Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Hipertensi
2. Pokok Bahasan : Senam Hipertensi
3. Sasaran : Masyarakat RW 3 Kelurahan Kedung Kandang Kecamatan
Kedung Kandang
4. Waktu dan Tempat
 Tempat : Sekitar Gapura RW 3 Kelurahan Kedungkandang
 Waktu : Jumat, 19 dan 26 Juli, 2 Agustus 2019, Pagi jam 06.30-selesai
5. Alokasi Waktu : 30 menit
6. Pemberi Materi : Mahasiswa
7. Metode : Praktik
8. Media :
 Sounds System
 Laptop
 Spygmomanometer + stetoskop
 Instruktur senam
 Catatan kesehatan
9. Latar Belakang
Hipertensi atau Tekanan Darah tinggi adalah jika tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg. Pada pasien hipertensi umumnya terjadi pada orang yang sudah berusia lebih dari
40 tahun. Penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang nyata dan pada stadium
awal belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatan penderitanya. Hipertensi
tidak mempunyai gejala khusus sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya. Pada
kondisi seperti ini klien akan kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi, rekreasi dan
apabila keadaan seperti ini berlangsung secara terus-menerus akan menyebabkan
gangguan konsep diri.
Hipertensi dikaitkan dengan berbagai faktor risiko seperti kurang aktivitas fisik,
pola makan yang tidak sehat dan tidak seimbang, gaya hidup yang tidak sehat, gangguan
mental (emosional (stress), serta perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan dan cedera.
Selain itu juga terjadi karena beberapa hal lainnya seperti transisi epidemiologi, transisi
lingkungan, transisi demografis, perubahan sosial-budaya, perubahan keadaan ekonomi
dan perubahan keadaan politik.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan
diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan
atau bahkan menurun drastis. Oleh karena itu senam ini diberikan untuk meningkatkan
aktivitas fisik masyarakat mengenai hipertensi dan dapat merubah sikap dan perilaku
masyarakat dalam menangani penyakit hipertensi dengan benar.
10. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan intervensi selama 30 menit, pasien dapat memahami mengenai
manfaat dari senam dan menurunkan tekanan darah pasien.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan,audiens dapat:
a. Menjelaskan pengertian penyakit hipertensi dengan benar.
b. Menjelaskan pengertian senam hipertensi.
c. Menjelaskan manfaat senam hipertensi.
d. Mampu mempraktikkan cara senam hipertensi.
e. Menjelaskan hal hal yang perlu diperhatikan penderita hipertensi
11. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian penyakit hipertensi.
b. Pengertian senam hipertensi.
c. Manfaat senam hipertensi.
d. Cara senam hipertensi.
e. Hal hal yang perlu diperhatikan penderita hipertensi.
12. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media
Pembukaan 3” a. Menyampaikan salam a. Menjawab Praktik -
b. Perkenalan salam
c. Menyampaikan tujuan b. Mendengarakan
d. Kontrak waktu dan
memperhatikan
c. Memberi respon
Kegiatan Inti 20” a. Mengukur tekanan darah a. Melakukan Praktik Sound
3” sebelum senam pengecekan system,
15” b. Mengikuti senam sesuai b. Mengikuti laptop,
dengan instruktur senam senam instruktur
2” c. Mengukur tekanan darah c. Melakukan senam,
sesudah senam pengecekan spygmamo
nometer +
stetoskop
dan catatan
kesehatan
Penutup 2” a. Kontrak waktu untuk a. Menjawab salam Praktik -
selanjutnya
b. Mengucapkan salam
penutup

13. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
o Penyuluhan menggunakan metode praktik senam.
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan disekitar gapura RW 3 Kelurahan
Kedungkandang.
o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan senam jantung anti hipertensi dan
dilakukan pada hari sebelumnya.
b. Evaluasi proses
o Instruktur senam mampu menguasai gerakan senam dengan baik.
o Warga mampu mengikuti senam dengan gerakan yang baik dan tepat.
o Warga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan senam selesai dilaksanakan.
o Warga melakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah kegiatan
senam.
c. Evaluasi hasil
o Warga mampu melakukan senam tanpa instruktur senam.
o Tekanan darah warga perlahan menurun atau stabil dalam rentang normal.
14. Materi
(terlampir)
15. Pengorganisasian
MC : Lailatul Mukaroma
Instruktur : Wirda Maria
Observer : Melati Cahyani
16. Anggaran Dana
NO ITEM HARGA JUMLAH TOTAL
SATUAN
1 Konsumsi 5.000 50 buah 250.000

PENGELUARAN 250.000
Lampiran Materi Penyuluhan

A. Pengertian hipertensi

Hipertensi atau tekanandarah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah
dalam pembuluh darah arteri (nadi) secar terus-menerus lebih dari suatu periode.hipertensi
menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan
jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2010). Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg.

Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90
mmHg, sedangkan tekanan darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Tekanan
darah diantara normotensi dan hipertensi disebut sebagai borderline hypertension (Garis
Batas Hipertensi). Batasan WHO tidak membedakan usia dan jenis kelamin.

B. Pengertian senam hipertensi

Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan senam karena
dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang menguntungkan
dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini merupakan usaha
preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang diproses
di dalam tubuh dalam waktu tertentu.

C. Manfaat senam hipertensi

Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut :Untuk meningkatkan daya tahan
jantung dan paru-paru serta membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak
untuk menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya, seperti:
Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan
koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga
lainnya. Bila seseorang mempunyai motivasi untuk berlatih rutin dapat merupakan suatu
program penurunan berat badan.

D. Cara Senam Hipertensi

Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat. Untuk itu, perlu
Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap dan tidak boleh
memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai
kemampuan.Menurut Niniek Soetini SSt Ft, Fisioterapis Siloam Hospitals Surabaya, contoh
latihan yang bisa diterapkan setiap hari adalah sebagai berikut:

Pemanasan:

1. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama dengan arah
kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi lain.

2. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi kedua kaki
dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung.

Inti:

Gerakan - gerakan tangan

1. Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke belakang

2. Gerakan tangan membuka dan menyilang

3. Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke samping

4. Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah, dan menyilang

5. Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan

6. Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha, bahu, dan lain
sebagainya

Gerakan - gerakan KAKI

1. Berjalan di tempat

2. Berbaris

3. melangkah satu atau dua langkah

4. Melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan ke belakang

5. Mengangkat lutut

6. Tendangan, ke belakang, ke depan, dan ke samping

7. Geraka cha cha cha

8. Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki, dan lain sebagainya

Pendinginan:
1. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan dengan
tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi lainnya.

2. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan gerakan setengah
putaran. Tahan 8-10 kali hitungan lalu arahkan tangan ke sisi lainnya dan tahan dengan
hitungan sama.

E. Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi

Untuk mencapai tekanan darah normal, selain melakukan senam secara rutin dengan
takaran cukup, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat perhatian:

1. Jika kelebihan berat badan.

Seseorang yang mengalami kelebihan bobot badan, kemungkinan mengalami hipertensi


meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan terus meningkat dengan bertambahnya
bobot badan. Menurnkan bobot badan merupakan strategi sangat efektif dlam mengatur pola
hidup untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita berhasil menurunkan bobot badan 2,5 – 5
kg saja, tekanan darah diastolik dapat diturunkan sebanyak 5 mmHg. Penurunan bobot badan
10 kg dapat melipatduakan perbaikan ini.

2. Kurangi asupan natrium (sodium).

Ternyata, bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan dalam jangka waktu
lama kemungkinannya mengalami tekanan darah tinggi juga lebih besar. Karena itu, kurangi
asupan garam sampai kurang dari 2.300 mg (satu sendok teh) setiap hari. Dalam banyak
penelitian diketahui, pengurangan konsumsi garam menjadi setengah sendok teh per hari,
dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5 mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 2,5
mmHg. Pengaruh ini kebanyakan terjadi pada para lansia.

3. Usahakan cukup asupan kalium (potassium).

Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral ini menurunkan
tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang bersama air
kencing.Dengan setidaknya mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3 - 5 kali dalam sehari,
seseorang bisa mencapai asupan potasium yang cukup.

4. Batasi konsumsi alkohol.


Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para peminum berat
mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar ketimbang mereka yang tidak
minum-minuman beralkohol. Jelaslah, kalau mereka menghilangkan kebiasaan tersebut,
tekanan darahnya akan turun.

DAFTAR PUSTAKA
Bompa TO. (1994). Theory and Methodology of Training The Key to Athletic Performance.
2nd Edition, Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company.
Dede Kusmana. (2008). Olahraga bagi Kesehatan Jantung. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Dede Kusmana. (2008). Olahraga Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit Jantung.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
John MF Adam. (2009). Obesitas dan Sindroma Metabolik. Makassar: Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.
Made Astawan. Cegah Hipertensi dengan Pola Makan.
www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=20&Itemid=3 - 23k -
(online 9 Juli 2019).
http://www.indomedia.com/intisari/1999/september/hipertensi.htm (online 9 Juli 2019).
Niniek Soetini. Meningkatkan Stamina Penderita Hipertensi.
http://www.surya.co.id/web/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=
5393.(online 9 Juli 2019).

Anda mungkin juga menyukai