Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DAN PERKEMBANGAN SEJARAH PASAR

MODAL DI INDONESIA
01 02 03 04
Milda damayanti Diah agustina Alauyah Robiatul ada wiyah
( 504220145 ) ( 504220156) (504220159) (504220168)

05 06
Viona M. Ega naufal r
amelia(504220170) . ( 504220176 )
PASAR MODAL KONVENSIONAL
DAN SYARIAH

Pasar modal merupakan salah satu bentuk


kegiatan dari lembaga keuangan non bank sebagai
sarana untuk memperluas sumber-sumber
pembiayaan perusahaan. Aktivitas ini terutama
ditujukan bagi perusahaan yang membutuhkan
dana dalam jumlah besar dan penggunaannya
diperlukan untuk jangka panjang(long term).
SEJARAH DAN PERANAN PASAR MODAL
SYARIAH DAN KONVENSIONAL
Penjualan yang dilakukan sesaat sebelum perdagangan di
pasar sekunder.
Pada saat ini efek/sertifikat diperdagangkan dengan harga
emisi dan bagi perusahaan yang menerbitkan sahamnya di
pasar ini akan memperoleh dana dengan menjual sekuritas
seperti saham dan obligasi
Pada pasar ini efek yang diperdagangkan dengan harga
kurs. Jika dilihat sejarahnya, perkembangan pasar modal di
Indonesia diawali sejak masa pendudukan Belanda di
Indonesia dengan namaVereniging Voor de Effekteenhundel
pada tahun 1912.
Tujuannya untuk menghimpun dana guna menunjang
ekspansi usaha perkebunan milik Kolonial Belanda.
Meletusnya perang dunia kedua membuat kegiatan pasar
modal berhenti. Setelah memasuki era kemerdekaan
Indonesia, pada 1 September 1951 dikeluarkan Undang-
undang Darurat No. 13 tentang bursa yang kemudian
ditetapkan sebagai Undangundang Bursa No. 15 Tahun 1952
SEJARAH DAN PERANAN PASAR MODAL
SYARIAH DAN KONVENSIONAL
Sejak dimulai era Orde Baru, pemerintah mulai secara serius
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan pasar
modal.
14 Pada tanggal 10 Agustus 1977 dibentuk Badan Pelaksana
Pasar Modal (PAPEPAM) yang pada tahun 1991 berubah
menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan saat ini menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM & LK).
Di samping itu perjalanan sejarah pasar modal juga ditandai
dengan dilakukannya beberapa kali deregulasi seperti Paket
Oktober (Pakto) 1988 dan Paket Desember (Pakdes) 1988.
Penelusuran terhadap perjalanan sejarah pasar modal ini
dapat menunjukkan betapa strategis dan dibutuhkannya
keberadaan di Indonesia. Walaupun mengalami pasang surut
namun dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah menjadikan lembaga ini terus eksis
memainkan perannya sebagai pilar ekonomi dan keuangan
bangsa.
SEJARAH DAN PERANAN PASAR MODAL
SYARIAH DAN KONVENSIONAL

Fungsi ekonomi pasar modal tercermin


dalam penyediaan fasilitas untuk
memindahkan dana dari unit surplus
(investor) ke unit defisit (emiten).
Pihak yang berlebihan dana
mengharapkan imbalan investasi atas
dana yang diinvestasikannya
fungsi keuangan dapat dilihat dari
peran pasar modal dalam penyediaan
dana yang dilakukan oleh unitsurplus
(investor) untuk digunakan oleh para
unit defisit (emiten).
TUJUAN STRATEGIS DARI PASAR MODAL
SYARIAH

Memungkinkan bagi masyarakat berpartispasi


dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh
bagian dari keuntungan dan resikonya.
memungkinkan para pemegang saham menjual
sahamnya guna mendapatkan likuiditas.
Memungkinkan perusahaan meningkatkan
modal dari luar untuk membangun dan
mengembangkan lini produksinya.
Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari
fluktuasi jangka pendek pada harga saham yang
merupakan ciri umum pada pasar modal
konvensional
Memungkinkan investasi pada ekonomi itu
ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis
sebagaimana tercermin pada harga saham.
STRUKTUR PASAR
MODAL INDONESIA

Perkembangan Saham dan Pasar Modal Syariah di Indonesia konteks


Indonesia, yang dimaksud dengan saham-saham syariah adalah saham yang
ditawarkan kepada investor oleh perusahaan-perusahaan yang memenuhi
ketentuan syariah(syariah compliance) dan diatur sesuai fatwa Dewan
Syariah Nasional MUI melalui fatwa DSN No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang
pasar modal dan Pedoman Umum Penerapan prinsip Syariah di Bidang
Pasar Modal, pasal 4 ayat 3 yang menjelaskan bahwa saham syariah adalah
bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria
sebagaimana tercantum dalam pasal 3,19 dan tidak termasuk saham yang
memiliki hak hak istimewa.
JENIS PASAR MODAL

Pasar Ketiga (Third Pasar Keempat


Pasar Perdana Pasar Sekunder
Market) (Fourth market)
(Primary market) (Secondary market)
Tempat perdagangan saham
Pasar perdana adalah Pasar sekunder atau sekuritas lain di luar bursa Pasar keempat merupakan
penawaran saham dari didefinisikan sebagai (over the counter market). bentuk perdagangan efek
Bursa parallel merupakan antar pemodal dengan
perusahaan yang perdagangan saham suatu system perdagangan efek
menerbitkan saham (emiten) kata lain pengalihan
kepada pemodal selama
setelah melewati masa yang terorganisasi di luar bursa
efek resmi, dalam bentuk pasar saham dari satu pemegang
waktu yang ditetapkan oleh penawaran pada pasar saham ke pemegang
sekunder yang diatur dan
pihak sebelum saham perdana dilaksanakan oleh Badan lainnya tanpa melalui
tersebut dipasarkan di pasar Pengawas Pasar Modal
sekunder.
perantara perdagangan
Lembaga Keuangan.
efek
KARAKTERISTIK PASAR
MODAL

Dari sudut pandang para pemakai dana, terdapat


01 berbagai pihak terlibat di dalam kegiatan pasar
modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi
pihak Pasar Modal Pemodal / Investor yang
Memiliki kelebihan dana Perusahaan / Instansi
Pemerintah yang membutuhkan dana tambahan 20
pihak yang membutuhkannya, maka berbagai
instrumen menjembatani antara mereka yang
membutuhkan dana dengan para penanam modal
(investor).

Dari sudut pandang jenis instrumen yang


02 ditawarkan melalui pasar modal, yakni
apakah instrumen merupakan utang
jangka panjang menengah/panjang atau
instrumen modal perusahaan (Equity).
KARAKTERISTIK PASAR
MODAL

Dari sudut jatuh temponya instrumen yang


04 diperdagangkan di pasar modal adalah dana-dana
jangka menengah (intermediate term fund) dan
jangka panjang (long term fund), sedangkan surat-
surat berharga yang jatuh temponya kurang dari
satu tahun diperdagangkan dalam pasar uang
(money market) atau pasar dana-dana jangka
pendek (short term market).

Dari sudut pandang tingkat sentralisasi, ruang


05 lingkup suatu pasar modal ternyata mencakup
permasalahan yang cukup luas dan tersebar, suatu
fakta yang tidak dapat dihindari adalah dalam
suatu negara yang secara geografis cukup luas,
adanya pasar modal secara wilayah maupun lokal
(regional and local market) sangat diperlukan
mengingat menyebarkan kepentingan para
pemilik dana dan pemakai dana
INSTRUMEN PASAR
MODAL INDONESIA
Saham biasa merupakan saham yang
paling banyak dikenal oleh masyarakat
dan juga yang paling banyak digunakan
untuk menarik dana dari masyarakat. .

Saham preferen merupakan saham yang memiliki


karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena dapat menghasilkan pendapatan tetap
(seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki
investor.

Obligasi konversi sekilas tidak ada bedanya


dengan obligasi biasa, seperti memberikan
kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo
dan memiliki nilai pari. Perbedaanya yaitu
obligasi konversi bisa ditukar dengan saham
biasa.
INSTRUMEN PASAR
MODAL INDONESIA
Right merupakan surat berharga yang
memberikan hak bagi pemodal untuk
membeli saham baru yang dikeluarkan oleh
emiten. Right merupakan produk turunan dari
saham.

Waran seperti halnya dengan right yaitu hak untuk


membeli saham biasa pada waktu dan harga yang
telah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan
dengan surat berharga lain, misalnya obligasi atau
saham.

Reksa dana merupakan salah satu alternative


investasi bagi masyarakat pemodal. Khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak
memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung resiko atas investasi mereka.
INSTRUMEN PASAR
MODAL INDONESIA
Efek derivatif merupakan efek turunan dari efek
utama baik yang bersifat penyertaan maupun utang.
Derivative merupakan kontrak maupun perjanjian
yang nilai atau peluang keuntungannya terkait
dengan kinerja asset lain. Asset lain ini disebut
sebagai underlying assets.

Sesuai keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep.


208/bl/2010 tentang daftar efek syariah, instrument
pasar modal berbasis syariah yaitu saham syariah,
sukuk/obligasi syariah unit penyertaan kontrak
investasi, kolektif reksadana syariah dan surat
berharga syariah negara.
KESIMPULAN

Memang sejauh ini indeks Islam diberbagai negara baru hanya menyentuh tentang perusahaan-
perusahaan yang dianggap memenuhi kriteria-kriteriascreening, baik secarakegiatan usaha maupun rasio
finansial. Namun paling tidak hal tersebut dapat menjadi stimulus untuk mengeliatnya upaya-upaya
perbaikan dan penyempurnaan, baik berkaitan dengan mekanisme transaksi, derivasi produk-produk
investasi yang halal dan ekonomis serta hal-hal lainya. Tulisan sederhana ini diharapkan dapat menjadi
salah satu alternatif untuk dapat mengenal lebih jauh saham dan pasar modal syariah dengan berbagai
permasalahnnya. Setidaknya hal ini dapat menjadi stimulus untuk sebuah analisis yang lebih
komprehensif dan eksploratif.
DAFTAR PUSTAKA
Agustianto. “Mengenal Konsep Pasar Modal Syariah,” dalam http://agustianto.niriah.
com/2008/04/30/mengenal-konsep-pasar-modal-syariah/, diunduh pada 21 Februari 2009.
Anoraga, Pandji dan Pakarti. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001. Black,
John.Oxford A Dictionary Economics. New York: Oxford University Press, 1997. Djamil,
Fathurrahman. Prospek Pasar Modal Syariah Indonesia (Makalah, tidak diterbitkan).
Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution.Investasi pada Pasar Modal Syari’ah.Jakarta:
Kencana, 2007.
Jones, Dow. “Overview Islamic Market Indexes,” dalahttp://www.djindexes.com/jsp/
islamicMarketOverView.jsp, diunduh pada tanggal 20 Februari 2009.
Kodrat, David Sukardi. “Efisiensi Pasar Modal Saat Buliish dan Bearish di Pasar Modal,” dalam
www.mmt.its.ac.id/library/wp, diunduh pada tanggal 26 Oktober 2008. Nasaruddin, M.
Irsan dan Indra Surya. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kencana, 2004.
Patrick, Hug T. & U Tun Wai. “Stocks and Bond Issues, and Capital Markets in Less Developed
Countries,” IMF Paper,1973.
Siamat, Dahlan.Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: LP FEUI, 2001.
Sudarsono, Heri.Bank dan Lembaga KeuanganSyariah: Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta:
Ekonisia, 2003.
Zamir dan Abbas Mirakhor.An Introduction to Islamic Finance. Singapore: John Wiley & Sons,

Anda mungkin juga menyukai