tugas Lembar 2. Umar
guru 13.00 – Kerja 01 s.d 03 Prabowo,
15.00 S.Pd.
Rabu dan 09.00 – 1. Praktik membuat MGMP
Kamis, 10 12.00 literasi untuk Sekolah
dan 11 dan pembelajaran
Januari 2024, 13.00 – (lembar kerja 04)
diikuti 27 15.00 2. Prsentasi hasil
Guru lembar kerja 04
3. Gerakan membaca
15 menit di tiap
pembelajaran
Jumat, 12 13.00 – Refleksi Seluruh
Jnuari 2024, 15.00 peserta
diikuti 27
Guru
2 Monitornig Senin s.d Melakssanakan Kepala
dan Jumat, 8 s.d monitoring dan sekolah dan
evaluasi 12 Januari evaluasi kegiatan peserta
2024 workshop

Struktur materi Workshop Peningkatan Kompetensi Literasi Menggunakan Teknik


MIME sebagai berikut:
Tabel 4 Struktur Materi Workshop
Jumlah
No Materi
Jam
1 Rapot Pendidikan 2 JP
2 Perencanaan Berbasis data 4 JP
3 Konsep Literasi 2 JP
4 MIME dalam Pembelajaran 8 JP
5 Penyusunan teks literasi dalam pembelajaran 10 JP
6 GLS : Gerakan membaca 15 menit 4 JP
7 Refleksi 2 JP
Jumlah 32 JP

b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri dari:
1. Melaksanakan workshop hari pertama melalui kegiatan In service pertama dengan
materi rapot Pendidikan, perencanaan berbasis data, dan konsep literasi dengan
naras umber kepala sekolah.
2. Melaksanakan workshop hari kedua melalui kegiatan in service dengan materi
MIME dalam pembelajaran dengan tutor sebaya Drs. Fajar Syamsudin dan Umar
Prabowo, S.Pd..
3. Melaksanakan workshop hari ketiga dan keempat yaitu mengerjakan lembar kerja
01 s.d 03 dan lembar kerja 04 yaotu membuat literasi untuk pembelajaran dengan
dibimbing tutor sebaya.
4. Melaksanakan in service kedua dengan kegiatan presentasi teks literasi yang telah
dibuat dan dilengkapi dengan pertanyaan pemantik sesuai teknik membaca
inteinsif yang dipilih. Dari 26 peserta yang terdiri dari 23 guru mata Pelajaran dan
3 orang guru BK semua guru menyelesaikan lembar kerja 01 s.d 03 dan hanya 6
guru saja yang tidak mengerjakan lembar kerja 04 yaitu membuat teks literasi
menggunakan Teknik membaca intensif yang dipilih. Peserta senang dan antusias
mengikuti workshop ini karena benar-benar hal baru, menarik, dan menantang dan
dirasakan benar dampaknya dalam meningkatkan kompetensi literasi guru.
5. Melaksanakan Gerakan 15 menit membaca saat pembelajaran menggunakan
Teknik MIME.
c. Monitoring dan evaluasi
Langkah-langkah pada tahap monitoring dan evaluasi adalah:
1. Menyusun program monitoring dan evaluasi
2. Menyiapkan instrumen monitoring dan evaluasi
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
4. Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi
5. Menyusun laporan monitoring dan evaluasi
Instrumen monitoring dan evaluasi kegiatan workshop sebagai berikut:
Tabel 5 Instrumen Monitoringd an Evaluasi
NO KOMPONEN
1. Persiapan
1. Program kegiatan workshop
2. Jadwal kegiatan workshop
3. Kepanitiaan (SK Kepala Sekolah)
4. Panduan pelaksanaan kegiatan workshop
5. Rapat koordinasi
6. Undangan pihak terkait
7. Undangan peserta
8. Daftar hadir peserta
9. ATK
2. Pelaksanaan
10. Strategi pelaksanaan
11. Agenda kegiatan workshop
12. Notulasi kegiatan workshop
13. Penguasaan materi oleh nara sumber
14. Tingkat kehadiran peserta
15. Tingkat partisipasi peserta
16. Tempat representatif
17. Konsumsi
3. Pelaporan
18. Laporan kegiatan pelaksanaan
19. Dokumen kurikulum hasil kegiatan
20. Dokumentasi kegiatan
21. Evaluasi dan tindaklanjut

Dari hasil monitoring dan evaluasi diperoleh hasil berikut:


1. Keberhasilan kepala sekolah
Hasil pengisian lembar observasi indicator keberhasilan kepala sekolah dalam
melaksanakan RTK yang dijabarkan dalam kompetensi kepala sekolah sebagai
berikut:
Tabel 6 Hasil Observasi keberhasilan Kepala Sekolah
Rata-
No Kompetensi Kepala Sekolah rata
Skor
1 Pengembangan diri dan orang lain
a. Menunjukkan praktik pengembangan diri 15
berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi
b. Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk 18
meningkatkan kualitas pembelajaran
2 Kepemimpinan Pembelajaran
Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang 15
berpusat pada
murid.
3 Kepemimpinan Pengembangan Sekolah
Memimpin program pengembangan sekolah untuk 22
mengoptimalkan proses
belajar murid dan mendukung kebutuhan masyarakat sekitar
sekolah yang
relevan.
Jumlah Skor 70

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah memperoleh rata-rata
jumlah skor 70 atau nilai 92,10 dengan predikat mahir dalam mengembangkan
RTK yang diukur melalui 3 kompetensi kepala sekolah. Dengan demikian dapat
disimpulkan pengembangan RTK yang dilakukan kepala sekolah berhasil
meningkatkan kompetensi kepala sekolah di bidang pengembangan diri dan orang
lain, kepemimpinan pembelajaran, dan pengembangan sekolah. Diharapkan hal ini
akan berdampak pada kemajuan sekolah terutama dalam benahi literasi yang
menjadi prioritas rekomendasi di rapot pendidikan tahun 2023.
2. Keberhasilan guru
Hasil pengisian lembar observasi keberhasilan guru dalam mengikuti kegiatan
workshop sebagai berikut:
Tabel 7 Observasi Keberhasilan Guru
No Nama guru Nilai Predikat
1 Drs. Kasir 75 Cakap
2 Vitri Sulaandari, S.Pd. 75 Cakap
3 Drs. Fajar Syamsudin 95 Mahir
4 Umar Prabowo, S.Pd. 95 Mahir
5 Ririh Dwi Prambudi, S.Pd. 95 Mahir
6 Hasan Abdullah, S.Pd. 75 Cakap
7 Asrori, S.Pd. 95 Mahir
8 Aris Munandar, S.Pd. 95 Mahir
9 Untung Trisno Waluyo, S.Pd. 75 Cakap
10 Tri Andayani, S.E. 95 Mahir
11 Agus Munthohar, S.Ag. 95 Mahir
12 Markhamah, S.Pd. 80 Mahir
13 Laili Murfingah, S.Pd. 95 Mahir
14 Yeni Triyanti, S.Pd. 95 Mahir
15 Ichwan Nurhidayat, S.pd. 95 Mahir
16 Tri Septi Marhaeni, S.Pd. 85 Mahir
17 Toto Eriyanto, S.Pd. 90 Mahir
18 Uni Khoirunisa, S.Pd. 90 Mahir
19 Les Tresno Udjianto, S.Ag. 65 Cakap
20 Mardiyati, S.Pd. 95 Mahir
21 Dewi Rani Ekawati, S.Pd.I. 75 Cakap
22 Maulida Rizki Pratiwi, S.Pd. 95 Mahir
23 Prasetyo Nugroho, S.Pd. 70 Cakap
24 M. Arya Hidayat, S.Pd. 90 Mahir
25 Dias Pandu F.F., S.Psi. 80 Mahir
26 Sindu Lindawati, S.Kom. 80 Mahir

Dari hasil pengisian lembar observasi dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar
guru dapat mencapai level mahir dalam mengikuti kegiatan workshop. Sehingga
dapat disimpulkan workshop peningkatan kompetensi literasi menggunakan
Teknik MIME ini berhasil dan guru dapat mengaplikasikan kompetensinya dalam
menyusun teks literasi yang digunakan dalam pembelajaran dan tujuan akhirnya
dapat meningkatkan kompetensi literasi murid di SMPN 3 Pekuncen sesuai
dengan prioritas rekomendasi pada rapot pendidikan tahun 2023.
3. Keterlaksanaan workshop
Berdasar instrument monitoring dan evaluasi pelaksanaan wokshop diperoleh skor
berikut:
Tabel 8 Observasi Pelaksanaan Workshop
No Komponen Rata-rata Skor
1 Persiapan 34
2 Pelaksanaan 26
3 Pelaporan 14
Jumlah Skor 73
Hasil pengisian evaluasi pelaksanaan workshop adalah workshop peningkatan
kompetensi literasi menggunakan Teknik MIME mencapai rata-rata skor 73
atau sama dengan nilai 86,46 dengan predikat mahir atau sangat baik. Dapat
disimpulkan pelaksanaan workshop berhasil.

Gambar 3 pelaksanaan kegiatan workshop


d. Refleksi
Tahapan refleksi terdiri dari:
1. Mencermati laporan hasil monitoring dan evaluasi
2. Menentukan tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
3. Menyusun rencana tindak selanjutnya
Refleksi yang dilakukan menggunakan model 4P yaitu:
1. Peristiwa
Deskripsi objektif tentang apa yang terjadi.
2. Perasaan
Reaksi emosional atas situasi/pengalaman.
3. Pembelajaran
Analisis dan pembelajaran konkret yang bisa diambil dari situasinya.
4. Kedepan
Pembelajaran yang tertata yang bisa kita pakai ke depan.
5. Sumber Daya
Sumber daya yang mendukung kegiatan “Workshop Peningkatan Kompetensi Literasi
Menggunakan Teknik MIME” ini terdiri dari:
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia yang dimaksud adalah tersedianya kepala sekolah dan guru
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang berperan sebagai narasumber kegiatan dan
tutor sebaya bagi rekan sejawat dalam membimbing guru menyusun teks literasi berdasar
Teknik MIME. Adapun guru Bahasa Indonesia yang berperan sebagai tutor sebaya
adalah Drs. Fajar Syamsudin dan guru Bahasa Inggris Umar Prabowo, S.Pd. Guru mata
Pelajaran dan BK sejumlah 24 berperan sebagai peserta workshop. Sedangkan kepala
sekolah menyampaikan materi tentang rapot pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data.
b. Keuangan
Pelaksanaan workshop ini tentunya memerlukan dukunan dana, namun sesuai aturan
penggunaan Dana BOS maka dukungan dana hanya untuk pengadaan bahan pelatihan
seperti kertas dan foto copy. Untuk konsumsi dan honor naras umber tidak bisa dibiayai
dari dana BOS, maka dari itu workshop yang dilaksanakan menggunakan sumber daya
yang ada di sekolah saja sebagai narasumber.
c. Sumber Daya Non Manusia
Keberhasilan workshop ini tidak lepas dari sarana penunjang yang ada di sekolah berupa
ruang yang nyaman untuk mengadakan workshop, LCD dan sound system yang
memadai.
6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada kegiatan RTK yang dialksanakan menggunakan:
a. lembar observasi indikator keberhasilan kepala sekolah
b. lembar observasi indikator keberhasilan guru
c. lembar evaluasi keterlaksanaan program
Umpan balik
Hasan Abdullah, S.Pd. (wakil Kepala sekolah)
“Dengan melakukan proses Identifikas-Refleksi-Benahi, menyusun program sekolah menjadi
lebih mudah, terarah dan mengena karena diketahui persis akar masalahnya. Dan jika
memang rekomendasi benahi tidak sesuai masih bisa dicari alternatif yang lebih sesuai
dengan kondisi sekolah”

Laili Marfungah, S.Pd. (bendahara BOS)


“Dengan melakukan proses Identifikasi-Refleksi-Benahi, penyusunan RKAS menajdi lebih
mudah”

Ichwan Nurhidayat, S.Pd. (urusan kesiswaan)


“Pada perencanaan berbasis data, program yang disusun benar-benar menjadi solusi dari akar
masalah yang ada dan berdampak pada murid”

Ririh Dwi Prambudi, S.Pd. (urusan kurikulum)


“melalui perencanaan berbasis data, satuan pendidikan dapat merumusakn kegiatan yang
benar-benar bermakna dan berdampak lansgung pada murid”

Drs. Kasir (urusan sarana dan prasarana)


“Melalui perencanaan berbasis data, Pembangunan sarana dan prasarana sekolah benar-benar
diprioritaskan yang berdampak ke murid bukan sekedar memperindah sekolah”

Anda mungkin juga menyukai