Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Aksi 2
Meningkatkan kemampuan dasar matematis (numerasi)
peserta didik pada pembelajaran pembuatan portofolio
praktikum Hidangan dari Pasta
Aksi 3
Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik pada materi
Layanan Makan dan Minum
Aksi 4
Meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran praktik pada
materi Hidangan dari Telur Kontinental (Egg Dishes)
Penulis Oktivita Putri Rohmana, S.Pd
Tanggal Aksi 1 Hari Rabu, 19 Oktober 2022
Aksi 2 Hari Kamis, 27 Oktober 2022
Aksi 3 Hari Kamis, 10 November 2022
Aksi 4 Hari Kamis, 24 November 2022
Situasi: Aksi 1
Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
belakang masalah, mengapa 1. Rendahnya minat literasi (membaca dan menulis)
praktik ini penting untuk peserta didik
dibagikan, apa yang menjadi 2. Perbendaharaan kosa kata asing (terminologi) peserta
peran dan tanggung jawab anda
didik masih kurang banyak.
dalam praktik ini.
3. Pembiasaan peserta didik pada kosa kata asing pada
mata pejaran produktif kuliner yang masih kurang
optimal
4. Lingkungan di sekitar yang jarang menggunakan bahasa
asing/bahasa kebogaan membuat peserta didik tidak
terbiasa.
Aksi 2
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
1. Peserta didik tidak memahami masalah dan prosedur
penyelesaian pada portofolio praktikum.
2. Keterampilan dasar peserta didik yang lemah dalam
dalam menghitung atau memahami konsep-konsep
dalam perhitungan matematika sehingga akan
menimbulkan kecemasan matematika pada peserta
didik.
3. Kurangnya pembiasaan dari guru untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan soal literasi numerasi.
sehingga membuat peserta didik kesulitan dalam
menyelesaikan soal literasi numerasi.
4. Peserta didik masih mengandalkan alat bantu hitung
(kalkulator) untuk mempermudah pekerjaannya.
Aksi 3
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
1. Rendahnya minat literasi (membaca dan menulis)
peserta didik.
2. Frekuensi peserta didik ke perpustakaan sangatlah
rendah dikarenakan ketersediaan buku non akademik
yang masih kurang di sekolah.
3. Pada saat evaluasi belajar peserta didik, mereka masih
menjawab sesuai bahasa mereka sendiri belum sesuai
dengan sumber literasi yang sudah diberikan oleh guru.
4. Motivasi membaca peserta didik masih rendah.
Aksi 4
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
1. Guru kurang memberikan tantangan kepada peserta
didik pada proses pembelajaran khususnya pada
pembelajaran praktik.
2. Skill/ketrampilan peserta didik masih kurang mereka
terkadang hanya mengandalkan sumber dari guru.
3. Guru menyampaikan materi kepada peserta didik
dengan gaya yang masih monoton sehingga peserta
didik jenuh.
4. Rendahnya minat mencari informasi di sosial media
untuk pembelajaran karena mereka menganggap
sosial media bukan di gunakan untuk mencari informasi
pembelajran tetapi digunakan untuk mencari yang lain
maupun digunakan untuk Game
5. Peserta didik masih kurang percaya diri terhadap
kemampuan yang dimiliki.
Aksi 2
1. Penggunaan media berbasis TPACK dalam bentuk
gambar, video (media pembelajaran audio visual)
serta penggunaan media realia (berbagai macam-
macam pasta) serta pemberian materi melalui
tayangan media power point sudah dikatakan efektif
membantu pemahaman peserta didik akan konsep
materi pembelajaran tentang Hidangan dari Pasta
yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
evaluasi pembelajaran peserta didik di atas KKM
(peserta didik yang tuntas adalah 13 peserta didik
dari 16 peserta didik atau sebesar 82%).
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning membuat peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar dan pemahaman terhadap kemampuan
dasar numerasi dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional yang selama ini sering
digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan dan
kemampuan pemahaan numerasi peserta didik yang
meningkat dibandingkan dengan sebelum
menggunakan model PBL, walaupun masih ada 3
orang peserta didik yang masih tidak terlalu terlibat
aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
3. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
(Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi) sangat efektif
untuk meningkatkan keaktifan, motivasi belajar serta
pemahaman kemampuan numerasi pada materi
Hidangan dari Pasta peserta didik terlihat dari
kegiatan peserta didik saat pembelajaran.
4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik
sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat
proses pembelajaran sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar.
5. Peserta didik sangat merespon terhadap kegiatan
pembelajaran, dapat di lihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajaran yang digunakan menarik
juga mudah dipahami.
Aksi 3
1. Penggunaan media berbasis TPACK dalam bentuk
gambar, video (media pembelajaran audio visual)
serta penggunaan media realia (berbagai macam
peralatan layanan makan dan minum) serta
pemberian materi melalui tayangan media power
point sudah dikatakan efektif membantu pemahaman
peserta didik akan konsep materi pembelajaran
tentang Layanan Makan dan Minum yang
disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi
pembelajaran peserta didik di atas KKM (peserta
didik yang tuntas adalah 14 peserta didik dari 16
peserta didik atau sebesar 88%).
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning membuat peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar dan pemahaman terhadap kemampuan
dasar numerasi dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional yang selama ini sering
digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan dan
kemampuan literasi peserta didik yang meningkat
dibandingkan dengan sebelum menggunakan model
PBL, walaupun masih ada 2 orang peserta didik yang
masih tidak terlalu terlibat aktif dalam kegiatan
diskusi kelompok.
3. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
(Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan Demonstrasi)
sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan,
motivasi belajar serta pemahaman kemampuan
literasi pada materi Layanan Makan dan Minum
peserta didik terlihat dari kegiatan peserta didik saat
pembelajaran.
4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik
sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat
proses pembelajaran sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar.
5. Peserta didik sangat merespon terhadap kegiatan
pembelajaran, dapat di lihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajaran yang digunakan menarik
juga mudah dipahami.
Aksi 4
1. Penggunaan media berbasis TPACK dalam bentuk
gambar, video (media pembelajaran audio visual)
serta penggunaan media realia (bahan dan peralatan
praktik) serta pemberian materi melalui tayangan
media power point sudah dikatakan efektif membantu
pemahaman peserta didik akan konsep materi
pembelajaran tentang Hidangan dari Telur (Egg
Dishes) yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan
hasil evaluasi pembelajaran peserta didik di atas
KKM (peserta didik yang tuntas adalah 12 peserta
didik dari 13 peserta didik atau sebesar 93%), karena
ada 3 orang peserta didik yang tidak hadir.
2. Penggunaan model pembelajaran Project Based
Learning membuat peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar dan menumbuhkan kreativitas pada
saat praktik dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional yang selama ini sering
digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan
kreativitas dari peserta didik yang meningkat
dibandingkan dengan sebelum menggunakan model
PjBL.
3. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
(Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan Demonstrasi)
serta Praktikum sangat efektif untuk meningkatkan
keaktifan, motivasi belajar serta kreativitas pada
praktik Hidangan dari Telur (Egg Dishes) peserta
didik terlihat dari kegiatan peserta didik saat
pembelajaran.
4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik
sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat
proses pembelajaran sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar.
5. Peserta didik sangat merespon terhadap kegiatan
pembelajaran, dapat di lihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajaran yang digunakan menarik
juga mudah dipahami.
Fakor Keberhasialan :
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan
akan penguasaan pendidik terhadap media
pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada
rencana pelaksaanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses dan
kegiatan yang sudah pendidik lakukan adalah pendidik
lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model
dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar
mengajar menjadi menyenangkan sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.