Hari / Tanggal :
Tempat :
I. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke,
dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut pembunuhan secara perlahan karena orang
dengan darah tinggi tidak menampakkan gejala. Begitu gejala ini diderita, tekanan darah
harus dipantau dengan interval teratur karena merupakan kondisi seumur hidup. Tenpa
pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, hipertensi dapat menyebabkan stroke.
Rendahnya penderita hipertensi untuk berobat dikarenakan hipertensi atau darah tinggi
tidak menunjukkan gejala atau tanda khas yang bisa dipakai sebagai peringatan dini.
Terdapat 76% kasus hipertensi di masyarakat yang diprediksi belum terdiagnois. Hipertensi
kini telah menjelma sebagai penyakit penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan
tuberkolosis di negara ini. Jumlahnya mencapai 6,9% dari proporsi penyebab kematian pada
semua umur di Indonesia (Iswahyuni, 2017).
Faktor penyebab terjadinya hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga,
genetik (faktor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, obesitas,
kurang aktivitas fisik, stress, penggunaan estrogen dan salah satunya yang dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi adalah pola konsumsi garam dengan intake berlebihan.
Penyebab hipertensi diantaranya adalah konsumsi makanan asin, kafein, konsumsi
monosodium glutamat (vetsin, kecap, pasta udang) (Purwono et al., 2020).
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Kurangnya aktifitas fisik merupakan faktor risiko
indepeden untuk penyakit kronis dan secara keseluruhan diperkirakan dapat menyebabkan
kematian secara global.
Senam dapat merilekskan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah melalui
mekanisme aktivitas pengurangan pompa jantung. Otot jantung pada orang yang rutin
berolahraga sangat kuat. Sehingga otot jantung pada orang yang rutin berolahraga akan
berkontraksi lebih sedikit disbanding yang jarang berolahraga. Karena latihan fisik dalam
bentuk senam dapat menyebabkan menurunnya denyut jantung yang mengakibatkan
penurunan cardiac output sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah (Hariawan &
Tatisina, 2020).
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui cara malakukan senam hipertensi lansia serta dapat meningkatkan
kebugaran masyarakat yang menderita hipertensi di RW 03 Bangetayu Kulon
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan kegiatan senam hipertensi warga RW 03 Bangetayu Kulon dapat :
a. Menjelaskan pengertian senam hipertensi
b. Tujuan senam hipertensi
c. Menjelaskan langkah – langkah senam hipertensi
III. Metode Pelaksanaan
1. Topik
Senam Hipertensi Lansia
2. Metode
Senam hipertensi dilaksanakan dengan cara fasilitator memberikan contoh gerakan
secara perlahan pada masyarakat penderita hipertensi mengikuti keseluruhan gerakan
dengan mengikuti gerak dari fasilitator.
3. Media
Sound system, video
4. Waktu
Hari/Tanggal: Rabu, 13 September 2023
5. Pukul: 19.00 – Selesai
6. Tempat
Rumah ibu Siti (Ketua PKK)
IV. Sasaran dan Target
1. Sasaran : Masyarakat penderita hipertensi di Kelurahan RW 03 Bangetayu Kulon
2. Target : Warga RW 03 Bangetayu Kulon
3. Setting
1
Keterangan :
1. Penyaji
2. Peserta (warga)
V. Susunan Acara
No Kegiatan pelaksanaan Waktu