1206-Article Text-2828-1-10-20210721
1206-Article Text-2828-1-10-20210721
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa teori belajar kognitif Bruner dari kajian studi pustaka yang
relevan dan mendeskripsikan implikasi teori belajar kognitif Bruner dalam model pembelajaran
kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode library research, teknik pengumpulan data studi
dokumen. Hasil dari penelitian studi pustaka menunjukkan bahwa: (1) Bruner menganggap manusia
sebagai pemikir, pemroses, dan pencipta informasi; (2) tiga proses kognitif yang berlangsung dalam
belajar yaitu: memperoleh informasi baru, transformasi pengetahuan, dan evaluasi; (3) supaya
pengetahuan dapat dengan mudah ditransformasikan perlu memperhatikan empat tema pendidikan
untuk perkembangan siswa yaitu; struktur pengetahuan, kesiapan, intuisi dan motivasi; (4) proses
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik melalui tiga tahapan perkembangan kognitif yaitu: enaktif,
ikonik, dan simbolik tetapi urutan tahapan berpikir atau perkembangan kognitif tersebut tidak
dikaitkan dengan usia siswa, Bruner lebih menekankan bagaimana siswa mengeksplorasi potensi yang
dimiliki; (5) Bruner mengembangkan model belajar penemuan atau discovery learning. Model
pembelajaran discovery learning yang dikembangkan Bruner dengan tiga tahapan perkembangan
kognitif siswa (enaktif, ikonik, dan simbolik) merupakan salah satu model pembelajaran yang
diterapkan dalam kurikulum 2013 di Indonesia.
Abstract
This study aims to analyze Bruner's cognitive learning theory from relevant literature studies and describe the
implications of Bruner's cognitive learning theory in the 2013 curriculum learning model. This study uses
library research methods, document study data collection techniques. The results of the literature study show
that: (1) Bruner considers humans as thinkers, processors, and creators of information; (2) three cognitive
processes that take place in learning, namely: obtaining new information, transforming knowledge, and
evaluating; (3) so that knowledge can be easily transformed, it is necessary to pay attention to four themes of
education for student development, namely; knowledge structure, readiness, intuition and motivation; (4) the
learning process can be carried out well through three stages of cognitive development, namely: enactive,
iconic, and symbolic but the sequence of stages of thinking or cognitive development is not related to the age of
students, Bruner emphasizes how students explore their potential; (5) Bruner developed a discovery learning
model. The discovery learning model developed by Bruner with three stages of student cognitive development
(enactive, iconic, and symbolic) is one of the learning models applied in the 2013 curriculum in Indonesia.
128
Sundari & Endang Fauziati / JPAPEDA (3) (2) (2021) : 128 - 136
129
Sundari & Endang Fauziati / JPAPEDA (3) (2) (2021) : 128 - 136
Purwoko (2017) teknik pengumpulan data besar pada proses pembelajaran (Anidar,
penelitian kepustakaan dapat dilakukan 2017).
dengan dokumentasi, yaitu suatu teknik Bruner seorang tokoh ahli psikologi
pengumpulan data dengan cara mencari data belajar kognitif dan tokoh perkembangan
dari buku, artikel, jurnal, catatan, makalah kognitif banyak melakukan penelitian
dan sebagainya yang relevan. Instrumen tentang persepsi manusia, berfikir, belajar,
penelitian diantaranya: format, catatan dan motivasi. Menurut Bruner manusia
penelitian daftar chelist klasifikasi dari sebagai pemikir, pemroses, dan pencipta
bahan penelitian, dan skema penulisan. informasi. Oleh karena itu, Bruner
Dalam penelitian ini sumber data memusatkan perhatian pada sesuatu yang
primer berasal dari data yang terkait dilakukan manusia sesuai dengan informasi
langsung dengan tema yang dibahas, sumber yang diterimanya untuk mencapai suatu
data berasal dari kajian jurnal yang sesuai pemahaman yang bermakna. (Arias Gallegos,
dengan tema yang diteliti. Sari & Asmendri 2016; Buto, 2010).
(2020) sumber data primer langsung terkait Pandangan Bruner tentang belajar
dengan tema penelitian, data sekunder sebagai proses perkembangan kognitif
berupa data pendukung dari berbagai kajian didasarkan pada dua asumsi yaitu: perolehan
jurnal yang sesuai dengan tema. pengetahuan adalah proses interaktif
Data yang sudah dikumpulkan seseorang dengan lingkungannya secara aktif
kemudian dianalisa menggunakan model akan terjadi perubahan terjadi pada diri
Miles dan Huberman. Sugiyono (2017) seseorang dan lingkungannya, dan seseorang
menurut Milles dan Hubberman analisa data mengkonstruksikan pengetahuan yang
dilakukan secara terus menerus sampai dimiliki dengan menghubungkan informasi
tuntas dengan cara mengumpulkan data, baru dan informasi yang diperoleh
reduksi data, penyajian data, dan sebelumnya menjadi suatu struktur
kesimpulan. pengetahuan yang makna (Picauly, 2016).
Menurut Bruner, pada dasarnya belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan proses perkembangan kognitif
Teori Belajar Kognitif Bruner yang terjadi dalam diri seseorang. Ada tiga
Bruner memiliki nama lengkap Jerome proses kognitif yang berlangsung dalam
Seymour Bruner seorang ahli psikologi yang belajar, yaitu: proses pemerolehan informasi
mempunyai kontribusi besar dalam teori baru, proses transformasi informasi, proses
belajar kognitif yang merupakan peralihan mengevaluasi atau menguji relevansi dan
dari teori behaviorisme. Pada tanggal 1 ketepatan pengetahuan (Anidar, 2017;
Oktober 1915 Bruner lahir di New York Picauly, 2016; Sutarto, 2017). Pemerolehan
Amerika. Pada tahun 1939 mendapat gelar informasi baru dilakukan melalui kegiatan
MA dan 1941 mendapat gelar Ph.D di membaca buku atau sumber lainnya yang
Harvard University (Arias Gallegos, 2016). sesuai, mendengarkan penjelasan guru,
A Study in Thinking adalah karya Bruner melihat audiovisual, dan sebagainya.
dalam mengawali kognitivisme (Nugroho, Transformasi informasi yaitu tahap
2015). Bruner sebagai salah satu tokoh utama memahami, mencerna, dan menganalisis
dalam revolusi kognitivisme dan pengetahuan baru serta mentransformasikan
eksistensinya bidang pendidikan berpengaruh dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat
130
Sundari & Endang Fauziati / JPAPEDA (3) (2) (2021) : 128 - 136
untuk hal-hal yang lain. Mengevaluasi atau Ekawati, 2019; Ervayani et al., 2016; Lestari,
menguji relevansi dan ketepatan dilakukan 2014; Nugroho, 2015; Nurhadi, 2020;
untuk mengetahui benar tidaknya hasil Pahliwandari, 2016; Picauly, 2016; Sutarto,
tranformasi, evaluasi kemudian dinilai 2017; Widyaningrum, 2011).
sehingga nantinya dapat diketahui apakah Enaktif yaitu tahap perkembangan
pengetahuan yang diperoleh dapat siswa memperoleh pengetahuan dengan
dimanfaatkan dan ditransformasikan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap
memahami gejala-gejala lain. fakta atau realita yang terjadi di lingkungan
Menurut Bruner, supaya pengetahuan sekitar. Siswa dapat langsung mengamati
mudah ditransformasikan oleh siswa, perlu benda konkrit pada situasi nyata, memegang,
memperhatikan empat tema pendidikan dan menggerakkannya.
untuk perkembangan kognitif, yaitu: (1) Ikonik yaitu tahap perkembangan siswa
struktur pengetahuan, dipandang penting memperoleh pengetahuan tidak secara
bagi siswa untuk melihat keterhubungan langsung melalui benda konkrit atau situasi
fakta dengan informasi yang diterima; (2) nyata pada lingkungan sekitar, melainkan
kesiapan, untuk belajar diperlukan melalui visualisasi verbal dan gambar-
penguasaan keterampilan yang lebih tinggi gambar. Siswa belajar melalui bentuk
lagi; (3) nilai intuisi, yaitu teknik intelektual perumpamaan atau perbandingan.
untuk sampai pada formulasi tentatif tanpa Simbolik yaitu tahapan perkembangan
menganalisis untuk mengetahui apakah siswa memperoleh pengetahuan melalui
formulasi tentatif merupakan kesimpulan symbol bahasa, matematika, logika, dan
yang benar; (4) dan motivasi, yaitu keadaan sebagainya. Siswa mampu menyampaikan
pada diri seseorang yang dapat ide gagasan dalam bentuk abstrak yang
mendorongnya melakukan sesuatu untuk dipengaruji tingkat perkembangannya.
mencapai tujuan (Buto, 2010; Sutarto, 2017). Tiga tahapan perkembangan kognitif
Dalam proses pembelajaran, struktur enaktif, ikonik, dan simbolik harus
pengetahuan perlu memperhatikan terintegrasi dan tidak dapat dijelaskan
karakteristik dan perkembangan kognitif sebagai tahapan yang terpisah, bahkan
siswa, kesiapan belajar dipengaruhi oleh sampai pembelajar dewasa akan lebih
pengalaman siswa dan kematangan produktif saat memperoleh informasi baru
psikologi. Cara belajar yang baik adalah dengan mengikuti tiga tahapan secara
melalui proses intuisi yaitu memahami progresif mulai dari tahap enaktif ke ikonik
hubungan, arti, dan konsep, kemudian kemudian simbolik.
menarik kesimpulan dengan cara diberikan Pada prinsipnya teori kognitif Bruner
motivasi sesuai dengan perkembangannya. adalah pengembangan dari teori kognitif Jean
Menurut Bruner, proses belajar dapat Piaget dan Bruner lebih menekankan
terlaksana dengan baik jika pengetahuan bagaimana individu mengeksplorasi potensi
dipelajari melalui tiga tahapan perkembangan yang ada pada dirinya. Dari situlah terlahir
kognitif siswa yaitu: enaktif (berbasis teori belajar penemuan atau discovery
tindakan dan benda konkrit), ikonik (berbasis learning dimana siswa secara aktif mencari
gambaran atau visualisasi), dan simbolik pemecahan masalah melalui tiga tahapan
(berbasis simbol abstrak, bahasa, perkembangan kognitif yang terintegrasi,
matematika, dan logika) (Buto, 2010; kemudian menghasilkan pengetahuan baru
131
Sundari & Endang Fauziati / JPAPEDA (3) (2) (2021) : 128 - 136
yang benar-benar bermakna. Hal tersebut terlaksana dengan baik jika melalui tiga
sejalan dengan. Buto (2010) menurut Bruner, tahapan perkembangan kognitif yaitu:
teori belajar penemuan (discovery learning) enaktif, ikonik, dan simbolik tetapi urutan
adalah proses dimana siswa dapat memahami tahapan perkembangan kognitif tersebut
makna, konsep, dan hubungan melalui proses tidak dikaitkan dengan usia siswa. Bruner
intuisi, sampai pada akhirnya dapat lebih menekankan bagaimana siswa
menemukan suatu kesimpulan yang mengeksplorasi potensi yang dimiliki sesuai
disesuikan dengan perkembangan kognitif tingkat perkembangan kognitif dan proses
siswa. Ekawati (2019) Bruner menyarankan belajar lebih diutamakan daripada hasil
hendaknya siswa diberikan kesempatan yang belajar, oleh karena itu Bruner
luas untuk menjadi seorang scientist, mengembangkan model belajar penemuan
problem solver, historia atau ahli atau discovery learning.
matematika, menemukan konsep dan arti Implikasi Teori Belajar Kognitif Bruner
kemudian menjabarkannya dalam bahasa dalam Model Pembelajaran Kurikulum
yang siswa pahami. 2013
Bruner menjelaskan peran guru dalam Menurut Bruner ada tiga proses
belajar penemuan diantaranya: (1) guru kognitif yang berlangsung dalam proses
sebagai fasilitator dan tidak begitu belajar, yaitu: pemerolehan informasi,
mengendalikan proses pembelajaran; (2) transformasi informasi, dan mengevaluasi
guru harus pandai menstimulasi atau (menguji relevansi dan ketepatan). Hal
memunculkan masalah, siswa memecahkan tersebut sesuai dengan Ariyana, dkk (2019)
sendiri solusinya; (3) dan membimbing dan menurut Permendikbud Nomor 12 tahun
memotivasi siswa untuk menemukan konsep, 2016 tentang Standar Proses, proses
menemukan hubungan antar bagian struktur pembelajaran kurikulum 2013 dipadankan
materi dan membuat kesimpulan. dengan proses ilmiah dengan metode ilmiah
Kesimpulan dari hasil studi pustaka yang merujuk pada teknik-teknik investigasi
yang relevan, seperti pada penjabaran di atas fenomena atau gejala, mendapat pengetahuan
dapat disimpulkan bahwa Bruner merupakan baru, mengoreksi, dan memadukan
tokoh ahli psikologi perkembangan dan ahli pengetahuan sebelumnya.
psikologi belajar kognitif. Bruner Menurut Bruner pembelajaran adalah
menganggap manusia sebagai pemikir, kegiatan dimana siswa belajar terlibat aktif
pemroses, dan pencipta informasi. Menurut dengan prinsip-prinsip dan konsep-konsep
Bruner, pada dasarnya belajar merupakan dalam pemecahan masalah dan guru
proses perkembangan kognitif yang terjadi bertindak sebagai motivator, yaitu
dalam diri seseorang dan ada tiga proses memotivasi siswa memperoleh pengalaman
kognitif yang berlangsung dalam belajar yang memungkinkan siswa menemukan dan
yaitu: memperoleh informasi baru, memecahkan masalah sesuai dengan tingkat
transformasi pengetahuan, dan evaluasi. perkembangannya.
Supaya pengetahuan dapat dengan mudah Bruner lebih peduli terhadap proses
ditransformasikan perlu memperhatikan pembelajaran dari pada hasil belajar. menurut
yaitu; struktur pengetahuan, kesiapan, intuisi Bruner metode atau model belajar adalah
dan motivasi. salah satu faktor penentu keberhasilan dalam
Menurut Bruner, proses belajar dapat proses pembelajaran dibandingkan hanya
132
Sundari & Endang Fauziati / JPAPEDA (3) (2) (2021) : 128 - 136
133
Sundari & Endang Fauziati / JPAPEDA (3) (2) (2021) : 128 - 136
134
Sundari & Endang Fauziati / JPAPEDA (3) (2) (2021) : 128 - 136
135
Sundari & Endang Fauziati / JPAPEDA (3) (2) (2021) : 128 - 136
136