Anda di halaman 1dari 9

Nama : Oktivita Putri Rohmana

No. Peserta : 201698574059


Kelas : 001 - Kuliner
Instansi : SMK Ma’arif Borobudur

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMK Ma’arif Borobudur


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Aksi 1
Meningkatkan minat Peserta Didik dalam terminologi pada
materi Penataan Meja (Table Set Up).

Aksi 2
Meningkatkan kemampuan dasar matematis (numerasi)
peserta didik pada pembelajaran pembuatan portofolio
praktikum Hidangan dari Pasta

Aksi 3
Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik pada materi
Layanan Makan dan Minum

Aksi 4
Meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran praktik pada
materi Hidangan dari Telur Kontinental (Egg Dishes)
Penulis Oktivita Putri Rohmana, S.Pd
Tanggal Aksi 1 Hari Rabu, 19 Oktober 2022
Aksi 2 Hari Kamis, 27 Oktober 2022
Aksi 3 Hari Kamis, 10 November 2022
Aksi 4 Hari Kamis, 24 November 2022
Situasi: Aksi 1
Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
belakang masalah, mengapa 1. Rendahnya minat literasi (membaca dan menulis)
praktik ini penting untuk peserta didik
dibagikan, apa yang menjadi 2. Perbendaharaan kosa kata asing (terminologi) peserta
peran dan tanggung jawab anda
didik masih kurang banyak.
dalam praktik ini.
3. Pembiasaan peserta didik pada kosa kata asing pada
mata pejaran produktif kuliner yang masih kurang
optimal
4. Lingkungan di sekitar yang jarang menggunakan bahasa
asing/bahasa kebogaan membuat peserta didik tidak
terbiasa.

Kondisi tersebut disebabkan oleh guru kurang optimal


memanfaatkan media pembelajaran inovatif dan strategi
pembelajaran efektif oleh guru dalam penyampaian materi
istilah asing kurang optimal pada materi Penataan Meja
(Table Set Up).

Aksi 2
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
1. Peserta didik tidak memahami masalah dan prosedur
penyelesaian pada portofolio praktikum.
2. Keterampilan dasar peserta didik yang lemah dalam
dalam menghitung atau memahami konsep-konsep
dalam perhitungan matematika sehingga akan
menimbulkan kecemasan matematika pada peserta
didik.
3. Kurangnya pembiasaan dari guru untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan soal literasi numerasi.
sehingga membuat peserta didik kesulitan dalam
menyelesaikan soal literasi numerasi.
4. Peserta didik masih mengandalkan alat bantu hitung
(kalkulator) untuk mempermudah pekerjaannya.

Kondisi tersebut setelah ditelusuri disebabkan karena


penerapan model, metode dan strategi pembelajaran
kurang efektif dan menarik oleh guru pada pembelajaran
pembuatan portofolio praktikum Hidangan dari Pasta.

Aksi 3
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
1. Rendahnya minat literasi (membaca dan menulis)
peserta didik.
2. Frekuensi peserta didik ke perpustakaan sangatlah
rendah dikarenakan ketersediaan buku non akademik
yang masih kurang di sekolah.
3. Pada saat evaluasi belajar peserta didik, mereka masih
menjawab sesuai bahasa mereka sendiri belum sesuai
dengan sumber literasi yang sudah diberikan oleh guru.
4. Motivasi membaca peserta didik masih rendah.

Kondisi tersebut setelah ditelusuri disebabkan karena


penerapan strategi efektif oleh guru untuk menumbuhkan
minat baca peserta didik pada mata pelajaran Tata Hidang
khususnya materi Layanan Makan dan Minum.

Aksi 4
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
1. Guru kurang memberikan tantangan kepada peserta
didik pada proses pembelajaran khususnya pada
pembelajaran praktik.
2. Skill/ketrampilan peserta didik masih kurang mereka
terkadang hanya mengandalkan sumber dari guru.
3. Guru menyampaikan materi kepada peserta didik
dengan gaya yang masih monoton sehingga peserta
didik jenuh.
4. Rendahnya minat mencari informasi di sosial media
untuk pembelajaran karena mereka menganggap
sosial media bukan di gunakan untuk mencari informasi
pembelajran tetapi digunakan untuk mencari yang lain
maupun digunakan untuk Game
5. Peserta didik masih kurang percaya diri terhadap
kemampuan yang dimiliki.

Kondisi tersebut setelah ditelusuri disebabkan karena


model, metode dan strategi pembelajaran yang digunakan
oleh guru masih monoton kurang inovatif pada mata
pelajaran praktik Pengolahan dan Penyajian Makanan
khususnya materi Hidangan dari Telur (Egg Dishes).

Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat


menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar biasa
dalam proses pembelajaran yaitu :

1. Dengan menerapkan model, metode dan strategi


pembelajaran yang bervariasi, peserta didik sangat
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran mulai
dari pendahuluan, inti, simpulan dan sampai dengan
refleksi serta penutup.
2. Pemanfaatan media Pembelajaran lebih inovatif dan
tidak monoton sehingga menarik perhatian peserta didik
/tidak membosankan.
3. Proses bembelajaran lebih tersetruktur.
4. Pembelajaran berpusat pada peserta didik (Student
Center)
5. Guru berperan sebagai fasilitator dan katalisator.
6. Saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik
lebih fokus karena pembelajaran lebih menarik dan
inovarif.
7. Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu:

1. Mengidentifikasi tentang permasalahan yang terjadi


selama proses pembelajaran di dalam kelas serta
menyelesaikan permasalahan yang sudah diidentifikasi.
2. Memperoleh bimbingan dalam proses penyusunan
rencana pembelajaran PPL Siklus aksi 1 sampai dengan
4.
3. Saya berdiskusi dan mempresentasikan hasil
penyusunan rencana pembelajaran PPL Siklus aksi 1
sampai dengan 4 bersama dosen, guru pamong, dan
teman-teman mahasiswa PPG.
4. Melakukan revisi perbaikan rencana pembelajaran PPL
Siklus aksi 1 sampai dengan 4 berdasarkan sharing dari
hasil diskusi dan presentasi yang sudah dilakukan.
5. Mengunggah perangkat pembelajaran PPL Siklus aksi
ke-1 sampai dengan ke-4 di LMS.
6. Melaksankan PPL Siklus Aksi ke-1 sampai dengan ke-4
berdasarkan perangkat pembelajaran ke-1 sampai
dengan ke-4.
7. Mendokumentasikan dalam bentuk video proses
pelaksanaan PPL Siklus ke-1 sampai dengan ke-4.
8. Mengunggah video tanpa editing (original) pada LMS.
9. Mengunggah video yang sudah di edit durasi 15 menit
pada LMS.
10. Melakukan refleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Tantangan : Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan yaitu:


Apa saja yang menjadi 1. Terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah
tantangan untuk mencapai 2. Kondisi lingkungan di sekitar sekolah yang tidak
tujuan tersebut? Siapa saja yang menentu.
terlibat, 3. Kesiapan perserta didik dalam proses pembelajaran.
4. Kemampuan peserta didik dalam memahami materi
yang disajikan.
5. Pendidikan karakter baik dalam proses pembelajaran
maupun setelah proses pembelajaran.
6. Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran mandiri
atau kelompok saat proses pembelajaran.
7. Faktor guru dalam menyampaikan materi yang masih
monoton dengan metode dan media pembelajaran yang
kurang menarik.
8. Kondisi lingkungan terdekat peserta didik yaitu keluarga
dimana orang tua sibuk bekerja dan jarang
memperhatikan anaknya dalam belajar, sehingga minat
dan motivasi belajar peserta didik kurang.
9. Pemanfaatan sumber belajar dan media belajar seperti
handphone kurang optimal, peserta didik mengandalkan
gawai tersebut hanya untuk game dan berselancar pada
media sosial lainnya tidak untuk mencari materi
pembelajaran.

Yang terlibat pada Rencana Aksi yaitu :


1. Peserta didik sebagai sentral dalam proses
pembelajaran
2. Guru sebagai fasilitator dan katalisator.
3. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam
proses melaksanakan pembelajaran PPL Rencana Aksi
ke-2 sampai dengan ke-4.
4. Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan
ini.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut :
dilakukan untuk menghadapi 1. Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan, seperti ruang
tantangan tersebut/ strategi apa kelasm Infocus, Laptop, pengeras suara dan fasilitas
yang digunakan/ bagaimana pendukung lainnya.
prosesnya, siapa saja yang 2. Mencari lokasi signal yang stabil yang ada di dalam kelas
terlibat / Apa saja sumber daya sehingga bisa online dengan dosen dan guru pamong
atau materi yang diperlukan serta teman-teman PPG.
untuk melaksanakan strategi ini 3. Mendapatkan dukungan dari Kepala Sekolah.
4. Membutuhkan kerja sama antara siswa dan teman
sejawat yang membantu pada saat pengambilan video.

Strategi yang digunakan :


1. Pemilihan Media Pembelajaran
a) Strategi yang dilakukan pendidik dalam pemilihan
media pembelajaran adalah dengan memilih media
pembelajaran yang dirasa tepat dan sesuai dengan
materi pelajaran juga sesuai karakteristik peserta
didik, selain itu pendidik juga bisa memilih media
pembelajaran yang dikuasainya baik dalam
penyampaian dan juga pengoperasiannya. Disini
peneliti memilih media pembelajaran audio visual,
antara lain media power point interaktif, media tutorial
yang didownload dari channel Youtube yang
disesuaikan dengan materi pembelajaran dan yang
mampu memberikan stimulus kepada peserta didik
untuk menyelesaikan permasalahan yang disajikan
ketika prose pembelajaran dan evaluasi. Selain itu
pendidik juga menggunakan media realia berupa
benda nyata.
b) Sumber daya yang diperlukan untuk mendownload
video pembelajaran animasi dan video lain yang
mampu menunjang pembelajaran yaitu
komputer/laptop, jaringan internet serta kemampuan
pendidik untuk menganalisis video apa saja yang
dibutuhkan.

2. Pemilihan Metode Pembelajaran yang Varaitif


a) Strategi yang dilakukan pendidik dalam pemilihan
metode pembelajaran adalah dengan memahami
karakteristik peserta didik dan karakteristik materi.
Disini pendidik memilih metode pembelaharan yang
akan digunakan adalah ceramah, tanya jawab,
diskusi kelompok, demonstrasi dan praktikum. Proses
pemilihan metode ini pertama pendidik mempelajari
apa saja metode-metode dalam pembelajaran, lalu
memahami karakteristik peserta didik dengan melihat
kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik. Lalu
melihat karakteristik materi pembelajaran yang
terdapat dibuku guru dan buku peserta didik.
b) Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan
metode ini antara lain pemahaman/komptensi
pendidik akan metode-metode pembelajaran dan
juga pemahaman pendidik akan materi pembelajaran.
3. Pemilihan Model Pembelajaran
a) Strategi yang dilakukan pendidik dalam pemilihan
model pembelajaran adalah dengan memahami
karakteristik peserta didik dan karakteristik materi.
Disini pendidik memilih model pembelajaran antara
lain :
- Aksi 1 : Project Based Learning (PjBL)
- Aksi 2 : Problem Based Learning (PBL)
- Aksi 3 : Problem Based Learning (PBL)
- Aksi 4 : Project Based Learning (PjBL)

b) Proses pemilihan model ini pertama pendidik


mempelajari apa saja model-model dalam
pembelajaran, lalu memahami karakteristik peserta
didik dengan melihat kemampuan dasar dan
kebiasaan peserta didik. Melihat karakteristik materi
dengan mempelajari materi pembelajran yang
terdapat dibuku guru dan buku peserta didik.
c) Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan
metode ini antara lain pemahaman/kompetensi guru
mengenai model pembelajaran ini anatara lain
pemahaman dan kompetensi guru mengenai model
pembelajaran PBL dan PjBL dan juga pemahaman
guru akan materi pembelajaran.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat
dari Langkah-langkah yang dari :
dilakukan? Apakah hasilnya Aksi 1
1. Penggunaan media berbasis TPACK dalam bentuk
efektif? Atau tidak efektif?
gambar, video serta pemberian materi
Mengapa? Bagaimana respon menggunakan media power point (media
orang lain terkait dengan strategi pembelajaran audio visual) sudah dikatakan efektif
yang dilakukan, Apa yang membantu pemahaman peserta didik akan konsep
menjadi faktor keberhasilan atau materi pembelajaran tentang Praktik Penataan Meja
ketidakberhasilan dari strategi (Table Set Up) yang disampaikan. Hal ini dibuktikan
yang dilakukan? Apa dengan hasil evaluasi pembelajaran peserta didik di
pembelajaran dari keseluruhan atas KKM (peserta didik yang tuntas adalah 15
proses tersebut peserta didik dari 16 peserta didik atau sebesar
94%).
2. Penggunaan model pembelajaran Project Based
Learning membuat peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional yang selama ini sering
digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan
peserta didik yang meningkat dibandingkan dengan
sebelum menggunakan model PjBL, walaupun masih
ada 1 orang peserta didik yang masih tidak terlalu
terlibat aktif dalam kegiatan praktikum.
3. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
(Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi dan
Praktikum) sangat efektif untuk meningkatkan
keaktifan dan motivasi belajar terlebih dalam
pemahaman terminology pada materi Penataan
Meja Makan (Table Set UP) peserta didik terlihat dari
kegiatan peserta didik saat pembelajaran.
4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik
sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat
proses pembelajaran sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar.
5. Peserta didik sangat merespon terhadap kegiatan
pembelajaran, dapat di lihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajaran yang digunakan menarik
juga mudah dipahami.

Aksi 2
1. Penggunaan media berbasis TPACK dalam bentuk
gambar, video (media pembelajaran audio visual)
serta penggunaan media realia (berbagai macam-
macam pasta) serta pemberian materi melalui
tayangan media power point sudah dikatakan efektif
membantu pemahaman peserta didik akan konsep
materi pembelajaran tentang Hidangan dari Pasta
yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
evaluasi pembelajaran peserta didik di atas KKM
(peserta didik yang tuntas adalah 13 peserta didik
dari 16 peserta didik atau sebesar 82%).
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning membuat peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar dan pemahaman terhadap kemampuan
dasar numerasi dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional yang selama ini sering
digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan dan
kemampuan pemahaan numerasi peserta didik yang
meningkat dibandingkan dengan sebelum
menggunakan model PBL, walaupun masih ada 3
orang peserta didik yang masih tidak terlalu terlibat
aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
3. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
(Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi) sangat efektif
untuk meningkatkan keaktifan, motivasi belajar serta
pemahaman kemampuan numerasi pada materi
Hidangan dari Pasta peserta didik terlihat dari
kegiatan peserta didik saat pembelajaran.
4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik
sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat
proses pembelajaran sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar.
5. Peserta didik sangat merespon terhadap kegiatan
pembelajaran, dapat di lihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajaran yang digunakan menarik
juga mudah dipahami.

Aksi 3
1. Penggunaan media berbasis TPACK dalam bentuk
gambar, video (media pembelajaran audio visual)
serta penggunaan media realia (berbagai macam
peralatan layanan makan dan minum) serta
pemberian materi melalui tayangan media power
point sudah dikatakan efektif membantu pemahaman
peserta didik akan konsep materi pembelajaran
tentang Layanan Makan dan Minum yang
disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi
pembelajaran peserta didik di atas KKM (peserta
didik yang tuntas adalah 14 peserta didik dari 16
peserta didik atau sebesar 88%).
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning membuat peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar dan pemahaman terhadap kemampuan
dasar numerasi dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional yang selama ini sering
digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan dan
kemampuan literasi peserta didik yang meningkat
dibandingkan dengan sebelum menggunakan model
PBL, walaupun masih ada 2 orang peserta didik yang
masih tidak terlalu terlibat aktif dalam kegiatan
diskusi kelompok.
3. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
(Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan Demonstrasi)
sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan,
motivasi belajar serta pemahaman kemampuan
literasi pada materi Layanan Makan dan Minum
peserta didik terlihat dari kegiatan peserta didik saat
pembelajaran.
4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik
sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat
proses pembelajaran sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar.
5. Peserta didik sangat merespon terhadap kegiatan
pembelajaran, dapat di lihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajaran yang digunakan menarik
juga mudah dipahami.

Aksi 4
1. Penggunaan media berbasis TPACK dalam bentuk
gambar, video (media pembelajaran audio visual)
serta penggunaan media realia (bahan dan peralatan
praktik) serta pemberian materi melalui tayangan
media power point sudah dikatakan efektif membantu
pemahaman peserta didik akan konsep materi
pembelajaran tentang Hidangan dari Telur (Egg
Dishes) yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan
hasil evaluasi pembelajaran peserta didik di atas
KKM (peserta didik yang tuntas adalah 12 peserta
didik dari 13 peserta didik atau sebesar 93%), karena
ada 3 orang peserta didik yang tidak hadir.
2. Penggunaan model pembelajaran Project Based
Learning membuat peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar dan menumbuhkan kreativitas pada
saat praktik dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional yang selama ini sering
digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan
kreativitas dari peserta didik yang meningkat
dibandingkan dengan sebelum menggunakan model
PjBL.
3. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
(Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan Demonstrasi)
serta Praktikum sangat efektif untuk meningkatkan
keaktifan, motivasi belajar serta kreativitas pada
praktik Hidangan dari Telur (Egg Dishes) peserta
didik terlihat dari kegiatan peserta didik saat
pembelajaran.
4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik
sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat
proses pembelajaran sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar.
5. Peserta didik sangat merespon terhadap kegiatan
pembelajaran, dapat di lihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajaran yang digunakan menarik
juga mudah dipahami.

Fakor Keberhasialan :
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan
akan penguasaan pendidik terhadap media
pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada
rencana pelaksaanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses dan
kegiatan yang sudah pendidik lakukan adalah pendidik
lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model
dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar
mengajar menjadi menyenangkan sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai