Anda di halaman 1dari 6

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran Pelayanan
Makanan dan Minuman Sub Kompetensi Squance Of Service

Lokasi SMKN 1 Karanganyar-Kebumen


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Belajar Peserta
Didik Pada Kompetensi Pelayanan Makanan dan Minuman
Penulis Sudarno
Tanggal Tanggal PPL 4
Situasi: Latar belakang pada masalah dari praktik
Kondisi yang menjadi latar pembelajaran ini adalah :
belakang masalah, mengapa 1. Saat guru menjelskan materi pelayanan
praktik ini penting untuk maknaan dan minuman utamanya pada squance
dibagikan, apa yang menjadi of service dalam setiap style layanan , siswa
peran dan tanggung jawab anda kesulitan dalam memahami materi tersebut
dikarenakan sknaro atau metode pembelajaran
dalam praktik ini.
yang cenderung membosankan dan media yang
terlalu monoton, sebelumnya metode yang
digunakan adalah ceramah dan media yang
digunakan adalah buku pegangan siswa serta
guru menyampaikan materi pembelajaran
menggunakan metode ceramah.
2. Siswa terlihat bosan saat guru menyampaikan
materi layanan makanan dan minuman
utamasnya dalah squance of service.
3. Peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar
bersama kelompok (kooperatif learning) dan lebih
menekankan pada kemampuan personal peserta
didik secara individu
4. Media yang kurang menarik hanya berupa teks
SOS (squance of service) yang basicnya
menggunakan istilah bahasa inggris.
5. kurang memanfaatkan TPACK (Technological
Pedagogical Content Knowledge)dalam
pembelajaran, sehingga pembelajaran cenderung
mengarah pada cara belajar konvensional yaitu
mendengarkan dan menghafal.
6. Proses pembelajarn masih cenderung pada level
LOTS (lower order thinking skill) dan MOTS
(middle order thinking skill )yaitu level C1
(mengingat), level C2 (memahami) dan C3
(Aplikasi), sedangkan tuntutan pembelajaran
pada sekolah kejuruan adalah HOTS (higher
order thinking skill) yaitu dari C4 (Analisis), C5
(Evaluasi) dan C6 (Kreasi) sehingga menyebabkan
peserta didik mempunyai kurang dalam
pemecahan permasalahan dalam proses belajar.
7. Guru belum terbiasa melaksanakan
pembelajaran evaluasi yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi HOST (higher
order thinking Skills. Untuk menghadapi era
Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus
dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi

Dari permasalahan diatas dapat diambil kesimpulan


bahwa selama ini siswa terlihat kesulitan dalam
memahami materi pelayanan maknaan dan
minuman utamanya adalah squance of service yang
dikarenakan karena skanrio atau model
pembelajaran belum mengakomodasi gaya belajar
siswa dan media pembelajaran yang digunakan
kurang tepat dan menggunakan model pembelajaran
ceramah atau monvensional sehingga siswa merasa
bosan dan tidak mengerti akan tujuan pembelajaran
saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Saya yang berperan sebagai sebagai guru
mempunyai tanggung jawab untuk melakukan
proses pembelajaran secara efektif dengan
menggunakan metode, media dan model
pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga
tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa
tercapai sesuai dengan yang diharapkan serta siswa
mampu memahami materi pelayanan makanan dan
minuman sub bab squance of service dengan tepat.

Pada ketercapaian pemebelajaran sisem HOTS


(higher order thinking skill) yang disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 dengan penerapan
TPACK dengan sistem pembelajaran berorientasi
pada 4.0 atau revolusi industri dimana pembelajaran
diarahkan pada kebutuhan industri dengan metode
dan model pembelajaran berbasis masalah dan
penemuan konsep suatu materi. Pembelajaran
inovatif yang sesuai implementasi kurikulum 2013
dan kurikulum merdeka baik dengan model
Problem-based Learning (PBL), maupun model
Project based Learning (PJBL). Diharapkan dengan
model pembelajaran inovatif dapat membentuk
perilaku saintifik, perilaku sosial, dan
mengembangkan rasa keingintahuan sehingga.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini
adalah sebagai peneliti dalam
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama
proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi
dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan
menemukan solusi dengan memilih model
pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan
karakter materi pembelajaran (memilih Model PBL
dan PJBL di kelas XI kuliner) Saya juga bertanggung
jawab untuk melaksanakan metode dan model
pembelajaran Pelayanan makanan dan minuman
sub bab squance of service yang inovatif tersebut di
sekolah tempat saya bertugas sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta
didik
Tantangan : 1. Persiapan kelas memerlukan strategi khusus mengngat
Apa saja yang menjadi gaya belajar siswa dominan kinestetik
tantangan untuk mencapai 2. Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan
tujuan tersebut? Siapa saja yang dilaksanakan
terlibat, 3. Dalam proses pengambilan di lakukan satu sisi, terlalu
kejauhan, pencahayaan kurang, dan kwalitas camera
yang kurang mendkung menjadi tantann tersendiri.
4. Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang
aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama
dan kurang peduli
5. Peserta didik secara khusus belum percaya diri untuk
mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas

 Warga sekolah yang terlibat dalam aksi ini yaitu :


Peserta didik : sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran
kelas XI kuliner
Bapak kepala sekolah (Drs. Eddy Nugrho, M.Eng) : sebagai
koordinator dan pengawas dalam kegiatan PPL

Sedangkan tantangan yang sudah didanalisis


sebelumnya dari hasil kajian wawancara dan
literatur penyebab dari tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai yaitu meningkatkan kompetensi belaja
siswa pada pembelajaran layanan makanan dan
miniman sub kompetensi squance of service :
1. Media yang digunakan kurang tepat untuk
menerangkan materi pembelajaran layanan
makanan dan miniman sub kompetensi squance
of service
2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
cenderung membosankan dan monoton serta
kurang inovatif
3. Motivasi belajar siswa rendah
Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi oleh
guru adalah
1. Pemilihan media dan metode pembelajaran yang
variatif sehingga siswa merasa tertarik dan
antusias dalam mengikuti pembelajaran
2. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan karakteristik materi dan gaya
belajar siswa
3. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar
siswa melalui proses pembelajaran yang
menyenangkan
Dilihat dari keempat tantangan tersebut bisa
disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi
melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus
dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan
profesional sedangkan dari sisi siswa adalah
motivasi belajar.
Aksi : Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru
Langkah-langkah apa yang sesusi dengan tantangan yang dihadapi adalah :
dilakukan untuk menghadapi 1. Pemilihan Media Pembelajaran
tantangan tersebut/ strategi apa a. Strategi pemilihan media pembelajaran adalah
yang digunakan/ bagaimana dengan memilih media pembelajaran
prosesnya, siapa saja yang yangdirasa tepat dan sesuai dengan materi
pembelajaran dan sesuai dengan karakteristik
terlibat / Apa saja sumber daya
peserta dan gaya belajar didik serta guru
atau materi yang diperlukan harus menguasai dalam pemilihan media
untuk melaksanakan strategi ini pembelajaran yang akan digunakan. Pada
kegiatan pembelajaran ini media yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi
adalah PPT sebagai media pembelajaran yang
dibuat secara ringkas dan jelas.
b. Proses pembuatan media ini dimulai dari
mempelajari materi yang akan dibuat
medianya, kemudian guru merancang materi
apa saja yang kan di sampaikan ke peserta
didik. Pada kegiatan pembelajaran layanan
makanan dan minuman sub kompetensi
squance of service materi yang disampaikan
meliputi pengertian layanan maknan dan
minuman, jenis-jenis layanan kananan dan
minuman pada layanan table service, squance
of service american service.
c. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat
media pembelajaran ini antara lain
pengetahuan guru dalam menggunakan
mengolah PPt yang menarik.

2. Pemilihan Metode Pembelajaran yang inovatif


Strategi yang digunakan guru dalam pemilihan
metode pembelajaran dalah dengan memahami
karakteristik siswa dan materi, disini guru
memilih model pembelajaran yang akan
digunakan adalah PBL (Problem Based Learning)
dengan metode diskusi dan bermain peranatau
role playing. Problem Based Learning (PBL)
merupakan salah satu model pembelajaran aktif
yang melibatkan siswa sebagai subyek
pembelajaran yang memegang peran utama
proses. Kelebihan PBL sebagai berikut :
a) Meningkatkan kemampuan siswa untuk
berinisiatif
b) Siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran
c) Membantu peserta didik dalam
menyampaikan informasi ke peserta didik
lainnya
3. Metode pembelajaran yaitu dengan menggunakan
PBL (problem based learning) deengan model role
playing atau bermain peran.
4. Pada sknario role playing siswa akan dibagi
menjadi 4 pemain dalam setiap kelompok belajar
yaitu sebagai seroarang greater, order taker,
waiters dan sales FB manager
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah yang dilakukan
Bagaimana dampak dari aksi hasilnya efektif dan dapat dilihat dari :
dari Langkah-langkah yang 1. Penggunaan media pembelajaran berbasis
dilakukan? Apakah hasilnya powerpoint (PPT) sangat membantu pemahaman
efektif? Atau tidak efektif? siswa akan materi pelayanan maknaan dan
Mengapa? Bagaimana respon minuman sub kompetensi squance of service
dibuktikan dengan hasil evaluasi pembelajaran
orang lain terkait dengan strategi
siswa diatas KKM dengan pemberian soal berupa
yang dilakukan, Apa yang
postest
menjadi faktor keberhasilan atau 2. Pemilihan metode yang variatif sangat efektif
ketidakberhasilan dari strategi untuk meningkatkan keaktifan siswa terlihat dari
yang dilakukan? Apa kegiatan siswa saat pembelajaran
pembelajaran dari keseluruhan 3. Pemilihan model pembelajaran PBL
proses tersebut menumbuhkan berfikir kritis siswa terlihat dari
tanggapan dan jawaban yang dilontarkan saat
pembelajaran serta aksi dalam praktek squance
of service.
4. Desain kegiatan berpusat pada siswa sangat
meningkatkan keaktifan siswa saat proses
pembelajaran sehingga siswa termotifasi untuk
belajar, dengan bermai nperan ataui role playing
siswa akan termotivasi dan senang untuk
mempelajari kompetensi squance of service.
5. Penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada materi pembelajaran layanan
makanan dan minuman membuat peserta didik
lebih termotivasi dan peserta didik tidak bosan
saat kegiatan pembelajaran berlangsung

Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini


adalah sangat senang, bisa dilihat saat kegiatan
refleksi akhir pembelajaran, siswa memberikan
refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan
dan media pembelajarannya menarik sera metode
pembelajaran yaitu dengan bermain peran dan juga
mudah dipahami oleh siswa.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat
ditentukan akan penguasaan guru terhadap media
pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah
pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah
dibuat.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan
kegiatan yang sudah guru lakukan adalah sebaiknya
guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih
metode, model dan media pembelajaran untuk
membuat proses belajar mengajar sesuai dengan
yang diharapkan yaitu siswa mampu memahami dan
menrapkan berbagai situasi yang terjadai pada
squance of service utamanya adalan american style.

Anda mungkin juga menyukai