DISUSUN OLEH :
ANI NURHAYATI, S.Pd.
NIP 19800419 200604 2 005
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami persembahkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Program
Supervisi Akademik dan Managerial tahun pelajaran 2023/2024 SMP Negeri 3 Pekuncen.
Program Supervisi tahun pelajaran 2023/2024 SMP Negeri 3 Pekuncen ini disusun
dengan latar belakang tuntutan untuk memenuhi implementasi salah satu kompetensi yang
harus dikuasai dan dilaksanakan seorang Kepala Sekolah yaitu Kompetensi Supervisi.
Program Supervisi Akademik tahun pelajaran 2023/2024 dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas.
Harapan kami semoga Program Supervisi Akademik tahun pelajaran 2023/2024
dapat terlaksana dengan efektif dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran dan
kualitas pengelolaan setiap unit kegiatan dan administrasi sekolah.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Program
Supervisi Akademik tahun pelajaran 2023/2024 ini terutama Pengawas Pembina yang
memberi masukan bagi terwujudnya Program Supervisi ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi telah mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan pada beberapa
aspek pendidikan, termasuk pula dalam upaya membina dan meningkatkan kinerja
guru yang dilakukan oleh kepala sekolah. Kompetensi supervisi merupakan satu
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah setelahnya kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Secara etimologi, kata ”pengawasan (supervisi)”, berasal dari istilah Inggris
”supervision”, terdiri dari dua kata ”super (lebih)” dan ”Vision (melihat)”, yang berarti
”melihat dari atas” (S. Arikunto, 2004 : 4), sehingga supervisi dapat diartikan sebagai
kegiatan memperhatikan dengan seksama terhadap suatu pekerjaan secara
keseluruhan. Sedangkan orang yang melakukan supervisi lebih dikenal dengan sebutan
supervisor atau pengawas. Kepengawasan di sekolah yang dilakukan secara terus
menerus setiap saat dilakukan oleh seorang kepala sekolah, sedangkan yang insidental
dan tidak langsung dilakukan oleh seorang pengawas sekolah.
Menurut Jam’an Satori (1999) dalam Dadang Suhardan (2006:28), supervisi
adalah pengawasan profesional yang dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan.
Oleh karena itu pengawasan satuan pendidikan tidak dapat dilakukan oleh sembarangan
orang, namun harus oleh orang yang telah memiliki kompetensi khusus yang
telah dipersiapkan terlebih dahulu dari waktu sebelumnya. Supervisi Pendidikan
merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi
belajar mengajar, memberdayakan guru dan mempertinggi kualitas
mengajar. Sehingga dampaknya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, prestasi
belajar siswa, dan berarti meningkatlah kualitas lulusan sekolah itu (S. Arikunto, 2004
: 5).
Apabila didasarkan pada konsep pengertian di atas, kegiatan supervisi dibedakan
menjadi dua, yaitu (1) supervisi akademik (pengawasan operasional), dan
(2).Supervisi manajerial (pengawasan administrasi/pengawasan organisasional).
Supervisi akademik, menitik beratkan pengamatan pada masalah yang langsung berada
dalam lingkup pembelajaran yang dilakukan guru untuk membantu siswa ketika sedang
dalam proses belajar. Sedangkan supervisi manajerial menitik beratkan pengamatan
1
pada aspek-aspek administrasi sebagai lingkungan belajar yang berfungsi mendukung
kepada terlaksananya pembelajaran. Kedua bentuk kegiatan supervisi itu, disebut
sebagai supervisi pendidikan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas seperti halnya tahun lalu, pada tahun
pelajaran sekarang ingin juga melakukan kegiatan supervisi, sehingga terlebih dahulu
membuat program yang diberi judul “Program Supervisi Akademik SMP Negeri 3
Pekuncen Tahun Pelajaran 2023/2024”.
B. Dasar Hukum
Penyusunan program kegiatan supervisi tahun pelajaran 2023/2024 ini di
dasarkan kepada :
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang – undang no. 32 tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 23tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah;
3. Undang – undang no. 32 tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 23tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
No.13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No.19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
No.17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan PenyelenggaraanPendidikan;
6. PeraturanPemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7. PermenPAN-RB No. 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
8. Surat Edaran Mentreri Pendidikan dan Kebuayaan No.14 tahun 2019
9. Program Kerja Sekolah dan Kalender Pendidikan tahun ajaran 2023/2024
C. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan supervisi ini antara lain :
1. Meningkatkan Kompetensi kepala sekolah dalam kepemimpinan pembelajaran dan
pengembangan sekolah di SMP Negeri 3 Pekuncen;
2. Meningkatkan komptensi guru dalam praktik pembelajaran profesional
2
D. Indikator Keberhasilan Supervisi
Agar supervisi akademik terukur keberhasilannya, perlu dideskripsikan
indikator keberhasilan, baik dilihat dari awal, proses pelaksanaan maupun hasilnya.
Kriteria keberhasilan merupakan tolak ukur untuk menetapkan tingkat keberhasilan
sebuah aktivitas. Keberhasilan pelaksanaan supervisi akademik, ditandai dengan
terlaksananya tahapan kegiatan supervise yaitu praobservasi, observasi dan pasca
observasi.
E. Sasaran
Sasaran dari program supervise ini adalah seluruh Guru SMP Negeri 3 Pekuncen
sebanyak 26 orang dengan rinian sebagai berikut :
3
1. Pra-observasi (Pertemuan awal):
a. Terciptanya suasana akrab dengan guru;
b. Membahas persiapan yang dibuat oleh guru dan disepakatinya fokus
pengamatan; dan disepakatinya instrumen observasi yang akan digunakan.
2. Observasi (Pengamatan pembelajaran)
a. Dilaksanakan pengamatan sesuai dengan fokus yang telah disepakati;
b. Digunakannya instrumen observasi;
c. Adanya catatan (fieldnotes) berdasarkan hasil pengamatan yang mencakup
perilaku guru dan peserta didik, selama proses pembelajaran (mulai pendahuluan
sampai penutup); dan
d. Tidak mengganggu proses pembelajaran.
3. Pasca-observasi (Pertemuan balikan): Terlaksananya pertemuan balik setelah
observasi;
a. Menanyakan pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru
berlangsung;
b. Menunjukkan data hasil observasi (instrumen dan catatan) dan memberi
kesempatan guru mencermati dan menganalisisnya;
c. Mendiskusikan secara terbuka hasil observasi terutama pada aspek yang telah
disepakati dan memberikan penguatan terhadap penampilan guru;
d. Menghindari kesan menyalahkan, usahakan guru menemukan sendiri
kekurangannya;
e. Memberikan motivasi bahwa guru mampu memperbaiki kekurangannya; dan
f. Menentukan bersama rencana pembelajaran dan supervisi berikutnya.
I. Instrumen Supervisi
Banyak Instrumen yang dapat digunakan dalam supervisi akademik. Kepala
sekolah selaku supervisor dapat mengembangkan sendiri instrumen supervisi ini sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi sekolah masing masing, atau memilih instrumen yang
4
sudah sesuai dengan kebutuhan. Instrumen supervisi akademik merupakan alat yang
digunakan oleh supervisor (kepala sekolah) untuk mengidentifikasi kemampuan guru
dalam pembuatan rencana dan pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian
pembelajaran. Disamping instrumen supervise perlu disiapkan juga lembar observasi
yang akan digunakan sebagai panduan kegiatan supervis. Adapun instrumen supervise
dan lembar percakapan observasi terlampir.
K. Penutup
Pelaksanaan kegiatan supervisi yang efektif adalah kegiatan pembinaan
dengan pendekatan kemitraan yang dilakukan kepala sekolah yang mampu
memberikan kesan positif sehingga guru yang dibinanya merasa terbantu untuk
5
melakukan proses pembelajaran sehingga daya serap belajar siswanya lebih
meningkat bila dibandingkan dengan masa sebelumnya. Proses kegiatan supervisi
saatnya diharapkan dianggap sebagai kebutuhan guru dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan kinerjanya. Dalam supervisi pendidikan diantara kedua belah pihak harus
saling menyadari bahwa kegiatan yang dilakukannya adalah bentuk kemitraan yang
bertujuan untuk saling membangun demi meningkatnya mutu pendidikan.
6
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 PEKUNCEN
Jl. Ajibarang–Kedungurang Kec.Pekuncen Kabupaten Banyumas
Hari/Tanggal:
Jumat, 13 Oktober 2023 Sekolah: SMPN 3 Pekuncen
Nama Guru:
Yeni Triyanti, S.Pd. Kelas: VIII B
Mata Pelajaran:
Bahasa Indonesia Waktu Percakapan: 10 menit
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik dapat mengidentifikasi informasi serta dapat menceritakan Kembali teks iklan, slogan,
dan poster.
Strategi yang disiapkan sudah sesuai dengan area pengembangan dan tujuan pembelajaran
Disepakati bersama
Supervisor Guru
INFORMASI OBSERVASI
a. Nama Guru YENI TRIYANTI, S.Pd.
b. Satuan Pendidikan SMPN 3 Pekuncen
c. Kelas VIII B
d. Jumlah Murid 32
e. Nama Observer ANI NURHAYATI, S.Pd.
f. Waktu Observasi 2 JP
g. Waktu dimulainya kelas 07.15
h. Waktu dimulainya observasi 07.15
i. Waktu diakhirinya kelas 08.35
j. Waktu diakhirinya observasi 08.35
OBSERVASI I
Mengembangkan lingkungan kelas yang memfasilitasi murid belajar secara nyaman
(2b) Empatik: guru ingin tahu dan mencoba memahami sudut pandang murid.
Contoh perilaku1 guru: 2 3 4 Skor Catatan
FALSE FALSE TRUE FALSE
Guru berasumsi tentang kondisi Guru mendengarkan pendapat Guru berupaya mencari tahu apa Guru mencari tahu apa yang 3
murid tanpa mengklarifikasi murid yang relevan dengan topik yang sedang dikerjakan dan sedang dikerjakan dan dipikirkan
terlebih dahulu. atau pertanyaan yang diajukan dipikirkan oleh muridnya, namun oleh muridnya.
oleh guru saja. hanya berhasil melakukannya
pada sedikit murid. Guru mendengarkan dengan aktif
pendapat yang disampaikan oleh
Guru mendengarkan dengan aktif semua murid.
pendapat yang disampaikan oleh
semua murid.
2
(2c) Emosi positif: guru mengekspresikan emosi positif selama berinteraksi dengan murid
Contoh perilaku
1 guru: 2 3 4 Skor Catatan
FALSE FALSE FALSE TRUE
Guru menggunakan kata-kata Guru menampilkan ekspresi Guru menampilkan ekspresi Guru menampilkan ekspresi 4
bermuatan negatif. emosi yang tidak konsisten emosi yang positif dan emosi emosi yang positif secara
(antara emosi negatif dan positif) netral secara bergantian. konsisten (menampilkan emosi
senang, antusias, ramah)
Penerapan Disiplin
1
FALSE 2
FALSE 3
TRUE 4
FALSE Skor Catatan
Posisi Penghukum Posisi Teman Posisis Pemantau/Monitor Posisi Manajer 3
Guru menggunakan hukuman, Guru menggunakan pertemanan Guru menerapkan kedisiplinan Guru menggunakan prinsip
sindiran, dan kritik untuk dan humor untuk memberikan dengan menggunakan peraturan restitusi bahwa kesalahan wajar
mendisiplinkan murid. Guru akan pengaruh pada murid. Guru dan konsekuensi yang disepakati terjadi dan mereka menerima
mengekspresikan kemarahan seringkali memberikan bersama murid. Guru berusaha kesalahan murid. Guru bertanya
ketika murid melakukan pembelaan, pembenaran atau untuk memberikan bukti objektif, pada murid alasan mereka
kesalahan dengan menghardik, memberikan penjelasan- menekankan pada pencatatan melakukan kesalahan dan
membentak, atau menunjuk- penjelasan atas perilaku yang dan pengukuran dalam membantu mereka mencari jalan
nunjuk. dilakukan murid. mendisiplinkan murid. keluar. Guru tipe ini kadang
Contoh: "Ayo bantu bapak Konsekuensi yang diberikan menggunakan posisi pemantau
3 Posisi Pembuat Merasa Bersalah melakukan ini ya. Ya sudah, untuk berhubungan dengan peraturan dan manajer pada murid di situasi
Guru mendiamkan murid atau sekarang tidak apa-apa kamu yang dilanggar murid. tertentu.
menggunakan kata-kata yang melakukannya namun berikutnya
membuat murid merasa bersalah tolong diikuti ya." Contoh: Menggunakan checklist Contoh: "Apa yang akan kamu
(seolah-olah guru/orang tua/murid (daftar periksa), poin, atau alat lakukan sekarang? Apa yang bisa
lain akan menderita akibat lainnya. Atau dengan kita lakukan untuk mengatasi
kesalahannya). mengatakan, "Peraturan apa yang kesalahan ini?"
Contoh: Jika kamu terus seperti kamu langgar? Apa
itu, Ibu bisa jantungan, kasihan konsekuensinya?".
orang tua kamu.
Pemberian Motivasi
1
FALSE 2
FALSE 3
TRUE 4
FALSE Skor Catatan
Guru mendorong murid untuk Guru mendorong perilaku belajar Guru mendorong kemauan murid Guru menumbuhkan keinginan 3
belajar dengan cara memberikan murid dengan menyampaikan untuk belajar dengan cara belajar murid dengan cara
hukuman/konsekuensi negatif. ekspektasi guru dan memberikan mengingatkan tentang pentingnya memberikan kesenangan,
konsekuensi positif. pembelajaran terhadap diri semangat, dan minat murid
Contoh: "Jika kamu tidak mereka dan menyemangati selama sesi pembelajaran.
4 mengumpulkan tugas, Ibu tidak Contoh: "Coba kamu lebih rajin, mereka pada beberapa aktivitas
akan mengizinkan kamu ikut pasti kamu sudah bisa juara pembelajaran. Contoh: Guru merancang
kelas berikutnya." satu." pembelajaran yang sesuai
Contoh: Ibu/Bapak ingin kalian dengan minat murid.
mempelajari topik ini dengan "Ternyata Matematika itu seru ya.
sungguh-sungguh karena ini akan Kira-kira minggu depan kalian
berguna ketika kalian besar nanti. ingin belajar apa ya, biar tambah
semangat?"
OBSERVASI III
Pemberian Umpan Balik
1
FALSE 2
FALSE 3
TRUE 4
FALSE Skor Catatan
Guru memberikan umpan balik Guru hanya memberikan umpan Guru memberikan umpan balik Guru memberikan umpan balik 3
yang menyinggung pribadi murid balik secara umum terhadap yang konkret (jelas) terhadap yang konstruktif (jelas dan
(contoh: menyalahkan murid produk seluruh murid. produk murid yang sesuai dengan mengandung saran
karena sifatnya) tujuan pembelajaran. pengembangan) bukan hanya
1 ATAU terhadap produk murid tetapi juga
proses belajar mereka (contoh:
Guru hanya memberikan bagaimana strategi berpikir murid,
komentar singkat dengan kata, bagaimana murid menyelesaikan
"Mantap/Kerja yang masalah, teknik komunikasi yang
bagus/Keren/sejenisnya" saja. dilakukan murid)
Fungsi Asesmen
1
FALSE 2
FALSE 3
FALSE 4
TRUE Skor Catatan
Saat proses pembelajaran Saat proses pembelajaran Saat pembelajaran berlangsung, 4
berlangsung, tidak terjadi proses berlangsung, terjadi proses terjadi proses penilaian dan Saat pembelajaran berlangsung,
penilaian. penilaian, namun tidak terlalu terdapat bukti penilaian yang terjadi proses penilaian yang
berkaitan dengan tujuan sesuai dengan tujuan sesuai dengan tujuan
2 pembelajaran. pembelajaran. pembelajaran. Terdapat bukti
adanya upaya guru melakukan
diferensiasi untuk memenuhi
kebutuhan belajar murid dan
memastikan murid memahami
proses penilaian yang dilakukan.
Hari/Tanggal:
Jumat, 13 Oktober 2023 Sekolah: SMPN 3 Pekuncen
Nama Guru:
Yeni Triyanti, S.Pd. Kelas: VIII B
Mata Pelajaran:
Bahasa Indonesia Waktu Percakapan: 10 menit
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik dapat mengidentifikasi informasi serta dapat menceritakan Kembali teks iklan, slogan,
dan poster.
Strategi yang disiapkan sudah sesuai dengan area pengembangan dan tujuan pembelajaran
Disepakati bersama
Supervisor Guru
No Aktivitas Pengembangan Tujuan yang hendak dicapai Ukuran Keberhasilan Pendukung Waktu
Berpikir memecahkan masalah Meningkatkan kompetensi guru Peserta didik mampu Rekan sejawat 2 minggu
1
yang menantang dalam memfasilitasi peserta berpikir menyelesaikan
didik memecahkan masalah masalah yang menantang
yang menantang
Disepakati Bersama
Hari : Jumat Guru Supervisor
Tanggal : 13 Oktober 2023
Guru menceritakan tentang tujuan pembelajaran dan area pengemabngan yang hendak dicapai
Kegiatan Observasi
Kepala sekolah mengajak guru melakukan refleksi tentang hal baik dan yang masih perlu
diperbaiki
Kepala sekolah menanyakan tentang rencana tindak lanjut yang akan dilakukan guru
UMPAN BALIK GURU